Anda di halaman 1dari 3

GEOGRAFI & ZONASI BENTHOS

BENTHOS
Menurut (Rachmawaty, 2011) Bentos merupakan hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup
di atas atau di bawah  dasar laut atau pada wilayah yang disebut  zona bentik (benthic zone) maupun
dasar daerah, pada organisme bentik untuk bertahan hidup. Organisme ini mengkonsumsi bangkai
hewan yang tenggelam ke dasar laut, mengeluarkannya sebagai kotoran, yang kemudian larut
menjadi nutrisi yang akan dibawa kembali ke permukaan dan dipergunakan oleh organisme lain.

LINGKUNGAN BENTIK
Romimoharto & Juwana (2005) membagi zona bentik menjadi zona litoral, abisal, batial dan hadal

ZONA LITORAL/ INTERTIDAL


Zona litoral/intertidal adalah zona yang dipengaruhi oleh pasang surut dan selalu terkena hempasan
gelombang.Zona ini merupakan zona paling sempit jika dibandingkan dengan zona laut yang lain.
Zona litoral berada didaerah pasang tertinggi sampai pada surut terendah. Zona ini hanya terdapat
di pulau atau daratan yang luas dengan pantai yang landai.Semakin landai panyainya maka zona
litoralnya smakin luas, sebalilnya semakin terjal pantainya maka zona litoralnya akan semakin sempit

ZONA ABISAL
Zona abisal memiliki kemiripan dengan lingkungan lumpur yang ada pada zona litoral. Bebatuan
yang digunakan  sebagai substrat oleh organism sangat jarang ditemukan. Hewan bercangkang yang
hidup di zona  ini memiliki cangkang yang cenderung tipis dan jika mati cangkang akan mudahsekali
terlarut atau terinduksi. Endapan plankton tidak ada karena sebelum sampai dasar sudah dimakan
terlebih dahulu oleh organism yang ada pada lingkungan yang ada diatasnya.

Dasar lingkungan abisal berupa endapan kapur, endapansilika, dan lempung merah. Endapan kapur
berasal dari kerangka Foraminefera, sedangkan endapan silica dari kerangka diatom. Lempung
merah berada di dasar yang lebih dalam dengan tekanan air yang cukup tinggi sehingga membuat
zat-zat lain mudah terlarut. Kehidupan hewan-hewan di lingkungan seperti ini sangat bergantung
atau menyesuaikan pada jenis endapannya.

Misalnya tipe organisme pemakan penyaring lebih menyukai dasar keras dengan partikel lumpur
yang tidak akan menyumbat penyaringnya. Sementara itu jika partikel-partikel sangat halus, tipe
organism yang hidup di zona ini adalah pemakan endapan yang mengambil dan mencerna zat
organic yang terdapat dalam lumpur.

ZONA BATIAL
Zona batial adalah wilayah laut yang merupakan  lereng benua yang tenggelam di dasar samudera.
Kedalaman zona ini berkisar diatas 200-2000 m. Organisme yang hidup pada zona ini umumnya
sebagai konsumen. Pertukaran  oksigen yang kecil dapat menjadi salah satu faktor pembatas bagi
organism yang hidup pada lingkungan  ini. Zona batial juga di istilahkan sebagai Continental
Slope. Pada zona ini sering ditemui  canyon/ngarai/submarine canyon,yang umumnya merupakan
kelanjutan dari muara sungai-sungai besar di pesisir.

Tipe sedimen utama sedimen pada zona batial yaitu lempung biru, lempung gelap dengan butiran
halus dan memiliki kandungan karbohidrat kurang dari 30%. Sedimen-sedimennya terdiri dari jenis
sedimen teristerial (terrigenous),pelagis,atau autigenik (terbentu di tempat).

Biota yang hidup pada bagian bentik zona batial antara lain sponge bracchiopoda,bintang
laut,echinoida, dan pemakan sedimen lainnya yang terdapat dibagian sedimen terrigenous.
Biasanya,biota yang hidup di zona ini memiliki metabolism yang lamban karena kebutuhan 
konservasi energy pada lingkungan yang minim nutrisi.

ZONASI HADAL
ona hadal, juga disebut sebagai zona hadopelagik, adalah wilayah terdalam dari samudra yang
terbentang pada palung-palung samudra. Zona hadal ditemukan dari kedalaman sekitar 6.000
sampai 11.000 meter.

KARAKTERISTIK BENTHIC-ZONE
1. 90% bentos tinggal di continental shelf, 10% yang lainnya tinggal di abysal zone.
2. Lingkungan stabil.
3. Kekurangan cahaya.
4. Keragaman bentos meningkat terhadap kedalaman.
5. Oksigen disuply dari daerah kutub.
6. Biomassa berkurang terhadapkedaalaman karena makanan berkurang.
7. Komunitas kebanyakan konsumen.
8. Produsen banyak di fotic zone.
9. Dekomposer banyak di mesopelagic.

Jenis – Jenis Benthos pada Perairan Estuari


Estuari merupakan habitat penting di wilayah pesisir, yaitu tempat di air tawar dan air laut
bertemu dan bercampur. Sebagian besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur. Substrat
berlumpur ini merupakan endapan yang dibawa oleh air tawar dan air laut. Jenis benthos yang
ditemukan diantaranya kelas Polychaeta, kelas Bivalve dan kelas Gastropoda, sesuai dengan
habitatnya, yaitu perairan yang didominasi oleh tipe substrat lumpur dan pasir (silt dan sand).

Jenis – Jenis Benthos pada Perairan Pantai


Perairan pantai sangat penting sebagai habitat berbagai jenis organisme. Perairan pantai
merupakan daerah peralihan antara perairan tawar dan laut, terutama di daerah-daerah dekat
muara sungai. Sebagai daerah peralihan; perairan pantai mempunyai kekayaan organisme yang
relatif tinggi, sehingga sangat potensial untuk dijaga agar kondisinya tetap dalam keadaan baik.
Jenis benthos yang ditemukan pada wilayah ini diantaranya Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, Foraminifera dan Protozoa.
Jenis – Jenis Benthos pada Perairan Danau
Danau adalah badan air alami berukuran besar yang dikelilingi oleh daratan dan tidak
berhubungan dengan laut, kecuali melalui sungai. Danau merupakan sumber daya air tawar yang
berada di daratan yang berpotensi sangat besar serta dapat dikembangkan dan didayagunakan
bagi pemenuhan berbagai kepentingan Jenis benthos yang ditemukan pada wilayah ini
diantaranya dari kelas Gastropoda, Bivalvia, Crustacea, Insecta, dan Oligochaeta. Pada kelas
Gastropoda terdapat spesies Melanoides sp., Thiara sp., Bellamya sp., Pila sp., Lymnea sp., dll.
Pada kelas Bivalvia terdapat spesies Anodonta sp., Limnoperna sp., Acroloxus sp., dan Polypyilis
sp.. Pada kelas Crustacea terdapat spesies Parathelpusa sp., pada kelas Insecta yaitu Chironomus
sp., dan kelas Oligochaeta yaitu Limnodrilus sp.

Anda mungkin juga menyukai