Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL OBSERVASI

COMMUNITY ENGAGEMENT ON AGROECOLOGY URBAN FARMING

KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

OLEH :
MUHAMMAD RUDY ALAMSYAH

AGUSTUS 2021

ROTASI INSTITUTE
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

BAB I
PENDAHULUAN 2
Latar Belakang 2
Tujuan 2
Manfaat 2
Metode 2

BAB II
HASIL OBSERVASI 3
Green Project 3
Blue Project 3

BAB III
PENUTUP 6
Kesimpulan 6
Saran 6

LAMPIRAN 7
Hasil Gambar 7

1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lahan kosong merupakan fenomena yang menarik untuk diperhatikan. Pasalnya
untuk mengelola lahan kosong tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit. Namun jika
lahan kosong bisa dimanfaatkan dengan baik maka akan menghasilkan manfaat ekonomis
bagi masyarakat. Lahan yang terbengkalai atau kosong dapat dimanfaatkan menjadi lahan
menanam tanaman yang bermanfaat dan memiliki nilai jual di media polybag, hidrogel,
maupun hidroponik. Dengan pengelolaan lahan kosong yang optimal ini maka akan dapat
memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat pada saat COVID-19.
Namun yang sering dijumpai lahan kosong kurang mendapatkan perhatian dari
masyarakat. Kurangnya edukasi, kurangnya alat, dan kurangnya sumber daya manusia
merupakan salah satu alasan mengapa lahan kosong kurang mendapatkan perhatian dari
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya bersama-sama untuk mengelola
lahan kosong yang ada di masyarakat.
Observasi ini bertujuan untuk mengumpulkan data dari lokasi proyek pengelolaan
lahan menjadi konsep urban farming dan komposting pada skala rumah tangga. Lokasi
dimana program ini dijalankan yakni di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten
Malang. Observasi dilakukan dengan metode: (1) tanya jawab, (2) dokumentasi, dan (3)
melihat ke lapangan secara langsung.
2. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya program ini meliputi beberapa hal berikut yakni:
1. Memanfaatkan lahan pekarangan warga yang kosong menjadi lebih berdaya guna
dalam mewujudkan lingkungan sehat dan hijau.
2. Mendapatkan gambaran lokasi dan kondisi asli daerah untuk pelaksanaan proyek.
3. Mengetahui kondisi lingkungan dan sosial untuk pengembangan berkelanjutan
proyek.
3. Manfaat
Manfaat dari dilaksanakannya program ini meliputi beberapa hal, diantaranya:
1. Peningkatan pengetahuan masyarakat untuk memanfaatkan lahan kosong yang tidak
terpakai sebagai lahan tanaman sayuran.
2. Masyarakat tidak hanya mengkonsumsi hasil panen namun juga bisa menjualnya
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
1. Lahan tanaman
Pertanyaan Jawaban Keterangan
Apakah tempat untuk Lokasi cukup luas dan baik Lokasi untuk tanaman
tanaman hidroponik baik hidroponik cukup luas,
dan luas? bersih, dan baik

Apa saja tanaman yang Pada saat kita observasi Terbatasnya alat dan sumber
ditanam di lokasi? tanaman yang ditanam ada daya manusia dan modal
2 jenis, yaitu: kangkung dan menjadi kurang
sawi maksimalnya pengelolaan
hidroponik ini

3
Saat panen apakah hasil Saat panen tiba hasil panen Mayoritas hasil panen
dikonsumsi sendiri atau dibagikan kepada warga dibagikan ke warga
dijual? sekitar secara gratis langsung

2. Pembuatan Kompos

Pertanyaan Jawaban Keterangan


Bagaimana lokasi untuk Lokasi untuk pengomposan luas Lokasi untuk
pengomposan? namun belum ada alat dan pengomposan terletak
bahan yang digunakan untuk cukup jauh dari lahan
pengomposan hidroponik. Belum ada
kegiatan pengomposan
saat kami ke lokasi

4
Apakah di lokasi sudah ada Belum, saat saya dan teman- Kegiatan pengomposan
kegiatan pengomposan? teman datang ke lapangan belum bisa dilakukan
belum ada kegiatan karena alat yang
pengomposan. digunakan belum
ada/belum datang

3. Pengelolaan sampah

Pertanyaan Jawaban Keterangan


Apakah di daerah sekitar Belum sama sekali. Sebagian besar warga masih
perumahan, jenis sampah mencampur sampah dan
sudah dipilah dan dipilih? selanjutnya dibuang ke
Tempat Pembuangan Akhir
(TPA)

5
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Pada saat ini program yang sedang terlaksana adalah pengelolaan lahan pada tanaman
hidroponik. Program pengelolaan sampah dan pembuatan kompos belum bisa dilaksanakan
dikarenakan alat yang belum ada.
II. Saran
I. Untuk desa dan masyarakat setempat:
a) Saya mengharapkan kerja sama dari pihak RW, RT, dan masyarakat Karangwidoro agar
nantinya program dapat berjalan dengan baik.
b) Hendaknya pemerintah desa dan lembaga perguruan tinggi dapat bekerja sama dalam
menyusun konsep kegiatan magang yang lebih sesuai dengan wacana masyarakat untuk
mewujudkan terbentuknya masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
II. Untuk mahasiswa:
a) Melaksanakan survei lapangan secara maksimal demi terwujudnya program yang
memuaskan meskipun dalam waktu terbatas.
b) Dalam pelaksanaan setiap kegiatan, baik kegiatan online maupun kegiatan offline haruslah
dilakukan perencanaan yang matang dan sering-seringlah melakukan komunikasi dan
koordinasi antar sesama mahasiswa, dosen dan pihak Rotasi.

6
LAMPIRAN

7
8

Anda mungkin juga menyukai