Metode Pemuliaan
BA3103-Teknik Pemuliaan Tanaman Sessi 2
Rekayasa Pertanian Dadang Sumardi
SITH ITB Popi Septiani
METODE PEMULIAN TANAMAN MENYERBUK SILANG
Aa Bb Cc Bb Aa Aa Bb AA Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb aa Ee Ff Aa Bb Cc Bb Aa Aa
Bb cc Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb bb Ee Ff Aa Bb Cc Bb Aa Aa Bb BB Ee Dd Aa Bb
Cc Dd Bb dd Ee Ff Aa Bb Cc Bb Aa Aa Bb cc Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb EE Ee Ff Aa
Bb Cc Bb Aa Aa Bb ee Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb CC Ee Ff
Aa Bb Cc Bb Aa Aa Bb DD Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb EE Ee Ff Aa Bb Cc Bb Aa Aa
Bb FF Ee Dd Aa Bb Cc Dd Bb ee Ee Ff Aa Bb Cc Bb Aa Aa Bb ff aa
Frekuensi gen dan genotip pada sebuah populasi kawin acak akan selalu tetap
dari generasi ke generasi selama tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi
Demonstrating the H-W principle
Generation 0
A1 A1 , A1 A2 , A2 A2
Genotype Zygotes
A1 A2
frequencies p2, 2pq, q2 ♂
♀ A1 (p) A2 (q)
♀ gametes A1 A1 (p2) A1 A2 (pq)
A1
(p)
1. INTRODUKSI
✓ Sumber varietas baru
✓ Sumber gen yang diperlukan untuk perbaikan sifat
✓ Dimasukkan dalam varietas sintetis
✓ Digabungkan dengan varietas lokal
✓ Koleksi keragaman genetik
2. SELEKSI
• SELEKSI MASSA (Mass selection)
• SELEKSI TONGKOL – BARIS (Ear to Row Selection)
• SELEKSI BERULANG (Recurrent Selection):
– SB sederhana/fenotipa (Simple/Phenotypic Recurrent
Selection)
– SB untuk Daya Gabung Umum (Recurrent Selection for
General Combining Ability)
– SB untuk Daya Gabung Khusus (Recurrent Selection for
Specific Combining Ability)
– SB timbal balik (Reciprocal Recurrent Selection)
SELEKSI MASSA
➢ Memilih individu dengan sifat yang dikehendaki dari
populasi dasar
➢ Seleksi didasarkan pada fenotip
➢ Tidak ada kontrol persilangan
➢ Tidak ada uji keturunan
➢ Mendapatkan frekuensi genotip superior terbesar dalam
populasi
➢ Menghasilkan varietas bersari bebas (open pollinated
varieties)
• PROSEDUR SELEKSI MASSA
- Tanam populasi dasar atau populasi campuran
- Biji dari tanaman terpilih dipanen
- Biji dari tanaman terpilih dengan jumlah yang sama dicampur
dan ditanam untuk siklus seleksi berikutnya
- Pengaruh lingkungan dapat dikurangi (ketelitian ditingkatkan)
dengan membagi petak seleksi menjadi blok-blok berukuran
kecil (stratified mass selection)
- Setiap blok dipilih tanaman terbaik dengan jumlah yang sama
• SELEKSI TONGKOL – BARIS
➢ Perbaikan dari seleksi massa
➢ Seleksi individu tanaman dengan sifat yang dikehendaki
➢ Didasarkan pada fenotip
➢ Tanpa atau sebagian kontrol persilangan
➢ Dilakukan uji keturunan
➢ Menghasilkan varietas bersari bebas
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x x……x……x…...x……x…...x
x x x x x x x x x……x……x…...x……x…...x
. . . . . . . . x……x……x…...x……x…...x
. . . . . . . . x……x……x…...x……x…...x
. . . . . . . . x……x……x…...x……x…...x
. . . . . . . . x……x……x…...x……x…...x
A B C D E F G H
♀ ♂
Generasi 3
Uji keturunan
X…X…X…X…X…X • Biji hasil persilangan ditanam dengan ulangan
X…X…X…X…X…X secukupnya untuk uji keturunan (dalam baris)
X…X…X…X…X…X • Ditentukan galur S1 terpilih berdasarkan uji
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X
keturunan (S1 terpilih adalah S1 yang
X…X…X…X…X…X penampilan keturunannya baik)
Generasi 4
Sisa biji S1 terpilih
• Sisa biji galur S1 terpilih ditanam dan
dicampur dan ditanam
dibiarkan kawin acak, sehingga terjadi
X…X…X…X…X…X rekombinasi
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X • Biji hasil panen dicampur untuk digunakan
X…X…X…X…X…X pada siklus berikutnya (G 1’ )
X…X…X…X…X…X
X…X…X…X…X…X • Siklus pertama selesai.
G1’
SELEKSI BERULANG UNTUK DAYA GABUNG KHUSUS