Anda di halaman 1dari 3

Sampah di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan juga menjadi

masalah sosial, ekonomi dan budaya. Dan hampir di semua kota di Indonesia
mengalami kendala dalam mengolah sampah. Hal ini terjadi karena pengolahan TPA
(tempat pembuangan akhir) di sebuah kota lahannya masih kurang sehingga
masyarakat banyak membuang sampah di sungai. Indonesia termasuk ke dalam 10
besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Hal ini tidak menutup
kemungkinan menimbulkan sejumlah persoalan lanjutan, diantaranya adalah produksi
sampah dan pembuangannya.

Dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang ada di Indonesia, menyebabkan


tingginya tingkat konsumsi dan berakibat bertambahnya volume sampah. Manusia
adalah penghasil sampah utama, hampir semua jenis benda yang manusia gunakan
setiap harinya menambah sampah baru.

Secara umum, jenis sampah dapat dibagi 2 yaitu sampah organik biasa juga kita sebut
sampah basah dan sampah anorganik kita sebut sampah kering. Sampah basah adalah
sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti daun-daunan, sampah dapur, dll.
Sampah kering, seperti kertas, plastik, kaleng, botol, besi dll.

Sampah organik dapat terdegradasi membusuk dan hancur secara alami. Sedangkan


sampah anorganik, sampah jenis ini tidak dapat terdegradasi secara alami serta
memerlukan proses berpuluh tahun agar hancur.

Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Indonesia


memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada 2016 tahun lalu. Dan jumlah meningkat
sampai 1 juta ton dari sebelumnya. Permasalahan produksi sampah ini sejak dulu
hingga sekarang masih menjadi masalah serius di Indonesia, dikarenakan belum
ditemui solusi untuk mengatasinya.

Di Indonesia, dapat dilihat banyaknya sampah yang menumpuk ada dimana-mana,


terkhusus pada daerah perkotaan. Hampir seluruh kota yang ada di Indonesia
mengalami hambatan dalam mengolah sampah. Hal tersebut terjadi karena masih
kurangnya lahan di perkotaan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Akibatnya tidak sedikit masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan atau
tidak pada tempatnya, seperti membuang sampah langsung di sungai, hingga sampah-
sampah tersebut mengotori dan menghambat sungai. Bukan hanya di sungai,
masyarakat juga seringkali membuang sampah di kali, selokan, bahkan di laut.

Menurut data pada Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Asosiasi Industri
Aromatik Olefin dan Plastik Indonesia (INAPLAS), menunjukan bahwa Indonesia
berada pada urutan kedua di dunia, dengan banyaknya sampah yang dihasilkan yaitu
64 juta ton/tahun, yang mana sebanyak 3,2 juta tonnya merupakan sampah yang
dibuang ke laut.

Selain membuang sampah ke laut, warga pun seringkali membuang sampah di pinggir
jalan atau di lahan yang memang bukan diperuntukkan untuk menjadi tempat
pembuangan sampah. Bahkan tak jarang ditemukan tumpukan sampah yang
menggunung pada kawasan permukiman mereka sendiri. Padahal hal tersebut
memberikan dampak negatif bagi mereka. Sampah adalah musuh bagi lingkungan,
semakin banyaknya sampah, masalah lingkungan semakin banyak pula. Lingkungan
menjadi semakin kotor dan tercemar.

Lingkungan yang dicemari oleh pembuangan sampah akan menjadi lingkungan yang
jorok dan kumuh, bau yang tak sedap juga akan ditimbulkan. Kotornya lingkungan juga
dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit karena banyaknya bakteri dan virus yang
berasal dari sampah. Tak heran jika ditemukan kasus rendahnya tingkat kesehatan
pada warga di pemukiman kumuh yang bertumpukan sampah.

Dengan adanya tumpukan sampah juga dapat menjadi penyebab pencemaran tanah.
Karena tanah tersebut terkontaminasi dengan adanya zat-zat kimia yang ada pada
sampah yang dibiarkan begitu saja. Membuang sampah sembarangan rupanya masih
menjadi kebiasaan dan masih belum bisa dihindari oleh masyarakat Indonesia.

Contohnya, setelah makan atau minum di tempat umum seperti stasiun, taman rekreasi
atau alun-alun, tak jarang orang membuang sampah bekasnya sembarangan, padahal
terkadang sudah disediakan tong sebagai tempat buang sampah. Sifat malas dan
kebiasaan telah tertanam pada diri masyarakat. Sampah yang besar maupun yang kecil
diabaikan begitu saja. Padahal sekecil apapun sampah, jika sampah tersebut
dikumpulkan maka akan menumpuk juga.

Meskipun telah ada UU yang mengatur tentang hukuman denda atau sanksi bagi orang
yang membuang sampah sembarangan dan juga seringnya ada peringatan untuk
membuang sampah pada tempatnya, namun upaya tersebut tidak mempan untuk
mengingatkan masyarakat. Masih saja banyak tangan-tangan nakal yang membuang
sampah semaunya dimana saja. Akibatnya sampah yang berserakan tidak akan pernah
habis.

Dibutuhkan kesadaran masyarakat sendiri untuk mengingat pentingnya menjaga


lingkungan agar tetap bersih. Padahal jika masyarakat menjaga lingkungannya untuk
tetap bersih, masyarakat juga yang akan merasakan kehidupan yang nyaman.

Permasalahan sampah ini bukan hanya menjadi masalah yang harus diatasi oleh
pemerintah, namun masyarakat juga harus membantu pemerintah untuk mengurangi
sampah dan juga membuang sampah pada tempatnya.

Agar tercipta lingkungan yang bersih dan terhindar dari bencana seperti banjir yang
selama ini juga masih menjadi masalah yang diakibatkan oleh produksi dan
pembuangan sampah.

Anda mungkin juga menyukai