Ukuran ikan pari dewasa bervariasi dari ukuran yang relatif kecil, yaitu lebar 5 cm dengan panjang 10
cm (famili NARKIDAE) hingga berukuran sangat besar yaitu lebar 610 cm dengan panjang 700 cm
(pari Manta, famili MOBULIDAE). Jumlah jenis ikan pari yang mendiami perairan di seluruh dunia
belum ada informasi yang tepat. Adapun yang pernah teridentifikasi secara akurat di Indonesia sesuai
hasil penelitian Sainsbury et,al.(1985) dan Tarp and Ifailola (1982) yang dilakukan di Samudera
Hindia sebanyak 16 spesies. Penelitian lain yang di lakukan di Laut Cina Selatan oleh Isa et.al. (1998)
mencatat sebanyak 4 spesies. Distribusi geografis ikan pari adalah sangat luas, ikan pari ditemukan
diperairan tropis, subtropis dan perairan di antartika yang dingin.
Ikan pari manta (Manta birostris) adalah salah satu spesies ikan pari terbesar di dunia. Lebar
tubuhnya dari ujung sirip dada ke ujung sirip lainnya mencapai hampir 7 meter (kemungkinan lebih
karena ada laporan yang mengatakan bahwa ada manta yang lebar tubuhnya mencapai 9,1 meter).
Bobot terberat manta sendiri yang pernah diukur mencapai 3 ton.
Manta dapat ditemukan di lautan tropis di seluruh dunia kurang lebih antara 35O lintang utara
hingga 35O lintang selatan. Persebarannya yang luas dan penampilannya yang unik menyebabkan ikan
ini memiliki banyak nama mulai dari manta Pasifik, manta Atlantik, devil fish, hingga sea
devil. Di Indonesia sendiri, pari manta memiliki aneka nama lokal seperti cawang kalung,
plampangan, serta pari kerbau (mungkin karena bagian tubuh mirip tanduk di kepalanya sehingga ia
dianggap mirip dengankerbau).
Pari manta belakangan dikategorikan sebagai dekat dengan ancaman (near threatened)
oleh IUCN karena walaupun jumlahnya belum masuk kategori terancam punah, namun di masa
depan diperkirakan populasinya akan menyusut hingga akhirnya terancam punah. Populasi pari
manta dianggap dekat dengan bahaya karena tingginya kegiatan perikanan dan kondisi laut yang
semakin terpolusi, namun rasio kelahiran mereka rendah.
2.1.3 Klasifikasi
Manta birostris
Kerajaan:
Animalia
Filum:
Chordata
Kelas:
Chondrichthyes
Ordo:
Rajiformes
Famili:
Myliobatidae
Upafamili:
Mobulinae
Genus:
Manta
Spesies:
M. birostris
Manta dimasukkan ke dalam famili Myliobatidae yang terdiri dari 40 spesies pari berbeda. Famili dari
ikan pari ini juga dikenal sebagai pari elang (eagle ray) karena mereka tidak hidup di dasar laut dan
berenang bebas sehingga saat dilihat mereka sekilas seperti elang yang terbang di dalam laut. Famili
Myliobatidae ini dibagi dalam 4 subfamili dan pari manta dimasukkan ke dalam subfamili Mobulinae
yang juga diisi oleh ikan pari dari genus Mobula yang memiliki penampilan mirip pari manta namun
ukurannya lebih kecil. Nama manta sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti selimut.
Ada 3 spesies yang sebelumnya dianggap merupakan bagian dari genus Manta:
Manta memiliki fisik yang secara umum mirip dengan kebanyakan ikan pari dengan sirip dada yang
lebar serta ekor kecil seperti cambuk. Sirip dadanya yang lebar membuat tubuhnya terlihat pipih.
Manta bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian dekat kepala
hingga ke belakang tubuh sehingga saat dilihat, pari manta seolah-olah sedang terbang di dalam laut.
Ekor manta sendiri lebih pendek dibandingkan dengan ekor ikan pari kebanyakan dan tidak
bersengat.
Kulit manta juga diselubungi lapisan lendir yang jauh lebih tebal dibandingkan ikan pari kebanyakan.
Lapisan lendir ini diduga ada hubungannya untuk melindungi kulitnya yang rentan.
Manta juga memiliki ukuran otak yang lebih besar dibandingkan ikan pari lain dan hiu kerabatnya
sehingga mereka dianggap lebih cerdas dibandingkan kerabatnya yang lain.
Di dalam mulutnya juga terdapat 300 gigi kecil berbentuk pasak dan nyaris tersembunyi di bawah
kulit. Gigi ini tidak digunakan untuk makan, namun mungkin gigi ini berguna saat manta melakukan
perkawinan.
Manta juga memiliki lima pasang celah insang di bagian bawah tubuhnya untuk mengeluarkan air
yang masuk melalui mulutnya. Di bagian dalam celah insangnya terdapat tapis insang atau piringan
penyaring (filter plate) yang berfungsi untuk memerangkap plankton yang masuk bersama dengan air
laut.
Ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang termasuk kelas Elasmobranchii.
Ikan ini dikenal sebagai ikan batoid (sekelompok ikan bertulang rawan yang mempunyai ekor
seperti cambuk)
Sirip dada ikan ini melebar menyerupai sayap, dengan sisi bagian depan bergabung dengan
kepala
Bentuk ekor seperti cambuk pada beberapa spesies, dengan sebuah atau lebih duri tajam di
bagian ventral dan dorsal (Anonim, 1988).
Sisik adalah bagian tubuh luar dan merupakan ciri sangat penting baik untuk I ikan tulang keras
maupun ikan tulang rawan. Sisik, umumnya sebagai pelindung dan penutup tubuh. Sisik placoid,
hanya ada pada ikan bertulang rawan, terdapat lapisan dentin. Bentuk sisik seperti bunga mawar
dengan dasar yang bulat/bujur sangkar, bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis.
Contoh: Ikan pari dan hiu. Sisik plakoid pada ikan hiu dan ikan pari sangat berbeda dalam bentuk
dan susunannya. Ikan pari, giginya berubah secara berkala menjadi lebih besar, piringan dasar
tergabung menjadi satu sehingga mampu memecah cangkang moluska, gigi ini merupakan derivate
dari sisik.
Sisik tipe ktenoid pada dasarnya sama seperti sikloid mengenai struktur dan susunannya, tetapi
berbeda pada bagian belakangnya yaitu berbentuk seperti sisir. Beberapa spesies mungkin mereduksi
menjadi satu tonjolan atau spina (duri). Sisik ktenoid ditemukan menjadi duri sirip dorsal pada ikan
pari.
Kelompok ikan sejenis ikan pari, sirip pektoralnya sangat membesar dan menempel sepanjang tubuh
mulai dari belakang kepala sampai di depan sirip pelvik. Bahkan pada ikan electric ray sirip tersebut
menyatu pada ujungnya sebagai alat untuk memancarkan cahaya. Ikan pari umumnya memiliki dua
sirip median dorsal yang letaknya jauh dari ekor, tetapi tidak ada pada ikan pari berduri (sting ray).
Sirip anal jelas tidak ada. Meski sirip ekor tidak ditemukan pada kebanyakan ikan pari, tetapi
berkembang baik pada ikan pari elektrik. Bagian dalam dari sirip pelvik ikan hiu jantan dan ikan pari
jantan berubah menjadi klasper sebagai alat untuk memindahkan sperma kepada hewan betina.
Ikan pari duri (ray-finned) siripnya disokong oleh duri lembut yang mudah terlihat, selamanya tidak
tertutup oleh kulit keras seperti elasmobranchii.
Ikan pari berenang dengan gerakan menggelombang sirip pectoral yang lebar. Warna punggung dari
ikan pari mirip dengan warna dasar sekitar dan beberpa jenis mempunayi duri beracun atau organ
elektrik yang juga merupakan alat pelindung diri.
Luka yang disebabkan oleh ikan berbisa umumnya karena injeksi racun ke dalam tubuh korban
dengan menggunakan duri yang sangat pendek. Ikan beracun, dapat meneyebabkan sakit atau
kematian bila daging atau sebagian organ tubuhnya dimakan hewan pemangsa. Beberapa ikan hiu
dan pari, spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Kelenjar racun ikan
pari (Dasyatis), yaitu pada duri ekor yang bengkok & dalam (jaringan vasodentine).
v Ikan bioluminesen
Bioluminesen adalah pancaran sinar oleh organisme, sebagai hasil oksidasi dari berbagai substrat
dalam memproduksi enzim. Susunan substratnya lusiferin, dan enzim yang sangat sensitive sebagai
katalisator oksidasi, disebut lusiferase.
Bioluminesen diproduksi oleh bakteri, jamur ataupun binatang invertebrate. Diantara hewan
bertulang, hanya ikan yang mampu memproduksi sinar. Organ luminesen ditemukan pada ikan pari
berlistrik dan beberapa ikan tulang keras khsusnya ikan yang tinggal di laut dalam.
Adanya organ yang memproduksi sinar ini dapat digunakan untuk menaksir kadalaman laut, dimana
ikan tersebut tinggal. Ini dimaksudkan juga bahwa ikan tersebut memproduksi sinar untuk
mendapatkan makanan, mengacaukan musuh, menerangi lingkungan ataupun menarik perhatian
lawan jenisnya. Semua ini masih dugaan, akan tetapi pada prinsipnya berfungsi untuk mendapatkan
penghargaan antar indivdu dalam satu jenis.
Ikan memproduksi bioluminesen dengan 2 cara, yaitu oleh pori-pori yang bercahaya ataupun organ
bersimbiose dengan bakteri pengahasil sinar. Intensitas bioluminesen mungkin bertambah atau
berkurang. Cara lain dalam memproduksi sinar bergantung pada ekspansi dan kontraksi kromatofora
pada permukaan kulit.
v Organ Listrik
Mengapa ikan listrik tidak menyengat dirinya sendiri, hal tersebut sulit untuk dipahami meskipun ada
dua penjelasan, yaitu bahwa system saraf ikan selalu diseliputi oleh lemak dan arus listrik mengalir
selalu tegak lurus.
Ciri khas manta adalah sepasang tanduk di dekat mulutnya. Tanduk ini sebenarnya adalah
sepasang sirip sefala (kepala) yang membantu memasukkan air laut yang mengandung plankton
makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut.
Warna Tubuh
Manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan, cokelat, hingga nyaris
putih. Pola warna pada tubuh manta juga bervariasi di mana pada pari manta yang ditemukan di
Pasifik timur bagian bawah tubuhnya berwarna dominan hitam, sementara pada jenis pari manta
yang ditemukan di Pasifik barat, warna bagian bawah tubuhnya pucat. Belum diketahui apa fungsi
dan penyebab dari pewarnaan bervariasi ini, namun warnanya yang bervariasi memudahkan para
ilmuwan untuk membedakan manta dari wilayah yang satu dengan wilayah lainnya.
Manta terkenal karena ia bisa melompat keluar dari air dan karena ukuran tubuhnya yang besar, ia
selalu menarik perhatian saat sedang melakukan lompatan. Ada beberapa teori mengenai sebab
mereka melompat dari air. Mereka mungkin melakukan itu untuk melarikan diri
dari pemangsanya atau untuk melepas parasit yang menempel pada tubuhnya. Teori lainnya, manta
menggunakan itu untuk berkomunikasi satu sama lain. Manta juga diperkirakan melompat keluar air
untuk menunjukkan kekuatannya saat sedang mencari pasangan.
Hal unik lain seputar pewarnaan manta adalah mereka memiliki semacam pola di bagian bahu serta
bawah tubuhnya dan pola-pola ini berbeda pada setiap individu manta sehingga dianggap mirip
dengan sidik jari pada manusia.
2.1.7 Makanan
Manta dikenal sebagai salah satu ikan besar yang memakan plankton (filter feeder). Ia makan dengan
cara membuka mulutnyasambil berenang sehingga plankton yang berada dalam air masuk ke dalam
mulutnya. Ia juga bisa menggunakan sepasang sirip kepalanya yang mirip tanduk itu untuk
mengarahkan plankton agar masuk ke mulutnya. Dengan cara ini ia dianggap berburu secara pasif
karena ia tidak mengejar mangsanya untuk makan. Manta juga diketahui memakan hewan-hewan
kecil seperti udang dananak ikan.
2.1.8 Reproduksi
Di musim kawin, sejumlah besar manta akan berkumpul untuk mencari pasangan kawin. Beberapa
manta jantan bisa saling bersaing untuk mendapatkan manta betina pasangannya. Manta jantan yang
berhasil mendapatkan manta betina akan berpegangan pada sirip pasangannya menggunakan giginya
dan merapatkan perutnya, lalu memulai perkawinan dengan cara memasukkan alat kelaminnya ke
dalam lubang kelamin betina. Perkawinan berlangsung selama kurang lebih 90 detik.
Pari manta adalah ovovivipar di mana telur menetas saat masih berada di dalam tubuh induknya.
Seekor manta betina bisa membawa 2 bayi manta sekaligus dalam tubuhnya. Periode kehamilan
manta sendiri belum diketahui secara pasti, namun kemungkinan bisa berlangsung antara 9-12 bulan.
Bayi manta yang baru menetas lalu keluar dari tubuh induknya dengan kondisisirip yang masih
terlipat. Bayi manta mulai aktif segera setelah ia mengembangkan siripnya dan bisa langsung mulai
berenang. Seekor bayi manta yang baru lahir diketahui bisa berukuran selebar 1,2 meter dan seberat
45 kg. Bayi manta bisa tumbuh sangat cepat karena dalam waktu satu tahun, lebar tubuh mereka
sudah mencapai hampir 2 kali lebarnya saat pertama kali lahir. Usia maksimal pari manta sendiri
yang diketahui mencapai 20 tahun.
Ikan-ikan kecil diketahui sering berada di dekat manta. Salah satu spesies ikan laut yang paling sering
diketahui suka berada di dekat manta adalah ikan remora (Echeneida sp.). Ikan ini biasa ditemukan
menempel pada bagian bawah tubuh manta memakai semacam penghisap pada bagian atas
tubuhnya. Remora mendapat keuntungan dengan menempel pada manta karena ia terlindung dari
pemangsanya dan ia memperoleh makanan gratis berupa parasit yang menempel pada kulit manta.
2.1.10 Pemangsa
Hewan laut yang diketahui sebagai pemangsa utama pari manta adalah ikan-ikan hiu semisal hiu
macan (Galeocerdo cuvier). Manta tidak memiliki alat pertahanan semisal gigi tajam atau sengat
sehingga ia mengandalkan kemampuan berenangnya untuk melarikan diri dari musuhnya (termasuk
mungkin dengan melompat keluar dari air). Manta juga diketahui bisa memakai sirip dadanya untuk
memukul penyerangnya.
8. Maugean Skate
Ikan pari (famili Dasyatidae) mempunyai variasi habitat yang sangat luas dengan pola sebaran yang
unik (Cartamil et al., 2003). Daerah sebaran ikan pari adalah perairan pantai dan kadang masuk ke
daerah pasang surut dan biasanya ditemukan:
Tetapi terdapat sejumlah spesies ikan pari bermigrasi dari perairan laut ke perairan tawar (Yuen et
al., 2003).
Di perairan laut, ikan pari mempunyai peran ekologis yang sangat penting, terutama sebagai predator
bentos (Gray et al., 1997). Namun beberapa aspek biologi (misalnya: reproduksi, diet dan fisiologi)
ikan pari belum dikaji secara menyeluruh (Snelson et al., 1988; Gilliam and Sullivan, 1993; Sisneros
and Tricas, 2000).
Di perairan Indonesia, ikan pari tertangkap hampir sepanjang tahun (Anonim, 1979). Berdasarkan
data Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian (1995), bahwa produksi tangkapan ikan
pari pada tahun 1993 sebesar lebih kurang 35.686 ton (Statistika Perikanan Indonesia, 1995).
Meskipun ikan pari tertangkap dalam jumlah yang cukup besar, namun pemanfaatannya masih
sangat terbatas sedangkan bagian lainnya terbuang sebagai limbah (Anonim, 1989; Saleh et al., 1995).
BAB III
KESIMPULAN
Ikan pari termasuk ke dalam ikan bertulang rawan, mempunyai bentuk tubuh gepeng melebar
menyatu dengan sisi kiri-kanan kepalanya. Umumnya mempunyai ekor menyerupai cemeti. Mata
ikan pari umumnya terletak di kepala bagian samping.
Alat gerak pari bergerak memakai sirip dadanya dengan cara mengombakkannya dari bagian
dekat kepala hingga ke belakang tubuh, berenang dengan gerakan menggelombang sirip pectoral yang
lebar.
Sisik ikan pari terdapat 2 macam, yaitu sisik plakoid dan ktenoid. Sisik ktenoid pada beberapa
spesies mereduksi menjadi satu tonjolan atau duri yaitu duri sirip dorsal pada ikan pari.
Pada beberapa spesies, terdapat ikan pari yang berbisa dan beracun. Racun tersebut terdapat
pada spina dorsal berhubungan dengan kelenjar bisa yang sangat beracun. Serta terdapat ikan pari
yang ekornya dilengkapi duri penyengat sehingga disebut sting-rays,
Pada pari manta, terdapat ciri khas yaitu sepasang tanduk di dekat mulutnya yang
sebenarnya adalah sepasang sirip kepala untuk membantu memasukkan air laut yang mengandung
plankton makanannya dan bisa ditekuk ke dalam mulut.
Warna tubuh manta memiliki warna yang bervariasi, mulai dari hitam, biru keabu-abuan,
Manfaat dari ikan pari dapat digunakan kulit, daging dan tulangnya.