Anda di halaman 1dari 4

1.

Kandungan Gizi Ikan


Ikan terdiri dari ikan air tawar (haruan, ikan mas, tawes, nilem, jelawat,
lele,juara,sadaarin, gurami, sepat, nila, mujair, lopis, bandeng, udang dan belut)
dan ikan air laut (kakap ,kerapu, tongkol, kembung, sarden, bawal kepiting dan
rajungan). Keduanya adalah makanan sumber protein yang sangat penting untuk
pertumbuhan tubuh. Ikan mengandung 13-20 % protein terdiri dari asam-asam
amino essensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemak 1-20
% adalah lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh
jaringan tubuh. Ikan mengandung protein dan lemak yang tinggi, selain protein
dan lemak ikan mengandung vitamin dan mineral (Adriani, 2013).
a. Protein
Ikan mengandung protein tinggi sekitar 13-20% yang terdiri atas asam
amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh, pertumbuhan sel
otak sehingga dapat menunjang kecerdasan, dan tidak rusak pada waktu
pemasakan. Kandungan protein pada ikan bervariasi, tergantung kandungan
lemak dan airnya. Serat protein pada ikan lebih pendek sehingga ikan dapat
dengan mudah dicerna dan diabsorpsi bahkan bagi bayi, protein konektifnya
(kolagen) juga jauh lebih rendah dari hewan ternak yaitu sekitar 3-5% dari
total protein(Adriani, 2013).
b. Lemak
Kandungan lemak pada ikan hanya 1-20% sebagaian besar kandungan
lemak berupa asam lemak tak jenuh yang berfungsi untuk menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Selain itu ikan juga mengandung asam lemak omega 3
yang tinggi, kandungan ini berperan meningkatkan kekebalan tubuh,
menurunkan risiko penyakit jantung koroner, menghambat pertumbuhan
beberapa jenis kanker, dan mempertahankan fungsi otak terutama yang
berhubungan dengan daya ingat (Adriani, 2013).
c. Vitamin
Ada dua kelompok vitamin dalam ikan, yaitu larut dalam air (vitamin
B6, B12, biotin, dan niasin) yang banyak terdapat pada daging ikan yang
berwarna lebih gelap dan daging ikan yang berwarna putih dan larut dalam
minyak vitamin A dan vitamin D sehingga minyak ikan baik dikonsumsi
untuk anak-anak dan remaja (Adriani, 2013).
d. Mineral
Ikan mengandung banyak mineral seperti magnesium untuk
memperkuat tulang, otot, dan gigi, zat besi mencegah anemia, yodium
mencegah sakit gondok dan IQ renda), seng (meningkatkan kekebalan tubuh
dan mempercepat penyembuhan luka), serta selenium mencegah kanker,
mempertahankan elastisitas jaringan bersama vitamin E sehingga terhindar
dari penuaan (Adriani, 2013).
2. Manfaat Ikan bagi Kesehatan
Ikan memiliki beberapa keunggulan yaitu sebagai sumber nutrisi
esensial, white meat, bersifat universal, harga relatif murah, dan proses produksi
relatif singkat . Ikan tidak hanya sebagai sumber protein, ikan juga sebagai
sumber lemak, vitamin, dan mineral yang sangat baik. Ikan merupakan hewan air
yang memiliki gizi, mineral, nutrisi dan vitamin sehingga dipercaya memberikan
berbagai manfaat kesehatan dari otak hingga jantung bagi yang gemar
mengkonsumsinya. Mengkonsumsi ikan secara benar, baik dari segi memilih jenis
ikan dan mengolahnya dapat mendatangkan manfaat secara maksimal dalam
mencegah beberapa penyakit (Djunaidah, 2017).
Beberapa penyakit yang dapat dihindari jika mengkonsumsi ikan dan manfaat
mengkonsumsi ikan secara teratur yaitu:
a. Serangan Jantung
Mengkonsumsi ikan sebanyak dua porsi per minggu, dapat mencegah
atau mengurangi resiko seseorang mengidap serangan jantung. Bahkan ada
indikasi masyarakat yang gemar makan ikan memiliki umur harapan hidup
yang lebih panjang daripada yang kurang mengkonsumsi ikan, karena di
dalam minyak ikan ada asam lemak tidak jenuh Omega 3 terutama yang
disebut eikosapentaenoat (EPA) dan dakosaheksaenoat (DHA) yang terbukti
dapat menurunkan kadar kolestrol, trigliserida dan lipoprotein darah. Sehingga
ritme kerja jantung menjadi teratur kembali dan penyakit serangan jantung
dapat diperlambat kedatangannya (KKP, 2018).
b. Alzheimer
Alzheimer atau dikenal juga dengan sebutan demensia, seringkali juga
disebut pikun, adalah penyakit gangguan otak yang secara bertahap merusak
sel-sel otak. Akibatnya fungsi kognitif (memori dan komunikasi) menjadi
terganggu dan seringkali berdampak terhadap pengendalian diri seseorang.
Pencegahan terbaik sebelum terlambat untuk menghentikan perkembangannya
adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bermanfaat untuk sistem saraf
dan melambatkan proses degeneratif seperti mengkonsumsi ikan-ikanan
sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu (KKP, 2018).
c. Kanker
Minyak ikan kod pernah populer di abad ke-19 dalam suplemen
vitamin D untuk anak-anak yang menderita penyakit kulit. Pada tahun 1950,
seorang peneliti Jerman bernama Johanna Budwig, Ph.D menemukan kegunaan
Omega 3 yang terkandung dalam ikan dapat mengobati penderita kanker.
Kemudian pada tahun 1996, American Heart Association (AHA) melaporkan,
dengan memakan ikan yang memiliki kandungan Omega-3 tinggi (salmon,
tuna, tongkol, dan tenggiri) sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita
kanker usus, karena kandungan Omega-3 nya dapat memperlambat
pertumbuhan kanker tersebut
d. Mencerdaskan Anak
Anak remaja berusia 15 tahun yang mengkonsumsi ikan cenderung
lebih cerdas dibandingkan anak remaja yang berusia 18 tahun yang jarang
mengkonsumsi ikan. Studi tersebut didapat dari pengamatan hampir 4.000
remaja Swedia dan dipublikasikan dalam Acta Paediatrica menerangkan,
bahwa asam lemak Omega-3 dan Omega-6 pada ikan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif. Saat ini para peneliti masih mengkaji jenis ikan apa saja
yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kecerdasan tersebut (KKP, 2018).
3. Defisiensi Konsumsi Ikan
Menurut Adriani(2013) banyak penyakit yang muncul akibat
kurangnya asupan ikan sehari-hari, diantaranya :
a. KEP (Kurang Energi Protein) , kekurangan makronutrien yang merupakan
sumber energi, termasuk protein
b. Marasmus, kwashiorkhor, dan marasmic-kwasiorkhor yang terjadi karena
kekurangan intake protein
c. GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Ikan laut banyak
mengandung yodium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Apabila yodium
dalam tubuh berkurang, maka akan menyebabkan penyakit gondok (goiter)
dan kreatinisme pada usia pertumbuhan
d. Dapat terjadi gangguan pada mata, karena kurangnya asupan Vitamin A
menyebabkan penyakit buta senja dan bitot’s spot
e. Salah satu dampak kekurangan mineral dalam tubuh akibat kurangnya
asupan ikan dapat menyebabkan dental fluorosis akibat kekurangan fosfor
dan kalsium

Jenis ikan
Ikan Gabus Udang
Ikan Kakap Belut
Ikan Kapar Cumi cumi
Ikan Lais Ikan asin
Ikan Mas Ikan bandeng
Ikan Papuyu Ikan belida
Ikan Patin Ikan cakalang
Ikan saluang Ikan Peda
Ikan Sarden Ikan pindang
Ikan Sepat kepiting
Ikan Teri
Ikan Tongkol
Ikan Rajungan

Anda mungkin juga menyukai