Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas menganalisi
novel “Assalamualaikum, Beijing!” ini, yang merupakan tugas projek siswa kelas
XII pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Saya berterima kasih kepada Bapak Masrani, M.Pd, selaku guru Bahasa
Indonesia yang telah membimbing saya. Saya juga berterima kasih kepada kedua
orang tua saya yang mendukung saya dalam mengerjakan tugas projek ini. Terima
kasih pun saya sampaikan kepada teman-teman yang telah memberi kritik dan
masukannya.
Nabila Nurmalina
2
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................3
Identifikasi Novel..................................................................................4
Sinopsis.................................................................................................6
Penutup.................................................................................................18
3
IDENTIFIKASI NOVEL
Cetakan : Pertama
Tempat Terbit : Jakarta
4
SINOPSIS
Dewa dan Ra (Asma), menjalin hubungan kasih sejak duduk di bangku
kuliah, dan tinggal selangkah lagi menuju gerbang pernikahan. Namun satu
kekhilafan Dewa bersama Anita, rekan kerjanya yang memang telah lama jatuh
hati padanya, membuat rencana indah itu harus buyar selamanya, dan Dewa
terpaksa menikahi Anita yang hamil akibat kekhilafan tersebut.
Di sisi lain, Zhongwen yang mulai merasa jatuh cinta dengan Asma,
berusaha keras untuk mencari dan menemukan Asma yang mendadak hilang
berita. Sementara itu Dewa tak juga berhasil melepaskan bayang-bayang Ra dari
kehidupan rumah tangganya, pun sampai Anita nekad berusaha bunuh diri dan
anak mereka lahir, Dewa tetap gagal menerima kenyataan dan menyayangi Anita
sebagai istri secara layak.
5
tubi terus mendera kehidupan Asma? Bagaimana pula dengan rumah tangga Dewa
dan Anita?
6
ANALISIS UNSUR INTRINSIK
7
romantis gadis bertubuh besar itu
bertebaran,..”
8
karena telah mengikuti “Selama ini hatinya untuk Ra”
hawa nafsunya. Dewa
sebenarnya tulus
mencintai Ra
9
sekarang.. Ya Allah.”
“Bagi Anita, hal tersebut sama sekali
bukan alasan untuk mundur, justru
menambah semangat menaklukkan
lelaki itu.”
Sekar: Sahabat yang selalu “Oh, ingin di sumpalnya bibir mungil
ada dalam keadaan apapun sekar,sahabatnya.kenyataannya,
dan selalu membantu begitu selesai dengan urusan
dalam keadaan Ra susah bagasi ,dia memerlukan waktu hampir
bukan hanya senang dan empat puluh menit dan enak orang
sahabat yang selalu mata sipit, hanya untuk menemukan
membarikan semangat bus yang akan membawanya kyouth
untuk Ra. Sekar juga hostel sederhana yang telah dipesan.”
digambarkan sebagai “Setia, menjaga diri dari bersentuhan,
sosok istri. tidak bersentuhan, tidak selingkuhan
.semakin dipikir, semakin masuk
kalimat itu di loginya.ditambah,
setelah menikah, sekar yang suaminya
alim sering memforward hadis, ayat al-
quran dan tausiyah.”
Ibu Asma: Ibu yang sangat “Perempuan separuh baya itu
setia dan penyanyang menganguk, lalu mengecup kedua pipi
kepada putrinya selalu anak gadisnya. Tak ada keraguan atau
menemani putrinya dalam kesedihan. Atau memang demikian
keadaan apapun sempurna cara seseorang ibu
mengemas warna hati agar anak-anak
mereka mantap menapaki masa depan,
tanpa terbeban hal-hal lain”
4. Alur Maju mundur: Pada bab 1 Kutipan pada bab 1: “Dewa menuntun
menceritakan kisah masa Ra berdiri, persis di tempat empat
lalu Asma saat masih tahun lalu gadis itu mengangguk…”
bersama Dewa. Pada bab 2
10
menceritakan kisah Asma Kutipan pada bab 2: “Jilbab warna
yang sekarang cerahnya tertiup angina kencang yang
menghembuskan hawa dingin
November.”
11
“Enam bulan pernikahan yang tak
bahagia.”
12
disyukuri.”
13
ANALISIS UNSUR EKSTRINSIK
A. Tentang Pengarang
Asma Nadia memiliki nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan manis berkulit
putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri
Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia
memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki
adik laki-laki bernama Aeron Tomino.
14
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus
membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit
yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma putus asa. Ia
terus menekuni hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih
yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam
membuatnya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam
kondisi yang tidak sehat.
Dari berbagai referensi mengenai yang mengulas mengenai biografi dan profil
Asma Nadia, diketahui bahwa prestasi Asma Nadia memang sudah tidak
diragukan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya sudah
sangat banyak. Ia sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional
maupun internasional.
Salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam
kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga berhasil meraih
penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang
masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.
Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar
negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Kemampuannya yang sudah
sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan
inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan
melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota
seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Karyanya yang bernuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke
layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di
Indonesia dintaranya adalah Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji,
Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
15
Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan
sebuah ibadah. Dengan menulis ia dapat memberi inspirasi bagi banyak orang.
Selain itu ia juga dapat memberikan edukasi serta pencerahan dari tulisan-
tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.
16
PENUTUP
Sebuah karya fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan
kemanusiaan, hidup dan kehidupan.Pengarang menghayati berbagai permasalahan
tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali
melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya, yang sangat menarik untuk
dianalisis, yaitu dengan analisis aspek intrinsik dan ekstrinsik.
Analisis unsur intrinsik karya sastra ialah analisis mengenai karya sastra
itu sendiri tanpa melihat kaitannya dengan data di luar cipta sastra sastra tersebut.
Analisis aspek unsur ekstrinsik ialah analisis karya sastra itu sendiri dari segi
isinya, dan sepanjang mungkin melihat kaitannya dengan kenyataan-kenyataan di
luar karya sastra itu sendiri.
17