TEKNOLOGI REPRODUKSI
(Bag.1)
IPA-BIOLOGI
KELAS IX – SMP KATOLIK PELITA BANGSA
SEMESTER GANJIL T.A. 2021/2022
PENDAHULUAN
Genotip yang memiliki pasangan kedua alel yang sama disebut Homozigot.
Misalnya TT, tt, MM, mm. Genotip yang memiliki 2 pasang alel berbeda disebut
Heterozigot. Misalnya Tt, Mm.
Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar dan dapat diamati. Fenotip ditentukan
oleh gen dan faktor lingkungan. Fenotip tidak diberi simbol, tapi ditulis sesuai
penampakannya. Misalnya: warna merah, batang tinggi, batang pendek, warna
putih, dll.
Dua individu dengan sifat fenotip yang sama, mungkin memiliki genotip yang
berbeda. Misalnya, tumbuhan berbatang tinggi, mungkin genotipnya TT atau Tt. Di
mana T dominan terhadap t (resesif).
Kita juga menggunakan simbol P untuk Parental, artinya induk atau orangtua.
Simbol F untuk Filial, artinya keturunan. F merupakan hasil dari persilangan/
perkawinan antara P. F1 berarti turunan pertama, F2 berarti turunan kedua, dst.
Contoh soal:
Jika M adalah gen warna merah (dominan) dan m untuk warna putih (resesif),
mana di antara ketiga warna ini yang tidak akan muncul pada keturunan hasil
persilangan?
a. Merah
b. Merah muda
c. Putih
Mengapa?
PERCOBAAN MENDEL
Mendel menggunakan kacang ercis (Pisum sativum) karena: memiliki pasangan
yang sifatnya kontras/ berbeda secara mencolok, dapat melakukan
penyerbukan sendiri, mudah dilakukan penyerbukan silang, umur relatif
pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan, dan menghasilkan keturunan
yang banyak.
Ada 7 sifat beda pada kacang ercis yang diamati Mendel:
SIFAT SIFAT DOMINAN SIFAT RESESIF
Bentuk Biji BULAT KERIPUT
Warna Biji KUNING HIJAU
Warna Buah HIJAU KUNING
Bentuk Buah MULUS BERLEKUK
Warna Bunga UNGU PUTIH
Letak Bunga AKSIAL (ketiak batang) TERMINAL (ujung batang)
Panjang Batang PANJANG PENDEK
PERCOBAAN MENDEL …
Mendel mula-mula mencoba mendapatkan tanaman Galur Murni (tanaman yang
melakukan penyerbukan sendiri secara berulang sehingga menghasilkan keturunan
yang sifatnya sama dengan induknya).
Mendel menyilangkan 2 tanaman induk Galur Murni dengan 1 sifat beda (buah bulat x
buah keriput; batang tinggi x batang pendek; bunga aksial x bunga terminal, dst).
(Persilangan dengan 1 sifat beda diebut Monohibrid, jika 2 sifat beda disebut
Dihibrid, jika 3 sifat beda disebut Trihibrid, jika banyak sifat beda disebut
Polihibrid)
Tanaman induk Galur Murni disebut P, sementara hasilnya disebut F1. Semua tanaman
F1 memiliki sifat serupa dengan salah satu induknya: P batang tinggi X P batang
pendek F1 batang tinggi, P biji bulat X P biji keriput F1 biji bulat, P bunga aksial
X P bunga terminal F1 bunga aksial, dst. Ada sifat yang muncul dan ada sifat yang
hilang!
F1 ditanam dan dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri, dan hasilnya disebut F2.
Sifat yang tidak muncul pada F1 (resesif) ternyata muncul pada F2, dengan jumlah
sekitar 25%.
PERCOBAAN MENDEL … (P X P)
F1 F1 F2
Batang Tinggi Batang Tinggi Batang Tinggi (75%) Batang Pendek (25%)
Biji Bulat Biji Bulat Biji Bulat (75%) Biji Keriput (25%)
Biji Kuning Biji Kuning Biji Kuning (75%) Biji Hijau (25%)
Buah Hijau Buah Hijau Buah Hijau (75%) Buah Kuning (25%)
Buah Mulus Buah Mulus Buah Mulus (75%) Buah Berlekuk (25%)
Bunga Ungu Bunga Ungu Bunga Ungu (75%) Bunga Putih (25%)
Bunga Aksial Bunga Aksial Bunga Aksial (75%) Bunga Terminal (25%)
Dari percobaannya, Mendel membuat
Hipotesis:
1. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (disebut Gen), 1
dari induk jantan dan 1 dari induk betina.
2. Setiap Gen menunjukkan bentuk alternatif dari sesamanya, misalnya tinggi-pendek,
bulat-keriput, ungu-hijau, dst. Setiap bentuk alternatif ini disebut Alel.
3. Bila pasangan faktor keturunan ini terdapat bersama-sama, faktor dominan akan
menutupi faktor resesif.
4. Pada saat pembentukan sel kelamin (Gamet), pasangan faktor keturunan (alel) akan
berpisah. Setiap Gamet akan menerima salah satu alel.
5. Pada saat proses pembuahan (fertilisasi), setiap alel akan berpasangan Kembali
secara acak.
6. Individu Galur Murni memiliki 2 alel yang sama. Alel dominan disimbolkan dengan
huruf besar (misalnya TT), alel resesif disimbolkan dengan huruf kecil (misalnya tt).
Dari hipotesis tersebut, Mendel
mengemukakan Hukum Mendel:
1. Hukum I Mendel (hukum segregasi atau hukum pemisahan alel-alel dari gen
yang berpasangan): Dalam persitiwa pembentukan sel kelamin/ Gamet, alel-
alel memisah secara bebas (hukum ini berlaku untuk persilangan
Monohibrid).
2. Hukum II Mendel (hukum pengelompokan gen secara bebas atau asortasi):
Dalam peristiwa pembentukan Gamet, alel-alel akan berpasangan secara
bebas, sehingga sifat yang muncul pada keturunannya akan beraneka
ragam (hukum ini berlaku untuk persilangan Dihibrid atau lebih).
Persilangan Monohibrid Dominan
Penuh:
Perhatikan Tabel berikut:
P Kacang ercis batang tinggi X Kacang ercis batang pendek
Genotip TT X tt
Fenotip Tinggi X Pendek
Gamet T dan T t dan t
F1 Kacang ercis batang tinggi (fenotip), Genotipnya Tt
P2 (dari F1) Kacang ercis batang tinggi X Kacang ercis batang tinggi
Genotip Tt X Tt
Gamet T dan t T dan t
Kemungkinan Kombinasi pada F2 adalah:
GAMET T t
T TT (tinggi) (1) Tt (tinggi) (2)
t Tt (tinggi) (3) tt (pendek) (4)
GAMET M m
M MM (Merah) (1) Mm (Merah muda) (2)
m Mm (Merah muda) 3 mm (putih) (4)
Tidak ada yang dominan penuh atau resesif. Maka, kedua individu
memberikan masing-masing sifatnya kepada keturunannya.
Dengan demikian, individu bergenotip Mm (2 & 3), Fenotipnya Merah
muda (bukan merah atau putih).
Perbandingan Fenotipnya antara Merah : Merah muda : Putih = 1 : 2 : 1.
Perbandingan Genotipnya antara MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1.
PERSILANGAN DIHIBRID/ DUA SIFAT BEDA:
Untuk persilangan dihibrid/ 2 sifat beda, Mendel memilih tanaman kacang ercis Galur
Murni biji bulat berwarna kuning disilangkan dengan Galur Murni biji keriput berwarna
hijau.
Sifat bulat dominan terhadap keriput, dan warna kuning dominan terhadap warna hijau.
F1 seluruhnya memiliki biji bulat berwarna kuning.
F1 kemudian ditanam, dan dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri. Keturunannya disebut
F 2.
P Biji bulat warna kuning X Biji keriput warna hijau
Genotip BBKK X bbkk
Gamet BK dan BK bk dan bk
F1 Genotipnya BbKk, Fenotipnya semua berbiji bulat warna kuning
P2 (F1) Biji bulat warna kuning X Biji bulat warna kuning
Genotip BbKk X BbKk
Gamet BK, Bk, bK, bk BK, Bk, bK, bk
Terdapat 4
kemungkinan Fenotip
Kemungkinan Kombinasi pada F2: (bulat-kuning, bulat-
hijau, keriput-kuning,
GAMET BK Bk bK bk
keriput-hijau), dengan
BK BBKK (1) BBKk (2) BbKK (3) BbKk (4) perbandingan 9:3:3:1
Bk BBKk (5) BBkk (6) BbKk (7) Bbkk (8) Maka, perbandingan
bK BbKK (9) BbKk (10) bbKK (11) bbKk (12) Fenotip untuk
bk BbKk (13) Bbkk (14) bbKk (15) bbkk (16) persilangan dihibrid
adalah 9:3:3:1
P Batang tinggi, biji bulat, bunga ungu X Batang pendek, biji keriput, bunga putih
Genotip TTBBUU X ttbbuu
Gamet …….. X ………
F1 Genotipnya…….? Fenotipnya…….?
P2 (dari F1) ………………………………………………………….. X ………………………………………………………………….
Genotip …………….. X ……………………
Gamet …….. X ……..