• Ordo Squaliformes (gol. Ikan Hiu) • Ordo Rajiformes (gol. Ikan Pari ) • Sub klas : Holocephali • Ordo Chimaeriformes ( gol. Ikan Chimaera) Subkelas Elasmobranchi
Klasifikasi Ikan Pari
• Kingdom : Animalia • Subkingdom : Bilateria • Phylum : Chordata • Subphylum : Vertebrata • Class : Chondrichthyes • Subclass : Elasmobranchi • Ordo : Rajiformes • Family : Dasyatidae • Genus: Dasyatis • Spesies : Dasyatis sp Morfologi Ikan Pari
Ikan Pari termasuk kedalam ikan bertulang rawan yang bentuk
tubuhnya gepeng dan pipih yang melebar dan dilengkapi sepasang sirip dada yang menyatu dengan sisi kiri dan kanan kepalanya. Memiliki ekor yang panjang yang menyerupai cambuk. Warna tubuhnya coklat kemerahan dengan beberapa bintik-bintik biru dan terkadang hitam pada bagian punggung atau dorsal. Bentuk mulutnya terminal, dengan posisi di bagian bawah tubuh. Ikan pari bernafas melalui celah insang yang berjumlah 5 – 6 pasang. Posisi celah insang terdapat di dekat mulut bagian ventral. Ukuran ikan pari yang kecil sekitar 10 cm dan lebar 5 cm. Sedangkan ukuran ikan pari dewasa mencapai 7 meter dan lebar 6 meter dengan berat 1-3 ton. Habitat Ikan Pari
Ikan pari merupakan salah satu contoh ikan yang hidup di perairan
dengan substrat lumpur atau pasir dan kadang-kadang memasuki perairan dengan substrat batu karang atau ke daerah estuari. Beberapa jenis ikan pari tidak hidup di dasar perairan, melainkan di zona epipelagis, misalnya dari genus Manta. Dasyatis longa memiliki habitat di daerah estuari dengan dasar lumpur atau pasir minimal pada kedalaman 100 m dibawah permukaan air laut (Ikan pari tinggal di habitat yang bervariasi dengan pola sebaran luas dan menarik. Daerah sebaran pari meliputi perairan pantai yang terkadang masuk dalam area pasang surut. Ikan pari juga banyak ditemukan di kawasan perairan pesisir pantai. Kebiasaan Makan Ikan pari termasuk pemakan di dasar perairan (bottom feeder). Ikan ini umumnya bersifat sebagai predator, memiliki gigi kecil-kecil yang berfungsi sebagai penghancur. Tubuh yang berbentuk pipih dorsoventral dengan mulut pada posisi ventral membuat ikan ini sangat cocok untuk mengkonsumsi hewan dasar, baik infauna maupun epifauna. Makanan untuk ikan-ikan predator, seperti halnya Dasyatis sp. termasuk kompleks. Pilihan makanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya ketersediaan, pergerakan dan kelimpahan mangsa, faktor lingkungan, tahapan perkembangan individu, serta umur. Ikan pari biasanya makan krustacea, gastropoda, bivalvia dan ikan yang muda-muda. Life Cycle Sub Class Elasmobranchi Klasifikasi Ikan Hiu • Kingdom : Animalia • Filum : Chordata • Clas : Chondrichthyes • Subclass : Elasmobranchi oOrdo 1 : Squaliformes oOrdo 2 : Squantiniformes oOrdo 3 : Hexanchiformes oOrdo 4 : Lamniformes oOrdo 5 : Heterodontiformes Morfologi Ikan Hiu Ikan hiu merupakan jenis ikan vertebrata, memiliki tulang belakang, sirip yang berpasangan, sisik di kulit, rahang yang dapat digerakkan, ekor berujung runcing dan pada umumnya berbentuk heterocercal, dan memiliki celah insang yang terletak di sisi kepala yang berjumlah 5-7 celah. Ikan hiu termasuk kedalam kelas Chondrichthyes, memiliki tulang rawan karena ikan hiu memiliki endoskeleton yang relatif lentur dan kulit tertutupi struktur sisik yang berbentuk seperti gigi-gigi kecil (denticle), sisik ini disebut sisik placoid. Ikan hiu memiliki kelenjar pada kulit yang 9 mensekresikan mucus, sehingga ikan hiu memiliki kulit yang licin dan khas. Habitat Ikan Hiu Ikan Hiu dapat menghuni setiap bagian lautan kita, mulai dari laut dalam, terumbu karang, zona pelagis hingga lautan Arktik. Kebiasaan Makan Ikan hiu paus yang bertubuh besar ini memiliki kebiasaan makan yang unik yaitu menyedot dan menyaring air laut baik di kedalaman laut maupun permukaan laut dengan membuka mulutnya lebar-lebar, dan berenang perlahan sehingga ikan-ikan kecil, krill, makrozooplankton, ikan-ikan keci nektonik ataupun telur/sperma ikan yang melayang-layang tersaring di dalam mulutnya, air laut keluar melalui celah insang di belakang rongga mulutnya, aliran yang lebih pekat dan padat akan langsung menuju kerongkongan tanpa ada proses penguyahan oleh giginya.