S2
S3
:
S4
S5
25% AA
12,5 % AA
25% Aa
12,5% aa
25% aa
: 37,5 % AA
6,25% AA
12,5% Aa
6,25% aa
37,5% aa
: 43,7 % AA
3,125% AA
6,25% Aa
3,125% aa
43,7% aa
: 46,875% AA
1,562% AA 3,125% Aa
1,562% aa 46,875% aa
Pasangan gen homosigot akan tetap homosigot dan apabila terjadi penyerbukan sendiri
secara terus menerus maka genotipe yang terbentuk adalah cenderung homosigot atau
genotip homosigot makin lama makin besar proporsinya.
Tanaman menyerbuk silang :
Gamet
GW
Gw
Gamet
GGWW
GGWw
GW
(kuning,halus
(kuning,halus)
)
GGWw
GGww
Gw
(kuning,halus
(kuning,
)
keriput)
GgWW
GgWw
gW
(kuning,halus
(kuning,halus)
)
GgWw
Ggww
gw
(kuning,halus (kuning,keriput
)
)
gW
gw
GgWW
(kuning,halus
)
GgWw
(kuning,halus
)
Ggww
(kuning,keriput
)
ggWW
(hijau,halus)
ggWw
(hijau,halus)
ggWw
(hijau,halus)
Ggww
(hijau,keriput)
GgWw
(kuning,halus)
Dari diagram persilangan dihibrid tersebut di atas merupakan contoh tanaman yang
meyerbuk silang dimana dapat dilihat bahwa fenotipe F2 memiliki nisbah 9 : 3 : 3 : 1
sebagai akibat terjadinya segregasi gen G dan W secara independen. Dengan demikian,
gamet-gamet yang terbentuk dapat mengandung kombinasi gen dominan dengan gen
dominan (GW), gen dominan dengan gen resesif (Gw dan gW), serta gen resesif dengan
gen resesif (gw).
2. Pada suatu populasi jagung diketahui ada 40 tanaman yang terserang penyakit bulai dari
total 1000 tanaman. Penyakit bulai dikendalikan oleh gen resesif b, tentukan frekuensi
fenotip tanaman tahan dan peka, frekuensi genotip tanaman tahan dan peka serta
frekuensi gen B dan b dari populasi jagung tersebut!
Diketahui :
* peka
: 40
* populasi
: 1000
* tahan
: 960
Ditanya :
* frekuensi fenotip tanaman tahan dan peka
* frekuensi genotip tanaman tahan dan peka
* frekuensi gen B dan b
Jawab :
* Frekuensi fenotip tanaman tahan dan peka
Frekuensi fenotip tanaman tahan
= 960/1000 = 0,96
Frekuensi fenotip tanaman peka
= 40/1000 = 0,04
Jadi frekuensi fenotip tanaman tahan yaitu 0,96 dan tanaman peka yaitu 0,0
* Frekuensi genotip tanaman tahan dan peka
BB = tahan
Bb = tahan
bb = peka
Frekuensi genotip BB = p2 = (0,8)2
= 0,64
Frekuensi genotip Bb = 2pq = 2(0,8)(0,2) = 0,32
Frekuensi genotip bb = q2 = (0,2)2
= 0,04
Jadi frekuensi genotip tanaman tahan yaitu BB + Bb = 0,64 + 0,32 = 0,96 dan
frekuensi genotip tanaman peka yaitu 0,04
* Frekuensi gen B dan b
Resesif = b = q
q2
= jumlah populasi peka/populasi total = 40/1000 = 0,04
q
= 0,2
p+q =1
p
= 1 q = 1 0,2 = 0,8
Jadi frekuensi alel B = 0,8 dan frekuensi alel b = 0,2
Seleksi massa adalah seleksi yang didasarkan pada penampilan fenotip. Dalam
seleksi ini tidak ada control persilangan. Langkahnya yaitu sebuah populasi
tanaman diseleksi sesuai penampilan fenotip yang diinginkan. Individu yang
terseleksi tersebut diberi tanda. Biji dari tanaman terseleksi tersebut dijadikan
satu untuk musim tanam kedepannya. Kemudian ditanam dan menjadi
populasi baru yang berasal dari benih individu terseleksi tersebut. Dilakukan
pemilihan kembali sesuai penampilan fenotip yang dikehendaki dan
seterusnya.
2. Gambar dan jelaskan bagan seleksi berulang fenotip dan seleksi berulang daya
gabung umum!
Seleksi daya
gabung umum
didasarkan atas
keadaan
keturunan dari
hasil perkawinan
satu induk dengan
beberapa induk
lain. Metode awal
dilakukan penanaman sebagai populasi dasar. Terjadi pernyerbukan sendiri
pada sejumlah individu sehingga dihasilkan sejumlah individu yang
merupakan generasi S1. Selanjutnya sebagian biji-biji dari galur-galur S1
ditanam dan disilangkan dengan tetua penguji (tetua jantan) serta sisa biji
disimpan. Biji hasil persilangan ditanam dengan ulangan secukupnya untuk uji
keturunan. Lalu ditentukan galur S1 dari hasil uji keturunan. Untuk sisa biji
galur S1 terpilih ditanam dan dibiarkan kawin secara acak sehingga terjadi
5. Apa perbedaan antara seleksi berulang daya gabung umum dengan khusus?
- Perbedaan seleksi berulang daya gabung umum dengan daya gabung khusus
Seleksi berulang daya gabung umum
Seleksi berulang daya khusus
Model perangen pada populasi bersangkutan
adalah aditif