Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PADANG LAMUN

Disusun oleh:
RIKO DWI SAPUTRO
NIM:2105066013

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari
17.508 pulau besar dan kecil dengan garis pantai kurang lebih 81.000
km (Soegiarto, 1984). Indonesia merupakan negara di garis
khatulistiwa (tropis) dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat
tinggi. Rumput laut, sejenis rumput laut yang tumbuh di perairan
Indonesia.
Selain nilai ekonomi, kawasan lamun juga memiliki potensi ekologis. E
kosistem lamun belum diperhitungkan dibandingkan dengan ekosistem
mangrove dan terumbu karang. Padahal, ketahanan wilayah pesisir
bergantung pada interaksi ketiganya. Selain itu, lamun merupakan
produsen primer organik terbesar dibandingkan dengan ekosistem laut
dangkal lainnya.
Lamun merupakan tumbuhan berbunga (angiospermae) yang
tumbuh baik di lingkungan laut dangkal. Semua lamun merupakan
monokotil dengan akar, rimpang, daun, bunga dan buah seperti
tumbuhan vaskular terestrial (Tomlinson, 1974). Rumput laut selalu
membentuk hamparan di laut, terdiri dari satu spesies (monospesifik;
terdapat di banyak zona beriklim sedang) atau lebih dari satu spesies
(multispesifik; terdapat di banyak daerah tropis), selanjutnya disebut
lamun.
Lamun merupakan ekosistem laut yang sangat mendukung
produktivitas perairan. Rumput laut sendiri merupakan tumbuhan yang
beradaptasi penuh dengan lingkungan laut, sehingga memungkinkan
penyerbukannya menggunakan air (hidrofilik). Sama halnya dengan
ekosistem mangrove, lamun juga berperan secara ekologis, selain
produktivitas primer, morfologi daunnya dapat berperan sebagai
substrat bagi biota lain dan memitigasi dampak gelombang terhadap
pantai. Selain itu, rumput laut dimanfaatkan sebagai pakan langsung
beberapa spesies biota laut seperti manatee (Dugong dugong), ikan
samandar (Siganus spp.), dan penyu hijau (Chelonia mydas). Oleh
karena itu keberadaan komunitas ini sangat penting bagi
kelangsungan hidup organisme laut.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini ialah :
1. Apakah pengertian dari ekosistem lamun?
2. Apa saja manfaat dari ekosistem lamun?
3. Apa saja faktor pertumbuhan ekosistem lamun?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah :
1. Mengetahui pengertian dari ekosistem lamun
2. Mengetahui manfaat dari ekosistem lamun
3. Mengetahui faktor pertumbuhan ekosistem lamun

BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Lamun
Seagrass atau biasa disebut sebagai lamun adalah tumbuhan
yang memiliki bunga ( angiospermae) berbiji satu ( monokotil ) dan
memiliki akar rimpang, daun, bunga, dan buah. Jadi sangat
berbeda dengan rumput laut. Lamun dapat ditemukan di seluruh
dunia kecuali di daerah kutub. Fungsi fisik lamun di perairan laut
dangkal adalah mereduksi gaya gelombang dan arus, menyaring
sedimen
tersuspensi, dan menstabilkan dasar sedimen. Peranannya di perai
ran laut dangkal adalah kemampuannya menghasilkan nilai primer 
yang tinggi, yang secara langsung berkaitan dengan melimpahnya
produktivitas perikanan. Sangat sedikit informasi tentang hubungan
antara perikanan dan padang lamun, sehingga perikanan padang
lamun Indonesia hampir tidak pernah diketahui. Keterkaitan antara
lamun dan perikanan udang di perairan pantai sudah dikenal luas
di perairan tropis Australia.
Lamun adalah salah satu tumbuhan laut sejati karena batang,
daun, dan akarnya sudah dapat dibedakan satu sama lain. secara
umum gambaran lamun adalah seperti padang rumput di darat,
lamun sangat bermanfaat dalam membersihkan lautan karena lam
un melakukan fotosintesis. Rumput laut merupakan tumbuhan solit
er (monokotil) dari kelas Angiospermae laut adalah tanaman air ber
bunga (spermatofit) yang hidup dan tumbuh di air di lingkungan laut
dan memiliki urat, daun, rimpang dan akar. Kehadiran bunga dan
buah ini menjadi faktor utama yang membedakan rumput laut deng
an jenis tanaman lain yang hidup di bawah air laut, seperti alga.
B. Kelp (ganggang). Padang lamun sebagai ekosistem utama kawa
san pesisir disebut sebagai padang lamun.
Secara struktural, rumput laut memiliki batang yang tenggelam
ke dalam tanah dan disebut rimpang atau rimpang. Rimpang dan
akar alga tertanam di dalam substrat, sehingga tanaman alga
dapat berdiri cukup kuat untuk menahan gelombang dan arus.
B. Manfaat Ekosistem Lamun
Philips & Menez (1988) menyatakan bahwa, lamun digunakan
sebgai komoditi yang sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
baik secara tradisional maupun secara modern. Secara tradisional
lamun telah dimanfaatkan untuk :
1. Kompos dan pupuk
2. Cerutu dan mainan anak-anak
3. Dianyam menjadi keranjang
4. Tumpukan untuk pematang
5. Mengisi kasur
6. Ada yang dimakan
7. Dibuat jaring ikan
Pada zaman modern ini, lamun telah dimanfaatkan untuk:
1. Penyaring limbah
2. Stabilizator pantai
3. Bahan untuk pabrik kertas
4. Makanan
5. Obat-obatan
6. Sumber bahan kimia

Lamun terkadang membentuk suatu komunitas yang


merupakan habitat bagi berbagai jenis biota laut. Lamun ini juga
dapat memperlambat gerakan air. Bahkan ada juga jenis lamun
yang dapat dikonsumsi bagi penduduk sekitar pantai. Keberadaan
ekosistem padang lamun ini juga masih banyak belum dikenal baik
pada kalangan akademik maupun masyarakat umum.
Dibandingkan dengan ekosistem lain lamun merupakan ekosistem
satu kesatuan sistem dalam menjalankan fungsi ekologisnya.
C. Faktor Pertumbuhan Ekosistem Lamun
Pertumbuhan lamun diyakini sangat dipengaruhi oleh 2 faktor
yaitu faktor internal ( kondisi fisiologis ) dan eksternal ( nutrisi dan
kesuburan air ). Laju tumbuh daun jenis Syringodium isoetifolium
dan cymodocea rotundata masing-masing adalah 9,0 dan
8,7mm/hari baik pada daun baru maupun pada daun lama.
Lamun tumbuh suhur diaerah terbuka pasang surut dan
perairan pantai yang dasarnya berupa lumpur, pasir, kerikil, dan
patahan karang mati, dengan kedalaman 4 meter. Adapun
beberapa spesies lamun yang tumbuh di kedalaman 8-15 meter
dan 40 meter, bahkan mencapai 90 meter.
Untuk tumbuh, lamun membutuhkan cahaya matahari, suhu
dan salinitas yang sesuai. Beberapa genera tumbuh subur pada
salinitas hingga 10°/˳˳. Berikut beberapa parameter yang
mempengaruhi distribusi dan pertumbuhan lamun.
1. Kecerahan
Penetrasi sinar matahari ke dalam air sangat penting
untuk pertumbuhan lamun karena tumbuhan lamun tumbuh
di perairan dangkal karena membutuhkan sinar matahari
untuk fotosintesis. Thalassia testudinum dan Cymodocea
manotorum adalah lamun terdalam di Karibia, biasanya
hanya mencapai kedalaman maksimum 10 meter
dibandingkan dengan yang ditemukan peneliti lain.
Selain pengaruh zat tersuspensi, juga telah dilaporkan
bahwa kekeruhan yang disebabkan oleh pesatnya
pertumbuhan epiphytic algae dan fitoplankton, limbah
domestik atau organik mengurangi ketersediaan energi
cahaya untuk tanaman lamun.
2. Suhu
Meskipun habitat lamun tersebar luas secara geografis,
menunjukkan toleransi suhu yang luas, spesies lamun di
daerah tropis sebenarnya hanya mentolerir perubahan suhu
yang kecil. Beberapa spesies yang hidup di daerah
subtropis, seperti B. Zostera, dapat bertahan hidup pada
suhu mendekati 0 °C.
3. Salinitas
Spesies lamun memiliki toleransi yang bervariasi
terhadap salinitas, atau terkadang garam, tetapi sebagian
besar mentolerir kisaran 10-40°/˳˳. Pada saat yang sama,
menurut Zieman, salinitas optimal untuk pertumbuhan lamun
biasanya 25-35°/˳.
Selain zat tersuspensi, kekeruhan karena pertumbuhan
pesat alga epifit dan fitoplankton, limbah rumah tangga atau
limbah organik.
4. Arus
Pertumbuhan dan kehidupan lamun juga dipengaruhi
oleh kecepatan arus air. Pada ekosistem lamun, arus
menentukan produktivitas primer yang tinggi melalui
pencampuran dan difusi nutrien dan gas, serta
pengangkutan limbah. Namun, kecepatan aliran yang tinggi
dan turbulensi dapat menyebabkan peningkatan padatan
tersuspensi. Kondisi ini menyebabkan hasil panen rendah.
Tetapi laju fotosintesis meningkat ketika arus meningkat,
tetapi pada tingkat tertentu laju fotosintesis tetap sama
walaupun lajunya meningkat.
Sebaliknya, jika pergerakan air mempengaruhi
pertumbuhan lamun, keberadaan lamun juga dapat
mempengaruhi hidrodinamika air laut. Diketahui bahwa
tumbuhan lamun dapat memodifikasi arus dan gelombang
dengan cara yang secara tidak langsung mempengaruhi
ekosistem lamun.
Secara umum, gesekan antara air dan alga mengurangi
kecepatan arus di kanopi, yang meningkatkan pengendapan
partikel di udara. Namun, hasil percobaan skala kecil
menunjukkan bahwa gerakan air yang mengalir di atas
kanopi berubah sedikit atau tidak berubah sama sekali,
meskipun padang lamun tampaknya tidak mempengaruhi
pusaran pencampuran terlepas dari ukurannya.
5. Substrat
Tumbuhan lamun hidup di berbagai jenis substrat mulai
dari lanau hingga sedimen dasar yang 40% lanau halus.
Kedalaman sedimen yang cukup merupakan prasyarat
penting bagi pertumbuhan dan perkembangan habitat
lamun.
Lamun tumbuh subur di daerah pasang surut terbuka
dan perairan pantai, atau Goba, yang dasarnya terdiri dari
lumpur, pasir, kerikil, dan puing-puing karang mati.
Dibandingkan dengan sedimen yang berasal dari darat,
padang lamun lebih dipengaruhi oleh faktor aliran darat yang
berhubungan dengan kekeruhan, pasokan nutrisi selama
musim hujan, dan fluktuasi salinitas.
6. Nutrien
Sebagian besar tanaman nutrisi atau nutrisi terbatas.
Begitu juga rumput laut yang hidup di air laut. Sebaliknya,
ambang kolam yang dangkal akan mengakibatkan lebih
banyak unsur hara yang terserap oleh akar.
Rumput laut yang tumbuh di sedimen yang dibawa dari
benua dan di iklim dingin biasanya terbatas nitrogen,
sehingga cenderung menggunakan fosfor yang tersedia.
Oleh karena itu, disimpulkan bahwa kandungan fosfor
sesuai dengan ukuran sedimen, konsentrasi fosfor terlarut
lebih rendah ketika ukuran sedimen berkurang. Di sisi lain,
keberadaan zat besi juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan rumput laut.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan yang telah dibuat dapat disimpulkan
bahwa Padang lamun merupakan suatu ekosistem bahari yang sangat
menunjang produktivitas perairan. Lamun (seagrass) adalah tumbuhan
berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan
mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat
berbeda dengan rumput laut (algae). Lamun dapat ditemukan di
seluruh dunia kecuali di daerah kutub. Dan manfaat juga dapat kita
ketahui secara tradisional maupun modern. Pertumbuhan ekosistem
lamun juga di pengaruhi oleh beberapa distribusi pertumbuhan lamun
seperti : kecerahan, suhu, salinitas. Arus, substrat, dan nutrien
B. Saran
Sebagai manusia hendaknya kita menjaga ekosistem lamun
yang saat ini ekosistem banyak mengalami kerusakan. Tumbuhan
lamun ini telah memberi banyak manfaat bagi lingkungan.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan
tentang makalah diatas dengan sumber- sumber lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Azkab, M.H. 1988. Pertumbuhan dan Produksi Lamun, Enhalus acoroides di


rataan Terumbu di Pari Pulau Seribu. Jakarta : Balai
Penelitian Biologi Laut Pusat Penelitian dan
Pengembangan Oseanologi-LIPI.
Phillips, R. C., E.G. Menez. 1988. Seagrass in: Smithsonian Contribusion to
the Marine Science no. 34. Smithsonian Institution Press.
Washington, D.C.
Soegiarto, A. 1984. “The MangroveEcosystem in Indonesia, Its Problems and
Management”. In: K.N. Bardsley, J.D.S. Davie dan
C.D. Woodroffe (Eds.). Darwin: A Collection of
Papers Presented at  AConference Held in Darwin
4-11 November 1984.
THOMLINSON, P.B. 1974. Vegetative mor- phology and meristem
dependence - the Foundation of Productivity in
seagrass. Aquaculture 4: 107-130.

Anda mungkin juga menyukai