Anda di halaman 1dari 4

2.1.

1 Debit Rencana

Debit rencana adalah debit dengan periode ulang tertentu yang diperlukan akan melalui suatu

sungai atau bangunan air. (I Made Kamiana, 2011)

Debit rencana sebuah saluran dihitung dengan rumus umum berikut :


𝑐.𝑁𝐹𝑅.𝐴
Q= 𝑒

Dimana :

Q = Debit Rencana, l/dt

c = Koefisien pengurangan karena adanya sistem golongan

NFR = Kebutuhan bersih (netto) air di sawah, lt/dt/ha

A = Luas daerah yang diari, ha

e = Efisiensi irigasi secara keseluruhan

1. Penyiapan Lahan

Untuk perhitungan kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang

dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra (1968). Metode tersebut didasarkan pada laju air

konstan dalam It/dt selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut :

IR = Mek/(ek – 1)

Dimana :

IR = Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan (mm/hari)

M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi d dan perkolasi

di sawah yang sudah dijenuhkan M = Eo + P (mm.hari)

P = Perkolasi

K = MT/s

T = Jangka waktu penyiapan lahan (hari)


S = Kebutuhan air, untuk penjenuhan di tambah dengan lapisan air 50 m mm, yakni

200 + 50 = 250 mm.

Tabel 2.1 Koefisien Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan

(Sumber : Dinas PU KP-01, 2013)

T = 30 hari T = 45 hari

Eo + P S = 250 S = 300 S = 250 S = 300

(mm/hari) mm mm mm mm

5 11,1 12,7 8,4 9,5

5,5 11,4 13 8,8 9,8

6 11,7 13,3 9,1 10,1

6,5 12 13,6 9,4 10,4

7 12,3 13,9 9,8 10,8

7,5 12,6 14,2 10,1 11,1

8 13 14,5 10,5 11,4

8,5 13,3 14,8 10,8 11,8

9 13,6 15,2 11,2 12,1

9,5 14 15,5 11,6 12,5

10 14,3 15,8 12 12,9

10,5 14,7 16,2 12,4 13,2

11 15 16,5 12,8 13,6

2. Penggunaan Konsumtif
Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses

fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut :

Etc = Kc Eto

Dimana :

Etc = Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)

Eto = Evapotranspirasi tanaman acuan (mm/hari)

Kc = Koefisien tanaman

3. Perkolasi dan Rembesan

Laju perkolasi sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lempung berat dengan

karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat mencapai I - 3 mm/hari. Pada tanah-tanah

yang lebih ringan, lalu perkolasi bisa lebih tinggi. Dari hasil-hasil penyelidikan tanah pertanian

dan penyelidikan kelulusan, besarnya laju perkolasi serta tingkat kecocokan tanah untuk

pengolahan tanah dapat ditetapkan dan dianjurkan pemakaiannya. Guna menentukan laju

perkolasi, tinggi muka air tanah juga harus diperhitungkan. Perembesan terjadi akibat meresapnya

air melalui tanggul sawah.

4. Penggantian Lapisan Air

Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan

menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2

kali, masing-masing 50 mm (atau 3,3 mm/hari selama 1/2 bulan) selama sebulan dan dua bulan

setelah transplantasi.

5. Curah Hujan Efektif

Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70% dari curah hujan minimum

tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun.


Re = 0,7 x ½ Rs (setengah bulanan dengan T = 5 tahun)

Dimana :

Re = curah hujan efektif (mm/hari)

Rs = curah hujan minimum dengan periode ulang 5 tahun (mm)

Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau lt/dt/ha. Kebutuhan air belum

termasuk efisiensi di jaringan tersier dan utama. Efisiensi dihitung dalam kebutuhan pengambilan

air sungai.

Anda mungkin juga menyukai