1 Debit Rencana
Debit rencana adalah debit dengan periode ulang tertentu yang diperlukan akan melalui suatu
Dimana :
1. Penyiapan Lahan
Untuk perhitungan kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang
dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlstra (1968). Metode tersebut didasarkan pada laju air
konstan dalam It/dt selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut :
IR = Mek/(ek – 1)
Dimana :
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi d dan perkolasi
P = Perkolasi
K = MT/s
T = 30 hari T = 45 hari
(mm/hari) mm mm mm mm
2. Penggunaan Konsumtif
Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses
fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut :
Etc = Kc Eto
Dimana :
Kc = Koefisien tanaman
Laju perkolasi sangat tergantung kepada sifat-sifat tanah. Pada tanah lempung berat dengan
karakteristik pengolahan yang baik, laju perkolasi dapat mencapai I - 3 mm/hari. Pada tanah-tanah
yang lebih ringan, lalu perkolasi bisa lebih tinggi. Dari hasil-hasil penyelidikan tanah pertanian
dan penyelidikan kelulusan, besarnya laju perkolasi serta tingkat kecocokan tanah untuk
pengolahan tanah dapat ditetapkan dan dianjurkan pemakaiannya. Guna menentukan laju
perkolasi, tinggi muka air tanah juga harus diperhitungkan. Perembesan terjadi akibat meresapnya
Penggantian lapisan air dilakukan setelah pemupukan. Penggantian lapisan air dilakukan
menurut kebutuhan. Jika tidak ada penjadwalan semacam itu, lakukan penggantian sebanyak 2
kali, masing-masing 50 mm (atau 3,3 mm/hari selama 1/2 bulan) selama sebulan dan dua bulan
setelah transplantasi.
Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70% dari curah hujan minimum
Dimana :
Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam mm/hari atau lt/dt/ha. Kebutuhan air belum
termasuk efisiensi di jaringan tersier dan utama. Efisiensi dihitung dalam kebutuhan pengambilan
air sungai.