KAJIAN TEORETIK
mengamati, (2) menanya, (3) mencoba, (4) mengasosiasi, dan (5) mengomunikasikan
serta dapat ditambahkan (6) mencipta. Menurut panduan pembelajaran yang disusun
didik secara aktif memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui langkah-
wawancara, dan studi pustaka), mengolah atau melakukan analisis data atau informasi
untuk menghasilkan produk baik yang berupa objek (benda), bentuk penyajian, atau
karya tulis.
siswa, (2) membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara
9
10
sistematik, (3) memperoleh hasil belajar yang tinggi, (4) melatih siswa dalam
lain didasarkan pada prinsip pembelajaran sebagai berikut: (1) keaktifan siswa secara
fisik dan mental dalam membangun makna konsep, prinsip, atau hukum, (2)
komunikasi, (7) memberikan kesempatan untuk validasi konsep, hukum, dan prinsip
mengonstruksi konsep, hukum, atau prinsip, (9) melibatkan proses kognitif yang
Kurikulum 2013 didasarkan pada prinsip-prinsip yang baru antara lain: (1) dari
siswa diberi tahu menuju siswa mencari tahu, (2) dari guru sebagai satu-satunya
sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dan (3) dari
dengan nilai-nilai yang bersifat umum, yaitu nilai spiritual (terkait dengan
Kompetensi Inti ke-1) dan nilai-nilai sosial (terkait dengan Kompetensi Inti ke-2).
Selain itu, pembelajaran sikap juga perlu dikaitkan dengan karakteristik mata
seni, kompetensi sikap juga mencakup sikap terhadap karya seni rupa yakni
menghargai dan menikmati karya seni rupa. Kompetensi pengetahuan terkait dengan
a. Mengamati
Ciri khas pembelajaran dalam Kurikulum 2013 adalah belajar dalam kelompok,
maka sebelum memulai bagian inti pembelajaran, siswa dibagi menjadi kelompok-
kelompok, misalnya dengan anggota empat atau lima orang siswa. Dalam hal ini
perlu dicari cara yang praktis dalam mengatur meja dan kursi siswa.
identifikasi hal-hal yang penting terkait dengan materi pengetahuan yang harus
Dalam memulai kegiatan ini guru perlu mengingatkan tujuan pembelajaran atau
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan membaca sekilas bab yang terdapat di dalam
buku siswa. Pada bagian awal bab bahkan terdapat peta konsep yang merupakan
12
bagan susunan konsep-konsep pokok materi yang dipelajari. Selain itu, guru dapat
memberikan sumber belajar lainnya (misalnya berupa tayangan video) sebagai objek
pengamatan.
b. Menanya
sejumlah pertanyaan sebagai langkah awal bagian inti pembelajaran. Dalam hal ini
Dalam praktik sering dijumpai bahwa guru cukup menghabiskan waktu untuk
untuk kegiatan mengamati ini dan menjadi rancu dengan kegiatan pengumpulan data
atau informasi (mencoba), sehingga langkah menanya tidak terjadi. Sering juga
terjadi bahwa guru kurang berhasil dalam membimbing siswa dalam membuat
memahami peranan kegiatan mengamati dan menanya sebagai langkah awal dalam
penggunaan kata tanya yang lazim digunakan dalam membuat penjelasan yang
dikenal dengan “5W 1H”, yaitu apa, siapa, di mana, mengapa, dan bagaimana.
13
tersebut. Sebagai contoh, materi seni rupa mencakup empat aspek yakni sejarah seni
rupa, estetika, kritik, dan penciptaan seni rupa. Aspek kesejarahan berkenaan dengan
latar belakang seni rupa, misalnya tentang asal-usul, kapan, di mana, dan oleh siapa
dalamnya. Estetika dalam hal ini khususnya berkenaan ciri-ciri keindahan pada
bentuk atau komposisi karya seni rupa, yang dapat dilihat dari penggunaan unsur-
unsur seni rupa seperti garis, bidang, warna serta prinsip komposisi seperti
pemahaman tentang makna karya seni rupa berdasarkan hubungan antara objek-objek
dan cara menampilkan objek-objek tersebut dalam suatu karya seni rupa. Penciptaan
karya seni rupa terkait dengan pertimbangan jenis, bentuk, dan fungsi karya seni rupa,
bahan dan alat yang digunakan, serta proses dan teknik pembuatannya. Hal-hal
c. Mengumpulkan Data/Informasi
pengumpulan data atau informasi. Untuk melakukan kegiatan ini, guru perlu
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam hal ini siswa dapat berbagi
pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci dan ditentukan sumber data dan metode
sporadis dan mengumpulkan data yang tidak diperlukan. Dalam kegiatan ini, perlu
Selain buku teks (buku siswa), terdapat banyak buku nonteks dan artikel di
internet yang dapat digunakan guru untuk mendukung pembelajaran di SMP. Namun
demikian, untuk mata pelajaran tertentu, misalnya seni rupa, ketersediaan buku seni
rupa dapat dikatakan sangat terbatas dan sumber belajar yang sangat potensial adalah
internet. Melalui media elektronik ini siswa dapat mencari informasi tentang
pengetahuan tentang seni rupa dan mengamati proses dan hasil pembuatan berbagai
jenis karya seni rupa baik di dalam maupun di luar negeri. Namun demikian, siswa
perlu diarahkan dan diawasi dalam memanfaatkan internet agar terhindar dari konten-
konten yang tidak sesuai dengan pendidikan. Selain itu, siswa harus diberi tugas
memungkinkan).
d. Menganalisis Data/Informasi
juga dapat diartikan memadukan seluruh data yang diperoleh dari berbagai sumber
melakukan diskusi untuk memberikan jawaban secara rinci berdasarkan data atau
(mengomunikasikan). Jawaban tersebut berkisar tentang latar belakang seni rupa, ciri-
ciri keindahan, makna, dan cara pembuatannya. Sebaiknya rangkuman tersebut ditulis
di kertas plano atau dalam bentuk tampilan slide sebagai media untuk presentasi dan
untuk itu guru juga perlu memberikan acuan seperlunya untuk membuat media
tersebut.
e. Mengomunikasikan
Untuk memulai langkah ini, guru perlu memberikan acuan seperlunya tentang
tata cara berdiskusi. Dalam langkah ini siswa secara kelompok mempresentasikan
hasil diskusinya di depan kelas dan ditanggapi oleh kelompok yang lain. Sebaiknya
setiap anggota kelompok berkesempatan untuk terlibat dalam presentasi ini, misalnya
f. Mencipta
Kegiatan mencipta untuk suatu mata pelajaran dapat berupa benda yang merupakan
penerapan pengetahuan yang telah dipelajari oleh siswa, misalnya berupa karya
16
teknologi, prakarya, atau karya seni rupa. Namun karya ciptaan dapat juga berupa
karya tulis baik yang berupa karya ilmiah maupun karya sastra. Mencipta merupakan
kegiatan yang khas dalam pembelajaran seni rupa; seluruh pembelajaran seni rupa
yang harus disertai dengan pembuatan karya. Karya yang dibuat, baik secara
kriteria tentang karya yang akan dibuat. Kriteria tentang karya ini mencakup aspek-
aspek jenis, bentuk, fungsi, dan ukuran karya serta bahan, alat, dan teknik
memperoleh hasil belajar yang tinggi, melatih siswa untuk mengkomunikasikan ide-
bertanya dilakukan agar terciptanya komunikasi dua arah antara guru dengan siswa di
Bertanya dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah meminta keterangan atau
penjelasan supaya diberi tahu. Bertanya menurut Parera dalam Fitri (2017) adalah
suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk meminta keterangan dan untuk
memperoleh jawaban yang lebih jelas atas sesuatu yang belum dimengerti atau belum
dipahami. Bertanya menurut Sugiyanto (2009) dalam Fitri (2017) adalah proses
respon balik (jawaban) itu sesuai dengan tujuan respon internal tersebut.
antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa lainnya. Kegiatan ini
dilakukan untuk meminta keterangan atau penjelasan dan untuk memperoleh jawaban
Pertanyaan akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik
materi yang telah lalu maupun materi yang sedang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan sosial, organisasi, disiplin, dsb yang tidak terkait dengan materi
pertanyaan yang hanya mengundang satu atau beberapa respon yang terbatas dan
yang pasti dan terbatas. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengundang
dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan dengan pertanyaan tertutup.
merupakan salah satu taksonomi yang telah sejak lama digunakan dalam dunia
kognitif seperti yang dikemukakan dalam taksonomi Bloom. Dalam versi revisi
pengetahuan metakognitif.
yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini
(recalling).
dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Kategori memahami mencakup
berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori
ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua
20
(implementing).
standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini:
Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: membuat
akademik dan pertanyaan non akademik, pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka,
dan pertanyaan terkait proses kognitif. Pada pertanyaan terkait proses kognitif
A. Makna Pertanyaan
stimulus yang mendorong anak untuk berpikir dan belajar (Nasution, 1995).
21
Menurut Hamilton & Brady (1991) Pertanyaan akademik adalah pertanyaan yang
berkaitan dengan materi subjek, baik materi yang telah lalu maupun materi yang
disiplin, dsb yang tidak terkait dengan materi dikelompokkan dalam pertanyaan non
akademik. Menurut Harlen (1992) Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya
mengundang satu atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya langsung menuju
satu kesimpulan. Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban yang pasti dan terbatas.
pertanyaan terbuka rentangan kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih
berpikir. Pertanyaan akademik adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi dan
pertanyaan yang tidak terkait materi disebut pertanyaan non akademik. Pada
pertanyaan tertutup hanya akan mengundang satu atau beberapa respon bahkan
tujuannya ialah penguasaan bahan, sering fakta-fakta lepas. Pada sekolah modern,
mempelajarinya.
pelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan pada jaman sekarang sudah lebih
luas dibanding jaman dulu. Dulu sekolah hanya menuntut siswa untuk menguasai
materi pelajaran dan jaman sekarang siswa banyak diarahkan bukan hanya segi materi
pelajaran saja namun banyak hal seperti cara siswa memecahkan suatu soal,
membangun kepercayaan diri siswa, serta cara guru untuk menarik perhatian siswa
saat di kelas.
sehingga kabur.
beda
Dapat disimpulkan bahwa sebuah pertanyaan yang baik itu haruslah singkat dan
jelas tanpa harus panjang lebar dengan tujuan dari pertanyaan juga jelas. Sebuah
pertanyaan harus mengandung hanya satu masalah sehingga pada saat menjawabnya
juga lebih fokus pada satu masalah, jangan mencampuradukkan dua soal atau lebih
yang dapat mengacaukan siswa. Sebuah pertanyaan baiknya mendorong siswa untuk
Gunanya:
(b) Mendorong semua murid turut berpikir dan merumuskan jawaban dalam hati
masing-masing.
2. Beri kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk menjawab. Jangan
ikuti urutan tempat duduk atau daftar nama. Sering anak-anak tertentu
banyak diberi pertanyaan, ada pula yang hampir tidak pernah ditanya
sepanjang tahun.
terlampau singkat.
Teknik bertanya di dalam kelas memberi kesempatan yang sama kepada siswa,
tidak mengikuti tempat duduk ataupun daftar nama siswa. Memberi waktu yang
cukup untuk siswa berpikir sebelum menjawab dan saat memberi pertanyaan kepada
siswa pada umumnya jangan mengulangi jawaban siswa di mana siswa harus dilatih
Dalam Nasution (1995) saat siswa bertanya, sikap guru terhadap pertanyaan
siswa yaitu:
belum dipahami.
3. Pertanyaan dari siswa dapat diselidiki bersama. Mungkin guru sendiri belum
4. Harapkan dari siswa pertanyaan yang penting dan perlu. Guru harus dapat
5. Kalau guru tak dapat menjawab suatu pertanyaan tak ada salahnya
oleh sebab siswa pun tahu guru itu tidak tahu segala-galanya.
Akan tetapi hal ini jangan terlampau sering terjadi. Guru dapat kira-kira
sebelumnya.
Guru berperan untuk melatih siswa berani bertanya di kelas, karena mengajar
bukan hanya mengajarkan untuk pengetahuan namun juga cara berpikir siswa. Saat
siswa bertanya biasakan siswa lain bertanggung jawab untuk mencoba menjawab
pertanyaan tersebut. Saat siswa memberi pertanyaan guru sebisa mungkin menjawab
pertanyaannya dan saat tak dapat menjawabnya guru tidak ada salahnya berterus
Dalam Nasution (1995), adapun sikap guru terhadap jawaban siswa yaitu:
siswa “salah” atau “tidak benar”, mematikan keinginan anak untuk turut
jawaban yang benar. Jawaban yang agak kabur dan kurang tepat dapat
dirumuskan oleh guru dalam kata-kata yang agak berlainan sehingga benar.
27
siswa lain, asal saja anak-anak itu telah dilatih memberi kritik dengan cara
4. Pada umumnya siswa itu tak usah ditolong-tolong dalam memberi jawaban.
Pertolongan serupa ini sering mengganggu, lagi pula anak itu harus berlatih
5. Guru harus menuntut dari siswa agar jawaban diberi dalam bahasa yang
baik.
jawaban siswa, menafsirkan jawaban siswa ke arah yang menguntungkan siswa yakni
ke arah jawaban yang benar. Guru menuntut siswa untuk memberi jawaban dalam
Dalam Nasution (1995), beberapa penyebab pertanyaan yang kurang baik yaitu:
fakta lepas sehingga jumlah pertanyaan dalam waktu singkat sangat banyak,
akibatnya:
Hendaknya pertanyaan itu mempunyai tujuan yang lebih luas lagi (lihat
dan kurang tajam berpikir. Untuk pertanyaan yang baik guru harus dapat
berpikir jelas dan cepat dan sanggup merumuskannya dengan kata-kata yang
tepat.
yang muncul saat suasana di dalam kelas sedang tegang, menjadikan kelas sebagai
Bloom
Taksonomi Bloom ranah kognitif merupakan salah satu kerangka dasar untuk
dunia. Kerangka pikir karya Benjamin Bloom dkk. berisikan enam kategori pokok
dengan urutan mulai dari jenjang yang rendah sampai dengan jenjang yang paling
penerapan (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6)
Pertanyaan yang diajukan dalam ujian dan tes kebanyakan mengenai tingkatan
yang paling rendah, yakni tentang penguasaan fakta-fakta, yang diperoleh melalui
pertanyaan pada taraf kognitif yang lebih tinggi yakni taraf pemahaman, aplikasi dan
seterusnya.
Bertanya merupakan kegiatan dua arah antara guru dan siswa selama proses
pengetahuan baru. Pada proses bertanya akan ada kegiatan pemberian jawaban atas
pertanyaan yang diajukan, disinilah peran guru maupun siswa lain untuk memberi
pertanyaan yang hanya menyangkut satu atau beberapa pemberi jawaban dan
langsung mengambil kesimpulan. Tujuan dari pertanyaan sangat banyak yang mana
materi pelajaran.
Indikator kemampuan bertanya sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu sebagai
menggunakan lembar observasi. Lembar observasi berupa daftar cek yaitu suatu
30
daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang diamati. Metode ini digunakan untuk
fisika di kelas. Data mengenai jumlah pertanyaan siswa diperoleh melalui observasi
observasi, dan dokumentasi. Data mengenai bahasa yang digunakan dalam bertanya
meliputi penggunaan kata-kata baku, dan penggunaan kata tanya apa, siapa, kapan,
bertanya yang diukur dalam penelitian ini mengacu pada situasi dan sikap diri. Data
mengenai volume suara (saat bertanya menggunakan volume suara pelan atau keras)
untuk dibahas dan dikaji dalam pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapat
pembelajaran aktif mempunyai banyak tipe diantaranya adalah tipe The Learning
Cell. The Learning Cell merupakan salah satu teknik pembelajaran yang membantu
siswa belajar dengan lebih efektif. The learning cell ini dikembangkan oleh
cell atau peserta didik berpasangan adalah suatu bentuk belajar kooperatif dalam
The learning cell adalah salah satu cara dari pembelajaran kelompok,
khususnya kelompok kecil. Dalam pembelajaran ini siswa diatur dalam pasangan-
ataupun konsultan bagi seorang lagi. Orang yang kedua ini berperan sebagai siswa,
peserta latihan ataupun seorang yang memerlukan bantuan. Setelah selesai, maka
giliran peserta kedua untuk berperan sebagai tutor, fasilitator atupun pelatih dan
peserta pertama menjadi siswa ataupun peserta latihan. Kelebihan pembelajaran aktif
tipe The Learning Cell antara lain, menjadikan hubungan sosial siswa semakin baik,
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sangat besar, siswa aktif dalam
32
pembelajaran, siswa akan memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran dan siswa
lebih siap dalam menghadapi materi yang akan dipelajari (Tati, 2015).
Menurut Zaini (2010) dalam Indah (2016) bahwa strategi The Learning Cell
merupakan salah satu dari beberapa sistem terbaik untuk membantu pasangan siswa
belajar dengan lebih efektif, dimana siswa bertanya dan menjawab pertanyaan secara
bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama. Jadi dalam pembelajaran siswa
Salah satu dari beberapa system terbaik untuk membantu pasangan siswa
belajar dengan lebih efektif adalah „learning cell‟, yang dikembangkan oleh
1971). Learning Cell atau peserta didik berpasangan, menunjuk pada suatu bentuk
belajar kooperatif dalam bentuk berpasangan, di mana siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi bacaan yang sama (Zaini, 2008).
dilaksanakan dengan membagi siswa secara berpasangan. Salah satu akan menjadi
penanya dan satu lainnya yang menjawab dan dilaksanakan secara bergantian pada
materi yang sama. Dengan penggunaan strategi the learning cell siswa akan lebih
mempersiapkan diri untuk bertanya dan menjawab di dalam kelas sehingga keaktifan
2. Pada awal setiap pertemuan kelas, siswa ditunjuk untuk berpasangan secara
acak dan seorang partner. Siswa A mulai dengan pertanyaan pertama dan
pertanyaan.
Salah satu bentuk variasi lain dari strategi ini adalah setiap siswa membaca
(atau mempersiapkan) materi yang berbeda. Dalam contoh seperti ini, A “mengajar”
berganti peran.
a. Tahap persiapan
wawasan tentang materi pada sumber lain, seperti internet, buku-buku yang
b. Tahap kegiatan
ditentukan sebelumnya.
3) Siswa tutor menjelaskan materi yang telah dia pelajari sebelumnya dari
berbagai sumber.
pembelajaran berlangsung.
6) Jika siswa dan tutor mengalami kesulitan baik secara materi maupun non
2) Guru menunjuk kembali tutor, terjadi pergantian tutor (siswa yang pada
awalnya sebagai tutor menjadi siswa yang dibimbing sedangkan siswa yang
4) Siswa yang menjadi tutor kembali melaksanakan tugasnya seperti pada bagian
di atas.
Salah satu bentuk variasi lain dari strategi ini adalah setiap siswa membaca
(atau mempersiapkan) materi yang berbeda. Dalam contoh seperti ini, siswa A
tahap persiapan, guru meminta siswa untuk membaca bacaan atau materi terkait, 2)
Siswa A akan bertanya dan siswa B akan menjawab pertanyaan tersebut, 3) setelah
mendapat jawaban dan telah dilakukan koreksi, giliran siswa B yang bertanya dan
akan dijawan oleh siswa A, 4) setelah siswa A mengajukan pertanyaan dan dijawab
oleh siswa B, kemudian siswa B bertanya dan dijawab oleh siswa A maka untuk
tahap selanjutnya berlaku hal yang sama, dan 5) selama proses tanya-jawab guru
bergerak membimbing dari satu pasangan ke pasangan lain sambil memberi feedback.
Pada penelitian ini menggunakan langkah-langkah strategi the learning cell menurut
Zaini. Hal ini dikarenakan langkah-langkah menurut Zaini lebih sesuai diterapkan
a. Siswa lebih siap dalam menghadapi materi yang akan dipelajari karena siswa
telah memiliki informasi materi yang akan dipelajari melalui berbagai sumber
diantaranya buku, internet, guru dan orang yang ahli dibidang materi tersebut.
meningkat.
c. Siswa aktif dalam pembelajaran baik sebelum dan sesudah pembelajaran itu
sendiri maupun pada saat pembelajaran. Hal itu terjadi karena siswa diberi
panduan untuk mencari materi sendiri pada saat setelah atau sebelum
pembelajaran dari berbagai sumber, sedang pada saat pembelajaran siswa yang
e. Hubungan sosial siswa semakin baik, antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru dan siswa dengan orang lainnya. Dalam kelas berorientasi pada siswa, tiap
mendalami gaya hidup yang berbeda. Pengalaman ini juga memacu sebuah
langkah awal penting untuk bisa memahami dan dipahami siswa lain.
a. Literature yang terbatas, namun hal ini dapat diantisipasi dengan menganjurkan
b. Jika siswa tidak rajin dalam mencari informasi maka strategi pembelajaran the
learning cell ini menjadi kurang efektif, namun hal ini dapat diantisipasi oleh guru
strategi pembelajaran the learning cell memilik kelebihan yang lebih menonjolkan
proses pembelajaran dilakukan oleh siswa sendiri baik sesudah pembelajaran atau
pada proses pembelajaran itu sendiri, memacu siswa belajar sepanjang waktu dan
pembelajaran tidak dilaksanakan hanya pada saat jadwal pembelajaran tetapi sesudah
dan sebelum pembelajaran pun siswa dituntut untuk mendapat mendapat informasi
Kelemahan dari proses pembelajaran seperti di atas dapat diantisipasi oleh guru
dengan beberapa cara sehingga the learning cell ini tetap sesuai dengan rencana.
38
informasi tentang materi pelajaran terutama sesudah dan sebelum materi diajarkan
(Nadhifah, 2009).
Strategi the learning cell merupakan salah satu sistem yang dapat membantu
siswa untuk belajar lebih efektif dalam hal ini untuk meningkatkan kemampuan
bertanya siswa. Strategi the learning cell memiliki beberapa kelebihan seperti siswa
menjadi lebih siap menghadapi materi yang akan dipelajari, kepercayaan diri siswa
semakin meningkat karena dalam proses bertanya siswa dihadapkan dengan teman
kemandirian siswa dalam proses pembelajaran sangat besar, dan hubungan sosial
siswa juga semakin baik. Adapun beberapa kelemahan dari strategi ini, namun
kelemahan itu dapat diantisipasi oleh guru sehingga dengan menggunakan strategi the
learning cell memiliki kelebihan yang lebih menonjol dalam proses pembelajaran.
tentang kalor dan usaha. Perbedaan di antara keduanya adalah energi berpindah
lain dari energi. Kalor secara alami bergerak dari materi yang lebih panas ke materi
yang lebih dingin. Namun begitu, kalor dapat dipaksa mengalir ke arah yang
berlawanan. Sebagai contoh, dalam lemari es, panas secara terus-menerus diambil
dari ruangan dalam yang dingin dan dibuang ke udara luar yang lebih panas. Itulah
mengapa permukaan luar lemari es, yaitu bagian samping dan belakang biasanya
hangat.
merupakan semua yang ada di sekitar benda atau benda-benda lainnya yang ada di
alam. Lemari es merupakan contoh sistem. Adapun lingkungannya adalah udara luar
(Siswanto, 2009).
bentuk lain dari energi. Di mana kalor dapat bergerak dari materi panas ke materi
yang lebih dingin namun, kalor dapat dipaksa mengalir ke arah yang berlawanan.
Jika usaha dituliskan dalam persamaan W =Fs dan gaya dihubungkan dengan
W = Fs W = pAs ……………….(2.1)
40
W = pΔ W = p(V2-V1)……………..(2.2)
p = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
Jika sistem melakukan usaha pada lingkungan akan menyebabkan sistem memuai
(V2 > V1) sehingga usaha bernilai positif. Sementara itu, jika lingkungan melakukan
usaha pada sistem akan menyebabkan sistem mampat (V2 < V1) sehingga usaha
bernilai negatif. Usaha dapat dinyatakan dalam bentuk grafik p-V yang ditunjukkan
Gambar 1
PA
PB
VA VB
Gambar 2.1 Usaha yang dilakukan sistem terhadap lingkungan atau sebaliknya dari volume awal
Secara umum, grafik tersebut menyatakan bahwa usaha yang dilakukan selama
perubahan keadaan akan bernilai sama dengan luas daerah di bawah grafik p-V.
Usaha positif terjadi karena kenaikan volume dan usaha negatif terjadi karena
penurunan volume.
2. Proses Termodinamika
Proses termodinamika yang dialami suatu gas dapat dijelaskan dengan melalui
grafik p-V. Proses termodinamika terdapat empat jenis, yaitu isothermal, isokorik,
a. Proses Isotermal
Proses isothermal adalah proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap.
P
1
P1
2
P2
V
V1 V2
(Sumber: Softilmu.com)
dengan luas daerah yang di bawah grafik p-V. Perhitungan nilai usahanya dapat
42
ditentukan dengan teknik integral. Secara umum, usaha yang dilakukan gas
𝑛𝑅𝑇
Pada persamaan gas ideal 𝑝 = akan diperoleh nilai usaha:
𝑉
𝑉2 𝑛𝑅𝑇
𝑊= 𝑉1 𝑉
𝑑𝑉 ……………………..………(2.4)
Jika nilai nRT tetap, faktor tersebut dikeluarkan dari sistem integral.
𝑑𝑥
Selanjutnya menggunakan sifat integral = ln x, persamaan tersebut
𝑥
menjadi:
𝑉2 𝑑𝑉
W = nRT 𝑉1 𝑉
W = nRT ln 𝑉2 − ln 𝑉1
𝑉2
W = nRT ln …………………..………...(2.5)
𝑉1
Keterangan:
n = jumlah mol
R = 8,314 J/mol K
b. Proses isokhorik
Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada volume
tetap. Keadaan ini dapat terjadi pada gas berada di wadah yang kuat dan volume
43
tetap, lalu dipanaskan. Wadah tidak mengalami pemuaian sehingga volume tetap
dan gas tetap akan memuai. Akibatnya, tekanan gas akan naik dan gaya yang
dihasilkan gas akan semakin besar membesar. Walaupun gaya yang dihasilkan
besar, usaha yang dihasilkan sama dengan nol sebab dinding wadah tidak
𝑊 = 𝑝∆𝑉 𝑊 = 𝑝 (𝑉2 − 𝑉1 )
𝑊 = 𝑝(0) W = 0………......…(2.6)
P2 2
P1 1
V
V1 V2
(Sumber: Softilmu.com)
c. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan
tetap. Jika tekanan tetap, akan menyebabkan perubahan nilai volume. Grafik p-V
1
P1 P2 2
V
V1 V2
(Sumber: Softilmu.com)
𝑊 = 𝑝 ∆𝑉
𝑊 = 𝑝(𝑉2 − 𝑉1 ) ……………………….…...(2.7)
d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas dengan tidak ada
P
1
P1
P2 2
V
V1 V2
berikut.
𝛾 𝛾
𝑝1 𝑉1 = 𝑝2 𝑉2 …………………………..……(2.8)
Nilai γ lebih dari 1 yang merupakan hasil perbandingan kalor jenis gas pada
𝑛𝑅𝑇
Untuk gas ideal berlaku 𝑝 = sehingga persamaan dapat dituliskan dalam
𝑉
bentuk:
𝛾 𝛾
𝑝1 𝑉1 = 𝑝2 𝑉2
𝑛𝑅𝑇1 𝛾 𝑛𝑅𝑇2 𝛾
𝑉1 = 𝑉2
𝑉1 𝑉2
𝛾 𝛾
𝑇1 𝑉1 = 𝑇2 𝑉2 …………………….........…...(2.10)
bawah grafik p-V. Usaha yang dilakukan dalam proses adiabatik digunakan
untuk mengubah energi dalam. Besarnya usaha pada proses adiabatik dapat
1 𝛾
𝑊= 𝑝 𝑉 − 𝑝2 𝑉2 𝑉2
𝛾−1 1 1
Keterangan:
𝑐
γ = konstanta Laplace = 𝑐 𝑃
𝑉
1. Hukum I Termodinamika
Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor, pada saat yang sama
sistem akan kehilangan energi dalam bentuk usaha. Kedua faktor tersebut akan
menyebabkan adanya perubahan energi dalam. Hal tersebut dijelaskan dalam hukum I
diterima dan usaha W yang dilakukan terhadap suatu gas dapat digunakan untuk
mengubah energi dalam. Jika dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut.
Q = ΔU + W ……….………….…………...(2.12)
W = usaha (joule)
a. Proses Isotermal
Pada proses isotermal, suhu awal dan suhu akhir sama. Akibatnya perubahan
energi dalam sama dengan nol (ΔU = 0). Jika usaha dalam proses isothermal
𝑉2
dirumuskan dengan persamaan W = nRT ln dan diaplikasikan dalam hukum
𝑉1
Q = W + ΔU Q=W+0
Q=W
𝑉2
Q = nRT ln ……….………….………...(2.13)
𝑉1
b. Proses Isokorik
Pada proses isokorik, volume awal dan volume akhirnya bernilai sama.
Q = W + ΔU Q = 0 + ΔU
Q = ΔU ……………….....…………………(2.14)
Persamaan di atas menyatakan bahwa jika kalor diberikan suatu sistem pada
volume tetap, seluruh kalor akan digunakan untuk menaikkan energi dalam suatu
sistem.
48
c. Proses Isobarik
Pada proses isobarik, tekanan awal dan tekanan akhir bernilai sama. Besar
isobaric juga mengalami perubahan suhu sehingga pada proses tersebut akan
Q = W + ΔU
Q = p ΔV + ΔU ………….….……………...(2.15)
d. Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk dan keluar. Hal tersebut
Q = ΔU + W
0 = ΔU + W
W = -ΔU …………………….……………..(2.16)
Kapasitas kalor dinyatakan sebagai kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
suatu zat satu Kelvin. Kapasitas kalor jika dituliskan dalam persamaan matematis
sebagai berikut:
𝑄
C = ∆𝑇 …………………………….…..…….(2.17)
Q = kalor (J)
49
Kalor yang diperlukan gas untuk menaikkan suhunya dapat dilakukan pada
proses isobaric atau proses isokorik. Oleh karena itu, ada dua jenis kapasitas kalor
pada gas, yaitu kapasitas kalor gas pada tekanan tetap 𝐶𝑃 dan kapasitas kalor gas pada
volume tetap 𝐶𝑉 .
Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu Kelvin pada tekanan tetap. Secara
Kapasitas kalor gas pada volume tetap didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat satu Kelvin pada volume tetap. Secara
𝐶𝑃 − 𝐶𝑉 = 𝑛𝑅 ……………………..………(2.20)
𝑊 = 𝑝∆𝑉 = 𝑝 𝑉2 − 𝑉1
𝑊 = 𝑛𝑅∆𝑇 = 𝑛𝑅 𝑇2 − 𝑇1
𝑊 = 𝑄𝑃 − 𝑄𝑉 = 𝐶𝑃 − 𝐶𝑉 ∆𝑇 ….………...(2.21)
Nilai kapasitas kalor pada tekanan tetap (𝐶𝑃 ) dan nilai kapasitas kalor pada
volume tetap (𝐶𝑉 ) untuk gas monoatomik dan diatomik memiliki perbedaan. Pada gas
5
𝐶𝑃 = 2 𝑛𝑅 ……….…………………….…...(2.22)
3
𝐶𝑉 = 2 𝑛𝑅……………….…………….……(2.23)
5
𝐶𝑉 = 2 𝑛𝑅 ………………………….……....(2.25)
sebagai hasil bagi kapasitor kalor pada tekanan tetap dan kapasitor kalor pada volume
tetap. Secara teoritis untuk gas monoatomik dan diatomik dapat ditentukan nilainya
sebagai berikut:
5
𝐶𝑃 𝑛𝑅
𝛾=𝐶 = 2
3 = 1,67 (gas monoatomik) …..(2.26)
𝑉 𝑛𝑅
2
7
𝐶𝑃 𝑛𝑅
𝛾=𝐶 = 2
5 = 1,40 (gas diatomik) ………(2.27)
𝑉 𝑛𝑅
2
Akan tetapi, ada baiknya Anda memperhatikan terlebih dahulu tetapan Laplace
untuk gas monoatomik dan diatomik yang diperoleh dari hasil pengukuran.
1. Pengertian Siklus
Siklus adalah rangkaian yang dimulai dari suatu keadaan awal dan berakhir pada
keadaan yang sama dengan keadaan awalnya. Sistem akan melakukan usaha terus-
menerus jika sistem bekerja dalam satu siklus. Ada dua macam siklus yaitu siklus
2. Siklus Carnot
Siklus Carnot dicetuskan oleh Nicolas Leonard Sadi Carnot yang merumuskan
(Sumber: G2e.me)
Pada siklus Carnot terdapat empat proses, yaitu pemuaian secara isotermal (1-2),
pemampatan secara adiabatik (4-1). Siklus Carnot diterapkan pada mesin kalor
Carnot.
a. Siklus 1-2
Gas menyerap kalor 𝑄𝑡 pada temperatur 𝑇𝑡 . Suhu sistem sama dengan suhu
reservoir panas sehingga disebut proses isothermal. Gas memuai dan melakukan
usaha pada pengisap. Oleh karena energi dalam tetap maka usaha yang dilakukan
b. Siklus 2-3
Terjadi pengurangan energi dalam dan suhu sistem menurun hingga bernilai sama
c. Siklus 3-4
reservoir dingin pada temperatur 𝑇𝑟 sehingga usahanya negatif (usaha dilakukan pada
sistem).
53
d. Siklus 4-1
Terjadi penambahan energi dalam dan suhu naik sampai sama dengan suhu pada
reservoir panas 𝑇𝑡 . Energi dalam gas kembali seperti pada awal siklus.
Pada proses pemuaian isothermal terdapat kalor yang diserap (𝑄𝑡 ) dan pada
proses pemampatan isothermal terdapat kalor yang dilepas (𝑄𝑟 ). Dalam siklus Carnot,
Q = W + ΔU
𝑄𝑡 − 𝑄𝑟 = 𝑝∆𝑉 + ∆𝑈
W = 𝑄𝑡 − 𝑄𝑟 …..……………….…………..(2.28)
Sebuah mesin tentunya memiliki nilai efisiensi. Efisiensi sebuah mesin (𝜂)
didefinisikan sebagai perbandingan usaha (W) yang dilakukan kalor yang diserap
(𝑄𝑡 ). Pernyataan ini jika dituliskan dalam suatu persamaan sebagai berikut.
𝑊
𝜂 = 𝑄 × 100% ………………...…………..(2.29)
𝑡
Jika nilai usaha, efisiensi mesin Carnot dapat ditulis dengan persamaan:
𝑊
𝜂= × 100%
𝑄𝑡
𝑄𝑡 − 𝑄𝑟
𝜂= × 100%
𝑄𝑡
𝑄
𝜂 = 1 − 𝑄𝑟 × 100% ……………………..(2.30)
𝑡
Keterangan:
η = efisiensi mesin
54
Jika nilai kalor sebanding dengan nilai suhu, persamaan di atas dapat diubah
menjadi persamaan:
𝑇
𝜂 = 1 − 𝑇𝑟 × 100% ……………..………(2.31)
𝑡
Selain mesin kalor Carnot terdapat mesin pendingin Carnot. Mesin pendingin
Carnot meliputi mesin pendingin ruangan dan lemari es. Siklus mesin pendingin
Carnot merupakan kebalikan mesin kalor Carnot karena siklusnya reversible. Siklus
P
Qt
3
2
1
Qr
V
W = 𝑄𝑡 − 𝑄𝑟 ……………………………....(2.32)
perbandingan antara kalor yang dipindahkan dengan usaha yang dilakukan sistem.
𝑄𝑟 𝑄𝑟
𝐾𝑑 = =
𝑊 𝑄𝑡 − 𝑄𝑟
𝑇𝑟
𝐾𝑑 =
𝑇𝑡 − 𝑇𝑟
1
𝐾𝑑 = 𝜂 − 1……………………………..…..(2.33)
Keterangan:
a. Hukum II Termodinamika
Saat benda panas disentuhkan ke benda dingin, kalor akan mengalir secara
spontan dari benda panas ke benda dingin. Apakah keadaan itu berlaku sebaliknya?
Jawabannya ternyata tidak. Kalor tidak akan pernah mengalir dari benda dingin ke
benda panas secara spontan. Pernyataan yang dibatasinya diatur berdasarkan hukum
menjelaskan bahwa kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
b. Entropi
Proses irreversible pada suatu mesin akan menyebabkan kehilangan kalor, tetapi
tidak seluruhnya sehingga mesin masih mampu melakukan usaha. Bagian kalor yang
entropi diikuti oleh jumlah energi yang tersedia. Semakin tinggi entropi, semakin
Jika suatu sistem pada suhu mutlak T mengalami proses reversible dengan
sebagai berikut.
𝑇2 𝑑𝑄 𝑇2 𝑚𝑐 𝑑𝑇
ΔS = S2 – S1 = 𝑇1 𝑇
= 𝑇1 𝑇
𝑇2
ΔS = 𝑚𝑐 𝑙𝑛 ……………….…………..(2.35)
𝑇1
Keterangan:
m = massa (Kg)
(Pujianto, 2016)
Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti:
yang diajukan oleh siswa hanya 3 pertanyaan (5%). Berdasarkan hasil tersebut
pertanyaan.
melalui penerapan strategi pembelajaran aktif tipe the learning cell. Hal ini dapat
dilihat dari beberapa perubahan dari pertemuan pertama dan selanjutnya. Pada
pertemuan pertama pelaksanaan pembelajaran aktif tipe The Learning Cell belum
berjalan dengan baik, masih banyak siswa yang belum serius dalam membaca dan
memahami buku teks diawal pembelajaran dan hanya beberapa siswa yang mau
menuliskan pertanyaan yang dipahami. Pada pertemuan kedua, beberapa siswa sudah
mulai membaca buku teks terlebih dahulu dan sudah terbiasa menuliskan pertanyaan
58
yang sudah dipahami. Pada pertemuan ketiga siswa sudah bisa menuliskan
pertanyaan beserta jawaban dengan baik serta juga sudah bisa bekerja sama dan
menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe The Leaning Cell lebih baik daripada
peserta didik untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip untuk diri mereka
sendiri. Salah satu proses mental yang sangat dibutuhkan yaitu kegiatan menanya.
pada kegiatan pembelajaran yang terjadi adalah teacher center, di mana kebanyakan
siswa lebih memilih diam dan hanya sebagai pendengar. Meskipun ada beberapa
siswa siswa yang mengajukan pertanyaan saat pembelajaran, namun masih jauh lebih
banyak siswa yang hanya diam pada saat pembelajaran dan tidak menggunakan
Strategi The Learning Cell merupakan salah satu dari beberapa sistem terbaik
untuk membantu pasangan peserta didik belajar dengan lebih efektif, di mana peserta
didik bertanya dan menjawab pertanyaan secara bergantian berdasar pada materi
Permasalahan:
Pada mata pelajaran Fisika persentase siswa dalam bertanya masih sangat
rendah. Dalam pembelajaran siswa masih cenderung pasif, kemampuan
bertanya siswa yang rendah, tingkat percaya diri siswa juga yang masih
rendah, dan penggunaan strategi pembelajaran yang bersifat monoton serta
guru belum melibatkan siswa secara aktif pada saat pembelajaran berlangsung.
Perencanaan:
1. Menyiapkan RPP yang akan digunakan saat proses belajar-mengajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran the learning cell.
2. Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan saat di kelas.
Tindakan/pelaksanaan:
Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat
yang telah disesuaikan dengan silabus. Pada pelaksanaannya siswa akan dibagi
secara berpasang-pasangan sesuai dengan langkah strategi pembelajaran the
learning cell yang mana salah satu menjadi penanya dan satu lagi sebagai
penjawab dan demikian sebaliknya.
Tahap Observasi/pengamatan:
Mengamati hasil dari tindakan yang telah dilakukan apakah dengan
menerapkan strategi pembelajaran the learning cell kemampuan bertanya
siswa meningkat dilihat dari banyaknya siswa yang bertanya saat
berlangsungnya pembelajaran.
Tahap Refleksi:
Dengan diterapkannya strategi pembelajaran the learning cell terdapat
peningkatan pembelajaran yaitu siswa semakin aktif dalam pembelajaran
serta kemampuan bertanya siswa meningkat.