Anda di halaman 1dari 4

IKAN BELUT

Pengenalan Ikan Belut


Belut adalah jenis ikan darat yang tidak bersisik dan mampu hidup di air keruh. Hewan ini
merupakan ikan darat yang tidak bersirip dan banyak dijumpai didaerah persawahan dan di rawarawa. Pada musim kemarau, belut membuat lubang didalam tanah yang lembab sebagai upaya
untuk mempertahankan hidup. Di Negara kita, daerah penyebarannya, ada di daerah Jawa,
Madura, Bali, NTB, Flores, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawaesi.
Sebagian besar belut dipasaran masih merupakan hasil tangkapan dari alam. Sedangkan
budidayanya sangat sedikit dan nyaris terseok-seok. Belut termasuk komoditas perikanan yang
membutuhkan perlakuan berbeda dari ikan lain pada umumnya, sebab karakter hidupnya di
lumpur yang menjadikannya berbeda.
Terdapat tiga jenis belut yang dikenal selama ini, yaitu : Belut Sawah (Monopterus albus), Belut
Rawa (Synbrancus bengalensis) dan Belut laut (Macrotema caligans).

NAMA
BELUT

PANJAG BADAN BELUT

BELUT SAWAH 20 KALI LEBAR BADANYA


BELUT RAWA 30 KALI LEBAR BADANYA
BELUT LAUT 35 KALI LEBAR BADANYA

JUMLAH INSANG
3 LENGKUNG INSANG
4 LENGKUNG INSANG
4 LENGKUNG INSANG

Ciri morfologi Ikan Belut


Belut mempunyai ciri-ciri badan bulat panjang seperti ular tetapi tidak bersisik, dan kulitnya licin
mengeluarkan lendir. Matanya kecil hampir tertutup oleh kulit. Giginya juga kecil runcing
berbentuk kerucut dan bibir berupa lipatan kulit yang lebar di sekeliling mulutnya. Belut
mempunyai sirip punggung, sirip dubur, dan sirip ekor yang sangat kecil, sehingga hampir tidak
terlihat oleh mata.
Ukuran tubuh bervariasi, kebanyakan tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam
lumpur. Semua jenis ikan ini adalah pemangsa. Biasanya memangsa hewan-hewan kecil di rawa
atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.

Habitat Ikan Belut


Habitat belut tersebar luas di perairan air tawar, baik perairan dangkal berlumpur, tepian sungai,
kanal, danau dan kolam dengan dengan kedalaman kurang dari 1 meter. Pada habitat aslinya,

media hidup belut berupa 80 % Lumpur dan 20 % air. Karena belut memiliki alat Bantu
pernapasan berupa kulit tipis berlendir yang terletak pada rongga mulutnya. Belut juga sangat
toleran terhadap daerah bertemperatur dingin.
Belut merupakan ikan yang dapat beradaptasi dengan baik, selama tempat tersebut mengandung
air, jadi tidak membutuhkan iklim dan geografis spesifik.

Kebiasaan Ikan Belut


Belut sangat menyukai perairan yang bersih dan kaya oksigen. Selama masa pertumbuhan,
perubahan air menjadi basa, sering terjadi pada kolam pemeliharaan. Hal ini disebabkan antara
lain tingginya kadar ammonia, seiring dengan bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi
hasil metabolisme (pambusukan). Air basa akan tampak merah kecokelatan. Untuk mengatasinya
diperlukan pergantian / sirkulasi air yang baik.
Secara alamiah, belut memakan makanan yang lebih kecil, seperti serangga, cacing, anak kodok,
siput atau keong dan anak ikan. Karena sifat belut yang karnivora (pemakan daging), untuk
mencegah kanibalisme belut, pemberian pakan perlu diperhatikan dengan baik, yaitu pakan yang
mengandung protein tinggi,seperti keong mas (yang telah di rebus dan dicacah) bisa juga ayam
yang telah mati namun harus dibakar lebih dahulu hingga matang (bulu-bulunya habis terbakar).

Manfaat Ikan Belut

Sumber Energi dan Protein

Dilihat dari komposisi gizinya, belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303 kkal
per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur (162 kkal/100 g
tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 g). Hal itulah yang menyebabkan belut sangat
baik untuk digunakan sebagai sumber energi.
Nilai protein pada belut (18,4 g/100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/100g),
tetapi lebih tinggi dari protein telur (12,8 g/100 g). Seperti jenis ikan lainnya, nilai cerna protein
pada belut juga sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok
usia, dari bayi hingga usia lanjut.
Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu
leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam amino
esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga
kesetimbangan nitrogen pada orang dewasa.
Leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat
diperlukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja
neurotransmitter.

Tingginya kadar asam glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan gurih. Dalam
proses pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa monosodium glutamat (MSG).
Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat memengaruhi produksi hormon
pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HGH). HGH ini
yang akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di
tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

Kaya Mineral dan Vitamin

Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur dan
daging (2,8 mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi kebutuhan tubuh
akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mencegah anemia
gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu.
Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke
seluruh jaringan tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi karbohidrat,
lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Itulah yang menyebabkan gejala utama
kekurangan zat besi adalah lemah, letih, dan tidak bertenaga. Zat besi juga berguna untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah terserang berbagai penyakit
infeksi.
Belut juga kaya akan fosfor. Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran fosfor,
kalsium tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor harus berimbang
dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari osteoporosis. Di
dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat umumnya (sekitar 80 persen) berada
dalam tulang dan gigi.
Fungsi utama fosfor adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan
karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan
dan pemakaian kalsium. Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saatsaat tidak mengandung, terutama untuk pembentukan tulang janinnya.
Jika asupan fosfor kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab
penyakit tulang keropos pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein
juga diperhatikan.
Kandungan vitamin A yang mencapai 1.600 SI per 100 g membuat belut sangat baik untuk
digunakan sebagai pemelihara sel epitel. Selain itu, vitamin A juga sangat diperlukan tubuh
untuk pertumbuhan, penglihatan, dan proses reproduksi.
Belut juga kaya akan vitamin B. Vitamin B umumnya berperan sebagai kofaktor dari suatu
enzim, sehingga enzim dapat berfungsi normal dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin B juga
sangat penting bagi otak untuk berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormon, dan
sel darah merah.

Anda mungkin juga menyukai