Anda di halaman 1dari 4

Pembahasan

Praktikum berjudul “Kalor Jenis Bahan Tumbuhan” bertujuan untuk mengukur kalor
jenis (kalor jenis + kalor pengubah wujud) macam-macam sayuran/buah-buahan. Praktikum
ini dilaksanakan pada Rabu, 28 Februari 2018 pukul 11.10-12.50 bertempat di Laboratorium
IPA-2 FMIPA UNY. Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh praktikan terdiri dari
kalorimeter, beker glass, pemanas/heater, termometer, air, sayur/buah-buahan yang terdiri dari
wortel, pepaya, dan tomat, blender, neraca lengan, lumpang dan alu, serta plastisin.
Langkah-langkah yang ditempuh praktikan adalah sebagai berikut. Mula-mula
praktikan memanaskan air dalam beker glass dengan menggunakan heater, kemudian praktikan
menghaluskan sayur/buah yang akan diukur kalor jenisnya. Dalam praktikum ini, pepaya
dihaluskan dengan dicacah, sedangkan wortel dihaluskan dengan diblender, untuk tomat
dihaluskan dengan ditumbuk menggunakan lumpang alu. Langkah selanjutnya adalah
menimbang kalorimeter kosong dan mencatatnya sebagai mk, kemudian memasukkan sayuran
halus ke dalam kalorimeter dan mengukur suhunya lalu mencatatnya sebagai ts. Setelah itu
praktikan kembali menimbang kalorimeter yang telah berisi sayur/buah dan mencatat hasilnya
sebagai ms. Setelah air yang dipanaskan cukup panas, praktikan kemudian mengukur suhunya
dan mencatatnya sebagai ta lalu menuangkan air panas tersebut ke dalam kalorimeter berisi
buah/sayuran lalu menutup kalorimeter dengan plastisin agar suhu lingkungan tidak
mempengaruhi suhu campuran. Praktikan mengaduk isi dari kalorimeter dan mencatat suhunya
sebagai tc, serta menimbangnya kembali sebagai mc. Langkah tersebut diulang untuk
buah/sayuran yang lain.
Menurut Tipler (1991), kalor adalah energi yang ditransfer dari benda bersuhu tinggi
ke benda bersuhu rendah, merupakan ebergi yang ditransfer dari benda yang panas ke benda
yang dingin, maka dari itu, kalor merupakan energi yang ditransfer dari suatu benda ke benda
yang lain karena perbedaan suhu. Apabila energi panas ditambahnkan pada suatu zat, maka
temperatur zat itu biasanya naik. Jumlah energi panas yang disimbolkan dengan Q yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur suatu zat adalah sebanding dengan perubahan
temperatur (t) dan massa zat itu (m). Rumusan kalor yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu adalah:
Q = m C t
C adalah kapasitas panas zat yang didefinisikan sebagai energi panas yang digunakan
untuk menaikkan temperatur suatu zat sebesar satu derajat. Panas jenis C adalah kapasitas
panas peratuan massa.
Buah/sayur memiliki karakteristik yang berbeda dari benda padat kebanyakan lainnya,
karena pada benda padat seperti logam atau batu apabila dipanaskan tidak terjadi perubahan
wujud. Namun, tumbuhan jika dicampur dengan air panas selain diperlukan untuk menaikkan
suhu juga diperlukan untuk mengubah bentuk dari tumbuhan segar menjadi tumbuhan yang
layu. Buah/sayur dan tumbuhan lainnya, untuk memnaikkan suhu diperlukan kalor sebesar
Q = m y t
Dimana y adalah kalor jenis + kalor pengubah bentuk dengan satuan kal/gC(Tim
Penyusun Praktikum Biofisika, 2018: 4).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukah praktikan, maka dapat diketahui bahwa
terdapat transfer energi karena adanya perbedaan temperatur, dalam hal ini antara temperatur
air panas dan juga sayur/buah terdapat perbedaan dimana temperatur sayur/buah lebih rendah
daripada temperatur air panas sehingga terdapat energi yang mengalir dari air panas ke
buah/sayur dalam bentuk kalor.
Menurut azas Black, jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang
dilepaskan, dirumuskan sebagai:
Q terima = Q lepas
M buah/sayur Cbuah/sayur t = m air C air t

Dari perumusan di atas, maka diketahui bahwa terdapat kalor yang digunakan untuk
mentransfer energi karena adanya perbedaan suhu, serta terdapat zat yang melepaskan kalor
dan ada pula yang menerima kalor. Dalam percobaan, zat yang melepas kalor adalah air panas,
hal ini dikarenakan, air panas memiliki suhu yang lebih tinggi, sedangkan zat yang menerima
kalor adalah sayur/buah karena dari hasil praktikum yang dilakukan, temperatur sayur/buah
memang rendah. Besarnya kalor suatu benda dipengaruhi oleh tiga hal, yakni massa, kalor
jenis, dan juga perubahan suhu. Untuk inilah praktikan melakukan pengukuran massa dan suhu
pada setiap langkah percobaan.
Berdasarkan tujuan percobaan praktikum yang akan dicapai yaitu untuk mengukur
kalor jenis, maka dari persamaan azas Black tersebut dibutuhkan massa sayur/buah yang dapat
diperoleh dari pengukuran kenaikan massa yakni adalah kenaikan massa dari sebelum
sayur/kalor dimasukkan dalam kalorimeter hingga setelah sayur/buah dicampurkan. Begitu
pula dengan suhu.
Secara singkat adalah sebagai berikut. Kalor yang dilepas air panas memenuhi rumus
persamaan, massa air dikali dengan kalor jenis air, dikali dengan perubahan suhu air, dalam
hal ini perubahan suhu air dapat diperoleh dengan mengurangi suhu air dengan suhu campuran
(suhu akhir ketika air dan sayur telah dicampurkan). Besarnya kalor yang dilepas oleh air
tersebut kemudian diterima oleh sayur/buah dengan nilai sang sama dengan kalor yang dilepas
air panas. Karenanya berdasarkan persamaan tersebu, kalor jenis setiap sayur/buah dapat
diketahui.
Kalor jenis sayur/buah dari rumus yang didapatkan merupakan hasil pembagian antara
kalor yang dilepas oleh air panas dengan hasil kali antara massa sayur dengan perubahan suhu
sayur/buah. Perubahan suhu sayur/buah dapat diperoleh dengan mengurangkan suhu campuran
antara air panas dengan sayur/buah dikurangkan dengan suhu sayur awal / mula-mula. Massa
sayur/buah didapatkan dari pengurangan massa sayuran + massa kalorimeter kosong dengan
massa kalorimeter ketika kosong.
Praktikan selanjutnya melakukan analisis data dan perhitungan kalor jenis bahan sayur
/ buah dan didapatkan hasil bahwa tomat mempunyai kalor jenis + kalor pengubah wujud
sebesar 3.117,40 J/kg°C. Wortel mempunyai kalor jenis + kalor pengubah wujud sebesar
6.194,69 J/kg°C sedangkan pepaya mempunyai kalor jenis + kalor pengubah wujud sebesar
8.344,37 J/kg°C.
Massa kalorimeter kosong adalah sebesar 119,4 x 10-3 kg dengan massa air yang
digunakan adalah sama pada ketiga sayur/buah yaitu 50 x 10-3 kg sedangkan kalor jenis air
diketahui sebesar 4200 J/kg°C
1. Tomat
Hasil yang diperoleh dari perhitungan kalor jenis + kalor pengubah wujud tomat
adalah sebesar 3.117,40 J/kg°C. Nilai tersebut didapatkan mula-mula, massa
kalorimeter kosong dan tomat diketahui sebesar 158,4 x 10-3 kg, untuk mencari
massa tomat saja maka massa tomat dan kalorimeter kosong dikurangkan dengan
massa kalorimeter kosong sebesar 119,4 x 10-3 kg sehingga diperoleh massa tomat
39 x 10-3 kg. Suhu tomat awal sebesar 29 °C suhu campuran 48 °C dan suhu air
panas terukur 59 °C. Maka untuk perubahan suhu air sebesar 11 °C. Perubahan suhu
tomat adalah 19 °C. Massa campuran 214,5. Nilai kalor jenis + kalor pengubah
wujud tomat diperoleh dari massa air 50 x 10-3 kg dikali kalor jenis air 4200 J/kg°C
dikali perubahan suhu air 11 °C kemudian hasilnya dibagi dengan hasil perkalian
dari massa tomat 39 10-3 kg dengan perubahan suhu tomat 19 °C, sehingga
didapatkan hasil sebesar 3.117,40 J/kg°C.
2. Wortel
Hasil yang diperoleh dari perhitungan kalor jenis + kalor pengubah wujud wortel
adalah sebesar 6.194,69 J/kg°C. Nilai tersebut didapatkan mula-mula, massa
kalorimeter kosong dan tomat diketahui sebesar 153,3 x 10-3 kg, untuk mencari
massa tomat saja maka massa wortel dan kalorimeter kosong dikurangkan dengan
massa kalorimeter kosong sebesar 119,4 x 10-3 kg sehingga diperoleh massa wortel
33,9 x 10-3 kg. Suhu wortel awal sebesar 29 °C suhu campuran 35 °C dan suhu air
panas terukur 41 °C. Maka untuk perubahan suhu air sebesar 6 °C. Perubahan suhu
wortel adalah 6 °C. Massa campuran 200,8. Nilai kalor jenis + kalor pengubah
wujud wortel diperoleh dari massa air 50 x 10-3 kg dikali kalor jenis air 4200 J/kg°C
dikali perubahan suhu air 6 °C kemudian hasilnya dibagi dengan hasil perkalian
dari massa wortel 33,9 x 10-3 kg dengan perubahan suhu wortel 6 °C, sehingga
didapatkan hasil sebesar 6.194,69 J/kg°C.

3. Pepaya
Hasil yang diperoleh dari perhitungan kalor jenis + kalor pengubah wujud pepaya
adalah sebesar 8.344,37 J/kg°C. Nilai tersebut didapatkan mula-mula, massa
kalorimeter kosong dan tomat diketahui sebesar 164,7 x 10-3 kg, untuk mencari
massa pepaya saja maka massa pepaya dan kalorimeter kosong dikurangkan dengan
massa kalorimeter kosong sebesar 119,4 x 10-3 kg sehingga diperoleh massa pepaya
45,3 x 10-3 kg. Suhu pepaya awal sebesar 30 °C suhu campuran 35 °C dan suhu air
panas terukur 44 °C. Maka untuk perubahan suhu air sebesar 9 °C. Perubahan suhu
pepaya adalah 5 °C. Massa campuran 208,7. Nilai kalor jenis + kalor pengubah
wujud tomat diperoleh dari massa air 50 x 10-3 kg dikali kalor jenis air 4200 J/kg°C
dikali perubahan suhu air 9 °C kemudian hasilnya dibagi dengan hasil perkalian
dari massa pepaya 45,3 x 10-3 kg dengan perubahan suhu pepaya 5 °C, sehingga
didapatkan hasil sebesar 8.344,37 J/kg°C.

Anda mungkin juga menyukai