Ikan, merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein,
dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk dikonsumsi
karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap
sehat. Orang yang gemar makan ikan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit daging
dan keju. Ikan sangat direkomendasikan oleh banyak pakar kesehatan sebagai
makanan dengan manfaat kesehatan yang kompleks.
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung
berpengaruh terhadap status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya
konsumsi pangan atau kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan yang
dikonsumsi mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh,
terjadinya penyakit dan atau lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit
serta menurunnya kemampuan kerja. Timbulnya kurang energi protein tidak hanya
disebabkan makanan yang kurang, tetapi dapat juga karena penyakit. Anak yang
mendapatkan makanan yang cukup baik, tetapi sering diserang diare atau demam
pada akhirnya dapat menderita kurang energi protein. Sebaliknya anak yang sering
makan tidak cukup baik daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan
demikian anak tersebut mudah diserang infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya
mudah terkena kurang energi protein (Soekirman, 1999).
Dahulu ada anggapan atau mitos yang beredar dimasyarakat yang menyatakan
"Kalau kebanyakan makan ikan, bisa cacingan" atau Ketika ibu sedang hamil, tidak
boleh atau dilarang untuk mengkonsumsi ikan karena takut anak yang dilahirkan
nanti kulitnya bersisik seperti ikan. sehingga banyak anak kecil dan ibu hamil
enggan untuk makan ikan. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas sumber daya
manusia di masa yang akan datang. Pada dasarnya masa balita zat gizi protein sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak bagi anak. Konsumsi
makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap
status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya konsumsi pangan atau
kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi
mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, terjadinya
penyakit dan atau lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta
menurunnya kemampuan kerja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas sumber
daya manusia di masa yang akan datang. Hal yang sama juga terjadi pada masa ibu
hamil dimana zat gizi protein sangat memiliki peranan yang besar untuk menunjang
tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungannya. Dampak negatif yang
terjadi bila ibu hamil kekurangan energi protein diantaranya Ibu hamil menjadi lemas
tidak berenergi, pertumbuhan otak janin terganggu. Karena energi yang didapat dari
lemak, karbohidrat, dan protein merupakan zat yang berperan dalam proses
pembentukan otak. Kurang Energi dan Protein (KEP) pada ibu hamil akan berdampak
pada BB bayi yang dilahirkan, juga pada ukuran otak yang kecil dan jumlah sel otak
yang kurang (Arisman,2004).
Salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan sumber protein hewani
adalah mengkonsumsi ikan. Kandungan protein ikan tidak kalah dengan kandungan
protein yang berasal dari daging atau telur. Selain itu ikan adalah salah satu sumber
protein hewani yang harganya lebih murah dibandingkan dengan sumber protein
hewani lainnya seperti daging sapi dan ayam. Dengan demikian sangat beralasan bila
kita mendukung program pemerintah dengan gerakan makan ikan. Sehingga sekarang
ini, gerakan mengkonsumsi ikan sangat dianjurkan, karena dipercaya dapat mencegah
gangguan jantung dan menyehatkan tubuh.
Kandungan Gizi Ikan Berdasarkan habitatnya, ikan digolongkan menjadi dua
yaitu ikan air laut dan ikan air tawar. Habitat tersebut akan menentukan jenis
makanan ikan, yang kemudian akan mempengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air
tawar terutama kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan
lemak, vitamin dan mineral (Khomsan,2004). Hal senada juga diungkapkan oleh
Astawan (2005) bahwa kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama
dengan ikan air laut. Komposisi gizi ikan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh
banyak faktor yaitu spesies, jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus
bertelur dan letak geografis. Kandungan protein ikan sangat dipengaruhi oleh kadar
air dan lemaknya. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa ikan bersirip
mengandung protein 16 24 %, sedangkan pada ikan yang telah diolah kandungan
proteinnya dapat mencapai 35 persen. Proporsi protein kolektif. (kolagen) pada ikan
jauh lebih rendah daripada daging ternak yaituberkisar antara 3 5 persen dari total
protein. Hal ini juga yang menyebabkan daging ikan lebih empuk (Khomsan, 2004).
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mempunyai kandungan protein yang
cukup tinggi. Ikan basah sekitar 17 % dan kering 40 %. Susunan asam amino di
dalam protein ikan cukup baik, sehingga dapat dikatakan mutu gizinya setingkat
dengan pangan hewani asal ternak seperti daging dan telur. Untuk lebih jelasnya
kandungan zat gizi ikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Kandungan zat gizi ikan Per 100 gram
Jenis Ikan
Ikan Segar
Tawes
Bandeng
Bawal
Ekor Kuning
Kakap
Kembung
Layang
Lemuru
Mas
Selas
Teri
Mujair
Kalori (%)
Protein (%)
Lemak (%)
Air (%)
198
129
96
109
92
103
109
112
86
100
77
89
19,0
20,0
17,0
20,0
20,0
22,0
22,0
20,0
16,0
18,8
16,0
18,7
13,0
4,8
1,7
4,0
0,7
1,0
1,7
3,0
2,0
2,2
1,0
1,0
66,0
74,0
78,0
70,0
77,0
76,0
74,0
76,0
80,0
75,0
80,0
79,7
58,0
28,0
28,0
4,0
4,0
4,2
24,0
46,0
59,0
30,0
2,8
60,0
38,0
38,0
33,4
19,9
3,5
14,6
3,6
19,6
43,0
30,0
37,0
10,0
Ikan Kering
Gabus
292
Peda Banjar
556
Pindang
157
Banjar
Pindang
153
Layang
Selar Asin
194
Sepat
289
Teri
170
Lele Goreng
252
Sumber : Khomsan,2004
Ikan konsumsi adalah jenis-jenis ikan yang lazim dikonsumsi sebagai pangan
oleh manusia. Ikan konsumsi dapat dikelompokkan berdasarkan habitat hidup jenisjenis ikan yaitu dari laut dan dari perairan di darat. Ikan konsumsi juga dapat
dikelompokkan berdasarkan upaya memperoleh ikan tersebut seperti penangkapan
langsung dari alam dan hasil pembudidayaan.
Pada umumnya jenis-jenis ikan konsumsi dari laut dilakukan dengan
penangkapan langsung di laut, sementara hanya sedikit jenis ikan laut yang dilakukan
dengan
upaya
pembudidayaan.
Jenis-jenis
Ikan
Konsumsi
diperolah
dari
penangkapan di laut dilakukan oleh nelayan dari mulai nelayan kecil yang
mengandalkan jala lempar sampai kepada nelayan besar yang menggunakan peralatan
modern.Ikan Konsumsi dari perairan di darat biasanya disebut juga sebagai Ikan Air
Tawar. Ikan Air Tawar sebagai ikan konsumsi diperoleh dengan menangkap dari alam
atau ikan yang dibudidayakan.
Macam-macam Ikan Konsumsi
Sebenarnya ada banyak sekali ikan yang dapat dikonsumsi kita. Baik itu dari
air tawar maupun air laut. Berikut beberapa contoh ikan yang dapat dikonsumsi
beserta ciri morfologi dan kandungan gizinya:
1. Ikan Patin
Ciri-ciri Morfologi :
- Berwarna putih perak
- Bentuk tubuh panjang
- Memiliki dua pasang kumis pendek
- Tidak memiliki sisik
-
Memiliki sirip
tinggi, mencapai 68,6 %. Kandungan gizi lainnya adalah lemak 5,8%, abu, 5%,
dan air 59,3 %. Berat ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari berat awalnya,
sedangkan fillet yang diperoleh dari bobot ikan seberat 1-2 kg mencapai 61,7
%. Ikan patin memiliki manfaat :
Omega 3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk
otak balita.
Vitamin A dalam minyak hati untuk ikan untuk mencegah kebutaan pada
anak.
Vitamin D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan
kekutan tulang.
Vitamin B6, membantu metabolisme asam amino dan lemak serta
pertumbuhan anak.
Selenium untuk membantu metabolism tubuh dan sebagian antimoksidan
2. Ikan Gurame
Ciri-ciri Morfologi :
- Berwarna kecoklatan
- Ukuran sirip bawah lebih besar
- Memiliki sisik
- Memiliki sepasang benda yang mirip dengan benang di dekat sirip bagian
bawah
Habitat Ikan Gurame :
Gurame dapat tumbuh dan berkembang pada perairan tropis maupun
subtropis. Secara geografis, habitat ikan gurame tersebar di berbagai negara. Di
alam bebas gurame hidup dan tumbuh di sungai-sungai atau rawa-rawa air
tawar yang berada pada ketinggian antara 50-600 di atas permukaan laut. Tidak
menutup kemungkinan bahwa gurame dapat hidup di air yang sedikit asin.
Namun meskipun memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan, gurame lebih cocok hidup di perairan air tawar.
Manfaat dan Kandungan gizi ikan gurame :
Kandungan protein ikan gurame untuk manusia di percaya sangat bagus
untuk perkembangan tubuh dan daya pikir dari mulai kecil hingga dewasa, Ikan
Gurame merupakan ikan asli perairan Indonesia yang telah menyebar di sekitar
Asia Tenggara dan Cina. Oleh karena itu, Ikan Gurame memiliki sebutan yang
beragam, khusus di Indonesia, sebutan Ikan Gurame sesuai dengan bahasa
daerah setempat, di pulau jawa biasanya di sebut ikan gurameh, orang Sunda
dan
Betawi
mengenalnya
dengan
sebutan
Gurame,
orang
sumatera
memanggilnya kalau, kala, atau kaloi, di Kalimantan ikan ini dipanggil dengan
sebutan yang hampir sama dengan di Sumatera yaitu kala atau kalui, sedangkan
dalam bahasa inggris ikan ini dikenal dengan nama gouramy.
Ikan Gurame merupakan jenis ikan omnivora, jenis makanan Gurame
adalah fitoplankton, zooplankton, serangga, dan daun tumbuhan lunak,
tumbuhan air merupakan makanan favorit Gurame, seperti kangkung air dan
genjer, selain tumbuhan air, Gurame juga menyukai tumbuhan darat seperti
daun talas atau sente, daun papaya, daun singkong, dan kangkung dalam
budidaya pemberian daun seperti daun talas di sarankan untuk selingan pakan
gurami. Oleh karena itu, Ikan Gurame yang suka makan tumbuhan memiliki
kadar protein yang sangat tinggi dan kandungan lemak yang rendah dengan
kisaran 19% protein dan hanya 2,2% kandungan lemak alam daging Gurame
dan sementara sekitar 70% sisanya terdiri dari vitamin, serat, dan air.
Protein yang memiliki fungsi utama sebagai pembentuk jaringan baru dan
mempertahankan jaringan yg ada sangat baik untuk :
Membantu pertumbuhan anak balita.
Mencegah penyakit Kanker, darah tinggi, dan jatung koroner.
Membantu pencegahan penyakit kwashiorkor yang rentan terkena
pada balita umur 1-3 tahun.
Mencegah penyakit kulit.
3. Ikan Bawal
Ciri-ciri Morfologi :
-
Habitat :
Sama seperti ikan lainnya, bawal pun menghendaki lingkungan yang baik
dan sesuai untuk hidupnya. Untuk mengetahuinya, dilakukan pengamatan di
habitat aslinya. Di Brazil, bawal banyak ditemukan di sungai Amazon dan
sering juga ditemukan di sungai Orinoko, Venezuela. Hidupnya bergerombol di
daerah yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang aliran
sungainya tenang, terutama saat benih. Untuk menciptakan lingkungan yang
baik bagi bawal ada banyak hal yang harus diperhatikan, terutama dalam
memilih lahan usaha, di antaranya ketinggian tempat, jenis tanah, dan air.
Manfaat dan kandungan gizi :
Ikan bawal banyak kandungan gizinya yang sangat bermanfaat untuk ibu
hamil atau untuk para balita karena banyak mengandung Omega 3 yang cukup
tinggi untuk pertumbuhan otak pada anak. Asam lemak omega 3 merupakan
asam lemak esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh. Banyak terdapat
pada ikan salmon, tuna dan makarel. Namun, sebuah penelitian di Jepang
menemukan kandungan omega 3 tertinggi justru ada pada ikan bawal Jepang.
Asam lemak omega 3 diketahui dapat mencegah risiko terkena penyakit jantung
dan stroke.
4. Ikan Lele
Ciri-ciri morfologi :
-
Memiliki Kumis
Habitat :
Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut
yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di
sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang
tergenang air. Ikan lele memiliki alat pernafasan tambahan sehingga
memungkinkan lele hidup diperairan yang miskin oksigen. Bahkan ikan lele
bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan
pembuangan.
Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada
malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempattempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan. Walaupun
biasanya lele lebih kecil daripada gurami umumnya,namun ada beberapa jenis
lele yang bisa mencapai panjang 1-2,5 m dan beratnya bisa mencapai lebih dari
200 kg.
Manfaat dan kandungan gizi pada ikan lele :
- Lele (budidaya), 1 fillet (141.5g) (dimasak, panas kering) (5 oz.)
- Kalori: 217
- Protein: 26.7g
- Karbohidrat: 0.0g
- Total Fat: 11.5g
- Fiber: 0.0g
- Excellent sumber: Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)
- Sumber yang baik: Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)
Berdasarkan hasil penelitian,lele memiliki kandungan gizi yang cukup
tinggi.dalam 500 gram lele dumbo (kira-kira terdiri dari 4 ekor)mengandung
12 gram protein,energi 149 kalori,lemak 8,4 gram dan karbohidrat 6,4 gram.
Makanan yang merupakan sumber yang sangat baik dari nutrisi tertentu
menyediakan 20% atau lebih dari nilai harian yang dianjurkan, berdasarkan
Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Ketika dimasak (panas
kering), lele liar memberikan 0,333 gram omega-3 asam lemak, berasal dari
EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan lele liar.
Ketika dimasak (panas kering), lele budidaya memberikan 0,259 gram
omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA
(0.082g), per 100 gram ikan lele budidaya.
Berdasarkan kajian ilmiah ikan lele memiliki kandungan protein yang
cukup tinggi didalamnya yaitu sekitar 17%,tak hanya itu ikan ini juga
Ciri-ciri Morfologi :
- Memiliki sisik
- Rata-rata erwarne emas
- Memiliki sebuah benda seperti kumis
- Ukuran tubuh memanjang
Habitat :
Ikan mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang
airnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di
pinggiran sungai atau danau. Ikan mas dapat hidup baik di daerah dengan
ketinggian 150600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 2530C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan mas kadang-kadang ditemukan
di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30%.
Ikan mas tergolong jenis omnivora, yakni ikan yang dapat memangsa berbagai
jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhan maupun binatang renik.
Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan dan binatang yang terdapat di
dasar dan tepi perairan.
Manfaat dan Kandungan gizi :
Kalori (kal) Kandungan Bobot 86,0
Protein (gram) 16,0
Lemak (gram) 2,0
Kalsium (mg) 20,0
Fosfor (mg) 150,0
Besi (mg) 2,0
Vitamin A (SI) 150
Vitamin B1 (mg) 0,05
Air (gram) 80,0
Ciri-ciri morfologi :
- Memiliki sisik
- Berwarna silver kehitaman
- Bentuk badan agak pipih
- Siripnya memiliki duri yang cukup tajam
Habitat :
Ikan nila hidup secara berkelompok. Tempat hidup ideal untuk ikan nila
adalah di perairan tenang seperti bendungan, sungai dan danau air tawar.
Meskipun ikan nila dapat dipelihara di dalam akuarium, mereka tidak akan
tumbuh secepat ikan nila yang dibesarkan di kolam atau alam terbuka. Di
beberapa daerah, bibit ikan nila ditebarkan di sawah pada musim tanam. Bibit
ikan mujair akan tumbuh hingga ukuran konsumsi (12-15 cm) bersamaan saat
padi siap panen.
Ikan nila adalah spesies yang bandel (dapat beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang tidak ideal). Ikan nila memiliki toleransi tinggi terhadap
kadar garam dalam air (salinitas), sehingga masih dapat bertahan hidup di air
payau. Mereka juga dapat hidup di air dengan kandungan amonia di atas ratarata ataupun dengan kandungan oksigen terbatas.