Anda di halaman 1dari 28

kromosom

Seperti telah dijelaskan dalam pembahasan tentang perkembangbiakan, semua


keturunan hasil perkembangbiakan generatif mempunyai sifat yang bervariasi
yang merupakan hasil dari campuran sifat kedua induknya. Misalnya, seorang
ayah berambut lurus menikah dengan seorang ibu berambut keriting. Anak-anak
mereka mungkin ada yang berambut lurus, berambut keriting, atau berambut ikal
(antara lurus dan keriting). Rambut lurus dan rambut keriting disebut sifat beda.
Contoh sifat beda pada tumbuhan adalah batang tinggi, batang pendek, warna
bunga merah, warna bunga putih, rasa buah manis, rasa buah asam, biji bulat,
dan biji kisut (keriput). Sekarang sudah diketahui bahwa sifat beda ditentukan
dan diwariskan oleh gen penentu sifat yang terletak di dalam kromosom. Istilah
kromosom pertama kali diperkenalkan oleh W. Waldeyer. Kromosom berasal dari
dua kata, yaitu chroma (warna) dan soma (badan). Istilah ini muncul karena
bagian ini akan jelas terlihat di bawah mikroskop apabila diberi zat warna.
Kromosom terletak di dalam nukleus (inti sel). Inti sel tubuh dan inti sel kelamin
suatu organisme mempunyai jumlah yang berbeda. Kromosom yang terletak di
dalam inti sel tubuh bersifat haploid (2n), sedangkan yang terletak di dalam inti
sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n). Jumlah kromosom pada sel tubuh
manusia sebanyak 46 (23 pasang), sedangkan pada sel kelaminnya (sperma
atau ovum) sebanyak 23. dalam setiap kromosom manusia terdapat ribuan gen.

macam-macam kromosom
Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh dan
kromosom kelamin.
Kromosom tubuh atau autosom adalah kromosom yang tidak menentukan jenis
kelamin, berjumlah 2n-2. pada manusia jumlah autosom pada setiap sel tubuh
sebanyak 44 (22 pasang). Kromosom kelamin (seks) atau gonosom adalah
kromosom yang menentukan jenis kelamin, berjumlah sepasang. Kromosom
kelamin pada wanita XX, sedangkan laki-laki XY.

Istilah – Istilah dalam Penurunan Kromosom.


 Parental (P), yaitu induk (jantan dan betina) yang mengadakan
perkawinan/persilangan. Parental disebut juga orang tua/tetua.
 Filial (F), yaitu individu hasil persilangan, disebut juga keturunan/zuriat.
Keturuanan pertama diberi simbol F1, keturunan kedua diberi simbol F2,
dst.
 Gen dominan, yaitu gen yang mampu menutupi sifat gen lain yang sealel.
 Gen resesif, yaitu gen yang ditutupi oleh sifat gen lain yang sealel.
 Gen intermediat/kodominan, yaitu gen yang tidak saling mengalahkan
atau mempunyai pengaruh yang sama kuat.
 Alel, yaitu gen-gen yang terletak pada kromosom homolog.
 Fenotipe, yaitu sifat-sitat yang tampak dari luar, dapat dicium, dapat
dirasakan, misalnya rambut lurus, batang tinggi, bunga merah. bau
harum, dan rasa manis. Fenotipe merupakan perpaduan antara faktor
genotipe dan faktor lingkungan.
 Genotipe, yaitu sitat yang tidak tampak dari luar dan disimbolkan dengan
huruf awal sifat-sifat yang diwakilinya. Sifat dominan disimbolkan dengan
huruf besar. sedang sifat resesif disimbolkan dengan huruf kecil.
Misalnya, batang tinggi dominan terhadap batang pendek. Gen batang
tinggidisimbolkan dengan huruf T, sedangkan batang pendek djsimbolkan
dengan huruf t. Sifat pada genotip disimbolkan dengan huruf yang ditulis
rangkap. misalnya TT, Tt, atau tt.
 Homozigot, yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang sama.
misalnya AA atau mm.
 Heterozigot, yaitu pasangan gen yang mempunyai alel yang berbeda.
misalnya Aa atau Mm.
 Hibrid, yaitu hasil persilangan atau hasil perkawinan antara dua individu
yang mempunyai sifat beda. Persilangan dengan satu sitat beda disebut
persilangan monohibrid, persilangan dengan dua sifat beda disebut
persilangan dihibrid. persilangan dengan tiga silat beda disebut
persilangan trihibrid, dan seterusnya.

Persilangan Monohibrid Dominan

Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat beda.
Persilangan rnonohibrid dibedakan menjadi dua macam, yaitu persilangan
monohibrid dominan dan monohibrid intermediat.

 Persilangan Monohibrid Dominan

Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang


memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Sifat dominan
dapat dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunan
dari pada sifat lainnya yang sealel. Persilangan monohibrid sudah diteliti oleh
Mendel. Dari hasil penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.
Jika tumbuhan berbatang tinggi disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang
pendek menghasilkan F, tumbuhan berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang
tinggi merupakan sifat dominan, sedangkan batang pendek merupakan sifat
resesif. Jadi, pada F, dihasilkan keturunan yang mempunyai sifat sama dengan
sifat induk yang dominan. Rasio/perbandingan genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1,
sedangkan rasio fenotipenya = 3 : l.

 Persilangan Monohibrid Intermediat

Persilangan monohibrid intermediat adalah persilangan antara dua individu


sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediat. Jika
tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbunga
putih menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa
bunga merah bersifat intermediat. Dengan cara persilangan seperti pada
persilangan monohibrid dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe
dan fenotipe F, pada persilangan monohobrid intermediat sama, yaitu 1 :2 : l.

Persilangan Dihibrid

Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang


melibatkan dua sifat beda, misalnya persilangan antara tanaman ercis berbiji
bulat dan berwarna hijau dengan tanaman ercis berbiji kisut dan berwarna
cokelat; padi berumur pendek dan berbulir sedikit dengan padi berumur panjang
dan berbulir banyak. Mendel juga meneliti persilangan dihibrid pada kacang
kapri. Mendel menyilangkan kacang kapri berbiji bulat dan berwarna kuning
dengan tanaman kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau. Ternyata semua
F1, nya berbiji bulat dan berwarna kuning. Berarti biji bulat dan warna kuning
merupakan sifat dominan. Selanjutnya. semua tanaman F, dibiarkan menyerbuk
sendiri. Ternyata pada F2 dihasilkan 315 tanaman berbiji bulat dan berwarna
kuning. 108 tanaman berbiji bulat dan berwarna hijau. 106 tanaman berbiji kisut
dan berwarna kuning, serta 32 tanaman berbiji kisut dan berwarna hijau. Hasil
penelitiannya mengehasilkan hukum Mendel II atau hukum asortasi atau hukum
pengelompokan gen seceru bebas. Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari
kedua induk akan mengumpul dalam zigot, tetapi kemudian akan memisah lagi
ke dalam gamet-gantet secara bebas.

Pewarisan Sifat dan Bibit Unggul


Hukum Mendel dapat digunakan untuk menghasilkan tanaman atau ternak bibit
unggul. Sifat-sifat unggul tanaman, antara lain adaptif (mudah menyesuaikan
diri) terhadap berbagai kondisi lingkungan, misalnya cuaca buruk dan
kekeringan; tahan terhadap hama dan penyakit; lebih cepat menghasilkan:
produktivitasnya tinggi dan rasanya enak; atau untuk tanaman menahun
mempunyai masa produksi yang lebih lama. Sifat-sitat unggul hervan, antara lain
tahan terhadap penyakit: hewan pedaging menghasilkan daging yang lebih
banyak dan enak, unggas petelur menghasilkan telur yang lebih banyak; atau
sapi menghasilkan susu yang lebih banyak. Untuk memperoleh bibit unggul,
dapat dilakukan dengan seleksi dan hibridisasi. Kedua proses ini berkaitan erat.
Sebelum dilakukan hibridisasi, dilakukan dulu proses seleksi. Seleksi adalah
pemilihan sifat-sifat tanaman dan hewan yang sesuai dengan kehendak
manusia. Misalnya, untuk menghasilkan bahan pangan, diseleksi tanaman
dengan sifat-sifat produktivitas tinggi, rasanya enak, serta tahan hama dan
penyakit. Untuk hewan diseleksi hewan-hewan penghasil daging, telur, dan susu
yang tinggi. Seleksi yang dilakukan secara terus-menerus dan dalam waktu yang
sangat lama akan mengakibatkan organisme dengan sifat unggul akan makin
bertambah. Sebaliknya. organisme dengan sifat-sifat yang tidak dikehendaki
akan makin berkurang atau bahkan punah. Hibridisasi/pembastaran/persilangan
adalah mengawinkan dua individu sejenis yang berbeda sifatnya sehingga
diperoleh keturunan dengan sifat-sifat unggul yang dimiliki kedua induknya.
Misalnya, persilangan induk varietas padi yang produktivitasnya tinggi. Tetapi
tidak tahan terhadap hama dan penyakit dengan induk varietas padi yang
produktivitasnya rendah, tetapi tahan terhadap hama dan perryakit, diharapkan
menghasilkan keturunan dengan sifat produktivitasnya tinggi dan tahan terhadap
hama dan penyakit. Bibit unggul juga dapat diperoleh dengan menyilangkan
tanaman liar dengan tanaman yang sudah dibudidayakan. Misalnya. Antara
tomat liar dengan tomat komersial yang sudah dibudidayakan. Tomat liar
berbuah kecil-kecil, tetapi memiliki keunggulan, yaitu kebal terhadap penyakit
layu karena jamur Fusarium. Setelah kedua tomat tersebut disilangkan.
dihasilkan tomat dengan ukuran buah seperti tomat komersial yang tahan
terhadap penyakit layu karena jamur Fusarium.

Hukum Pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada


organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya
'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:

1. Hukum segregasi secara bebas (Ing. independent segregation) dari


Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan
2. Hukum berpasangan secara bebas (Ing. independent assortment) dari
Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.

Hukum Segregasi secara Bebas (Hukum Pertama


Mendel)
Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:

1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada


karakter. Ini adalah konsep mengenai alel.
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan dan satu
dari tetua betina.
3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda, alel dominan
akan terekspresikan. Alel resesif, yang tidak terekspresikan, tetap akan
diwariskan pada gamet yang dibentuk.

Genotipe (harafiah berarti "tipe gen") adalah istilah yang dipakai untuk
menyatakan keadaan genetik dari suatu individu atau sekumpulan individu
populasi. Genotipe dapat merujuk pada keadaan genetik suatu lokus maupun
keseluruhan bahan genetik yang dibawa oleh kromosom (genom). Genotipe
dapat berupa homozigot atau heterozigot. Setelah orang dapat melakukan
transfer gen, muncul pula penggunaan istilah hemizigot.
Dalam genetika Mendel (genetika klasik), genotipe sering dilambangkan dengan
huruf yang berpasangan; misalnya AA, Aa, atau B 1B1. Pasangan huruf yang
sama menunjukkan bahwa individu yang dilambangkan adalah homozigot (AA
dan B1B1), sedangkan pasangan huruf yang berbeda melambangkan individu
heterozigot. Sepasang huruf menunjukkan bahwa individu yang dilambangkan ini
adalah diploid (2n). Sebagai konsekuensi, individu tetraploid (4n) homozigot
dilambangkan dengan AAAA, misalnya.

KROMOSOM

chromosome

Bagian utama dari sebuah sel terdiri atas nukleus dan sitoplasma.Di dalam
nukleus terdapt benang-benang halus yang disebut kromatin.
Bila sel siap membelah, benang-benang halus tersebut itu dipintal dan
membentuk kromosom.Kromosom adalah suatu struktur padat yang terdiri dari
dua komponen molekul, yaitu protein dan DNA.Struktur padat kromosom hanya
dapat terlihat dengan jelas pada tahap metafase saat pembelahan sel.
DNA

Asid deoksiribonukleik (DNA) merupakan komponen kimia utama kromosom


dan merupakan bahan yang menghasilkan gen. Ia kadang kala dipanggil
molekul warisan, kerana DNA boleh mewariskan sifat sifat organisma induk
(iaitu ibubapa). Dalam proses pembiakan, DNA bereplikasi dan hasilnya
dipindahkan kepada zuriat.

Dalam bakteria, organisma sel prokaryotik, dan organisma rendah yang lain,
DNA tersebar di dalam keseluruhan sel. Dalam sel rumit atau sel eukaryotik yang
membentuk tumbuhan, haiwan dan organisma pelbagai-sel yang lain,
kebanyakan DNA terdapat di dalam nukleus sel. Organel penjana tenaga seperti
kloroplas dan mitokondria dan kebanyakan virus juga mengandungi DNA.

Asid nukliek terdiri daripada subunit-subunit kecil nukleotida iaitu :-

 kumpulan fosfat
 nukleotida tanpa kumpulan fosfat dikenali sebagai nukleotida
 kumpulan gula pentosa, gula ribosa dan deoksiribosa
 bes nitrogen purin dan pirimidina
4 komponen bes nitrogen pada DNA iaitu :-

1. Adenina (A)
2. Timina (T)
3. Sitosina (C)
4. Guanina (G)

Pada RNA timina diganti dengan Urasil (U).

Purin (ada 2 cincin) terdiri daripada adenina dan guanina.

Pirimidina (1 cincin) terdiri daripada sitosina, timina dan urasil.

 DNA terdiri daripada 2 bebenang polinukleotida yang bergelung untuk


menghasilkan bentuk dwi-heliks.
 Dua bebenang polinukleotida tersusun dalam arah yang bertentangan (5’-3’
dengan 3’-5’).
 DNA mempunyai tulang belakang gula-fosfat ikatan fosfodiester dan pada
bahagian tengahnya terdapat pasangan-pasangan bes A-T dan G-C. Pasangan
ini diikat oleh ikatan hidrogen.
 Dupleks DNA mempunyai diameter 20 Å. Pasangan bes pada DNA disusun
dalam jarak 3.4 Å antara satu sama lain. Satu pusingan penuh heliks berjarak 34
Å dan mengandungi 10 bes.

PENGERTIAN DAN PERANAN KROMOSOM,DNA,GEN DAN ALEL


DALAM KETURUNAN

1. Kesemua bahan baka sel yang diperturunkan dari induk kepada anak
dinamakan kromosom.
2. Kromosom terdapat dalam nuklues.Semasa dalam pembahagian sel
(meosis dan mitosis) kromosom akan mengecut , memendek dan
menebal.Pada masa ini kromosom kelihatan dengan jelasnya sebagai
struktur bebenang dibawah mikroskop optik kuasa tinggi.
3. Setiap spesies organisma mempunyai bilangan kromosom yang
tersendiri.
4.
ORGANISMA BIL. KROMOSOM DALAM SEL SOMA

Penicillium sp. 2

Tembikai 22

Padi 24

Bari-Bari 10

Kucing 38

Manusia 46

Ayam 78

Bilangan kromosom untuk beberapa organisma yang berlainan

1. Setiap terdir daripada 2 kromatid yang bersambungan di sentromer.


kromatid-kromatid tersebut merupakan bebenang DNA danprotein
yang berlingkaran.
2. Pada manusia dan organisma berperingkat tinggi,kromosom terbahagi
kepada dua jenis,iaitu;

 kromosom seks yang membawa baka penentu jantina.


 autosom yang menentukan ciri-ciri selain jantina.

1. Dalam nukleus sei soma (sel-sel badan selain sel pembiakan atau gamet)
organisma , kromosom wujud dalam pasangan (2 set kromosom).Satu
set berasal daripada bapa dan satu set berasal daripada ibu.keadaan
ini dinamakan bilagan kromosom yang yang diploid(2n)
2. semasa pembentukan gamet, bilagan kromosom diturunkan kepada
separuh (n) daripada jumlah bilagan yang terdapat dalam sel soma.
3. Gamet dikatakan mempunyai bilagan kromosom yang haploid(n).
4. Kromosom yang wujud dalam pasangan ini dinamakan kromosom
homolog.Kromosom homolog mempunyai bentuk,saiz, serta gen-gen
serupa.

ALEL

1. Dalam sel organisma yang diploid, kromosom hadir dalam pasangan


homolog. Jadi,gen-gen yang terdapat pada lokus-lokus yang sepadan di
kedua-dua kromosom homolog juga wujud dalam pasangan.
2. Gen-gen pada lokus yang sama pada kromosom homolog adalah alel
kepada satu sama lain
3. Gen-gen yang berupa alel kepada satu sama lain selalu mengawal ciri
yang sama.
4. Walaupun gen-gen tersebut tidak semestinya mempunyai maklumat
genetik yang sama, iaitu kesan ciri mungkin berlainan.
5. Sekiranya sesuatu organisma mempunyai dua alel yang mengenakan
kesan yang berlainan untuk sesuatu ciri, organisma tersebut dikatakan
heterozigot.

PENGERTIAN FENOTIP DAN GENOTIP

1. Dalam sains genetik,ciri-ciri fenotip sesuatu organisma merujuk


kepada ciri-ciri yang boleh dilihat,dikesan,dan diukur pada sesuatu
ogganisma.
2. Contoh ciri-ciri fenotip adalah rambut,tiggi badan,dan kumpulan darah.
3. Sebaliknya istilah genotip merujuk kepada komposisi dalam sel-sel
sesuatu organisma.
4. Oleh itu,genotip tidak dapat dilihat . Dengan kata lain,genotip sesuatu
organisma bergantung kepada pewarisan gen daripada induk-induknya.
5. Perhubungan antara fenotip dengan genotip adalah seperti berikut,
fenotip adalah hasil interaksi antara genotip dengan persekitaran.
6. Contoh-contoh yang menggambarkan interaksi fenotip-genotip-
persekitaran adalah seperti berikut :
Walaupun seseorang anak telah diperturunkan gen-gen untuk saiz badan yang
besar (genotip)daripada ibu bapanya ,partumbuhannya mungkin
terbantut(fenotip) sekiranya dia tidak mendapat makanan yang mencukupi
dan seimbang(persekitaran).

PENGERTIAN GEN RESESIF DAN GEN DOMINAN

1. Gen-gen dalam sepasang alel boleh dinamakan mengikut keupayaan


relatif masing-masing dalam menonjolkan kesan fenotip sesuatu ciri
tersebut.
2. Dalam sepasang alel, gen dominan merujuk kepada gen yang dapat
mempamerkan kesan fenotip bagi sesuatu ciri yang dikawalnya dalam
keadaan yang homozigot atau heterzigot.
3. Sebaliknya,gen resesif merujuk kepada gen (dalam pasangan alel)yang
hanya dapat mempamerkan kesan fenotip bagi sesuatu ciri yang
dikawalnya dalam keadaanyang homozigot sahaja.
4. Dalam sains genetik, gen dalam pasangan alel (yang mengawal sesuatu
ciri) yang dominan diwakili oleh huruf besar manakala gen yang resesif
diwakili oleh huruf kecil daripada huruf yang sama .Contohnya, ciri
bentuk rambut mamnusia dikawal oleh sepasang alel dengan gen rambut
kerinting sebagai gen dominan manakala gen rambut lurus sebagai gen
yang resesif.
5. Jika gen dominan diwakili dengan huruf K dan gen resesif diwakili
dengan huruf k, maka kombinasi genotip yang berlainan.

Peringkat-peringkat mitosis.

                   

Interfasa                 Profasa                Metafasa                Anafasa


 

         

Telofasa              Sitosintesis

Keadaan bilangan kromosom dalam sel soma (semua sel badan selain sel
gamet) dikenali sebagai diploid. Bilangan kromosom diploid dalam sesuatu
organisma dikenali sebagai nombor diploid. Contohnya, anjing mempunyai 38
pasang kromosom dan nombor diploidnya

Organisma Nombor Diploid


Kacang pea 7
Tomato 12
Jagung 20
Katak 26
Kuda 30
Kucing 38
Manusia 46
Paku pakis 480

Sel gamet (sperma atau ovum) mengandungi hanya separuh daripada bilangan
kromosom yang didapati dalam sel yang lain (sel soma) dalam sesuatu
organisma. Keadaan bilangan kromosom ini disifatkan sebagai haploid.
Bilangan kromosom dalam sel gamet dikenali sebagai nombor haploid. Semasa
persenyawaan, ovum dan sperma bercantum untuk membentuk sel yang
dikenali sebagai zigot. Zigot mempunyai bilangan kromosom diploid (nombor
diploid) spesiesnya.

Kebanyakan organisma mempunyai set kromosom homolog yang sempurna —


dikenali sebagai autosom. Autosom mengawal semua ciri sel soma seperti jenis
kumpulan darah, berat badan, warna kulit dan sebagainya. Autosom tidak
membawa maklumat genetik untuk penentuan seks. Dalam mamalia, burung
dan sesetengah organisma lain, terdapat sepasang kromosom yang tidak seiras.
Pasangan kromosom ini dikenali sebagai kromosom seks dan memainkan
peranan yang dominan dalam penentuan jantina (seks). Contohnya dalam
manusia, terdapat 46 kromosom. 44 daripadanya ialah autosom manakala dua
lagi ialah kromosom seks, iaitu kromosom XY dalam lelaki dan kromosom XX
dalam wanita.

Jumlah
Kromosom
Jantina Autosom kromosom
seks
dalam sel soma

44 XY 44 + XY (46)
Lelaki(22 pasang)

44 XX 44 + XX (46)
Perempuan(22 pasang)

Bilangan dan struktur kromosom yang hadir dalam nukleus sel dikenali sebagai
kariotip. Kariotip adalah seiras dalam semua sel diploid sesuatu organisma.

Kariotip lelaki seperti dalam rajah di atas boleh dihasilkan dengan


mewarnakan kromosom. Pewarnaan membolehkan kromosom disusun mengikut
bentuk, saiz dan corak pewarnaan jalur DNA. Nombor 1 hingga 22 dalam
kariotip lelaki merupakan autosom. Dalam lelaki terdapat sepasang kromosom
dengan saiz yang berlainan. Kromosom yang bersaiz panjang ialah kromosom
X dan kromosom yang bersaiz pendek ialah kromosom Y (Saiz kromosom Y
adalah satu per tiga daripada saiz kromosom X ).

Dalam setiap manusia, setiap sel soma mempunyai 46 kromosom atau 23


pasang kromosom, 44 atau 22 pasang ialah autosom dan baki dua atau
sepasang ialah kromosom seks. Kandungan genetik bagi seorang lelaki ialah 44
+ XY atau 22 pasang autosom dan satu kromosom seks X serta satu lagi
kromosom seks Y (seperti yang diterangkan di atas). Untuk wanita, kandungan
genetik ialah 44 + XX atau 22 pasang autosom dan sepasang kromosom seks Y.
Rajah di bawah menunjukkan kariotip perempuan.

 Genetik ialah satu cabang biologi yang mengkaji:


(a)       fenomena keturunan dan variasi.

(b)       hukum-hukum yang menghubungkan persamaan dan perbezaan antara


individu yang mempunyai pertalian persaudaraan.

 Pewarisan ciri atau trait daripada generasi induk ke anaknya dikenali


sebagai keturunan.

 Dalam tahun 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri membuktikan


maklumat keturunan terkandung di dalam kromosom.

 Kromosom terdapat di dalam nukleus sel.

 Kromosom terdiri daripada protein dan asid deoksiribonukleik (DNA) yang


berpilin dan berlingkar seperti Rajah 1.0.

 Molekul DNA terdiri daripada tiga unit asas, iaitu fosfat, gula
deoksiribose, dan bes nitrogen seperti yang dipaparkan pada Rajah 2
                        Rajah 2

 Struktur DNA berpilin menbentuk heliks ganda dua berdasarkan model


yang diutarakan oleh Watson dan Crick pada tahun 1953.

 Gen merupakan sebahagian daripada molekul DNA dan merupakan unit asas
perwarisan.
 Gen yang mengawal sesuatu trait itu, terletak pada titik tertentu pada
kromosom yang dikenali sebagai lokus.

 Kromosom wujud secara pasangan di dalarn sel soma dan dikenali sebagai
kromosom homolog.

 Pada sepasang kromosorn homolog, gen di kedudukan yang setara dan


mengawal satu trait yang sama, dikenali sebagai alel.

Peringkat Meiosis

1. Meiosis adalah proses pembahagian sel yang berlaku pada organ


pembiakan untuk menghasilkan gamet.
2. Pada haiwan dan manusia, meiosis berlaku dalam:
  (a) testis jantan - membentuk sperma
  (b) ovari betina - membentuk ovum
3. Pada tumbuhan, meiosis berlaku dalam:
  (a) anter bunga - membentuk debunga
  (b) ovari bunga - membentuk ovul
4. Meiosis terbahagi kepada dua pembahagian sel:
  (a) meiosis I (pembahagian nukleus pertama)
  (b) meiosis II (pembahagian nukleus kedua)
5. Setiap pembahagian sel terbahagi kepada empat fasa:

Meiosis  I Meiosis II
Profasa I Profasa II
Metafasa I Metafasa II
Anafasa I Anafasa II
Telofasa I Telofasa II

6. Sebelum meiosis bermula, sel melalui peringkat interfasa, iaitu peringkat


rehat.
7. Semasa interfasa:
  (a) Kromosom tidak jelas dan wujud sebagai jalinan kromatin.
  (b) Setiap kromosom mereplikasi, iaitu mengganda dua kandungan bahan
genetiknya.
  (c) Sentriol mengganda dua pada sel haiwan.
8. Huraian ringkas tentang proses meiosis dapat dilihat pada jadual di bawah
ini.

Peringkat Meiosis

(a) Interfasa

Sel menjalankan aktiviti normal.Kromosom kelihatan seperti


bebenang panjang dan halus.

b) Profasa 1

1.Kromosom memendek dan menebal.Kromosom


homolog berpasangan (sinapsis) membentuk bivalen.
Kromatid menjadi kian jelas.Proses pindah silang berlaku
antara kromatid-kromatid bagi kromosom homolog. Tempat silangan kromatid
dinamai kiasma . Gelendung terbentuk di dalam sitoplasma.

c) Metafasa I.

Membran nukleus menghilang. Bivalen


menyusun di satah khatulistiwa dengan sentromer terikat
pada gelendung. Setiapbivalen diarahkan menuju ke kutub yang
bertentangan.

(d) Anafasa I

Pasangan homolog berpisah dan bergerak ke kutub


bertentangan akibat pemendekan gelendung.

e) Telofasa I

Kromosom tiba di kutub masing-masing. Gelendung


menghilang. Sitokinesis pembahagian sitoplasma berlaku
secara pencerutan membran sel nukleus.

f) Interkinesis

Peringkat rehat yang singkat. (Biasanya

tidakberlaku)Replikasi DNA tidakberlaku.


(g) Profasa II

Kromosom memendek dan menebal.Kromatid kian jelas


kelihatan. Gelendung terbentuk biasanya pada sudut tepat
dengan pembentukan gelendung pertama.

h) Metafasa II

Membran nukleus menghilang. Kromosom


tersusun di satah khatulistiwa.Kromatid-
kromatid terikat pada gelendung dengan sentromer

i) Anafasa II

Gelendung mengecut dan menarik kromatid-kromatid bagi


setiap kromosom ke arah yang bertentangan.

(j) Telofasa II
Kromatid-kromatid sampai ke kutub. Gelendung menghilang. Membran
nukleus dan nukleolus muncul semula. Sitokinesis berlaku dengan
menghasilkan dua sel anak daripada setiap sel anak yang dihasilkan dalam
meiosis I. Empat sel anak yang haploid terbentuk.

Proses Pembahagian Sel

Kromosom
*Struktur bebenang halus yang wujud dalam nukleus sel tumbuhan dan sel
haiwan
* Terdiri drp DNA
*Wujud berpasangan kecuali dalam sel
Gen
Bahan baka dalam kromosom yang membawa maklumat genetik
Terdiri drp DNA.Tersusun di sepanjang kromosom
Fungsi: Membawa ciri-ciri keturunan

Mitosis

Proses pembahagian sel untuk menghasil sel baru yang mempunyai


bilangan kromosom sama seperti sel induk
Berlaku dalam sel soma (semua sel dalam badan kecuali pada sel di
organ pembiakan
Satu sel induk menghasilkan dua sel anak
Bagi tumbuhan berlaku di hujung pucuk , tisu kambium dan hujung akar

Kepentingan: meiosis
 Menghasilkan sel-sel baru untuk pertumbuhan dan menggantikan sel-sel
mati/rosak
 Menjamin sel anak mempunyai sifat yang serupa dengan sel induk
 membolehkan organisma menjalankan pembiakan aseks dan vegetatif.
Nota:
Pembiakan aseks-cth: pertunasan dan pembelahan dedua
Pembiakan vegetatif –cth: rizom, batang rayap, umbisi, anak pokok
Kepentingan:
Proses yang menghasilkan gamet
Bilangan kromosom dalam gamet separuh
daripada bilangan kromosom dalam sel induk.
Tujuan: Memastikan Zigot yang terhasil selepas persenyawaan mempunyai
bilangan kromosom yan sama dengan sel induk
Menyebabkan variasi genetik antara spesies-spesies yang sama melalui
pindah silang.
Tujuan Menghasilkan sel-sel baru Menghasilkan sel gamet
2 Tempat berlaku Dalam sel soma Dalam sel organ pembiakan
3 Bilangan
Satu kali
bagi nukleus sel
indu k Satu kali Dua kali

4 Bilangan sel anak terhasil 4 2 gamet


5 Bilangan kromosom dalam
sel anak berbanding dengan Sama Disetengahkan
sel induk

6 Proses penduaan
kromosom Berlaku Berlaku dalam pembahagian sel pertama
7 Pindah silang kromosom Tidak berlaku Berlaku
8 Variasi genetic Tidak berlaku Berlaku

Pewarisan Sifat
Ada dua jenis gen: (a) gen dominan (b) gen resesif
Gen dominan: gen yang menunjukkan sifatnya tidak kira samada gen yang
berpasangan dengannya adalah gen dominan atau gen resesif
Gen resesif: gen yang hanya menunjukkan sifatnya jika gen yang
berpasangan
dengannya adalah gen resesif

Mekanisme Pewarisan
Nota: 1. Satu sifat dikawal oleh dua gen
2. Satu gen diwakili oleh satu huruf
3. Gen dominan diwakili dengan huruf besar
4. Gen resesif diwakili dengan huruf kecil
5. Kombinasi gen:
(a) Sifat dominan baka tulen : contoh: MM
(b) Sifat resesif baka tulen : contoh: mm
(c) Sifat baka kacukan : contoh: Mm
Gregor Mendel – orang yang pertama mengkaji pewarisan
PEWARISAN SIFAT
Bila kita mengamati alam sekitar, akan dapat kita lihat adanya persamaan
maupun perbedaan pada makhluk hidup. Ilmu yang mempelajari bagaimana sifat
atau ciri orang tua diwariskan pada keturunannya disebut genetika.
Ilmuan yang dianggap sebagai peletak prinsip-prinsip hereditas adalah George
Mendel (1822-1884). Mendel adalah seorang rahib dari kota Brunn, Austria. Dari
percobaannya dengan kacang ercis (pisum sativum), ia telah meletakan prinsip-
prinsip genetika. Prinsip-prinsip dasar hereditas itu dikenal sebagai hukum
Mendel. Karena jasa-jasanya itu, Mendel dikenal sebagai” Bapak Genetika”.

KROMOSOM DAN GEN SEBAGAI FAKTOR PEMBAWA SIFAT


Setelah Mendel mengemukakan bahwa sifat organisme diwariskan dari induk
kepada keturunannya, para ahli genetika mengadakan penelitian tentang faktor
pembawa sifat tersebut. Dimanakah faktor pembawa sifat itu terletak? Pada
tahun 1902, Sutton (seorang ahli genetika) menyatakan bahwa faktor pembawa
sifat yang dikemukakan Mendel tersebut terdapat di dalam kromosom.
Faktor pembawa sifat adalah gen. Gen terdapat di dalam kromosom fungsi gan
adalah mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada
keturunannya dan mengatur perkembangan dan metabolisme individu.
Di dalam Sperma memiliki inti sel yang di dalamnya mengandung kromosom
haploid. Ovum juga memiliki inti sel yang di dalamnya menagndung kromosom
haploid. Bila terjadi pembuahan, maka terbentukm zigot yang mengandung
kromosom dari sperma dan kromosom dari ovum. Hasil pembuahan akan
terbentuk zigot yang berkromosom diploid (2n). Lihat gambar 1.1.

Gambar 1.1 Hasil pembuahan sperma


Dan ovum menghasilkan zigot yang diploid (2n)
DOMINAN, RESESIF, DAN INTERMEDIAT
Dalam suatu persilangan, pada keturunannya akan ada sifat yang muncul dan
tidak muncul dari salah satu sifat induknya. Sifat yang muncul pada keturunan
dari salah satu induk dengan mengalahkan sifat pasangannya disebut sifat
dominan. Sebaliknya, sifat yang tidak muncul pada keturunan karena
dikalahkan oleh sifat pasangannya disebut sifat resesif. Misalnya, tanaman
berbunga ungu disilangkan dengan tanman bunga putih. Keturunan yang
dihasilkan adalah tanaman bewrbunga ungu.

Perhatikan bagan berikut ini.


induk : tanaman >< tanaman
berbunga ungu berbunga putih
keturunan : Tanaman berbunga ungu

Dari bagan di atas, persilngan tersebut berbunga warna ungu bersift


dominan, sedangkan warna putih bersifat resesif.
Tetapi, dapat pula terjadi dalam suatu persilangan bahwa sifat yang muncul
pada keturunannya merupakan campurandari kedua induknya. Sifat ini disebut
sifat intermedieat (dominan parsial). Misalnya, tnaman bunga pukul empat
(mirabilis jalapa)
Berbunga merah disilangkan dengan berwarna putihsehingga menghasilkan
keturunan berbunga merah muda.
Perhatikan bagan berikut ini.
induk : tanaman >< tanaman
berbunga merah berbunga putih

keturunan : Tanaman berbunga merah muda

Dari persilangan di atas tanaman berbunga merah muda bersifat intermediat.

GENOTIPE DAN FENOTIPE


Untuk memudahkan kita dalam mempelajari persilangan, gen yang berperan
dalam pengaturan atau penentuan sifat diberi simbol huruf. Susunan atau
komposisi gen yang menentukan sifat-sifat pada individu disebut genotipe.
Genotipe diberi simbol huruf yang berpasangan. Gen yang dominan dengan
huruf besar, sedangkan gen resesif dinyatakan dengan huruf kecil. Misalnya,
TT (homozigot dominan) = simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi
Tt(heterozigot) = simbol untuk tumbuhan berbatang tinggi
tt (homozigot resesif) = simbol untuk tumbuhan berbatang pendek

genotif fenotif
fenotif adalah sifat-sifat lahiriah yang tampak dan dapat dilihat dan diamati.

PERCOBAAN MENDEL
Dalam melakukan percobaannya, Mendel menggunakan kacang ercis (visum
sativum). Dealam melakukan percobaannya, Mendel bagaimana sifat-sifat
keturunannya bila dua tanaman induk yang mempunyai sifat berbeda
disilangkan.
Dari percobaan Mendel diperoleh hsil sebagai berikut.
a. Persilangan dua individu dengan satu sifat berbeda (monohibrid) dominan
penuh menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe 3 : 1
b. Persilangan dua individu dengan satu sifat berbeda (monohibrid)
intermediat menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotipe 1 : 2 : 1
c. Persilangan dua individu dengan dua sifat berbeda (dihibrid) menghasilkan
keturunan dengan perbandingan fenotipe 9 : 3 : 3 : 1.
Dari hipotesis tersebut, Mendel mengemukakan hukum Mendel I dan hukum
Mendel II.
1. Hukum I (hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari suatu gen
yang berpasangan). Dalam peristiwa pembentukan sel kelamin, pasangan-
pasangan alel memisah secara bebas. Hukum ini berlaku untuk persilangan
satu sifat beda (monohibrid)
2. Hukum II (hukum penelompokan gen secara bebas atau asortasi). Dalam
peristiwa pembentukan sel kelamin, alel mengadakan kombinasi secara bebas
sehingga sifatyang muncul pada keturunannya beraneka ragam. Hukum ini
berlaku untuk persilangan dua sifat beda (dihibrid) atau lebih.
persilangan satu sifat beda (monohibrid)
Bagan persilangan monohibrid dominan penuh.
Parental (P) kacang ercis berbatang tinggi >< kacang ercis berbatang pendek
Genotipe TT >< tt
Fenotipe (tinggi) (pendek)
Gamet T dan t t dan t
Filial l (F1) Tt fenotip : berbatang tinggi
P2 kacang ercis berbatang tinggi >< kacang ercis berbatang tinggi
Genotipe Tt >< Tt
Gamet T dan t T dan t
Kemungkinan terjdinya kombinasi pada F2 adalah sebagai berikut.
F2 :
Gamet\ Gamet T t
T TT (tinggi) Tt (tinggi)
t Tt (tinggi) Tt (pendek)

Perbandingan fenotip F2 adalah tinggi : rendah 3 : 1


Perbandingan genotipenya adalah TT :Tt : tt = 1 : 2 :1
persilangan dua sifat berbeda (dihibrid)
Bagan persilangan dihibrid
P1 kacang ercis berbiji bulat >< kacang ercis berbiji bulat
berwarna kuning Berwarna hijau
Genotipe BBKK >< bbkk
Gamet BK dan BK >< bk dan bk
Filial l (F1) BbKk fenotip : berbiji bulat berwarna kuning
P2 BbKk >< BbKk
Gamet BK, Bk, bK, bk >< BK, Bk, bK, bk
Kemungkinan terjdinya kombinasi pada F2 adalah sebagai berikut.

Gamet\ Gamet BK Bk bK bk
BK BBKK 1 BBKk 2 BbKK 3 BbKk 4
Bk BBKk 5 BBkk 6 BbKk 7 Bbkk 8
bK BbKK 9 BbKk 10 bbKK 11 bbKk 12
bk BbKk 13 Bbkk 14 bbKk 15 bkk 16
Individu yang mengandung B memiliki biji bulat dan individu yang yang
mengandung K memiliki biji warna kuning.
Fenotipe pada F2 adalah:
a. bulat-kuning : 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
b. bulat-hijau :6, 8, 14
c. keriput-kuning : 11, 12, 15
d. keriput-hijau : 16
perbandingan fenotipe F2 adalah . bulat kuning, bulat hijau, keriput kuning
keriput hijau = 9 : 3 : 3 :3:1.
Persilangan dua individu dengan tiga sifat berbeda (Trihibrid).
Bagan persilangan trihibrid.
P1 TTKKBB >< ttkkbb
(tinggi, kuning, bulat) (pendek, hijau, keriput)
Genotipe TKB >< tkb
Filial l (F1) TtKkBb
(tinggi, kuning, bulat)

P2 TtKkBb >< TtKkBb


Gamet TKB, TKb, TkB, Tkb, Tkb, tKb, tkB, tkb

Cara mencari gamet tersebut sebagai berikut.


B = TKB B = tKB
KK
b = TKb b = tKb
T B = TkB t B =tkB
kk
b = Tkb b= tkb

Hubungan antara sifat berbeda dan jumlah kemungkinan serta pemisahan


pada F2 untuk fenotipe dan genotipe dapat dilihat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Hubungan antara sifat berbeda dan jumlah kemungkinanfenotipe
dan genotipe pada F2
Jumlah sifat beda Jumlah macam gamet Jumlah macam
genotipe F2 Jumlah macam
fenotipe F2 Perbandingan
Fenotipe F2 Jumlah
Individu F2
1 21 = 2 3 2 3 : 1 4
2 22 = 4 9 4 9 : 3 : 3 : 1 16
3 23 = 8 27 8 27 : 9 : 9: 9 : 3 :3 :3: 1 64
n 2n 3n 2n 4n

MANFAAT PENGEMBANGBIAKAN TANAMAN DAN HEWAN DENGAN


SIFAT UNGGUL
Penerapan genetika telah banyak digunakan dalam bidang pertanian dan
peternakan untuk kesejahteraan manusia.
Keuntungan pengembangbiakan tanaman dengan sifat unggul
Ada beberapa cara untuk melakukan pengembangbiakan secara unggul yaitu:
1. Radiasi (penyinaran)
2. Persilangan
Keuntungan pengembangbiakan hewan dengan sifat unggul
Ada beberapa cara untuk melakukan pengembangbiakan secara unggul yaitu:
1. Inseminasi buatan (kawin suntik)
Untuk memperoleh bibit-bibit yang unggul dan berkualitas baik sehingga
meningkatkan produksi.sel tubuh terdapat dua set kromosom sehingga
kromosom tubuh adalah diploid (2n). Di dalam sel kelamin terdapat satu set
kromosom sehingga kromosom kelamin adalah haploid(n). Kromosom dalam sel
kelamin disebut kromosom kelamin. Kromosom dalam sel tubuh edisebut
kromosom tubuh (autosom)
Bagaimanakah sebenarnya pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya?
Sifat-sifat menurun diwariskan induk pada keturunannya melalui sel kelamin,
yaitu sperma dan ovum, atau serbuk sari dan putik.

Anda mungkin juga menyukai