a. Setelah wafatnya Khadijah dan Abu Thalib, tekanan kaum Kafir Quraisy
kepada Nabi Muhammad Saw. semakin gencar.
b. Nabi Muhammad Saw. akan mendapat perlindungan dari kerabatnya yang
menjadi pemimpin di Thaif.
c. Memperluas dakwah Islam dari kota Mekah menuju kota Thaif secara damai
dan tenang
Begitu sedihnya Nabi Muhammad Saw. ketika ditinggal wafat istri dan
pamannya. Beliau telah kehilangan tulang punggung yang kuat yang selama ini sangat
berjasa terhadap dakwah Islam. Yang selalu melindungi beliau dari gangguan kaum
Kafir Quraisy.
Karena kesedihan Rasulullah Saw. yang sangat mendalam, maka tahun
wafatnya Khadijah istri Rasulullah Saw. dan pamannya Abu Thalib di sebut dengan
tahun Umul Huzn atau tahun kesedihan.
Peristiwa Hijrah ke Thoif
Kota Thaif masih berada di Jazirah Arab. Letaknya sekitar 65 km di sebelah
tenggara kota Mekah. Kota ini terkenal dengan tanahnya yang subur dan
udaranya yang sejuk di Jazirah Arab. Kota Thaif didiami penduduk dari Bani Saqif.
Mereka terdiri atas dua suku, yaitu Bani Ahlaf dan Bani Malik.
Dari Bani Saqif inilah terdapat keluarga dekat Nabi Muhammad Saw. yang
bernama Kinanah , Mas’ud , dan Habib. Mereka bertiga memegang kekuasaan di
Thaif.
Nabi Muhammad Saw. hijrah ke Thaif terjadi pada bulan Syawal tahun ke
sepuluhkenabian. Beliau hijrah ditemani oleh Zaid bin Haritsah.
Ketabahan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrah
Nabi Muhammad Saw. ketika hijrah ke Thaif mendapat penolakan dari
pemimpin dan masyarakat kota itu. Mereka mengusir dan melempari batu sepanjang jalan yang
dilewati beliau berdua.
Meskipun Nabi Muhammad Saw. dalam keadaan
terluka, mereka tetap melakukan perbuatan yang kejam. Kedua kaki beliau luka dan
mengeluarkan darah. Demikian juga Zaid bin Haritsah, kepalanya terluka