Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ALEXANDRIA F.

CLARA
KELAS : FASE E6
MAPEL : BAHASA INDONESIA, EKONOMI
JUDUL : KELANGKAAN AIR BERSIH PADA MUSIM KEMARAU DIWILAYAH
LEKEBA’I (DESA BHERA)

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI


Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik, yang biasa di
manfaatkan manusia untuk minum, mandi, dan lain sebagainya. Dalam melakukan aktivitasnya, manusia
sangat membutuhkan air. Sanitasi air bersih juga sangat di butuhkan oleh masyarakat Lekeba'i (Desa
Bhera) karena air bersih menjadi kebutuhan masyarakat kami sehari-hari.
Tetapi apabila musim kemarau berkepanjangan, sumber mata air diwilayah Lekeba'i mengalami
gangguan (kekeringan).
*Faktor-faktor kelangkaan air bersih
1.) Adanya konflik kepentingan ekonomi yang di dukung oleh kebijakan yang kurang tepat
2.) Perusakan lingkungan dan sumber-sumber mata air
3.) Tingginya tingkat pencemaran terhadap sumber-sumber mata air
4.) Perubahan iklim dan jumlah penduduk yang semakin tinggi
5.) Penggunaan air yang secara berlebihan.
*Cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi kelangkaan air bersih.
1.) Menghemat air
Menghemat air adalah salah satu cara yang bisa mengatasi kelangkaan air bersih. Cara menghemat
penggunaan air dengan cara, memakai penggunaan air dengan seperlunya saja, menghabiskan air minum
yang kita minum, dan mematikan keran air jika tidak diperlukan.
2.) Tidak menebang pohon dan membuang sampah di sekitar sumber mata air.
Menebang pohon dan membuang sampah di sekitar sumber-sumber mata air . Akibat dari kurangnya
pohon-pohon dan banyaknya sampah di sekitar saluran air.
3.) Menanam pohon disekitar mata air
Pohon memiliki akar yang berfungsi menyerap air didalam tanah. Makin pohon, makin banyak
cadangan air yang tersimpan. Selain itu, air memiliki banyak manfaat, antara lain memasak, mencuci,
mandi, irigasi pertanian, menjaga ekosistem lingkungan. Dengan menggunakan air bersih, kita dapat
terhindar dari penyakit seperti diare, kolera, disentri, tipes, cacingan, penyakit kulit hingga keracunan.

Kesimpulan
Dari artikel yang di buat,mengenai kelangkaan air bersih di wilayah Lekeba'i maka dapat di
simpulkan bahwa air bersih sangat dibutuhkan bagi masyarakat Lekeba'i dan kelangkaan tersebut terjadi
karena ulah masyarakat sendiri.
ARTIKEL
NAMA : ALEXANDRIA F. CLARA
KELAS : FASE E6
KOLABORASI : AGAMA, SOSIOLOGI
JUDUL : PERAN MASYARAKAT SOSIAL DALAM MENGHADAPI
KESETARAAN GENDER

Dewasa ini, semakin marak isu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan atau lebih populernya
dikenal dengan kesetaraan gender. Isi ini jika dikulik lebih dalam akan mengkerucut menjadi
peremasalahan ketimpangan keadaan dan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. Permasalahan ini
muncul ketika perempuan memiliki kesempatan yang terbatas apabila di bandingkan dengan laki-laki
yang memiliki kesempatan yang luas terkait program dan aktivitas yang ada di masyarakat. Gender
adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam peran, fungsi, hak, tanggung jawab dan perilaku
yang dibentuk oleh tata nilai sosial, budaya,dan adat istiadat dari kelompok masyarakat yang dapat
berubah menurut waktu dan serta kondisi setempat. Gender tidak sama dengan kodrat , kodrat adalah
sesuatu yang ditetapkan oleh Tuhan yang maha esa sehingga manusia tidak mampu untuk merubah dan
menolak. Ketidakadilan gender merupakan kondisi tidak adil akibat dari sistem dan struktur sosial.
Sehingga perempuan dan laki-laki menjadi korban dari pada sistem gender tersebut.
Pada masyarakat Indonesia, perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan telah
mengakibatkan adanya perbedaan perilaku, peran dan perilaku antara laki-laki dan perempuan yang di
ciptakan oleh masyarakat melalui proses sosial dan budaya yang panjang. Dalam keluarga Indonesia pada
umumnya, orangtua secara langsung atau tidak langsung telah mensosialisasikan peran anak laki-laki dan
perempuan yang berbeda. Penyebab terjadinya kesetaraan gender yaitu 1.) Pelebelan sifat-sifat tertentu
(stereotipe) perempuan cenderung mendapatkan stereotipe yang merendahkan, seperti perempuan adalah
makhluk yang lemah, emosional, cengeng,, tidak tahan banting, 2.) Pemiskinan ekonomi terhadap
perempuan. Kemiskinan ekonomi banyak dialami oleh perempuan desa yang berprofesi sebagai petani,
hal ini berawal dari asumsi bahwa petani dengan profesi laki-laki. Diluar pekerjaan petani, pekerjaan
perempuan dianggap lebih rendah, sehingga berimbas pada gaji yang diterima perempuan, dan laki-laki,
dan tindakan kekerasan pada perempuan, perempuan dianggap sebagai makhluk lemah secara fisik
sehingga seringkali mengalami kekerasan dalam bentuk pemukulan, pemerkosaan, dan pelecehan seksual.
Kesetaraan gender dapat di wujudkan dengan cara sebagai berikut: mengakhiri diskriminasi terhadap
semua wanita dan anak perempuan, menghilangkan segala bentuk kekerasan terhadap anak perempuan
dan anak baik di ranah publik maupun pribadi, dan menyekolahkan anak laki-laki dan perempuan
sederajat tanpa membeda-bedakan.
Peran masyarakat itu dapat berupa kepedulian terhadap isu gender sehingga dapat bersama-sama
mengatasi dan menyelesaikan permasalah kesetaraan gender seperti ikut melaporkan adanya ketimpangan
gender, juga ada dukungan untuk memperdayakan perempuan agar mampu ikut meningkatkan
perekonomian
Untuk mewujudkan hal-hal dalam menyadarkan adanya kesetaraan gender, sebagai bentuk
terwujudnya keadilan gender terhadap fenomena permasalahan terkait kesetaraan gender ditengah-tengah
masyarakat melalui gerakan dan kesadaran yang berangkat dari asumsi bahwa kaum wanita mengalami
diskriminasi dan usaha perlu adanya dorongan untuk mengatasi masalah yang mengakibatkan adanya
kekerasan, ancaman, atau paksaan yang di lakukan pada perempuan dalam meningkatkan kualitas, juga
komitmen. Penyelenggaraan program sosial yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
ARTIKEL
NAMA : ALEXANDRIA F. CLARA
KELAS : FASE E6
KOLABORASI : MULOK, GEOGRAFI, BIOLOGI
JUDUL : PENCEMARAN DAN UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN LAUT MELALUI
KONSEP, PENDEKATAN, DAN PRINSIP DALAM GEOGRAFI
SUMBER : buku catatan mulok, geografi, dan biologi

Laut merupakan kumpulan massa air asin dengan kadar garam yang cukup tinggi, yang
menghubungkan suatu pulau atau benua dengan terdapatnya komponen biotik dan abiotik. Contoh
komponen biotik (makhluk hidup) dilaut antara lain: mangrove, rumput laut, lamun, alga, belut, siput laut,
ikan, gurita, cumi-cumi, dan masih banyak lagi. Air, udara, pasir, lumpur, cahaya matahari, tanah, batu
karang, merupakan komponen abiotik (tak hidup). Laut mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia ,
seperti sumber makanan, seperti jalan raya perdagangan, sebagai sarana penaklukan, sebagai tempat
pertempuran, sebagai tempat rekreasi dan sebagai alat pemisah dan pemersatu bangsa.
Laut Indonesia tidak terlepas dari pencemaran. Pencemaran laut telah menjadi masalah yang
selalu ada setelah munculnya kegiatan pertanian berskala besar dan industrialisasi. Lingkungan laut
menjadi tercemar dan terkontaminasi melalui berbagai sumber dan bentuk. Sumber utama pencemaran
laut adalah masuknya bahan kimia, limbah padat, pembuangan unsur radioaktif, limbah industri dan
pertanian, sedimentasi buatan, tumpukan minyak, dan masih banyak lagi. Jenis-jenis polusi laut antara
lain: eutrafukasi, pengasaman, racun dan plastik. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran tersebut
antara lain : rusaknya habitat biota laut,mengalami gangguan kesehatan apabila mengonsumsi air tersebut,
terjadi abrasi dan erosi, serta keseimbangan lingkungan menjadi terganggu.
Sebelum laut semakin rusak, kita dapat melakukan beberapa upaya pelestarian lingkungan laut,
dengan cara melakukan pengolahan limbah dengan benar sebelum diibuang, menggunakan bahan-bahan
yang ramah lingkungan, tidak membuang sampah disungai, menggunakan deterjen yang ramah
lingkungan, dan masih banyak lagi yang dapat kita lakukan agar laut kita tidak dapat tercemar atau rusak.
Ada 3 pendekatan dalam geografi yaitu: pendekatan keruangan, (spotial aproach), pendekatan
lingkungan/ekologi (ecological aproach), pendekatan kompleks wilayah (ragional complex aproach). Laut
yang tercemar tersebut terjadi karena interaksi manusia terhadap lingkungan. Pendekatan geografi yang
tepat digunakan adalah pendekatan lingkungan/ekologi ( ecological aproach). Pendekatan ini juga
mengamati perilaku manusia yang mengubah alam sehingga memunculkan resiko kerusakan laut, prinsip
geografi ini adalah prinsip interlasi yaitu hubungan yang saling terkait antara gejala yang satu dengan
gejala geografi yang lainnya didalam suatu ruang. Prinsip interlasi dapat terjadi antara alam dan alam,
manusia dan manusia, maupun alam dan manusia. Contohnya pencemaran lingkungan laut terjadi karena
ulah manusia.
Dapat disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan laut dapat berdampak negatif bagi ekosistem
di laut. Dan penyebab kerusakan pada lingkungan laut terjadi karena ulah manusia yang membuang
sampah sembarangan.
Sarannya, peran masyarakat sebagai pengelola lingkungan harusnya menjadi gambaran untuk
menjaga dan melindungi lingkungan di sekitar laut.

Anda mungkin juga menyukai