Laut kaya akan sumber daya biotik dan abiotik. Sumber daya biotik di lautan
lebih banyak daripada didaratan karena luas lautan yang mencapai 70% dari luas
bumi (Venugopal, 2010). Lingkungan lautan dikenal kaya akan keanekaragaman
sumber daya hayati yang mempunyai potensi yang besar untuk aplikasi bioteknologi,
obat-obatan, dan pangan (Larsen et al., 2011; Venugopal, 2010). Menurut data FAO
tahun 2008, pada tahun 2006 sekitar 110 juta ton ikan baik dari laut maupun budidaya
masuk di pasaran dunia dan dikonsumsi oleh 2,9 miliar orang dengan animal protein
intake sedikitnya 15%. Hal tersebut menunjukkan potensi yang besar dari ikan
sebagai sumber protein hewani.
Ikan
Ikan kaya akan gizi utamanya protein, mineral dan lemak, serta penghasil
terbesar asam lemak omega 3 (PUFA) khususnya, eicosapentaenoic (EPA) dan
ducosahexaenoic (DHA), yang bermanfaat bagi kesehatan. Mengonsumsi
seafood dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit di banyak Negara industry.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan dari laut membawa nutrisi yang
bermanfaat bagi kesehatan.
Protein
Ikan merupakan hewan laut yang kaya akan protein. Menurut Venugopal
(2010) menyatakan bahwa jumlah kandungan protein pada daging ikan mencapai
17-22%, dengan rata-rata 19%, sementara tuna yang dimasak mengandung
protein sebesar 30&. Fungsi protein tersebut antara lain digunakan sebagai
pembangun struktur utama dalam sel, enzim dalam membrane, hormone dan alat
pembawa. Dilihat dari sisi nutrisi, protein merupakan sumber energy dan asam
amino, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Konsumsi yodium yang dianjurkan untuk orang dewasa adalah 150 μg/hari.
Selama hamil ditambahkan sebanyak 25 μg/hari dan menyusui 50 μg/hari anjuran
konsumsi yodium dianjurkan. Kekurangan yodium dapat menyebabkan
fenomena kerusakan otak dan penurunan mental.
Asam lemak omega-3 sangat baik untuk kesehatan termasuk urusan migraine,
karena zat ini mampu menyeimbangkan produksi hormone prostaglandin dan
leukotrin dan memperbaiki sirkulasi darah. Sebagaimana penyebab migraine
yaitu gangguan hormonal dan sirkulasi darah di otak. Oleh karena itu, untuk
mencegah migraine penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan omega
3 seperti ikan salmon, tuna, mackerel, sardine, lemuru, cakalang, gindara, rumput
laut, maupun ganggang laut.
Cumi-Cumi
Cumi-cumi mengandung tembaga yang dapat memenuhi 90% dari kebutuhan
tubuh akan mineral ini. Tembaga sendiri bermanfaat untuk penyerapan,
penyimpanan, dan metabolism zat besi, serta menstimulasi pembentukan sel
darah merah. Cumi-cumi juga mengandung mineral selenium yang dapat
mengatasi defisiensi selenium. Kandungan vitamin B2 pada cumi-cumi
bermanfaat dalam mengatasi migraine. Cumi-cumi juga merupakan sumber
terbaik untuk vitamin B12 yang berfungsi menurunkan kadar homosistein pada
tubuh untuk mencegah stroke dan serangan jantung.
Udang
Udang dapat menjadi sumber antioksidan serta anti-inflamatory carotenoid
nutrient, yaitu zat bernama astaxanthin. Setiap penyajian udang sebanyak 4 ons,
mengandung 1 hingga 4 mg astaxanthin. Astaxanthin sendiri menyediakan
antioksidan yang berguna untuk mendukung system saraf dan system
musculoskeletal. Kandungan astaxanthin juga berhubungan dengan penurunan
resiko terhadap kanker kolon dan diabetes. Udang juga mengandung 56
mikrogram mineral selenium disetiap 4 ons penyajiannya. Selenium yang
terkandung dalam udang ini dapat diserap dengan sangat baik oleh tubuh
manusia. Udang juga merupakan sumber protein.
Sumber:
Susanto, E & Fahmi, A.S. 2012. Senyawa Fungsional dari Ikan; Aplikasinya dalam
Pangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 1 (4); 95-102
Anastasia, Claudia. 2014. Manfaat dan Kandungan Gizi Seafood Dikutip dari
www.seafish.org/eating-seafood/seafood-for-health