1.persilangan monohibrid
Persilangan monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan dengan satu
sifat beda. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan, maka harus
dilakukan monohibridisasi antara 2 individu bergalur murni yang memiliki sifat kontras
(alelnya). Pada penelitian pertama Mendel menyilangkan ercis berbunga ungu
dengan ercis berbunga putih. Ternyata, seluruh keturunan pertama berbunga ungu.
Namun, ketika keturunan tersebut disilangkan dengan sesamanya maka keturunan
kedua memiliki perbandingan 3 berbunga ungu dan 1 berbunga putih. Berikut adalah
gambaran persilagan monohibrid tipe dominan penuh:
Persilangan Monohibrid Dominan
Persilangan monohibrid dominan adalah persilangan dua individu sejenis yang
memerhatikan satu sifat beda dengan gen-gen yang dominan. Sifat dominan dapat
dilihat secara mudah, yaitu sifat yang lebih banyak muncul pada keturunan dari pada
sifat lainnya yang sealel.Persilangan monohibrid sudah diteliti oleh Mendel.Dari hasil
penelitiannya dengan tanaman kacang kapri.Jika tumbuhan berbatang tinggi
disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbatang pendek menghasilkan F, tumbuhan
berbatang tinggi, dikatakan bahwa batang tinggi merupakan sifat dominan, sedangkan
batang pendek merupakan sifat resesif. Jadi, pada F, dihasilkan keturunan yang
mempunyai sifat sama dengan sifat induk yang dominan. Rasio/perbandingan
genotipe pada F2 = 1 : 2 : 1, sedangkan rasio fenotipenya = 3 : 1.
Persilangan Monohibrid Intermediet
Persilangan monohibrid intermediet adalah persilangan antara dua individu
sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen intermediet. Jika
tumbuhan berbunga merah disilangkan dengan tumbuhan sejenis berbunga putih
menghasilkan F, tumbuhan berbunga merah muda, dikatakan bahwa bunga merah
bersifat intermediet. Dengan cara persilangan seperti pada persilangan monohibrid
dominan di atas. dapat diketahui bahwa rasio genotipe dan fenotipe F, pada
persilangan monohobrid intermediet sama, yaitu 1:2:1. Berikut contoh persilangan
bunga Mirabilis jalapa merah dan putih.
2.persilangan dihibrid
Berbeda dengan persilangan monohibrid yang hanya memperhatikan satu sifat beda,
maka persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan dua
sifat beda. Pada persilangan ini dinyatakan oleh Mendel bahwa gen-gen dari kedua
induk akan mengelompok secara bebas. Pernyataan ini disebut juga dengan Hukum
Mendel II. Mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan tanaman ercis (Pisum
sativum) dengan memperhatikan dua sifat beda yaitu tanaman ercis berbiji bulat
berwarna kuning dan tanaman ercis berbiji kerut berwarna hijau.
Ciri-ciri persilangan Dihibrid:
1. Persilangan dengan memperhatikan dua sifat beda
2. Jumlah Gamet yang terbentuk pada setiap individu adalah 4 (2n)
3. Fenotip individu ditentukan oleh 2 macan sifat genetik
4. Dijumpai maksimal 16 variasi genotip pada F2
Berdasarkan hukum pemisahan bebas Mendel atau hukum segregasi, setiap gen
dapat berpisah secara bebas, dan menghasilkan gamet (sel sperma dan sel ovum)
dengan pasangan gen BK dan bk. Keturunan pertama semua bergenotip BbKk
sehingga semua kacang kapri berbiji bulat dan berwana kuning. Selanjutnya Mendel
melakukan persilangan kedua antarsesama keturuan pertama (BbKk >< BbKk).
Apakah persilangan kedua akan menghasilkan keturunan yang sama dengan
persilanan pertama? Jika gamet dari induk adalah BbKk maka kemungkinan gamet
yang muncul adalah BK, Bk, bK, dan bk. Sifat biji bulat dan berwana kuning
merupakan sifat dominan, sehingga setiap genotip dengan bentuk BBKK, BBKk,
BbKK, BbKk akan berbiji bulat dan berwarna kuning.
Berdasarkan hasil persilangan diperoleh kacang kapri berbiji bulat berwarna
kuning (BBKK, BBKk, BbKK, BbKk) sebanyak 12 buah, berbiji bulat berwarna hijau
(BBkk dan Bbkk) sebanyak 3 buah, berbiji kisut berwarna kuning (bbKK dan bbKk)
sebanyak 3 buah, dan berbiji kisut berwarna hijau (bbkk) sebanyak 1 buah, dan
diperoleh perbandingan fenotip bulat kuning: kisut kuning: bulat hijau: kisut hijau
sebesar 9:3:3:1. Berdasarkan hasil yang tampak pada F2 ini, Mendel menyimpulkan
bahwa faktor-faktor yang menentukan karakter-karakter berbeda diwariskan secara
bebas satu sama lain. Kesimpulan ini selanjutnya dikenal dengan hukum pilihan bebas
Mendel atau hukum II Mendel.