Anda di halaman 1dari 42

TANAMAN

MENYERBUK
SILANG
Tanaman menyerbuk silang
 Pada tanaman menyerbuk sendiri
yg diinginkan ialah:
 Individu tanaman yg homosigot
 Sedangkan pd tanaman menyerbuk
silang ialah:
 Populasi yg terdiri dr tanaman
heterosigot
Karena berbeda bagaimana cara
penanganannya???

Berbeda juga
 Pembentukan populasi sebagai sumber
keragaman untuk seleksi
 Metode seleksi disesuaikan dengan
varietas yang hendak dibentuk
I. Dasar genetik
Mengikuti keseimbangan Hardy dan
Wiemberg
Yaitu:
Keseimbangan akan tercapai apabila
terjadi 1 x perkawinan random dan
frekuensi gen tidak berubah kalau tidak
terjadi seleksi, tapi frekuensi genotip
mungkin berubah
Contoh:
Suatu populasi terdiri dari :
AA = 25 ; Aa = 10 ; aa = 65, Jml = 100
Frek genotip:
AA = 25/100 = 0,25 ...................P
Aa = 10/100 = 0,10 ................... H
aa = 65/100= 0,65 .................. Q
Frek gen :
A : P+1/2 H = 0,25 + 0,05 = 0,30 .........p
a : Q+1/2 H = 0,65 + 0,05 = 0,70 ........ q
Bagaimana kalau terjadi perkawinan
acak/random ???
 Maka akan terjadi perubahan
perbandingan genotip sbb:
AA = p2 = (0,30)2 = 0,09
Aa = 2pq = 2 (0,30)(0,70) = 0,42
aa = q2 = (0,70)2 = 0,49
Maka susunan genotipnya (genotipic array)
p2+2pq+q2 = 0,09 AA + 0,42 Aa + 0,49 aa
Apakah benar populasi yg terbentuk menjadi
populasi yg seimbang!!!!
Ciri-ciri populasi dlm keadaan seimbang
1. Proporsi genotip heterosigot H = 2pq tdk
lebih besar dari 0,50
2. Frek heterosigot > frek dominan atau
resesif , tp > jlm frek dominan dan resesif
3. H
= 2 2
√DxR atau 4 DR = H
Analisis :
 Proporsi 2pq = 0,42 tidak lebih besar dr
0,50
 Frek 2 pq > frek p2 atau q2
 4 DR = H2
4 x 0,09 x 0,49 = (0,42)2
0,1764 = 0,1764
Terpenuhi ketiga syarat, maka diyakini
bhw populasi yg mengalami RM 1x akan
menjadi seimbang
Tapi bgm dgn frek gen ????
 Frek gen A = AA + ½ Aa = P + ½ H
= 0,09 + 0,21 = 0,30
 Frek gen a = aa + ½ Aa = Q + ½ H
= 0,49 + 0,21 = 0,70

Ternyata frekuensi gen tidak mengelami


perubahan
 Jadi frekuensi gen dan genotip
akan mengalami perubahan
apabila ada seleksi
 Seleksi bisa diakibatkan oleh :
 Alam : hama, penyakit,
lingkungan
 Manusia
 Kecepatan perubahan gen
tergantung dari:
 Manusia
 Frekuensi gen yg diseleksi
 Sifat gen yg akan diseleksi :
dom/res
Contoh:
 Tanaman kedelai yg rentan thdp Nezara v
81%. Hitung brp masing2 genotipnya?
q2 = (aa) = 0,81 ..... q= √81 = 0,9
p = 1-q = 1-0,9 = 0,1
maka frek genotipnya adalah:
AA = p2 = (0,1) 2 = 0,01
Aa = 2pq = 2(0,1)(0,9) = 0,18
aa = q2 = (0,9) 2 = 0,81
Kesimpulan:
 Berarti kalau kita ingin mendapatkan
kedelai yg tahan terhadap Nezara v, kita
harus mengambil/memilih sebanyak 0,19
atau 19% dari populasi yg bergenotip AA
dan Aa

Atau
 Menyisihkan sebanyak 0,81 atau 81% dari
populasi yg bergenotip aa
Jadi usaha memperbaiki tanaman
menyerbuk sendiri adalah:
“bagaimana kita dapat merubah frek gen,
yakni kearah peningkatan frek gen yang
dikehandaki”

Kalau begitu
Program pemuliaannya sangat tergantung
dari pop asal dan metode seleksinya
 Pop asal hrs ada keragaman dan ada gen yg
diinginkan
 Seleksinya diarahkan utk memperbesar frek
gen yg diinginkan
Seperti contoh di atas:
Maka perubahan frek genotip pd tanaman
berikutnya:
AA Aa aa
Frek awal p2 2pq q2
Relatif fitnes 1 1 1-s
Frek ssdh seleksi p2/w 2pq/w q2 (1-s)/w

Dimana w = p2(1)+2pq(1)+q2 (1-s)


P2+2pq+q2-q2s
Maka:
AA Aa aa
Frek awal 0,09 0,42 0,49
Relatif fitnes 1 1 0
Frek ssdh seleksi 0,09/0,51= 0,576 0,42/0,51=0,824 0

W = 0,09 + 0,42 + 0 = 0,51


Catatan :
Relatif fitnes adalah: kemampuan orang tua
untuk dapat memberikan keturunan pada
generasi berikutnya
s = indeks seleksi, bila s = 1, maka seleksi penuh
(menghilangkan)
II. Pembentukan Populasi Dasar
 Kegiatan ini merupakan langkah awal
tanaman menyerbuk silang
 Langkah awalnya adalah:
“TERSEDIANYA POPULASI
DASAR YANG DAPAT
BERASAL DARI VARIETAS
LOKAL ATAU DIBUAT
SENDIRI”
Tujuannya :

MENINGKATKAN KERAGAMAN PADA


SIFAT-SIFAT YG MEMPUNYAI NILAI
EKONOMIS (MIS: PRODUKSI), DAN
MEMPERTAHANKAN KESERAGAMAN
UNTUK SIFAT-SIFAT YANG LAIN,
MISALNYA : TINGGI, UMUR, KUALITAS
DLL
CARANYA:
 Melakukan persilangan thdp pop terpilih,
yakni berbeda untuk sifat yg dimuliakan
(mis:prod) tapi sifat lainnya sama atau
hampir sama
 Persilangan antar individu tanaman
dalam populasi yg mempunyai phenotip
sama untuk sifat yg tidak penting
Macam persilangan
Perubahan keragaman genetik
pada populasi dasar ditentukan
oleh:
 Genetik penyusunnya dan
 Sifat/bentuk perkawinan
Menurut Allard (1960) ada 5 tipe
perkawinan:
1. Kawin acak (Random mating)
 Kawin diikuti seleksi akan merubah frek
gen
2. Kawin antar tan secara genetik sejenis
(Genetik assortive mating)
 Silang dalam (inbreeding)
 Memungkinkan pop menjadi homosigot
(untuk tujuan hibrid)
3. Kawin antar tan secara phenotip
sejenis (Phenotipic assortive
mating)
 Mengawinkan tanaman secara
phenotip sama (tidak beda) ini sangat
tergantung dari gen action (ingat
peristiwa dominansi). Kalau tidak ada
memudahkan untuk mendapatkan
individu yang dominan AA atau Aa
 Tujuannya untuk membuat varietas
ekstrim
4. Kawin antar tan secara genetik
tdk sejenis (genetic disassortive
mating)
Misalnya:
Persilangan antar spesies (tebu x
gelagah) disebut juga silang luar
Tujuannya:
Untuk mendapatkan keragaman
genetik yang tinggi
5. Kawin antar tan secara phenotip tidak
sejenis (Phenotipic disassortive
mating)
Misalnya:
Perkawinan antara tanaman tinggi
dengan rendah
Tujuannya:
Untuk mendapatkan peningkatan
peran heterosigot dalam populasi,
disamping untuk menutupi kelemahan
salah satu sifat tetua
Seleksi
Tujuannya:
 Pembentukan pop dasar untuk dijadikan
tetua
 Pemilihan individu tan utk peningkatan
sifat dlm pop dan utk pembentukan
varietas baru
Macam seleksi
 Seleksi massa
 Seleksi baris satu tongkol (ear to row)
 Seleksi berulang (recurent selection)
Seleksi massa
 Walau dikatakan seleksi massa tapi
pemilihan tetap dilakukan thdp individu
tan (sesuai arah pemuliaan) yg didasarkan
atas genotip
 Sbg bahan seleksi adalah pop kawin acak
yg tidak memperhatikan asal ♂ nya
 Seleksi akan lebih mudah dilakukan thdp
sifat2 kualitatif yg mempunyai h2 tinggi
daripada sifat2 kuantitatif yg biasanya
mempunyai h2 rendah
Apa beda seleksi massa menyerbuk
silang dan sendiri????
Seleksi baris satu tongkol
 Dikenal juga dengan istilah seleksi
saudara tiri (half sib), karena tanaman
yang diseleksi hanya diketahui tetua ♀
 Metode ini merupakan modifikasi dari
seleksi massa
 Efektif apabila dilakukan pada sifat-
sifat yang mempunyai h2 tinggi (tinggi,
pjg tongkol, luas daun)
Prosedurnya:
1. Pada generasi awal yang beragam
diseleksi secara individu berdasarkan
phenotip (biasanya sampai 200 tan)
2. Masing-masing biji pada 1 tongkol
ditanam pada 1 baris (± 5 meter per
baris) sisanya disimpan
3. Seleksi pada tanaman yang baik dan
pada baris yang baik (baris disini sebagai
kelompok tanaman 1 famili)
4. Sisa biji dari tanaman yang
menghasilkan baris yang baik
dapat ditanam pada tahun kedua
Metode ini ternyata sangat
efektif untuk meningkatkan
minyak dan protein pada
jagung
• Seleksi tanaman ± 200 tan
Tahun • Dihasilkan tongkol 200 kemudian dipipil, masing2
1 tongkol diberi nomor

• Biji ditanam berbaris/tongkol


Tahun • Sisakan biji pada tongkol yg sama
2 • Gunakan rancangan utk kepentingan
pengujian/evaluasi terutama utk hasil

• Dr hsl evaluasi didapat tanaman yg baik


Tahun • Dr sisa biji dr tanaman terpilih ditanam utk keperluaan
rekombinasi secara random mating dr nomor2 terpilih
3 • Diharapkan terjadi akumulasi gen-gen pengendali sifat
yg diinginkan
 Tahapan sejak tahun 1 seleksi hingga
tahun ke 3 (melakukan rekombinasi)
disebut siklus seleksi pertama
 Setelah siklus pertama selesai dilanjutkan
dgn siklus berikutnya
 Pada waktu panen siklus pertama (tan
rekombinasi) dipilih tanaman (tongkol) yg
memenuhi arah seleksi
 Tongkol2 terpilih dipipil dan diberi nomor
serta dilakukan hal yg sama spt pd siklus
seleksi pertama ........dst.....
Seleksi berulang
 Merupakan perluasan seleksi massa utk
memperbaiki sifat yg memiliki h2 nya
tinggi
 Diperlukan pengawasan penyerbukan dr
tan yg terpilih, tan diserbuki sendiri
kemudian dipilih pd saat panen, dan
keturunannya saling disilangkan untuk
membentuk pop baru
 Tujuannya
Untuk mengumpulkan gen yg tersebar
diantara sejumlah individu melalui
seleksi pada setiap generasinya
 Kemampuan untuk menunjukkan kelebihan2
bila disilangkan disebut daya gabung
(combining ability)
 Daya gabung umum (general combining
ability/GCA) adalah rata-rata penampilan
keturunan tetua dari berbagai persilangan
(pada seleksi ini sbg jantan sdh diketahui
keunggulannya/good variety) -----half sib
(saudara tiri)
 Daya gabung khusus (specific combining
ability/SCA) merupakan besarnya
penyimpangan penampilan suatu hasil
persilangan dari hasil rata2 penampilan-nya
(GCA), biasa berupa galur inbred sbg jantan --
--- full sib (saudara kandung)
 Memperkirakan seberapa besar SCA yg
dimiliki oleh suatu tetua dilakukan
dengan cara melihat hasil persilangan
tetua tsb sbg tan betina, bila disilangkan
dgn tetua jantan dr suatu inbred line
 Perbaikan populasi yg melibatkan
persilangan antara 2 populasi disebut
perbaikan antar-populasi (inter
population improvement).
 Seleksi berulang yang
diseleksi berdasarkan uji
keturunan ada 3 pd
tanaman jagung:
 Untuk daya gabung umum
 Untuk daya gabung khusus
 Untuk timbal-balik
(resiprokal)
a. Seleksi Berulang utk Daya Gabung Umum
(Recurrent Selection for General Combining Ability)
• Pop tan A diselfing
Tahun

• Dipanen tongkol, lalu dipipil, pisahkan masing2 tongkol


1

beri nomor
• Biji hsl panen dibg 2
• ½ disimpan, ½ ditanam utk dievaluasi
Tahun 2

• Ditanam berselang seling dgn pop tan varietas B


sbg tester
• Tan selfing A dipotong bunga jantan (detassel)
• Evaluasi kemampuan daya gabungnya

• Dr hasil evaluasi diketahui nomor2 yg


Tahun 3

menunjukkan penampilan baik untuk dipilih


• Tanam sisa biji selfing A agar terjadi random
mating utk mendapatkan rekombinasinya
b. Seleksi Berulang utk Daya Gabung Khusus
(Recurrent Selection for Spesific Combining Ability)

 Cara dan tahapan yg dilakukan sama


dengan cara di atas, hanya sbg tester
digunakan tanaman inbred line
 Setiap siklus 3 tahun seleksi
 Ditanam selang seling dgn tan inbred line
sebg tester
 Pada tan selfing dilakukan detassel
c. Seleksi Berulang Timbal-Balik
(Reciprocal Recurrent Selection-RRS)
 Cara ini menggunakan 2 macam pop
heterozygot yg sekaligus ingin diperbaiki
 Misalnya pop A dan B, utk perbaikan pop
A, B sbg tester dan sebaliknya
 Minimal ada 4 cara seleksinya
 Half-sib RRS
 Full-sib RRS
 Modifikasi Half-sib RRS
 Modifikasi Full-sib RRS
(baca Mayo, O. 1980; Poehlman, JM and D.
Borthakur, 1969; Mangundidjojo, 2003)
Varietas Bersari Bebas (Non Hibrida)
 Yang dimaksud dengan varietas
bersari bebas adalah varietas yang
benihnya diambil dari pertanaman
sebelumnya, atau dapat dipakai
terus-menerus dari setiap
pertanamannya dan belum
tercampur atau diserbuki oleh
varietas lain. Benih yang digunakan
tentunya berasal dari tanaman atau
tongkol yang mempunyai ciri-ciri
dari varietas tersebut.
Berdasarkan bahan penyusunnya, varietas
jagung bersari bebas dibedakan menjadi
varietas komposit dan varietas sintetik.
 Varietas Komposit adalah varietas jagung
yang berasal dari campuran lebih dari dua
varietas yang telah mengalami persilangan
bebas/acak (random mating) minimum
lima kali. Contoh : varietas Harapan, Bogor
Composit-2, Bogor BMR-4, dan Wonosobo
Composit.
 Varietas Sintetik adalah varietas jagung
yang berasal dari campuran beberapa galur
murni yang telah mengalami penyerbukan
sendiri (selfing) minimal satu kali
penyerbukan. Contoh : varietas Harapan,
Permadi, dan Bogor Sintetik-2.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai