Anda di halaman 1dari 48

PEMULIAAN

TANAMAN
MODUL

:METODE PEMULIAAN
TANAMAN MENYERBUK
SILANG

PENDAHULUAN
Metode pemuliaan cenderung bervariasi, tergantung dari

tanaman dan pemulia. Pemuliaan pada tanaman jagung


yang memiliki letak bunga jantan dan betina terpisah
memudahkan untuk melakukan control persilangan.
Metode pemuliaan tanaman menyerbuk silang dapat
diklasifikasikan kedalam empat kelompok :
1. Introduksi,
2. Seleksi masa,
3. Seleksi berulang
4. Hibridisasi.
.Sasaran akhir yang dituju dalam studi pemuliaan tanaman
menyerbuk silang adalah pemahaman tentang perbaikan
populasi tanaman dengan bermacam metode pemuliaan.
.Materi ini akan disampaikan dalam dua kali tatap muka
pada minggu kedua belas dan ketiga belas.

TUJUAN
Penguasaan materi dalam modul ini, akan
dapat :
Menjelaskan bermacam metode pemuliaan
pada tanaman menyerbuk silang.
Menjelaskan prosedur dari setiap metode
dan bentuk varietas yang dihasilkan.

Metode Pemuliaan Tanaman


Menyerbuk Silang
1. INTRODUKSI
2. SELEKSI
3. HIBRIDISASI

1. INTRODUKSI
Sumber varietas baru
Sumber gen yang diperlukan untuk perbaikan

sifat
Dimasukkan dalam varietas sintetis
Digabungkan dengan varietas lokal
Variabilitas genetik

2. SELEKSI
SELEKSI MASSA (Mass selection)
SELEKSI TONGKOL BARIS (Ear to Row Selection)
SELEKSI BERULANG (SB):
SB fenotipa (Recurrent Phenotypic Selection)
SB untuk Daya Gabung Umum (Recurrent

Selection for General Combining Ability)


SB untuk Daya Gabung Khusus (Recurrent
Selection for Specific Combining Ability)
SB timbal balik (Reciprocal Recurrent Selection)

2.1 SELEKSI MASSA


Memilih individu dengan sifat yang dikehendaki dari

populasi dasar
Seleksi didasarkan pada penampakan fenotip
Tidak ada kontrol persilangan
Tidak ada uji keturunan
Mendapatkan frekuensi genotip superior terbesar
dalam populasi
Menghasilkan varietas bersari bebas (open
pollinated varieties)

Efektivitas seleksi massa


Tergantung pada ketelitian seleksi
Penampakan fenotip = genotip
Mudah diukur : kegenjahan, tinggi

tanaman, ukuran tongkol


Kontrol lingkungan, meningkatkan
variabilitas genetik

Keuntungan seleksi massa


Mudah dalam pelaksanaan
Biaya relatif murah
Menekan silang dalam

PROSEDUR SELEKSI
. Tanam populasi dasar atau populasi campuran
. Biji dipanen dari tanaman terpilih
. Ambil biji dari tanaman terpilih dengan jumlah

yang sama, kemudian dicampur untuk siklus seleksi


berikutnya
. Untuk mengurangi pengaruh lingkungan dan
meningkatkan ketelitian, petak seleksi dibagi
dalam blok-blok ukuran kecil
. Setiap blok dipilih tanaman terbaik dengan jumlah
yang sama

DIPILIH
DICAMPUR
DITANAM

DIPILIH
DICAMPUR

DST

DITANAM

2.2 SELEKSI TONGKOL - BARIS


Perbaikan dari seleksi massa
Seleksi individu tanaman dengan sifat yang

dikehendaki
Didasarkan pada fenotip
Tanpa atau sebagian kontrol persilangan
Dilakukan uji keturunan
Menghasilkan varietas bersari bebas

Metode seleksi tongkol ke baris


x
x
x
x
x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x
x
x
x
x

x
x
x
x
x
x
x
x

x
x
x
x
x
x
x
x

...

x
x
x
x
x
x
x
x

x
x
x
x
x
x
x
x

- dipilih individu individu superior (x)


200 300 individu
- tanpa / sebagian persilangannya
dikontrol
- tongkol dari individu terpilih dipanen
- sebagian benih dari tongkol terpilih ditanam,
sisanya disimpan dan tidak dicampur
- ditentukan baris-baris terbaik
- sisa benih dari baris-baris terbaik
dicampur untuk ditanam pada
siklus berikutnya
- sampai disini telah selesai satu siklus
seleksi

Uji Keturunan (Progeny Test)


Penilaian suatu genotip berdasarkan
penampilan keturunannya yang
dihasilkan dari perkawinan tertentu.
Pengujian menilai secara genetik
tetua yang akan digunakan dalam
program pemuliaan

Prosedur seleksi
. Pada populasi dasar dipilih tanaman yang
.
.
.
.

superior
Tongkol dipanen, sebagian biji ditanam
kembali dan sisanya disimpan
Biji ditanam dalam baris-baris turunan
Ditentukan baris-baris turunan yang baik
Sisa biji dari baris-baris turunan terpilih
dicampur dengan jumlah yang sama
sebagai bahan untuk seleksi berikutnya

Seleksi Berulang
Untuk mengumpulkan gen-gen karakter

kuantitatif pada populasi tanpa kehilangan


variabilitas genetik
Meningkatkan frekuensi gen-gen yang diinginkan
dalam setiap siklus seleksi

Develop a population

Select superior
individuals as
parents

Evaluate
individuals in
the population

-Develop population-Pengembangan populasi dasar

Populasi dasar merupakan materi awal untuk

seleksi berulang yang harus selalu diperbaiki


Populasi dasar terbentuk dari persilangan
beberapa tetua (genotipe / individu superior)
Tetua harus menunjukkan penampilan yang baik
tetua potensial.
Jumlah tetua alel-alel berbeda akan meningkat
dengan bertambahnya jumlah tetua dan dengan
perbedaan genetik dr tetua.
Efisiensi seleksi berulang memerlukan tingkat
keragaman genetik yang tinggi

Evaluate individuals in the population


Seleksi individu dalam populasi

disesuaikan dengan tujuan pemuliaan


tanaman
Seleksi dapat dilakukan sebelum
pembungaan, atau sesudah panen
Seleksi individu dalam populasi
bertujuan meningkatkan genotipa
superior di dalam populasi

Select superior individuals


as parents
Individu terseleksi (genotipe)
superior digunakan sebagai tetua
untuk membentuk populasi baru
sebagai bahan seleksi
berikutnya.

Seleksi berulang fenotipa


Seleksi didasarkan pada penampilan tetua jantan

dan betina
Tidak ada uji keturunan
Terdapat kontrol persilangan
Tujuan : meningkatkan genotipa superior di dalam
populasi
Varietas yang dihasilkan adalah varietas
berserbuk terbuka / bersari bebas
Merupakan metoda baku bagi seleksi terarah
Dapat disejajarkan dengan seleksi massa pada
tanaman menyerbuk sendiri

Evaluasi individu
Berdasar pada fenotipaevaluasi fenotipa

individu tanaman
Berdasarkan pada penampilan dari turunannya
evaluasi genotipa
Turunan saudara tiri (half-sib progeny)
Turunan saudara kandung (full-sib progeny)
Turunan silang diri (selfing)

Prosedur seleksi
Suatu populasi ditanam sedemikian rupa

sehingga memungkinkan untuk diadakan


seleksi secara individu
Dipilih individu-individu superior untuk
sifat yang diinginkan. Yang lain
dihilangkan atau diemaskulasi.
Diadakan persilangan di antara individuindividu terpilih

Hasil silangan dipanen dan bijinya

dicampur.
Biji hasil silangan ditanam diadakan
pemilihan individu-individu superior
kembali.
Demikian seterusnya, sampai diperoleh
sifat
yang diperbaiki sesuai dengan
kriteria seleksi.
Berikut ini adalah Bagan Seleksi Berulang

Fenotipik

x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
x x x x x x x x
Biji / Benih
x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

dicampur)
Biji / Benih

Populasi dasar
- individu superior dipilih (x),
yang inferior dihilangkan
- Dibuat persilangan antar individu superior yang terpilih

- Hasil silangan dipanen (biji dicampur)


x
x
x
x

x
- individu superior dipilih (x),
x
yang inferior dihilangkan
x
- Dibuat persilangan antar indix
vidu superior yang terpilih
- Hasil silangan dipanen (biji
- Demikian seterusnya

Efisiensi seleksi
Tergantung dari tingkat keragaman genetik dari

siklus-siklus sebelumnya
Dengan keragaman genetik yang hampir sama
antara satu siklus seleksi dengan siklus seleksi
sebelumnya, kemajuan seleksi pada siklus-siklus
selanjutnya masih dapat diharapkan

Waktu yang diperlukan untuk satu siklus


seleksi
Satu generasi atau satu musim tanam, bila

karakter yang diperbaiki dapat dievaluasi sebelum


fase pembungaan. Contoh : Ketahanan penyakit.
Dua generasi atau dua musim tanam, bila
karakter yang diperbaiki baru dievaluasi setelah
panen. Contoh : Kandungan minyak jagung

Prosedur seleksi untuk satu generasi


Musim pertama : Tanam populasi dasar, dilakukan

inokulasi, Saat fase pembungaan pilih tanaman


yang resisten.
Kumpulkan serbuk sari dari tanaman yang
resisten dengan jumlah yang kira-kira sama untuk
setiap tanaman.
Pernyerbukan dilakukan terhadap tongkol atau
bunga betina tanaman yang resisten.
Biji yang dihasilkan dicampur dengan jumlah yang
sama untuk membentuk populasi dasar siklus
berikutnya.
Musim kedua siklus kedua

Prosedur seleksi dua generasi


Musim pertama : tanam populasi dasar, lakukan

selfing pada setiap individu tanaman (Atau pilih


individu superior bila dapat dievaluasi secara
langsung)
Panen biji setiap individu, sebagian biji di analisis
kandungan minyaknya, sebagian lagi disimpan untuk
ditanam paga siklus berikutnya
Musim kedua : Biji dari individu-individu terpilih
ditanam dalam baris-baris turunan
Persilangan antar baris-baris turunan pada semua
kombinasi (intermated)
Biji dipanen dari setiap kombinasi persilangan,
ambil biji dengan jumlah yang sama kemudian
dicampur populasi dasar siklus berikutnya

Seleksi berulang untuk


daya gabung

Daya Gabung Umum (DGU) = General Combining


Ability (GCA) = Kemampuan suatu genotipa
menunjukkan kemampuan rata-rata keturunan bila
disilangkan dengan sejumlah genotipa lain yang
dikombinasikan, dapat dimasukkan persilangan
sendiri genotipa itu.
Daya Gabung Khusus (DGK) = Specific Combining
Ability (SCA) = kemampuan suatu kombinasi
persilangan untuk menunjukkan penampilan
keturunan

Seleksi berulang
untuk daya gabung umum
Didasarkan pada penampilan fenotipe

keturunan evaluasi genotipa


Terdapat kontrol persilangan
Terdapat uji keturunan tetua penguji
memiliki keragaman genetik yang luas
varietas berserbuk terbuka (open pollinated
variety)
Penguji harus memiliki sifat yang tidak
menonjol untuk karakter yang diperbaiki.
Varietas sintetis, galur-galur potensial.

Prosedur :
Pada generasi pertama (G 1) menanam

populasi dasar dan membuat sejumlah


penyerbukan sendiri sehingga dihasilkan
sejumlah populasi S1
Pada generasi ke dua (G 2), sebagian biji
dari galur-galur S1 ditanam terpisah dalam
baris-baris dan sisa bijinya disimpan

Di samping itu juga ditanam populasi tetua

penguji. Tetua penguji mempunyai dasar


genetik yang luas, misalnya hibrida ganda.
Selanjutnya diadakan sejumlah persilangan
antara galur- galur S1 tersebut dengan tetua
penguji .

Pada generasi ke tiga (G 3) diadakan

pemilihan galur S1 berdasarkan uji


keturunannya.
Biji hasil persilangan pada generasi ke dua
ditanam dengan ulangan secukupnya.
Galur S1 yang menghasilkan keturunan yang
baik dipilih untuk diteruskan pada generasi
berikutnya.

Pada generasi ke empat (G 4), sisa biji galur

S1 terpilih dicampur dan ditanam. Populasi


tanaman ini dibiarkan kawin acak, sehingga
terjadi rekombinasi. Setelah dipanen, bijinya
dicampur untuk
digunakan pada siklus
siklus berikutnya

Bagan Seleksi Berulang Untuk DGU adalah


sbb :
x x x x x x x x
Generasi 1 :
G1 x x x x x x x x
- Menanam populasi
dasar
x x x x x x x x
- Penyerbukan sendiri
pada
x x x x x x x x
pada sejumlah
individu (x)

sehingga dihasilkan
seSejumlah S1
jumlah populasi S1

G2

x
x
x
x

x
x
G3 x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x
x

x
x
x X
x

x
x
x
x

x
x
x
x

Generasi 2
x
x
x
x

x
x
x
x

- Sebagian dari biji galur-galur


S1 ditanam, kemudian disi
langkan dengan tetua penguji
(tetua jantan).
- Sisa biji disimpan.

Generasi 3
- Biji hasil persilangan ditanam
dengan ulangan secukupnya
untuk uji keturunan
- Ditentukan galur S1 terpilih berdasarkan uji keturunan (S1 terpilih
penampilan keturunannya baik).

Sisa biji S1 terpilih dicampur

x x x x x x x x
x x x x x x x x
G4 x x x x x x x x
x x x x x x x x


Biji dicampur
G 1

Generasi 4
- Sisa biji galur S1 terpilih
ditanam dan dibiarkan kawin acak, sehingga terjadi
rekombinasi.
- Biji hasil panen dicampur
untuk digunakan pada si
klus berikutnya (G 1 )
- Siklus pertama selesai.

Seleksi berulang untuk daya gabung khusus


Tujuan : Mencari kombinasi yang khas dan
memperlihatkan perbaikan terbesar dari suatu populasi.
Galur murni-galur murni yang lebih baik dapat diturunkan
dari populasi tersebut
Prosedur seleksi sama dengan seleksi berulang untuk daya
gabung umum, kecuali berbeda pada varietas pengujinya
Varietas penguji memiliki variabilitas genetik yang sempit
galur murni, hibrida silang tunggal
Varietas yang dihasilkan : hibrida tunggal, ganda

Seleksi berulang timbal-balik


Merupakan gabungan dari SB DGU dan SB DGK
Setiap populasi berperan sebagai penguji

untuk populasi lainnya timbal balik.


Dua populasi dasar yang digunakan sebaiknya
memperlihatkan diversitas yang cukup besar.
Perbaikan populasi dapat diharapkan pada
setiap populasi.
Perbaikan hibrida (populasi
persilangan)perbaikan antar populasi

Seleksi Berulang
Timbal Balik
Seleksi ini ditujukan untuk perbaikan hibrida.
Metodenya merupakan gabungan dari Seleksi

berulang untuk DGU dan DGK.

Perbedaannya dengan dua metode seleksi

berulang untuk DGU dan metode seleksi


berulang untuk DGK ialah pengujinya juga
merupakan sebagian dari populasi yang
diuji. Artinya, satu populasi merupakan
penguji populasi lain, dan sebaliknya
situasinya timbal balik.

Persyaratan :
Seleksi berdasarkan keturunan dari tanaman
Terdapat kontrol penuh terhadap persilangan
Peran gen over dominance, dominan, aditif
Terdapat uji keturunan dengan tipe Uji

keturunan daya gabung umum dan khusus


Varietas yang dibentuk adalah Varietas
Perbaikan Hibrida

Hibridisasi
Antar varietas atau antar spesies
Pemanfaatan heterosis

Persilangan antar varietas atau antar


spesies
Digunakan untuk menggabungkan gen-gen

yang dikehendaki dari beberapa tetua


berbeda.
Segregasi terjadi pada generasi F1.
Diperlukan selfing untuk satu or beberapa
generasi agar supaya karakter-karakter yang
dikehendaki dalam keadaan homosigot.
Beberapa galur yang tidak terpilih seringkali
diperlukan untuk menyimpan vigor yang
hilang selama silang dalam.

REFERENSI
Allard, R,W. 1999. Principle of Plant Breeding : Second

Edition.John Wiley and Sons. Inc. USA


Brown, J and Peter, C. 2008. An Introduction to Plant
Breeding. Blackwell Publishing Ltd
Daryanto dan Siti,S.1982. Biologi Bunga dan Teknik
Penyerbukan Silang Buatan.Gramedia
Hagedoorn, L. 2008. Plant Breeding. Fournier Press
Mangoenendidjojo, W. 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan
Tanaman. Kanisius. Jogjakarta
Poehlman, and Borthakur. 1977. Asian Breeding Field
Crop: With Special Reference to Crops of India. Oxford &
IBH Pub. Co. Michigan University
Stansfield, W and Susan, E. 2000. Genetic: Fourth
Edition. Schaum Outline

PROPAGASI

A. Latihan dan diskusi


1. Gambar dan jelaskan bagan seleksi masa dan seleksi tongkol-baris!
2. Gambar dan jelaskan bagan seleksi berulang fenotip dan seleksi
berulang daya gabung umum!
B. Pertanyaan
3. What is the meaning of progenys test?
4. Bagaimana cara meningkatkan efektifitas seleksi masa?
5. Bagaimana cara melakukan control persilangan?
6. What the differences between mass selection and ear to row selection?
7. Apa perbedaan antara seleksi berulang daya gabung umum dengan
khusus?
C. Quiz
.
Evaluasi dengan soal pilihan ganda, betul salah, isian dan essay
D. Proyek
.
Membuat makalah yang berhubungan dengan salah satu topic bahasan.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai