Anda di halaman 1dari 7

Aset Komunitas Pertanian dan pedesaan

Sub Bab
1.Pengertian Modal Komunitas
2.Macam macam Modal komunitas
3.Unsur Modal Komunitas
4.Peran Modal Komunitas
1. Pengertian Modal social / komunitas
Modal sosial dapat diartikan sebagai kiasan bukan dalam arti material, yaitu aset atau
modal nyata yang penting dalam hidup masyarakat, termasuk kemauan baik, rasa bersahabat,
saling simpati, serta hubungan sosial dan kerjasama yang serta antara individu dan keluarga yang
membentuk suatu kelompok sosial.
Modal sosial menjadi perekat bagi setiap individu, dalam bentuk norma, kepercayaan dan
jaringkerja, sehingga terjadi kerjasama yang saling menguntungkan, untuk mencapai tujuan
bersama. Modal sosial juga dipahami sebagai pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki
bersama oleh komunitas, serta pola hubungan yang memungkinkan sekelompok individu
melakukan satu kegiatan yang produktif. Modal sosial memegang peranan yang sangat penting
dalam memfungsikan dan memperkuat kehidupan masyarakat modern. Modal sosial yang lemah
akan meredupkan semangat gotong royong, memperparah kemiskinan, meningkatkan
pengangguran, kriminalitas, dan menghalangi setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
penduduk.
2. Jenis Modal Sosial / komunitas
Dalam suatu komunitas pasti mempunyai aset yang merupakan kekayaan dari komunitas
tersebut. Aset komunitas yang melekat dalam masyarakat adalah sebagai berikut:
1) Modal Fisik
Modal fisik merupakan salah satu modal dasar yang terdapat dalam setiap masyarakat, baik itu
masyarakat yang hidup secara tradisional maupun masyarakat yang hidup secara modern. Green
dan Hines (2002:113) melihat 2 (dua) kelompok utama dari modal fisik yaitu bangunan dan
insfrastruktur. Bangunan yang dimaksud disini dapat berupa rumah, perkantoran, pertokoan,
gedung perniagaan, dan sebagainya. Sementara itu insfrastruktur dapat berupa jalan raya,
jembatan, jalan kereta api, sarana pembuangan limbah, sarana air bersih, jaringan telpon dan
sebagainya.
2) Modal Finansial
Modal finansial adalah dukungan keuangan yang dimiliki suatu komunitas yang dapat digunakan
untuk membiayai proses pembangunan yang diadakan dalam komunitas tersebut. Salah satu
indikator yang menggambarkan modal keuangan masyarakat adalah dengan melihat banyaknya
penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
3) Modal lingkungan
Modal lingkungan dapat juga berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi, serta mempunyai nilai yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga
kenyamanan hidup.
4) Modal Teknologi
Modal teknologi dapat dimanfaatkan oleh suatu komunitas. Keberadaan teknologi dalam suatu
komunitas tidaklah selalu berarti teknologi yang canggih dan kompleks seperti apa yang
dikembangkan di berbagai negara yang berkembang.Modal teknologi yang dimaksud terkait
dengan ketersediaan teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk masyarakat, dan bukan sekedar
teknologi digital yang canggih seperti komputer, akan tetapi belum tentu bermanfaat bagi
masyarakat tersebut.
5) Modal Manusia
Kekuatan masyarakat yang menjadi titik tolak berkembangnya suatu negara tidak dapat
diragukan lagi terkait dengan unsur manusia yang menjadi modal dasar pembangunan mereka.
Modal manusia berbicara mengenai sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat
menguasaiteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, baik itu teknologi yang sederhana
maupun teknologi yang canggih.
6) Modal Sosial
Modal sosial adalah norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang berada di
dalamnya, dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan
(networking) antar warga masyarakat ataupun kelompok masyarakat. Norma dan aturan yang ada
juga mengatur perilaku individu baik dalam perilaku ke dalam (internal kelompok) maupun
perilaku ke luar (eksternal, hubungan dengan kelompok masyarakat yang lain).
Tiga bentuk modal sosial, yaitu :
a) Bonding capital yang merupakan modal sosial yang mengikat anggota masyarakat dalam
satu kelompok tertentu.
b) Bridging capital yang merupakan salah satu bentuk modal sosial yang menghubungkan
warga masyarakat dari kelompok sosial yang berbeda.
c) Linking capital yang merupakan suatu ikatan antara kelompok warga masyarakat yang
lemah dan kurang berdaya, dengan kelompok warga masyarakat yang lebih berdaya (powerful
people), misalnya bank, polisi, dinas pertanian, dsb.
7) Modal Spiritual
Pembangunan di level komunitas, seperti dengan pembangunan kesejahteraan sosial, pada
dasarnya bukanlah pembangunan yang bebas nilai (value-free). Hal seperti ini juga terjadi pada
pembangunan sosial, dimana pembangunan sosial itu sendiri bukanlah pembangunan yang bebas
nilai, tetapi lebih merupakan pembangunan yang mempunyai tolak ukur nilai tertentu (golden
standard= standar acuan), yang antara lain tergantung dari ‘aliran’dari para elite yang menjadi
para pelaku perubahan (change agents). Peran modal spiritual dalam proses pembangunan sosial,
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat meliputi beberapa fungsi, antara lain untuk:
a) Meningkatkan etos kerja dan memberikan daya dorong atau semangat (drive) yang positif
dalam melakukan pembangunan.
b) Memberikan jiwa dalam upaya pemberian bantuan.
c) Memberikan arah dalam pembangunan.
d) Menjadi guardian (pelindung) terhadap penyimpangan.
3. Unsur-unsur Modal Sosial / komunitas
1. Trust
Putnam mendefinisikan trust sebagai bentuk keinginan untukmengambil risiko dalam hubungan-
hubungan sosial yang didasari oleh perasaan ’yakin’, bahwa yang lain akan melakukan sesuatu
seperti yang diharapkan dan akan senantiasa bertindak dalam suatu pola tindakansaling
mendukung. Adapun Brehm dan Rahn mendefinisikan, trust sebagai penghargaan yang muncul
dalam sebuah komunitas yangberperilaku normal, jujur, dan kooperatif, berdasarkan norma-
normayang dimiliki bersama, demi kepentingan anggota yang lain dari komunitas itu.
2. Partisipasi dalam Jaringan Sosial Participation and Social Net Work
Kemampuan anggota masyarakat untuk menyatukan diri dalamsuatu pola hubungan yang
sinergis, akan sangat mempengaruhi, lemahatau kuatnya modal sosial dalam suatu masyarakat.
Kemampuan tersebutterwujud dalam bentuk partisipasi dalam membangun jaringan dalamsebuah
hubungan yang saling berdampingan. Partisipasi anggotamasyarakat harus berlandaskan prinsip
kesukarelaan (voluntary),kesaamaan (equality), kebebasan (freedom), dan keadaban (civility ).

3. Saling Tukar Kebaikan (Resiprocity )


Modal sosial selalu bercirikan saling tukar kebaikan (resiprocity )antar individu dalam suatu
kelompok ataupun antar kelompok dalamsuatu masyarakat. Resiprocity ini bukanlah suatu
bentuk pertukaranseketika seperti halnya proses jual-beli, akan tetapi lebih bernuansa altruism
(semangat untuk membantu dan mementingkan kepentinganorang lain
4. Norma-Norma Sosial (Social Norms)
Norma-norma sosial berperan penting dalam mengontrol bentuk-bentuk perilaku yang tumbuh
dalam masyarakat. Norma adalah sekumpulan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh
anggotamasyarakat pada suatu kelompok tertentu. Norma-norma tersebut mengandung sangsi
sosial yang dapat mencegah individu berbuat sesuatuyang menyimpang dari kebiasaan yang
berlaku di masyarakat. Aturan-aturan tersebut biasanya tidak tertulis, akan tetapi dipahami oleh
setiap anggota masyarakatnya dan menentukan pola tingkah laku yang diharapkan dalam konteks
hubungan sosial. Aturan-aturan kolektif itumisalnya menghormati pendapat orang lain, tidak
mencurangi orang lain,kebersamaan dan lainnya
5. Nilai-Nilai Sosial (Social Value)
Nilai sosial adalah suatu ide yang telah turun-temurun dalammasyarakat serta dianggap benar
dan penting oleh anggota kelompokmasyarakat. Misalnya nilai ’harmoni’, ’prestasi’, ’kerja
keras’, ’kompetisi’ dan lainnya adalah merupakan contoh-contoh nilai yang sangat umumdikenal
di dalam kehidupan masyarakat. Nilai sosial senantiasa jugamemiliki kandungan konsekuensi
yang ambivalen. Nilai harmoni misalnya,dianggap dapat kerukunan hubungan sosial yang
tercipta, akan tetapi disisi lain dapat menghalangi kompetisi dan produktivitas

4. Peran Modal Sosial / komunitas


Modal sosial mempunyai enam peran penting yaitu :
a. Percaya diri dalam arti confidence yang merupakan ranah psikologis individual sebagai sikap
yang akan mendorong seseorang dalam mengambil keputusan setelah menimbang resiko yang
akan diterima.;
b. Kerjasama yang menempatkan trust sebagai dasar hubungan antar individu tanpa rasa saling
curiga;
c. Penyederhanaan pekerjaan yang memfungsikan trust sebagai sumber untuk membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja kelembagaan-kelembagaan sosial;
d. Ketertiban dimana trust sebagai inducing behaviour setiap individu untuk menciptakan
kedamaian dan meredam kekacauan sosial;
e. Pemelihara kohesivitas sosial yang membantu merekatkan setiap komponen sosial yang hidup
dalam komunitas menjadi kesatuan
Daftar Pustaka
Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.
Soeroso , Andreas. 2008. Sosiologi 1 SMA Kelas X. Jakarta. Yudhistira Ghalia Indonesia.
Aprilian, R. (2016). Pemanfaatan Aset Komunitas Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kelompok
Tani Sido Mekar.

Anda mungkin juga menyukai