Disusun oleh
Nama
: Wina Nurhayati
NIM
: 1111E1009
Kelas
:A
Prodi
: D3 Analis Kesehatan
I.
Hari / Tanggal
II.
Judul
Tujuan
Prinsip Dasar
Daya hantar listrik (DHL) dapat diukur menggunakan elektroda konduktometer
dengan larutan elektrolin dan non elektrolit.
V.
Teori Dasar
a.
b.
Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik ditandai
lampu menyala pada alat uji elektrolit dan timbulnya gelembung gas pada salah satu
atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.
Elektrolit kuat : Lampu menyala terang, dan pada permukaan elektroda terdapat
Contoh : H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2,
Elektrolit lemah : Lampu menyala redup/ tidak menyala dan pada permukaan
elektroda terdapat sedikit gelembung gas.
-
Contoh : HF, HNO2, HCN, H2S, CH3COOH, NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3, dsb
Menurut Arrhenius, larutan elektrolit mengandung ion yang bergerak bebas.
Ion inilah yang menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Zat elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan senyawa. kovalen polar.
a.
Senyawa ion : Terdiri atas ion, jika senyawa ion dilarutkan dalam air maka ion dapat
bergerak bebas dan larutan dapat menghantarkan arus listrik. Padatan / kristal senyawa
ion tidak dapat menghantarkan arus listrik , tetapi lelehan senyawa ion dapat
menghantarkan arus listrik.
b.
Senyawa Kovalen Polar : Molekul senyawa kovalen polar dapat diuraikan oleh air
membentuk ion. Elektrolit jenis ini meliputi asam dan basa, tetapi lelehan senyawa
kovalen terdiri atas molekul netral, maka tidak ada lelehan senyawa kovalen yang dapat
menghantarkan arus listrik walaupun bersifat polar.
2)
Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapat
gelembung gas pada permukaan elektrodanya. Contoh : larutan gula, larutan UREA,
larutan alkohol dsb.
c.
d.
Alat Konduktometer
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan.
VI.
Data Pengamatan
a.
Alat
1)
2)
3)
4)
5)
Botol semprot
6)
Batang pengaduk
b.
Bahan
1)
Aquadest
2)
Air kolam
3)
Air kran
4)
Air Minum
5)
6)
7)
8)
9)
Alkohol
c.
Cara Kerja
1)
Siapkan alat
2)
Lalu timbang :
3)
d.
Angkat elektroda
4)
5)
DHL
Aquadest
0,20
Air kolam
0,16
Air kran
0,15
Air minum
0,00
0,21
10,71
3,26
5,68
Alkohol
0,00
Grafik
VII.
VIII.
Reaksi Ion
1)
NaCl
Na+
2)
CaCl2
Ca2+ +
3)
ZnSO4
Zn4+
Cl2Cl+
SO-
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan bahwa, Daya hantar listrik larutan
elektrolit bergantung pada jenis dan konsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan ini
dinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar
lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolit lemah. Dan larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non-elektrolit. Sehingga
semakin banyak jumlah dan jenis elektrolinya akan semakin besar Daya hantar
listriknya.
IX.
Pembahasan
air kolam. Air sebenarnya tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi daya hantar
larutan tersebut disebabkan oleh zat terlarutnya.
3) Kenapa Aquadest dengan gula berbeda? Harusnya sama!
Larutan gula lebih besar daya hantar listriknya, karena larutan gula memiliki
konsentrasi yang lebih besar di dalamnya. Yaitu lebih banyak zat terlarutnya
dibandingkan dengan aquadest. Sehingga daya hantar listrik aquadest lebih kecil dan
tidak sama dengan larutan gula.