Anda di halaman 1dari 3

Konsep Pewarisan Sifat Pada Makhluk Hidup

Pewarisan sifat atau hereditas adalah proses penurunan atau pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya.
Setiap makhluk hidup itu pasti punya beberapa sifat, yaitu:
 Sifat yang tampak merupakan sifat fisik yang bisa diamati langsung, contohnya warna kulit,
warna mata, bentuk wajah, rambut, dan sebagainya.
 sifat yang tak tampak itu sifat yang tidak bisa diamati langsung, contohnya golongan darah.

Proses Terjadinya Pewarisan Sifat Makhluk Hidup:


Di dalam sel telur dan sel sperma tersebut, terdapat inti sel atau nukleus yang mengandung
kromosom, berupa struktur, seperti kumpulan benang-benang halus yang tersusun atas banyak gen.
Gen sendiri merupakan substansi kimia yang berperan sebagai faktor pembawa sifat. Karena itu, gen
dan kromosom itu berperan penting untuk mengendalikan pewarisan sifat.

Peran Kromosom dalam Pewarisan Sifat:


Kromosom berfungsi sebagai pembawa informasi genetik dari induk kepada keturunannya. Sel
tubuh kita punya 23 pasang atau 46 buah kromosom.

Nah, dari 23 pasang atau 46 kromosom yang ada di sel tubuh kita itu, bisa dibedakan menjadi
kromosom tubuh (autosom) berfungsi untuk mengontrol sifat-sifat tubuh suatu organisme, tapi
tidak ikut menentukan jenis kelamin dan kromosom kelamin (gonosom) berfungsi
untuk menentukan jenis kelamin suatu organisme dan beberapa sifat tertentu

Setiap sel di tubuh kita akan memiliki kromosom yang berpasangan, disebut sebagai
pasangan kromosom homolog, sehingga sel tubuh kita bersifat diploid (2n). Tapi, untuk sel kelamin
atau gamet, kromosomnya nggak berpasangan, sehingga bersifat haploid (n).
Peran Gen dalam Pewarisan Sifat:
Gen merupakan substansi kimia yang mengontrol pewarisan sifat. Jumlah gen yang ada di tubuh
kita bisa mencapai puluhan bahkan ratusan ribu. Masing-masingnya akan mengkode sifat yang
berbeda dan juga memiliki rumah sendiri-sendiri di kromosom. Nah, rumah gen ini disebut
sebagai lokus.

Setiap gen yang mengkode karakter tertentu sebenarnya masih punya beberapa variasi yang disebut
sebagai alel. Misalnya, gen pengkode warna bunga, akan memiliki dua macam alel atau dua macam
variasi
Setiap pasangan alel ini akan terletak pada lokus pasangan kromosom homolog yang bersesuaian, ya.
Lalu, tiap pasagan alel ini juga akan membentuk kombinasi genetik atau genotipe. Bersama dengan
faktor lingkungan, genotipe kemudian akan memunculkan fenotipe atau sifat yang tampak.
Pada umumnya, suatu gen dapat disimbolkan dengan huruf. Tepatnya, huruf kapital digunakan untuk
menyimbolkan alel atau variasi gen yang bersifat dominan, misalnya M (merah), sedangkan huruf
kecil menyatakan alel resesif, misalnya m (putih).

Karena suatu individu itu memiliki sepasang alel, maka jika suatu gen punya dua macam alel,
genotipe yang bisa terbentuk jadi ada 3 macam, yaitu:
1. Jika alel M berpasangan alel M juga, maka akan membentuk genotipe MM atau
disebut homozigot dominan. Fenotipe yang muncul dari genotipe ini adalah warna merah,
karena alel yang dimiliki sama-sama dominan.
2. Kemudian, jika alel M berpasangan dengan alel m, akan membentuk genotipe Mm atau
heterozigot. Nah, fenotipe yang muncul dari genotipe ini adalah merah juga, karena alel M
bersifat dominan terhadap alel m.
3. Terakhir, jika alel m berpasangan dengan alel m, akan membentuk genotipe mm atau
homozigot resesif. Nah, fenotipe yang muncul dari genotipe ini adalah warna putih karena
alel yang dimiliki sama-sama resesif.

Jadi, pewarisan sifat pada makhluk hidup ini dikendalikan oleh kromosom dan gen, ya. Keduanya
berfungsi sebagai pembawa informasi genetik dan dapat menentukan sifat keturunannya.

Mengenal Hukum Mendel tentang Pewarisan Sifat Makhluk Hidup


persamaan dan perbedaan sifat maupun fisik dari orangtua atau induk ke anak atau
keturunan, dapat terjadi karena faktor genetika. Genetika adalah ilmu yang mempelajari
tentang pewarisan sifat.

Persilangan monohibrid itu ada kaitannya dengan Hukum I Mendel


(Segregasi Bebas)

sedangkan persilangan dihibrid berkaitan


dengan Hukum II Mendel (Asortasi Bebas)

Monohibrid adalah persilangan dua individu, tapi dengan satu sifat beda. Sifat yang dimaksud
seperti warna bunga yang disilangkan, bentuk biji, tinggi tanaman, dan lainnya.
Persilangan dihibrid adalah persilangan dengan 2 sifat beda. Tujuannya, supaya bisa tau nih
pewarisan 2 sifat beda ini selalu menghasilkan sifat anakan yang sama kayak induknya atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai