Anda di halaman 1dari 7

Belut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
?Belut

Belut sawah Monopterus albus


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Synbranchiformes
Upaordo: Synbranchoidei
Famili: Synbranchidae
Genera
Macrotrema
Monopterus
Ophisternon
Synbranchus

Belut adalah sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam suku
Synbranchidae. Suku ini terdiri dari empat genera dengan total 20 jenis. Jenis-jenisnya
banyak yang belum diperikan dengan lengkap sehingga angka-angka itu dapat berubah.
Anggotanya bersifat pantropis (ditemukan di semua daerah tropika).

Belut berbeda dengan sidat, yang sering dipertukarkan. Ikan ini boleh dikatakan tidak
memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang juga tereduksi, sementara sidat masih memiliki sirip
yang jelas. Ciri khas belut yang lain adalah tidak bersisik (atau hanya sedikit), dapat
bernapas dari udara, bukaan insang sempit, tidak memiliki kantung renang dan tulang
rusuk. Belut praktis merupakan hewan air darat, sementara kebanyakan sidat hidup di laut
meski ada pula yang di air tawar. Mata belut kebanyakan tidak berfungsi baik; jenis-jenis
yang tinggal di gua malahan buta.

Ukuran tubuh bervariasi. Monopterus indicus hanya berukuran 8,5 cm, sementara belut
marmer Synbranchus marmoratus diketahui dapat mencapai 1,5m. Belut sawah sendiri,
yang biasa dijumpai di sawah dan dijual untuk dimakan, dapat mencapai panjang sekitar
1m (dalam bahasa Betawi disebut moa).

Kebanyakan belut tidak suka berenang dan lebih suka bersembunyi di dalam lumpur.
Semua belut adalah pemangsa. Daftar mangsanya biasanya hewan-hewan kecil di rawa
atau sungai, seperti ikan, katak, serangga, serta krustasea kecil.
[sunting] Hermaprodit
Belut merupakan jenis ikan yang bisa berubah kelamin (hermaprodit) yaitu dimasa usia
muda berjenis kelamin betina, dimasa berikutnya yaitu jika sudah usia tua akan berubah
menjadi berjenis kelamin jantan.

[sunting] Anggota
Genus Macrotrema
o M. caligans
Genus Monopterus
o M. albus, belut sawah
o M. boueti, belut Liberia
o M. cuchia, belut cuchia
o M. desilvai
o M. digressus
o M. eapeni
o M. fossorius, belut Malabar (India)
o M. hodgarti, belut India
o M. indicus, belut Bombay
o M. roseni
Genus Ophisternon
o O. aenigmaticum
o O. afrum, belut Guinea
o O. bengalense, belut Benggala
o O. candidum, belut gua
o O. gutturale, belut Australia
o O. infernale, belut gua (buta)
Genus Synbranchus
S. lampreia
S. madeirae
S. marmoratus, belut marmer
MESKI tampilannya tak menarik, belut merupakan makanan unggulan yang kaya berbagai
zat gizi. Salah satu keunggulannya, kaya hormon kalsitonin, yang berfungsi untuk
memelihara kekuatan tulang. Licin bagaikan belut merupakan pepatah lama yang ditujukan
kepada orang yang sangat licik, tetapi selalu terbebas dari segala tuntutan. Ungkapan itu
merupakan sebuah pengakuan bahwa belut itu sangat licin dan sulit ditangkap. Belut
(Monopterus albus) merupakan ikan darat dari keluarga Synbranchidae dan tergolong ordo
Synbranchiodae, yaitu ikan yang tidak mempunyai sirip atau anggota lain untuk bergerak.

Sumber Energi dan Protein


Dilihat dari komposisi gizinya, belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, yaitu 303
kkal per 100 gram daging. Nilai energi belut jauh lebih tinggi dibandingkan telur (162
kkal/100 g tanpa kulit) dan daging sapi (207 kkal per 100 g). Hal itulah yang menyebabkan
belut sangat baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Nilai protein pada belut (18,4
g/100 g daging) setara dengan protein daging sapi (18,8 g/100g), tetapi lebih tinggi dari
protein telur (12,8 g/100 g). Seperti jenis ikan lainnya, nilai cerna protein pada belut juga
sangat tinggi, sehingga sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia, dari
bayi hingga usia lanjut.

Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino yang memiliki kualitas cukup baik,
yaitu leusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat. Leusin dan isoleusin merupakan asam
amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga
kesetimbangan nitrogen pada orang dewasa. Leusin juga berguna untuk perombakan dan
pembentukan protein otot. Asam glutamat sangat diperlukan untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan asam aspartat untuk membantu kerja neurotransmitter. Tingginya
kadar asam glutamat pada belut menjadikan belut berasa enak dan gurih. Dalam proses
pemasakannya tidak perlu ditambah penyedap rasa berupa monosodium glutamat (MSG).
Kandungan arginin (asam amino nonesensial) pada belut dapat memengaruhi produksi
hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone
(HGH). HGH ini yang akan membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi
penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin
berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

Kaya Mineral dan Vitamin


Belut kaya akan zat besi (20 mg/100 g), jauh lebih tinggi dibandingkan zat besi pada telur
dan daging (2,8 mg/100g). Konsumsi 125 gram belut setiap hari telah memenuhi
kebutuhan tubuh akan zat besi, yaitu 25 mg per hari. Zat besi sangat diperlukan tubuh
untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu.
Zat besi berguna untuk membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen
ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen tersebut selanjutnya berfungsi untuk mengoksidasi
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Itulah yang
menyebabkan gejala utama kekurangan zat besi adalah lemah, letih, dan tidak bertenaga.
Zat besi juga berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak mudah
terserang berbagai penyakit infeksi.

Belut juga kaya akan fosfor. Nilainya dua kali lipat fosfor pada telur. Tanpa kehadiran
fosfor, kalsium tidak dapat membentuk massa tulang. Karena itu, konsumsi fosfor harus
berimbang dengan kalsium, agar tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari
osteoporosis. Di dalam tubuh, fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat umumnya
(sekitar 80 persen) berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utama fosfor adalah sebagai
pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai penunjang
kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil tentu lebih banyak dibandingkan saat-saat tidak
mengandung, terutama untuk pembentukan tulang janinnya.

Jika asupan fosfor kurang, janin akan mengambilnya dari sang ibu. Ini salah satu penyebab
penyakit tulang keropos pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi
protein juga diperhatikan.Kandungan vitamin A yang mencapai 1.600 SI per 100 g
membuat belut sangat baik untuk digunakan sebagai pemelihara sel epitel. Selain itu,
vitamin A juga sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan, penglihatan, dan proses
reproduksi. Belut juga kaya akan vitamin B. Vitamin B umumnya berperan sebagai
kofaktor dari suatu enzim, sehingga enzim dapat berfungsi normal dalam proses
metabolisme tubuh. Vitamin B juga sangat penting bagi otak untuk berfungsi normal,
membantu membentuk protein, hormon, dan sel darah merah.[
Siapa yang tidak kenal yang namanya belut. Kalau di Aceh belut disebut ileh. Itu lho,
hewan yang licin legit dan sulit untuk ditangkap. Eh, ingat belut kok jadinya ingat juga
para koruptor di Indonesia yang sulit ditangkap, istilahnya licin bagai belut.

Siapa sangka hewan yang rada-rada mirip ular ini (walah kalau melihatnya kadang geli dan
syerem juga) ternyata adalah sumber protein tinggi buat tubuh kita. Sebetulnya belut
sejenis ikan yang punya nama latin monopterus albus. Belut biasa hidup dan
berkembangbiak di habitatnya seperti persawahan, rawa-rawa atau tempat-tempat yang
berlumpur seperti pinggiran sungai atau parit. Banyak orang memburu belut karena
katanya mengandung gizi yang tinggi dan mamfaat maknyus lainya seperti katanya sih bisa
meningkatkan gairah laki-laki. Bagi yang punya korengan atau gatal-gatal bisa juga bisa
mengkonsumsi belut agar koreng bisa cepat sembuh dan kulitpun kembali mulus (gak
gitaran lagi lah).

Di Aceh yang alamnya lembab dengan curah hujan yang tinggi adalah surga buat belut,
apalagi sawahnya yang dikenal sangat begitu luas. Hal ini merupakan rumah buat belut
untuk beranak pinak. Kadang-kadang sih bu tani sebal juga karena sering kagetan saat
menanam padi di sawah. Sebabnya ya itu, belut suka keluar karena kena injak atau kelelep.
Jadinya terpaksa harus nongol dari sarang untuk membuat jantungan bu tani yang mengira
ular.

Aku sih sering memancing belut di parit


atau sungai buat senang-senang aja. Tapi tidak untuk dimakan. Soalnya aku rada jijik atau
ngeri makan belut karena mirip ular hehehe. Kadang-kadang pancingan aku ditarik sangat
kuat dan aku pikir itu ikan yang besar. Namun setelah aku angkat nyatanya sang belut yang
lagi melingkari tali pancingan meronta-ronta. Karena kaget, sering belut yang sedang
sekarat di mata kail aku banting-banting di tanah agar terlepas dari kail. Tapi, yah, susah
mah lepasin belut dari mata kail. Soalnya belut sangat rakus terhadap umpan yang kita
kasih. Karena belut rakus, sering umpan kail dia telan sampai ke lambungnya. Kalau sudah
begini, cara melepaskan mata kail akhirnya sedikit sadis, yaitu belut pun kita jagal
langsung perutnya ampe modar. Habis mo gimana lagi, udah bikin kaget, nyusahin lagi
hehehehe.

Kalau di Bambi, aku sering mancing belut di sungai Neulhop Sagop. Disini terdapat
bendungan sungai untuk mengaliri air ke semua sawah. Di Hilir bendungan inilah sering
belut main-main dan jadi sasaran empuk buat mata kail kita-kita. [Halim El Bambi]
elut

Belut sawah Monopterus albus

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Synbranchiformes
Upaordo: Synbranchoidei
Famili: Synbranchidae

Genera
Macrotrema

Monopterus

Ophisternon

Synbranchus

Anda mungkin juga menyukai