Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hafizhotunnisa Nur Hasanah

NPM : 10050020006

Kelas : Kelas A Psikologi

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

Pewarisan sifat (hereditas) dikemukakan oleh George Mendel melalui persilangan tanaman
kacang ercis (Pisum sativum). Tanaman ini dipilih oleh Mendel karena memiliki variasi sifat
yang kontras, dapat berautogamie (penyerbukan sendiri), mudah disilangkan, keturunannya
banyak. Gen terbagi menjadi dua yaitu, gen dominan dan gen resesif. Gen dominan adalah sifat
yang menutupi sifat resesif (biasanya ditulis dengan huruf kapital) sedangan gen resesif adalah
sifat yang tertutupi sifat dominan (ditulis dengan huruf kecil).

Kromosom merupakan materi genetik yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat
dari induk kepada anak. Kromosom terdapat didalam nukleus. Kromosom berpasangan, terdapat
pihak parental (bapak dan ibu). Bagian-bagian kromosom dibagi menjadi tiga, yaitu telomer,
kromomer, kromonema. Didalam kromomer terdapat lokus (tempat gen dikromosom), dan allel
(bentuk variasi dari gen di bagian lokus). Pada setiap lokus (kecuali kromosom seks) terdapat 2
gen genotipe dan fenotipe. Genotipe merupakan sifat organisme yang tidak terlihat sedangkan
fenotipe merupakan sifat organisme yang terlihat (contoh: warna rambut, bentuk). Satu lokus
bisa mewarisi gen homozigot atau heterozigot. Homozigot adalah susunan gen pada organisme
yang memiliki pasangan alel yang sama misalnya MM, tt sedangkan heterozigot adalah susunan
gen pada organisme yang memiliki pasangan alel yang berbeda misalnya Mm, Tt.

Hukum Mendel I disebut dengan hukum segregasi bebas. Hukum Mendel I menyebutkan
bahwa pada proses gametogenesis gen-gen akan memisah secara bebas. Persilangan monohibrid
merupakan contoh dari penerapan hukum Mendel I. Persilangan monohibrid merupakan
persilangan satu sifat beda, misalnya pohon batang tinggi disilangkan pohon batang pendek
(tinggi dominan terhadap pendek). Jika filial 1 (keturunan pertama) disilangkan sesama maka
rasio genotipe yaitu 1:2:1.
Hukum Mendel II disebut dengan hukum pengelompokkan gen secara bebas. Menurut
hukum mendel II pada proses fertilisasi, gen-gen dari gamet jantan maupun gamet betina akan
mengelompok secara bebas. Persilangan dihibrid merupakan contoh dari penerapan hukum
Mendel II. Persilangan dihibrid merupakan persilangan dengan menggunakan dua sifat berbeda,
misalnya tanaman berbiji bulat berwarna kuning (dominan) disilangkan dengan tanaman berbiji
kusut berwarna hijau. Jika filial 1 (keturunan pertama) disilangkan sesama maka rasio genotipe
yaitu 9:3:3:1.

Anda mungkin juga menyukai