Anda di halaman 1dari 23

PEWARISAN SIFAT &

TEKNOLOGI REPRODUKSI
(Bag.1)
IPA-BIOLOGI
KELAS IX – SMP KATOLIK PELITA BANGSA
SEMESTER GANJIL T.A. 2021/2022
PENDAHULUAN

 Setiap individu, baik manusia, hewan maupun tumbuhan memiliki kesamaan


dan perbedaan sifat dengan orangtua/ induknya.
 Kesamaan & perbedaan sifat ini, ada yang tampak (bisa diamati langsung), ada
yang tidak tampak.
 Kesamaan & perbedaan sifat ini ditentukan oleh gen yang ada pada kromosom.
 Gen mewariskan sifat dari orangtua/ induk kepada keturunannya.
 Ilmu yang memperlajari tentang Pewarsan Sifat ini disebut GENETIKA.
 Bapak Genetika adalah Gregor Mendel (1822-1884), seorang biarawan dari
kota Brunn, Austria.
 Melalui percobaannya pada kacang ercis (Pisum sativum), Mendel menetapkan
Hukum Mendel yang mendasari seluruh metodologi ilmu Genetika.
Kromosom & Gen Sebagai Faktor
Pembawa Sifat
 Pada tahun 1902, Sutton (seorang ahli Genetika) menyatakan bahwa faktor pembawa sifat
yang ditemukan Mmendel terdapat dalam Kromosom.
 Kromosom terdapat dalam Inti Sel (Nukleus), berupa benang-benang halus yang disebut
Benang-benang Kromatin.
 Di sepanjang Kromosom, terdapat Gen yang terdiri dari DNA (Deoxi-Ribonucleid Acid/ Asam
Deoksiribo-Nukleat {ADN}).
 Masing-masing gen memiliki tugas khusus dalam pewarisan sifat.
 Kromosom berada dalam keadaan berpasang-pasangan. Kromosom yang berpasangan dan
memiliki bentuk, ukuran dan komposis yang sama disebut Kromosom homolog. Setiap
pasangan Kromosom homolog berbeda dengan kromosom homolog lainnya.
 Kromosom sel tubuh terdapat berpasang-pasangan (alelik), sehingga setiap sel terdapat 2
set Kromosom. Ini disebut Diploid (2n). Pada sel kelamin, hanya terdapat 1 set Kromosom/
tidak berpasangan. Ini disebut Haploid (n).
 Kromosom yang berperan menentukan jenis kelamin disebut Gonosom, sementara yang
tidak berperan menentukan jenis kelamin disebut Autosom. Gonosom biasanya hanya
berjumlah 1 atau 2 dari keseluruhan kromosom.
 Induk mewariskan sifat kepada keturunannya melalui sel kelamin (sperma/ ovum maupun
Kromosom Homolog
serbuk sari/ putik).
Dominan, Resesif, Intermediet

 Dalam persilangan/ perkawinan, ada sifat induk yang muncul pada


keturunannya, dan ada yang tidak.
 Sifat yang muncul ini disebut sifat Dominan.
 Sifat yang tidak muncul disebut sifat Resesif.
 Bisa pula terjadi bahwa sifat yang muncul merupakan campuran antara sifat
kedua induknya. Ini disebut sifat Intermediet (Dominan parsial).

Warna Ungu Warna Merah


Dominan, warna Muda
Putih Resesif Intermediet
Genotip & Fenotip
 Untuk memudahkan dalam mempelajarinya, Gen yang berperan dalam pewarisan
sifat (Genotip) diberi simbol huruf. Misalnya, Gen yang menentukan sifat batang
tinggi ditulis T, sementara gen yang menetukan sifat batang pendek ditulis t. Gen
yang menentukan bunga berwarna merah ditulis M, gen yang menentukan bunga
berwarna putih ditulis m, dst.
 Gen yang ditulis dengan huruf besar bersifat dominan. Maka, sifat batang tinggi (T)
dominan terhadap sifat batang pendek, warna merah (M) dominan terhadap warna
putih (m), dst.
 Karena individu bersifat diploid, maka simbol Genotip pada individu ditulis dengan 2
huruf. Misalnya: TT (tumbuhan berbatang tinggi; membentuk gamet T & T), tt
(tumbuhan berbatang pendek; membentuk gamet t & t), MM (tumbuhan berbunga
merah; membentuk gamet M & M), mm (tumbuhan berbunga putih; membentuk
gamet m & m).
 Sepasang gen yang terletak pada posisi yang sama di kromosom disebut Alel. Alel
menentukan kesamaan atau perbedaan sifat tertentu.
Genotip & Fenotip

 Genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama disebut Homozigot.
Misalnya TT, tt, MM, mm. Genotip yang memiliki 2 pasang alel berbeda disebut
Heterozigot. Misalnya Tt, Mm.
 Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar dan dapat diamati. Fenotip ditentukan
oleh gen dan faktor lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol, tapi ditulis sesuai
penampakannya. Misalnya: warna merah, batang tinggi, batang pendek, warna
putih, dll.
 Dua individu dengan sifat fenotip yang sama, mungkin memiliki genotip yang
berbeda. Misalnya, tumbuhan berbatang tinggi, mungkin genotipnya TT atau Tt. Di
mana T dominan terhadap t (resesif).
 Kita juga menggunakan simbol P untuk Parental, artinya induk atau orangtua.
Simbol F untuk Filial, artinya keturunan. F merupakan hasil dari persilangan/
perkawinan antara P. F1 berarti turunan pertama, F2 berarti turunan kedua, dst.
Contoh soal:

Genotip Gamet Merah Merah Muda Putih


MM ………………….
Mm ………………….
mm ………………….

Jika M (bunga berwarna merah) dominan terhadap m


(bunga berwarna putih), maka gamet masing-masing
adalah: …………………………………………………..

Berikan tanda centang √ pada kolom warna untuk warna


yang mungkin muncul, dan tanda silang x untuk warna
yang tidak mungkin muncul. Jelaskan mengapa!
Mm X MM M M
m … …
m … …

Jika M adalah gen warna merah (dominan) dan m untuk warna putih (resesif),
mana di antara ketiga warna ini yang tidak akan muncul pada keturunan hasil
persilangan?
a. Merah
b. Merah muda
c. Putih

Mengapa?
PERCOBAAN MENDEL
 Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) karena: memiliki pasangan
yang sifatnya kontras/ berbeda secara mencolok, dapat melakukan
penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang, umur relatif
pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan, dan menghasilkan keturunan
yang banyak.
 Ada 7 sifat beda pada kacang ercis yang diamati Mendel:
SIFAT SIFAT DOMINAN SIFAT RESESIF
Bentuk Biji BULAT KERIPUT
Warna Biji KUNING HIJAU
Warna Buah HIJAU KUNING
Bentuk Buah MULUS BERLEKUK
Warna Bunga UNGU PUTIH
Letak Bunga AKSIAL (ketiak batang) TERMINAL (ujung batang)
Panjang Batang PANJANG PENDEK
PERCOBAAN MENDEL …
 Mendel mula-mula mencoba mendapatkan tanaman Galur Murni (tanaman yang
melakukan penyerbukan sendiri secara berulang sehingga menghasilkan keturunan
yang sifatnya sama dengan induknya).
 Mendel menyilangkan 2 tanaman induk Galur Murni dengan 1 sifat beda (buah bulat x
buah keriput; batang tinggi x batang pendek; bunga aksial x bunga terminal, dst).
(Persilangan dengan 1 sifat beda diebut Monohibrid, jika 2 sifat beda disebut
Dihibrid, jika 3 sifat beda disebut Trihibrid, jika banyak sifat beda disebut
Polihibrid)
 Tanaman induk Galur Murni disebut P, sementara hasilnya disebut F1. Semua tanaman
F1 memiliki sifat serupa dengan salah satu induknya: P batang tinggi X P batang
pendek  F1 batang tinggi, P biji bulat X P biji keriput  F1 biji bulat, P bunga aksial
X P bunga terminal  F1 bunga aksial, dst. Ada sifat yang muncul dan ada sifat yang
hilang!
 F1 ditanam dan dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri, dan hasilnya disebut F2.
 Sifat yang tidak muncul pada F1 (resesif) ternyata muncul pada F2, dengan jumlah
sekitar 25%.
PERCOBAAN MENDEL … (P X P)

P P F1 Sifat Yang Hilang


Batang Tinggi Batang Pendek Batang Tinggi Batang Pendek
Biji Bulat Biji Keriput Biji Bulat Biji Keriput
Biji Kuning Biji Hijau Biji Kuning Biji Hijau
Buah Hijau Buah Kuning Buah Hijau Buah Kuning
Buah Mulus Buah Berlekuk Buah Mulus Buah Berlekuk
Bunga Ungu Bunga Putih Bunga Ungu Bunga Putih
Bunga Aksial Bunga Terminal Bunga Aksial Bunga Terminal
PERCOBAAN MENDEL … (F1 X F1)

F1 F1 F2
Batang Tinggi Batang Tinggi Batang Tinggi (75%) Batang Pendek (25%)
Biji Bulat Biji Bulat Biji Bulat (75%) Biji Keriput (25%)
Biji Kuning Biji Kuning Biji Kuning (75%) Biji Hijau (25%)
Buah Hijau Buah Hijau Buah Hijau (75%) Buah Kuning (25%)
Buah Mulus Buah Mulus Buah Mulus (75%) Buah Berlekuk (25%)
Bunga Ungu Bunga Ungu Bunga Ungu (75%) Bunga Putih (25%)
Bunga Aksial Bunga Aksial Bunga Aksial (75%) Bunga Terminal (25%)
Dari percobaannya, Mendel membuat
Hipotesis:
1. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (disebut Gen), 1
dari induk jantan dan 1 dari induk betina.
2. Setiap Gen menunjukkan bentuk alternatif dari sesamanya, misalnya tinggi-pendek,
bulat-keriput, ungu-hijau, dst. Setiap bentuk alternatif ini disebut Alel.
3. Bila pasangan faktor keturunan ini terdapat bersama-sama, faktor dominan akan
menutupi faktor resesif.
4. Pada saat pembentukan sel kelamin (Gamet), pasangan faktor keturunan (alel) akan
berpisah. Setiap Gamet akan menerima salah satu alel.
5. Pada saat proses pembuahan (fertilisasi), setiap alel akan berpasangan Kembali
secara acak.
6. Individu Galur Murni memiliki 2 alel yang sama. Alel dominan disimbolkan dengan
huruf besar (misalnya TT), alel resesif disimbolkan dengan huruf kecil (misalnya tt).
Dari hipotesis tersebut, Mendel
mengemukakan Hukum Mendel:
1. Hukum I Mendel (hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari gen
yang berpasangan): Dalam persitiwa pembentukan sel kelamin/ Gamet, alel-
alel memisah secara bebas (hukum ini berlaku untuk persilangan
Monohibrid).
2. Hukum II Mendel (hukum pengelompokan gen secara bebas atau asortasi):
Dalam peristiwa pembentukan Gamet, alel-alel akan berpasangan secara
bebas, sehingga sifat yang muncul pada keturunannya akan beraneka
ragam (hukum ini berlaku untuk persilangan Dihibrid atau lebih).
Persilangan Monohibrid Dominan
Penuh:
Perhatikan Tabel berikut:
P Kacang ercis batang tinggi X Kacang ercis batang pendek
Genotip TT X tt
Fenotip Tinggi X Pendek
Gamet T dan T t dan t
F1 Kacang ercis batang tinggi (fenotip), Genotipnya Tt
P2 (dari F1) Kacang ercis batang tinggi X Kacang ercis batang tinggi
Genotip Tt X Tt
Gamet T dan t T dan t
Kemungkinan Kombinasi pada F2 adalah:

GAMET T t
T TT (tinggi) (1) Tt (tinggi) (2)
t Tt (tinggi) (3) tt (pendek) (4)

T dominan terhadap t. Maka, Individu bergenotip Tt (2 &


3), Fenotipnya adalah tinggi.
Perbandingan Fenotip antara individu F2 pada persilangan
Monohibrid Dominan Penuh: Tinggi : Pendek = 3 : 1.
Perbandingan Genotipnya: TT : Tt : tt = 1 : 2 : 1.
Persilangan Monohibrid Intermediet:
 P: tanaman Anthirrium majus Galur Murni berbunga merah (MM), disilangkan
dengan yang berbunga putih (mm).
 Hasilnya (F1) semua berwarna merah muda (Mm).
 P2 (F1) tanaman merah muda (Mm) ditanam dan disilangkan dengan
sesamanya, menghasilkan F2 berwarna merah (MM), merah muda (Mm), dan
putih (mm).
P1 Bunga Merah X Bunga Putih
Genotip MM X mm
Gamet M dan M m dan m
F1 Genotip Mm, Fenotip : bunga merah muda
P2 (F1) Bunga Merah Muda X Bunga Merah Muda
Genotip Mm X Mm
Gamet M dan m M dan m
Kemungkinan Kombinasi pada F2 adalah:

GAMET M m
M MM (Merah) (1) Mm (Merah muda) (2)
m Mm (Merah muda) 3 mm (putih) (4)

Tidak ada yang dominan penuh atau resesif. Maka, kedua individu
memberikan masing-masing sifatnya kepada keturunannya.
Dengan demikian, individu bergenotip Mm (2 & 3), Fenotipnya Merah
muda (bukan merah atau putih).
Perbandingan Fenotipnya antara Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan Genotipnya antara MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
PERSILANGAN DIHIBRID/ DUA SIFAT BEDA:
 Untuk persilangan dihibrid/ 2 sifat beda, Mendel memilih tanaman kacang ercis Galur
Murni biji bulat berwarna kuning disilangkan dengan Galur Murni biji keriput berwarna
hijau.
 Sifat bulat dominan terhadap keriput, dan warna kuning dominan terhadap warna hijau.
 F1 seluruhnya memiliki biji bulat berwarna kuning.
 F1 kemudian ditanam, dan dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri. Keturunannya disebut
F 2.
P Biji bulat warna kuning X Biji keriput warna hijau
Genotip BBKK X bbkk
Gamet BK dan BK bk dan bk
F1 Genotipnya BbKk, Fenotipnya semua berbiji bulat warna kuning
P2 (F1) Biji bulat warna kuning X Biji bulat warna kuning
Genotip BbKk X BbKk
Gamet BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk
Terdapat 4
kemungkinan Fenotip
Kemungkinan Kombinasi pada F2: (bulat-kuning, bulat-
hijau, keriput-kuning,
GAMET BK Bk bK bk
keriput-hijau), dengan
BK BBKK (1) BBKk (2) BbKK (3) BbKk (4) perbandingan 9:3:3:1
Bk BBKk (5) BBkk (6) BbKk (7) Bbkk (8) Maka, perbandingan
bK BbKK (9) BbKk (10) bbKK (11) bbKk (12) Fenotip untuk
bk BbKk (13) Bbkk (14) bbKk (15) bbkk (16) persilangan dihibrid
adalah 9:3:3:1

Kemungkinan ke- Individu No. Genotip Fenotip


1 1 BBKK Bulat-kuning
2 2 dan 5 BBKk Bulat-kuning
3 3 dan 9 BbKK Bulat-kuning
4 4, 7, 10 dan 13 BbKk Bulat-kuning
5 6 BBkk Bulat-hijau
6 8 dan 14 Bbkk Bulat-hijau
7 11 bbKK Keriput-kuning
8 12 dan 15 bbKk Keriput-kuning
9 16 bbkk Keriput-hijau
Contoh Soal: Dilakukan persilangan antara kacang ercis berbuah hijau dengan
kacang ercis berbuah kuning (Galur Murni). H dominan terhadap h. Lengkapi tabel berikut
ini!

P Kacang ercis berbuah hijau X Kacang ercis berbuah kuning


Genotip HH X hh
Fenotip Hijau X Kuning
Gamet …… …….
F1 Fenotipnya……? Genotipnya…….?
P2 (dari F1) ……………………………………. X ……………………………………….
Genotip ….. X …..
Gamet …… …….

Bagaimana kemungkinan kombinasi pada F2?


Bagaimana perbandingan Genotipnya?
Bagaimana perbandingan Fenotipnya?
Contoh soal: Tanaman kembang sepatu berbatang tinggi (TT) berbunga merah (MM),
disilangkan dengan tanaman kembang sepatu berbatang pendek (tt) berbunga putih (mm). Diketahui
bahwa T dominan terhadap t, dan M intermediet terhadap m. Lengkapi tabel berikut ini!

P Batang tinggi bunga merah X Batang pendek bunga putih


Genotip TTMM X ttmm
Gamet TM dan TM tm dan tm
F1 Genotipnya……? Fenotipnya…….?
P2 (dari F1) Batang …………. Bunga ………. X Batang ……… Bunga ………
Genotip …………… X ……………
Gamet …………… ……………

Bagaimana kemungkinan kombinasi pada F2?


Bagaimana perbandingan Fenotipnya?
PERSILANGAN TRIHIBRID/ 3 SIFAT BEDA
Dilakukan persilangan antara kacang ercis berbatang tinggi (TT), biji bulat (BB), dan
berbunga ungu (UU); dengan kacang ercis berbatang pendek (tt), biji keriput (bb), dan
berbunga putih (uu). T dominan terhadap t, B dominan terhadap b, dan U dominan

terhadap u. Dapatkah kamu melengkapi tabel berikut ini?

P Batang tinggi, biji bulat, bunga ungu X Batang pendek, biji keriput, bunga putih
Genotip TTBBUU X ttbbuu
Gamet …….. X ………
F1 Genotipnya…….? Fenotipnya…….?
P2 (dari F1) ………………………………………………………….. X ………………………………………………………………….
Genotip …………….. X ……………………
Gamet …….. X ……..

Bagaimana kemungkinan kombinasi pada F2? Dan bagaimana perbandingan Fenotipnya?

Anda mungkin juga menyukai