Anda di halaman 1dari 4

DEBORAH 260110080088 BAHAN ALAM BAHARI (TUGAS)

MINYAK SINGA LAUT

Pada tahun 1970-an, seorang dosen medis dari Kanada membuat penelitian dan menyimpulkan

bahwa makanan utama orang Eskimo adalah minyak singa laut, daging singa laut, dan berbagai jenis ikan lain.

Semua jenis makanan ini kaya akan asam lemak tidak jenuh OMEGA-3.

Omega 3 adalah nutrien utama untuk mencegah dan mengobati masalah pembuluh darah,

menurunkan jumlah kolesterol, mencegah kolesterol mengeras di bagian organ dan pembuluh darah,

menyeimbangkan tekanan darah, memperkuat kekebalan tubuh, membersihkan darah, dan memperbaiki

pembuluh darah yang rusak. Kolesterol di dalam darah yang terlalu tinggi dapat menimbulkan plak pada

pembuluh darah koroner yang akhirnya menimbulkan penyakit jantung koroner.

Menurut penilitian, minyak singa mengandung EPA dan DHA yang merupakan komponen dasar

pencegah penyakit jantung.Ketika kita mengonsumsi Omega 3, butiran kolesterol akan bergabung menjadi

ester kolesterol, dan akan menjadi asam kolik dan dikeluarkan melalui kotoran. Komponen dalam Omega 3

pada minyak singa laut, yaitu:

1. EPA

sebagai pembersih pembuluh darah, pencegah pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah,

menurunkan tekana darah tinggi dan kolesterol, pencegah stroke, perdarahan otak, detak jantung

tidak teratur, kesemutan, dan pembuluh darah koroner.

2. DHA

berfungsi sebagai bahan dasar esesnsial pembentuk sel saraf otak dan mata, membantu

pertumbuhan jaringan otak bayi, memperkuat daya ingat, dan mencegah kepikunan.

3. DPA

banyak terdapat pada ASI dan minyak singa laut. DPA dapat memperbaiki efek buruk dari diabetes

dan mengatur kadar kolesterol 10-20 kali dibandingkan EPA.

Minyak singa laut sangat mudah berkolaborasi dengan enzim lemak di dalam tubuh sehingga

dapat menghasilkan lemak bebas yang dapat diserap tubuh. Kandungan asam lemak tidak jenuh Omega 3

minyak singa laut lebih besar dibandingkan minyak ikan. Selain itu, minyak singa laut tidak mengandung

kolesterol. Asam lemak tidak jenuh mudah teroksidasi, tetapi dalam minyak singa laut terdapat vitamin E yang

sangat berguna sebagai antioksidan.


DEBORAH 260110080088 BAHAN ALAM BAHARI (TUGAS)

CUMI-CUMI JINAKKAN TUMOR

Selain lezat, cumi-cumi juga kaya gizi. Ada protein, mineral, dan macam-macam vitamin. Tinta cair
yang dimilikinya, berguna untuk memerangi tumor. Cumi-cumi merupakan salah satu hewan laut dari keluarga
Loliginidae, kelas Cephalopoda. Dalam bahasa Latin, cumi-cumi dikenal dengan sebutan Loligo spp, sedangkan
dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan squid.

Di Indonesia, cumi-cumi dikenal dengan beberapa istilah, seperti enus, nus, sotong, atau sontong
bunga. Hewan ini biasanya ditangkap pada malam hari, dengan menggunakan lampu petromaks sebagai alat
penarik. Mereka umumnya menyukai cahaya di malam hari. Kerumunan cumi-cumi dapat ditangkap dengan
menggunakan alat bubu, jaring angkat, jaring insang, pukat cincin, pukat udang, rawai tuna, atau sero.

Tinggi Protein

Ditinjau dari nilai gizi, cumi-cumi memiliki kandungan gizi yang luar biasa. Kandungan proteinnya
cukup tinggi, yaitu 17,9 g/100 g cumi segar. Daging cumi-cumi memiliki kelebihan dibanding dengan hasil laut
lain, yaitu tidak ada tulang belakang, mudah dicerna, memiliki rasa dan aroma yang khas, serta mengandung
semua jenis asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Asam amino esensial yang dominan adalah
leusin, lisin, dan fenilalanin. Sementara kadar asam amino nonesensial yang dominan adalah asam glutamat
dan asam aspartat.

Kedua asam amino tersebut berkontribusi besar terhadap timbulnya rasa sedap dan gurih. Itu
sebabnya, secara alami cumi telah memiliki cita-rasa gurih, sehingga dalam pengolahannya tak perlu
ditambahkan penyedap rasa (seperti monosodium glutamat = MSG).

Cumi-cumi juga mengandung beberapa jenis mineral mikro dan makro dalam jumlah yang sangat
tinggi. Kadar mineral yang terkandung pada cumi-cumi sangat bervariasi walaupun dalam satu spesies yang
sama. Variasi ini tergantung pada keadaan lingkungan tempat hidup, ukuran, dan umur.

Mineral penting pada cumi-cumi adalah natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, dan selenium.
Fosfor dan kalsium berguna untuk pertumbuhan kerangka tulang, sehingga penting untuk pertumbuhan anak-
anak dan mencegah osteoporosis di masa tua. Selain kaya akan protein, cumi-cumi juga merupakan sumber
vitamin yang baik, seperti vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B12, niasin, asam folat, serta vitamin larut lemak
(A, D, E, K).

Cumi–cumi juga mengandung TMAO (Trimetil Amin Oksida) yang cukup tinggi. TMAO yang tinggi ini
memberikan rasa yang khas terhadap daging cumi-cumi. Daging cumi-cumi juga banyak mengandung
monoamino nitrogen yang menyebabkan cumi-cumi mempunyai rasa manis. Kandungan sulfur yang cukup
tinggi pada cumi–cumi juga menyebabkan cumi-cumi berbau amis ketika mengalami perlakuan pemasakan
seperti direbus.
DEBORAH 260110080088 BAHAN ALAM BAHARI (TUGAS)

Waspada Kolesterol

Kadar lemak pada daging cumi relatif rendah, yaitu 7,5 g/100 g bahan, masing-masing terdiri 1,9 g
asam lemak jenuh; 2,7 g asam lemak tidak jenuh tunggal; serta 2,1 g asam lemak tidak jenuh ganda. Termasuk
ke dalam asam lemak tidak jenuh ganda adalah omega 3 yang dapat menurunkan kandungan kolesterol dalam
darah.

Walaupun demikian, konsumsi cumi-cumi berlebih harus dihindari karena kadar kolesterolnya
lumayan tinggi, yaitu mencapai 260 mg/100 g bahan. Di dalam kelompok ikan laut, kadar kolesterol pada cumi,
udang, lobster, dan kepiting, memang tergolong tinggi. Namun, kadar kolesterol pada produk perikanan
tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan kuning telur, hati, jeroan, serta otak ternak.

Hal yang perlu diingat tentang kolesterol adalah kita harus mencegah sifat fobia. Bagaimanapun
kolesterol dalam jumlah wajar sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, baik untuk pertumbuhan sel (termasuk sel-
sel otak) serta sintesis hormon seks dan vitamin D.

Pada manusia, kolesterol dapat disintesis sendiri di dalam tubuh, yaitu di bagian hati, korteks,
adrenal, kulit, usus, testis, lambung, otot, jaringan adiposa, dan otak. Sekitar 17 persen dari berat kering otak
terdiri atas kolesterol. Tanpa kolesterol, struktur otak tidak mungkin terbentuk dengan sempurna.

Menurut panduan yang dikeluarkan oleh National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI), kadar
kolesterol total yang baik bagi tubuh manusia berada di bawah 200 mg/dl, HDL lebih dari 35 mg/dl, LDL kurang
dari 130 mg/dl, dan trigliserida kurang dari 250 mg/dl. Kadar kolesterol di atas 200 mg/dl dapat menimbulkan
ancaman berbagai penyakit, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah), stroke, dan penyakit
jantung koroner.

Meskipun dianggap berbahaya, kolesterol tetap dibutuhkan oleh tubuh. Manusia rata-rata
membutuhkan 1.100 miligram kolesterol per hari untuk memelihara dinding sel dan fungsi fisiologis lain. Dari
jumlah tersebut 25-40 persen (200-300 mg) secara normal berasal dari makanan dan selebihnya disintesis oleh
tubuh.

Karena itu, konsumsi kolesterol dalam batas wajar, yaitu tidak lebih dari 300 mg per hari sangat perlu
dilakukan. Jadi, Anda tidak perlu khawatir dengan kadar kolesterol pada cumi. Sebab jika Anda menghindari
cumi-cumi, berarti akan kehilangan zat gizi lain yang khasiatnya sangat besar bagi kesehatan tubuh.

Aktifkan Darah Putih

Seekor cumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gesit melalui pengerutan otot yang
cepat. Jika gerakan cepat saja tidak cukup, awan tinta pekat dan gelap akan dikeluarkan dari dalam tubuhnya,
DEBORAH 260110080088 BAHAN ALAM BAHARI (TUGAS)

sehingga musuh terkejut untuk beberapa saat. Kepanikan musuh tersebut memberikan waktu yang cukup bagi
cumi-cumi untuk segera meloloskan diri.

Cairan tinta cumi-cumi bersifat alkaloid, sehingga tidak disukai oleh predator, terutama ikan. Cairan
berwarna gelap ini mengandung butir-butir melanin atau pigmen hitam. Melanin alami adalah melanoprotein
yang mengandung 10-15 persen protein. Melanin ini mengikat protein melalui asam amino yang mengandung
sulfur, yaitu sistein.

Selain itu, cumi-cumi juga memiliki sistem perlindungan dengan cara mengubah-ubah warna kulit
tubuh dengan cepat, kadang-kadang kebiruan, putih, merah, atau cokelat. Perubahan warna ini terjadi karena
adanya kromatofor yang merupakan kantong elastis berisi pigmen merah atau kuning.

Sel-sel pigmen yang elastis ini dikelilingi oleh ikatan sel-sel otot yang dapat berkontraksi dengan
cepat, sehingga sel-sel pigmen menjadi besar dan mengakibatkan warnanya lebih jelas. Mekanisme ini
mengakibatkan cumi-cumi dapat berubah warna dengan cepat bila mendapat rangsangan dari luar. Sistem
perubahan warna ini juga digunakan cumi-cumi sebagai sarana komunikasi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hiroki University Jepang, tinta cumi-cumi dan sotong
mempunyai banyak kegunaan, yaitu dapat mengaktifkan sel darah putih untuk memerangi tumor. Hal tersebut
telah diujicobakan pada 15 ekor tikus yang mengidap penyakit tumor ganas. Tikus itu diberikan suntikan tiga
dosis cairan tinta sotong, dan hasilnya, hanya tiga tikus yang mati, sisanya tetap hidup.

Sementara itu, sebagai kontrol, 15 tikus lainnya yang juga mengidap penyakit tumor ganas, tidak
diberikan suntikan serupa, dan semuanya mati dalam jangka waktu tiga minggu. Belum ada kepastian secara
medis tinta cumi-cumi dan sotong dapat mengobati kanker atau tumor, tetapi tinta cumi-cumi diduga
mengandung banyak vitamin, yaitu vitamin A.

Selama ini tinta cumi-cumi belum banyak dikenal, terutama dalam industri jasa boga. Tinta cumi-cumi
sering tidak dibuang dan dibiarkan di dalam daging cumi. Namun, beberapa negara, seperti Italia, telah
menggunakan tinta cumi sebagai salah satu bumbu masakan pasta. Di Jepang, kantong tinta cumi-cumi (sepio
melanin) yang berwarna hitam dipakai sebagai pengawet dan meningkatkan flavor pada cumi asin.

Bila Anda menyukainya, tinta tersebut tidak perlu dibuang dari cumi, tetapi dapat dimakan. Tidak ada
yang perlu dikhawatirkan tentang zat tinta yang pekat itu. Beberapa orang justru menganggap zat tinta
tersebut penting untuk peningkat cita rasa.

Anda mungkin juga menyukai