Anda di halaman 1dari 14

Kuliah 8

SELEKSI
Seleksi = memilih; telah dilakukan semenjak
manusia hidup menetap. Misalnya, tanaman
dan ternak yang ada saat ini merupakan hasil
kegiatan seleksi dari nenek moyang manusia.
Ide sederhana dalam seleksi adalah mengizinkan
satu individu yang memiliki satuan gen terbaik
untuk bereproduksi sehingga generasi yad
memiliki satuan gen tsb. Individu dengan
satuan gen terbaik ini disebut memiliki nilai
pemuliaan (breeding values) terbaik.
1
• Individu dengan nilai pemuliaan terbaik =
memiliki nilai paling baik sebagai tetua
genetik (genetic parent).
• Dalam seleksi, kita memilih semua
individu yang memiliki nilai pemuliaan
terbaik.
• Hasil seleksi yang sukses adalah
peningkatan genetik pada generasi yad
dari satu populasi.
• Kemajuan seleksi tergantung pada
seberapa dekat genotipe berkorelasi
dengan penotipenya
2
Seleksi:
Dapat dikelompokkan ke dalam: (1) seleksi
alam, dan (2) seleksi buatan.

1. Seleksi alam
• Yaitu seleksi otomatis yang dilakukan
oleh alam/ lingkungan dimana suatu
makhluk hidup berada. Seleksi ini
berlangsung lambat namun pasti
(evolusi).
3
• Hanya individu yang mampu menyesuaikan diri
(beradaptasi) dengan perubahan lingkungan
yang bisa hidup terus (eksis). Bagi individu yang
lemah atau tidak mampu beradaptasi akan
musnah.
• Kenapa orang Afrika memiliki kulit hitam, dan
kenapa orang Eropa berkulit putih?

2. Seleksi buatan (artificial selection)


• Adalah seleksi yang dilakukan oleh manusia
dalam upaya meningkatkan frekuensi gen atau
kombinasi gen yang disukai.
4
• Seleksi dapat juga dikelompokkan: (a) otomatis
(automatic), dan (b) disengaja (deliberate
selection). Seleksi otomatis misalnya jumlah
anak sekelahiran pada babi, dan seleksi yang
disengaja misalnya seleksi pada tingkat
pertumbuhan.

Akibat genetik dari seleksi


• Seleksi tidak menciptakan gen baru, tapi
meningkatkan frekuensi gen atau kombinasi gen
yang disukai dan sekaligus menurunkan
frekuensi gen yang tidak disukai.
5
Seleksi untuk gen dominan
• sifat-sifat yang diatur gen ini biasanya disukai
• masalahnya bagaimana membedakan antara
individu homozigot dominan dan heterozigotnya
• prinsip seleksi ini = seleksi terhadap (melawan)
gen resesif
Seleksi terhadap gen dominan
• relatif mudah
• jika penetrasi gen ini 100 persen, maka tidak
ada ragam pada penotipnya = tidak ada seleksi
• jika penetrasi gen ini rendah maka penotipenya
beragam, maka seleksi terhadap gen dominan
6
• Seleksi untuk sifat yang dipengaruhi gen ini
akan berhasil tidak hanya didasarkan pada
penotipe individu saja, tapi juga pada penotipe
moyang, turunan, atau kerabat kolateralnya

Seleksi untuk gen resesif


• Relatif sederhana, jika: penetrasinya sempurna,
ekspresinya tidak terlalu beragam, frekuensinya
relatif tinggi
Seleksi terhadap gen resesif
• Sama halnya dengan seleksi untuk gen dominan
• Individu homozigot resesif mudah diidentifikasi
dan dikeluarkan dari kelompoknya
7
• untuk menekan/menghabisi frekuensi gen ini,
semua individu heterozigot harus dikeluarkan
• jika individu heterozigot lebih disukai, frekuensi
gen ini bisa meningkat walau semua homozigot
resesifnya dikeluarkan dari kelompok/populasi
• frekuensi satu gen jika semua gen resesifnya
F0
dikeluarkan (Fn) =
1  ( NxF0 )

• walaupun semua individu homozigot resesif dan


heterozigotnya dikeluarkan dari
kelompok/populasi, gen resesif tidak akan
pernah hilang karena adanya proses mutasi
8
Seleksi untuk gen epistasis
• epistasis = interaksi gen yang tidak sealel
• epistasis bisa saling melengkapi atau saling
menghalangi
• aksi gen ini mempengaruhi sifat-sifat penting pada
ternak
• apabila epistasis terlibat, menyebabkan terjadinya
penyimpangan pada seleksi individu yang secara genetik
unggul
Seleksi untuk gen dominan lebih
• Genotipe heterozigot lebih unggul dibandingkan
homozigotnya
• Memungkinkan melakukan satu seleksi yang dikenal
sebagai reciprocal recurrent selection. Hal ini membantu
sekali dalam memperbaiki combining ability dari dua
galur yang disilangkan.
9
• biasanya digunakan untuk menguji galur inbred
yang menghasilkan turunan unggul dalam
persilangan
• dua atau lebih galur diseleksi untuk keunggulan
combining ability dengan melakukan persilangan
resiprokal diantara galur
• jantan dan betina dari galur yang
memperlihatkan kemampuannya untuk
menghasilkan turunan silang unggul digunakan
untuk menghasilkan galur murni
• Seleksi resiprokal ini membutuhkan waktu dan
biaya yang besar
10
Seleksi untuk gen aditif
• aksi gen aditif banyak mempengaruhi sifat
ekonomi pada ternak
• heterozigotnya lebih unggul dibanding kedua
homozigotnya
• aksi gen ini diindikasikan apabila suatu sifat
memiliki heritabilitas tinggi, sedikit atau tidak ada
heterosis
• walau tidak mungkin menghasilkan breed murni
heterozigot, namun heterozigot ini bisa
dihasilkan dengan mengawinkan individu
homozigot untuk gen-gen yang berlawanan
11
• contoh, sapi roan (Rr) dapat dihasilkan dengan
mengawinkan individu merah (RR) dengan
individu putih (rr). Roan ini selalu dapat
dihasilkan dari perkawinan sesama roan

12
Metoda pendugaan nilai pemuliaan (breeding
value) satu individu dapat dari:
• Penotipenya sendiri dan
• Penotipe kerabatnya
Bentuk kekerabatan:
1. Kolateral (tidak langsung): paman, bibi,
sepupu, saudara kandung, saudara tiri
2. Langsung:
a. Turunan: anak jantan / anak betina
b. Tetua: bapak, induk, kakek, nenek

13
1. Seleksi berdasarkan individu
= seekor ternak dipelihara terus atau diafkir untuk
keperluan pembiakan berdasarkan pada
penotipenya sendiri untuk sifat tertentu.
• Kemajuan yang diperoleh dari seleksi
tergantung pada seberapa dekat genotipenya
berkorelasi dengan penotipenya.
• Penotipe individu beragam selama hidupnya
karena pengaruh lingkungan atau interaksi
antara genotipe dan lingkungan.
• Genotipe individu sudah tetap semenjak
pembuahan dan tidak akan berganti sampai
individu tersebut mati.

14

Anda mungkin juga menyukai