PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
spesies fosil. Familia Potamididae, dan Elobiidae merupakan dua familia
Gastropoda yang benar-benar sebagai Moluska bakau sesuai dengan yang tercatat
di komunitas bakau Indonesia (Nuha, 2015).
Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Anggota
dari filum ini kebanyakan dijumpai di laut dangkal, beberapa di air payau, air
tawar dan darat. Tubuh Mollusca simetri bilateral, tertutup mantel yang
menghasilkan cangkang, dan mempunyai kaki ventral. Saluran pencernaan
lengkap, dan di dalam rongga mulut terdapat radula. Terdiri atas tulang muda
yang disebut odontophore. Odontophore terdapat pita radula yang berisi beberapa
baris gigi khitin kecil-kecil dengan ujung mengarah ke belakang. Otot proktator
mengatur penjuluran odontophore ke luar mulut dan gerakan gigi radula
(Suwignyo, 2005).
Mollusca memiliki sifat kosmopolit, dimana hewan-hewan ini memiliki
daerah persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar,
maupun air laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi
phylum dengn anggot spesies terbesar kedua setelah arthropoda. Ukuran tubuh
mollusca sangat bervariasi mulai dari siput yang panjangnya hanya beberpa
millimeter hingga cumi-cumi raksasa yang dapat mencapai panjang 18 meter.
Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi walaupun bentuk dasarnya bersifat
simetri bilateral. Pada beberapa terjadi modifikasi dari massa visceral yang
mengakibatkan bentuk tubuhnya bersifat asimetris (Firgonitha et al., 2015).
Reproduksi umumnya mollusca menguntungkan bagi manusia, namun ada
pula yang merugikan. Peran mollusca yang menguntungkan adalah sebagai
berikut Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu Aemaeba sp.,
kerang Anadara sp., kerang hijau Mytilus viridis, Tridacna sp., sotong Sepia sp.
cumi-cumi atau Loligo sp., remis atau Corbicula javanica, dan bekicot atau
Achatina fulica. Perhiasan, misalnya tiram mutiara atau Pinctada margaritifera
(Campbell et al., 2004).
Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
organ-organ dalam tersebut dibungkus oleh mantel yang terbuat dari suatu
jaringan khusus dan pada umumnya dilengkapi dengan kele snjar-kelenjar yang
dapat (Rusyana, 2011)
Umumnya mollusca ini hidup bebas, beberapa melekat pada karang,
cangkang ataupun kayu dan ada beberapa jenis juga yang membenamkan diri
dalam lumpur ataupun di dasar perairan lainnya, seperti Cumi-cumi (Loligo
sp) yang berenang bebas di lautan (Triwiyanto et al., 2015).
Filum Mollusca ini memiliki ciri-ciri hewan multiselular yang tidak
mempunyai tulang belakang. Habitatnya di ait maupun darat merupakan hewan
triploblastik selomata. Struktur tubuhnya simetri bilateral. Tubuh terdiri dari kaki,
massa viseral, dan mantel. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf Organ
ekskresi berupa nefridia, memiliki radula (lidah bergigi) dan hidup secara
heterotrof (Firgonitha et al., 2015).
Universitas Sriwijaya
alat peraba dan pembau. Gastropoda akuatik bernapas dengan insang, sedangkan
Gastropoda darat bernapas menggunakan rongga mantel. Contoh Achatina
fulica (bekicot), Lymnea (siput sawah), Melania (Triwiyanto et al., 2015).
Gastropoda dalam bahasa latin, gaster yaitu perut, podos yaitu kaki adalah
kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak atau kakinya. Kelas
filum mollusca yang terbesar, Gastropoda, memiliki lebih dari 40.000 species
yang hidup. Sebagian besar gastropoda adalah hewan laut, tetapi banyak juga
species air tawar. Bekicot dan slug telah beradaptasi terhadap kehidupan di darat
(Rusyana, 2011).
Cephalopoda terdiri dari kata cephale yaitu kepala, dan podos yang artinya
kaki. Cephalopoda adalah Mollusca yang meiliki kaki di bagian kepala.
Cumi-cumi dan sotong memiliki sepuluh tentakel yang terdiri dari dua tentakel
panjang dan delapan tentakel yang lebih pendek. Cephalopoda menggunakan
kepala sebagai alat geraknya, memiliki tentakel pada kepala, terdapat
sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat corong atau sifon
yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat kantung tinta.
Cephalophoda terdiri dari dua ordo, yaitu Tetrabranchiata, contoh Nautilus.
Dibranchiata, contoh Loligo atau cumi-cumi, Sepia atau ikan sotong atau
Octopus (Firgonitha et al., 2015).
Pelecypoda mempunyai kaki berbentuk pipih seperti kapak. Fungsi kaki ini
untuk membuat lubang. Hewan ini disebut bivalvia karena memiliki dua buah
cangkang. Ditepi cangkang, mantel secara terus menerus membentuk cangkang
baru sehingga cangkang mnkin lama makin besar dan menggelembung. Bebrapa
contoh spesies Pelecypoda yang banyak dikenal dan memilki nilai ekonomi
penting antara lain Mytilus edulis, Margaritifera, Pinctada, Anadara dan
Tridacba (Kurniawati, 2016).
Scaphopoda memiliki cangkang, berbentuk silinder yang kedua ujungnya
terbuka yang berfungsi untuk menggali pasir. Hidupnya di laut dan terpendam di
dalam pasir atau lumpur. Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas
Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis
Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut
lainnya yang berbaris menyerupai taring (Triwiyanto et al., 2015).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN DESKRIPSI
Deskripsi :
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum, diketahui
bahwa Loligo sp., termasuk dalam kelas cephalopoda Loligo sp. masuk dalam
kelas cephalopoda karena berjalan dengan menggunakan kaki yang terdapat di
kepalanya. Menurut Prasetyo et al. (2014), Cumi-cumi tergolong hewan neuritik
yang sebarannya dari lapisan permukaan sampai kedalaman tertentu. Hidup
bergerombol dan tertarik pada cahaya lampu atau bersifat fototaksis positif.
cephalopoda menggunakan kepala sebagai alat geraknya, memiliki tentakel pada
kepala, terdapat sepasang mata yang tidak berkelopak. Didekat kepala terdapat
corong atau sifon yang dapat menyemprotkan air. Pada bagian perut terdapat
kantung tinta.
Universitas Sriwijaya
4.2. Achatina fulica
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Gastropoda
Ordo : Stylomatophora
Famili : Achatinidae
Genus : Achatina
Spesies : A. fulica
Nama Umum : Bekicot
Keterangan:
1. Caput
2. Organon visus
3. Rima oris
4. Pes
5. Cangkang
Deskripsi :
Achatina fulica atau bekicot termasuk dalam kelas gastropoda karena
mampu berjalan dengan menggunakan erutnya, seolah terdapat kaki pada bagian
perutnya. Kelas gastropoda memiliki tubuh lunak yang dilindungi oleh cangkang
yang mampu menyesuaikan ukuran tubuhnya. Sehingga cangkang pada bekicot
akan tumbuh dan menyesuaikan ukuran tubuhnya. Kelas gastropoda berjalan
dengan sangat perlahan. Menurut Levine (1995), gastropoda bergerak lambat
menggunakan kakinya. Ujung tentakel panjang dilengkapi mata yang berfungsi
untuk mengetahui gelap dan terang, sedangkan pada tentakel pendek berfungsi
sebagai alat peraba dan pembau.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya