Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Rayap

Secara umum taksonomi rayap adalah:


Kingdom : Animalia
Fillum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Isoptera
Famili : Mastotermitidae, Kalotermitidae, Termopsidae, Hodotermitidae,
Rhinotermitidae, Serritermitidae, dan famili Termitidae
Genus : Macrotermes, Coptotermes
Spesies : Macrotermes sp, Coptotermes curvignatus (Tarumingkeng, 1971).
Menurut Tambunan dan Nandika (1989), jenis-jenis rayap perusak kayu di Indonesia
termasuk dalam famili Kalotermitidae, Rhinotermitidae, dan Termitidae.
1. Famili Kalotermitidae
Jenis-jenis rayap ini merupakan jenis rayap yang paling primitif. Koloninya tidak terdapat
kasta pekerja. Tugas mengumpulkan makanan dan merawat sarang dilakukan oleh larfa dan
nimfa yang telah tua. Cara hidupnya di bagi atas 3 golongan :
a. Rayap kayu lembab (Glyptoternes spp).
b. Rayap pohon (Neotermes spp).
c. Rayap kayu kering (Cryptotermes spp)
2. Famili Rhinotermitidae
Famili ini mempunyai sarang di bawah atau di atas tanah. Jenis-jenis yang terpenting
adalah Coptotermes curvignathus dan Coptotermes travian. Organisasi dari famili ini sedikit
lebih maju dari famili Kalotermitidae.

3. Famili Termitidae
Famili ini memiliki organisasi yang lebih sempurna dari family Kalotermitidae. Rayap ini
kebayakan hidup di dalam tanah. Genus yang terkenal antara lain Ondototermes, Microtermes,
Macrotermes.

Tarumingkeng (2001) menyatakan berdasarkan lokasi sarang utama atau tempat
tinggalnya, rayap perusak kayu dapat digolongkan dalam tipe-tipe berikut:
1. Rayap pohon, yaitu jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih hidup,
bersarang dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh yang khas dari rayap
ini adalah Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae), hama pohon jati.

2. Rayap kayu lembab, menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu, tak
berhubungan dengan tanah. Contoh : Jenis-jenis rayap dari genus Glyptotermes
(Glyptotermes spp, famili Kalotermitidae).

3. Rayap kayu kering seperti Cryptotermes spp. (family Kalotermitidae), hidup dalam kayu
mati kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan perabot-perabot seperti meja
dan kursi. Tanda serangannya adalah terdapat butir-butir ekskremen kecil berwarna
kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau di sekitar kayu yang diserang. Rayap ini
juga tidak berhubungan dengan tanah, karena habitatnya di tempat kering.

4. Rayap subteran, yang umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan
kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih
hidup. Di Indonsia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari
family Rhinotermitidae. Terutama dari genus Coptotermes (Coptotermes spp) dan
Schedorhinotermes. Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macrotermes namun
perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam kayu yang
diserangnya, walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja sarang tersebut sekali-
sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan dari atap bangunan yang bocor.
Coptotermes pernah diamati menyerang bagian-bagian kayu dari kapal minyak yang
melayani pelayaran Palembang-Jakarta. Coptotermes curvignathus Holmgren sering kali
diamati menyerang pohon Pinus merkusii dan banyak meyebabkan kerugian pada
bangunan.

5. Rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari famili Termitidae. Mereka
bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa
seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling umum
menyerang bangunan adalah Macrotermes spp. (terutama M. gilvus), Odontotermes spp
dan Microtermes spp. Jenis-jenis rayap ini sangat ganas, dapat menyerang obyek-obyek
berjarak sampai 200 meter dari sarangnya. Untuk mencapai kayu sasarannya mereka
bahkan dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa cm, dengan bantuan enzim yang
dikeluarkan dari mulutnya. Macrotermes dan Odontotermes merupakan rayap subteran
yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya




Daftar Pusataka
Tambunan, B dan D. Nandika, 1989, Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis, PAU Bioteknologi
IPB, Bogor.
Tarumingkeng, R.C, 1971, Biologi dan Pengenalan Rayap Perusak Kayu Indonesia, Lap. L.P.H.
No. 138. 28 p
Tarumingkeng, R.C., 2001, Biologi Dan Perilaku Rayap diakses dari
http://tumoutou.net/biologi_ dan perilaku_rayap.html tanggal 28 April 2014.

Anda mungkin juga menyukai