PENDAHULUAN
• Evapotranspirasi tanaman merupakan gambaran dari besarnya air yang
dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Nilai evapotranspirasi sangat
dibutuhkan sebagai dasar volume air yang akan diaplikasikan pada kegiatan
irigasi dan interval pemberian air irigasi
• Evapotranspirasi dapat dihitung dengan menggunakan beberapa persamaan
antara lain : Blaney-Criddle, Radiasi, Panci, Penman dan Penman-Monteith.
Selain itu evapotranspirasi dapat dihitung dengan perangkat lunak berupa dayet
dan Cropwat 8.
• Model Cropwat pada awalnya dikembangkan oleh FAO pada tahun 1990 yang
bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan dan manajemen proyek
irigasi.
APLIKASI CROPWAT 8
• Data input yang dibutuhkan untuk aplikasi Cropwat 8 adalah :
❖ Data metereologi berupa suhu udara maksimun dan minimun, kelembaban
relatif, lama penyinaran dan kecepatan angin untuk menentukan nilai
evapotranspirasi tanaman potensial (ETo) melalui persamaan Penman-
Monteith
❖ Data curah hujan harian (periode atau bulanan)
❖ Data tanaman berupa tanggal penanaman, koefisien tanaman (Kc),fase
pertumbuhan tanaman, kedalaman perakaran tanaman, fraksi deplesi dan
luas areal tanam (0-100% dari luas total area).
• Untuk penentuan jadwal irigasi (schedulling), dibutuhkan data :
❖ Tipe tanah yang meliputi total air tersedia,kedalaman perakaran maksimum,
deplesi lengas tanah awal ( % dari kadar lengas total tersedia).
❖ Ketebalan pemberian air yang dikehendaki
• Data yang dihasilkan dari analisis software Cropwat 8 berupa tabel dan grafik.
Hasil analisa dapat dilihat dalam bentuk interval harian, 10 harian atau bulanan.
IRIGASI DAN DRAINASE
CARA PERHITUNGAN
• Kebutuhan air tanaman (Crop Water Requirement, CWR) dihitung dengan
persamaan 𝑪𝑾𝑹 = 𝑬𝑻𝒐 𝒙 𝑲𝒄 𝒙 𝑳𝒖𝒂𝒔 𝑨𝒓𝒆𝒂𝒍 𝑻𝒂𝒏𝒂𝒎.
• Nilai Kc rata-rata diduga melalui interpolasi linier pada nilai Kc tiap fase
pertumbuhan tanaman. Nilai Kc dihitung sebagai
𝑲𝒄 𝒙 𝒂𝒓𝒆𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒖𝒕𝒖𝒑 𝒕𝒂𝒏𝒂𝒎𝒂𝒏, sehingga jika areal yang
digunakan sebesar 50% total area maka nilai Kc menjadi ½ dari nilai Kc yang
ada pada data.
• Untuk perhitungan CWR dan schedulling, data curah hujan harus didistribusikan
menjadi nilai harian. Hal ini dilakukan dengan memproses curah hujan bulanan
pada kurva kontinyu, selanjutnya mengansumsikan curah hujan bulanan dalam
6 curah hujan tinggi yang terpisah. Tiap lima hari sekali jumlah curah hujan
efektif dapat diubah.
• Dalam schedulling, dapat dipilih dua opsi yaitu jadwal irigasi atau neraca lengas
tanah harian. Jadwal irigasi menunjukkan status lengas tanah setiap ada
masukan air baru melalui curah hujan atau irigasi. Neraca lengas tanah harian
menggambarkan keadaan perubahan lengas tanah setiap fase pertumbuhan
tanaman.
• Total lengas tersedia (total available moisture, TAM) dihitung dengan 𝑻𝑨𝑴 =
𝒌𝒂𝒑𝒂𝒔𝒊𝒕𝒂𝒔 𝒍𝒂𝒑𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 − 𝒕𝒊𝒕𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒚𝒖 𝒙 𝒌𝒆𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎𝒂𝒏 𝒂𝒌𝒂𝒓.
• Lengas tanah yang tersedia (readily available moisture, RAM) dihitung dengan
𝑹𝑨𝑴 = 𝑻𝑨𝑴 𝒙 𝑷, dimana P merupakan fraksi deplesi.
IRIGASI DAN DRAINASE
Mulai
DIAGRAM ALUR
Tanggal tanam; KC; Mintakat Temperatur; Kecepatan angin; Penyinaran; Tekstur; Lengas ter- sedia;
perakaran; Ky Kelembaban Laju infiltrasi; Lengas tanah
awal
B
Input areal tanam setiap tanaman, tanggal dan tanggal tanam pada jaringan irigasi
Skhejul Irigasi
A Tentukan waktu, tanggal dan kedalaman, Irigasi pada persentase deplesi lengas tanah
(% RAM), Irigasi dengan interval tetap, Irigasi untuk ET atau penurunan hasil ; Tanpa
irigasi, hanya curah hujan
IRIGASI DAN DRAINASE
Estimasi kebut. Irigasi meliputi: (1) Waktu irigasi, waktu dan kedalaman,
(2) deplesi lengas tanah (3) ET aktual, (4) Perkolasi dalam, (5) kedalaman
irigasi, (6) Hasil tanaman
A
Tidak
Irigasi memuaskan atau
tidak
Ya
Untuk mengestimasi kebutuhan irigasi bulanandari jaringan irigasi dengan pola tanam
yanhg berbeda
Ya
Pola tanam berubah atau
tidak
B Tidak
Selesai
• Persiapkan data yang dibutuhkan meliputi data tanaman, data meteorologi dan
data tanah.
Dimana, PE adalah hujan efektif (mm) dan Ptot adalah hujan total (mm)
IRIGASI DAN DRAINASE
• Setelah input data, maka Cropwat 8 dapat mulai memproses data untuk
menghasilkan data lain berupa : koefisien tanaman, indeks daun tanaman,
evapotranspirasi tanaman, perkolasi, hujan efektif dan kebutuhan air tanaman.
• Selanjutnya Cropwat 8 mulai mensimulasi neraca air pada lahan yang meliputi
lama irigasi, tanggal dan ketebalan irigasi, deplesi lengas tanah, jumlah
perkolasi, evapotranspirasi tanaman aktual dan hasil tanaman
Dimana,
SMDt, SMDt-1 : deplesi lengas tanah pada dekade t dan t-1 (mm)
ETc : Evapotranspirasi tanaman aktual (mm)
PE : hujan efektif (mm)
IR : ketebalan irigasi (mm)
RO : Run Off (mm)
DP : perkolasi kedalam (mm)
𝒀𝒂
𝟏 − = 𝒌𝒚 𝟏 −
𝑬𝑻𝒂𝒀 𝑬𝑻
𝒎 𝒎
𝒀𝒂 𝒀𝒂 𝒀𝒂
𝟏− = 𝟏− 𝒙 𝒙……𝒙
𝒀𝒎 𝒀𝒎 𝟏 𝒀𝒎 𝒀𝒎
𝒀𝒂
𝒊 𝟐 𝒊
Dimana,
i = fase pertumbuhan tanaman
Ky = faktor reduksi hasil tanaman
Ya, ETa = hasil dan evapotranspirasi tanaman aktual
Ym, ETm = hasil dan evapotranspirasi tanaman potensial
IRIGASI DAN DRAINASE
𝒏
𝟏 𝑨𝒄𝒓𝒐𝒑
𝑸𝒈𝒓𝒐𝒔 = 𝒙 𝟎, 𝟏𝟏 𝒙 𝒔𝒄𝒉𝒆𝒎 𝒙 𝑬𝑻 𝒄𝒓𝒐 − 𝒆𝒇
𝒆𝒑 𝒙 𝑨 𝑨𝒔𝒄𝒉𝒆
𝒔 𝒆 𝒊=𝟏 𝒑 𝑷 𝒇 𝒙
𝒕 𝒎𝒆
Dimana,
Qgross = kebutuhan air bulanan untuk areal irigasi (l/detik)
ep = efisiensi irigasi (≤ 1 , tak berdimensi)
t = faktor waktu operasional (≤ 1, tak berdimensi)
i = indeks tanaman dalam pola tanam
Acrop = luas tanaman (ha)
Ascheme = total luas area irigasi (ha)
ETcrop = evapotranspirasi tanaman (mm/hari)
Peff = hujan efektif (mm/hari)
OPERASIONAL CROPWAT 8
• Tahapan-tahapan operasional Cropwat 8 sebagai berikut :
❖ Chart, berfungsi untuk menampilkan data atau hasil analisis berupa grafik
(climate/Eto/ RHmin, CWR, Irrigation Schedule/Water balance).
❖ Selanjutnya mulai input data metereologi, data tanaman dan data tanah
❖ Untuk memulai input data metereologi, klik icon
❖ Input data Country, yaitu negara dimana data meteorologi itu berasal
❖ Input data Station, yaitu stasiun meteorologi pencatat.
❖ Input data Altitude, yaitu tinggi tempat stasiun pencatat.
❖ Input data Latitude, yaitu letak lintang (Utara/Selatan).
❖ Input data Longitute, yaitu letak bujur (Timur/Barat).
❖ Input data Temperatur maksimum (oC/oF/oK),
❖ Input data Temperatur minimum,
❖ Input data Kelembaban relatif (%, mmHg, kPa, mbar),
❖ Input data Kecepatan angin (km/hari, km/jam, m/detik, mile/hari,
mile/jam),
❖ Input data Lama penyinaran matahari (jam atau %).
❖ Kemudian klik icon “Calculate ETo”, maka akan segera terisi nilainya
dalam unit mm/hari.
❖ Klik icon “Next”, untuk melanjutkan bulan berikutnya
❖ Lakukan langkah diatas sampai input data untuk bulan Desember
IRIGASI DAN DRAINASE
• Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data
dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file
data meteorology yang dikehendaki. Tampilannya sebagai berikut :
Misalkan data yang dibuka adalah data meteorologi dari stasiun pengamat meteorologi
:
• Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data
dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file
data hujan yang dikehendaki. Tampilannya sebagai berikut :
• Apabila data tersebut di atas telah ada dalam database, lakukan retrieve data
dengan klik menu Open (pada daftar menu di bagian atas). Kemudian buka file
data tanaman (misal : data tanaman dalam data base FAO) yang dikehendaki.
Selanjutnya lakukan editing sesuai dengan data yang diinginkan (tanggal tanam,
lama stage pertumbuhan dan kedalaman akar). Tampilannya sebagai berikut :
IRIGASI DAN DRAINASE
• Untuk melihat hasil analisis kebutuhan air irigasi atau neraca air dalam mintakat
perakaran, klik icon :
IRIGASI DAN DRAINASE
• Untuk memilih scenario irigasi atau tanpa irigasi, klik Options (menu di bagian
atas). Kalau dipilih irigasi lanjutkan dengan memilih metode pemberian air
irigasi (ada berbagai pilihan metode).
• Untuk melihat pengaturan alokasi air irigasi dalam jaringan, klik icon :
IRIGASI DAN DRAINASE
REFERENSI
FAO (Food and Agriculture Organization), 1998, Guidelines for computing crop
water requirements, Authors : Allen, R.G, L.S. Rereira, D. Raes and M.
Smith, Irrigation and Drainage Paper 56, Rome, Italy
PROPAGASI
A. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)
1. Sebutkan data input yang dibutuhkan oleh model Cropwat 8?
2. Sebutkan data output yang dihasilkan dari model Cropwat 8?
3. Jelaskan langkah-langkah dalam operasional Cropwat 8?
B. PROYEK
• Buat jadwal irigasi dengan menggunakan alat evaluasi Software Cropwat-
8.
• Data input menggunakan : (1) Data Meteorologi yang telah disediakan,
(2) Data Tanah sesuai lokasi atau pilih (liat, lempung, pasir) dan (3) Data
tanaman pilih yang ada di lokasi studi kemudian ambil database FAO
yang terdapat dalam Cropwat atau FAO-56.
• Hitung :
1. Evapotranspirasi potensial, bandingkan dengan hasil perhitungan pada
proyek Pokok Bahasan 2 (Neraca Air).
2. Kebutuhan air tanaman (ETc) atau CWR
3. Kebutuhan air irigasi (IWR)
4. Analisis kemungkinan reduksi produksi (%)
5. Berapa debit pemberian air sesuai dengan Efisiensi Irigasinya/Metode
Irigasi yang digunakan.
• Hujan efektif dihitung dengan rumus :
Pe = 70% (untuk tanaman padi) dan SCS USDA (tanaman selain padi)
IRRIGATION EFICIENCY :
1. Surface : 70%
2. Sprinkler : 80%
3. Drip : 90%
OUTPUT :
1. Tabel Meteorologi dan ETo
2. Tabel Crop Water Requiremnt
3. Tabel Irigation Schedule
4. Grafik Neraca Air di mintakat perakaran
IRIGASI DAN DRAINASE
PROPAGASI
DATA METEOROLOGI :
Stasiun pengamat : Karangkates
Altitude : 285 m
Latitude : 8.09 o L.S
Longitude : 112.29 o B.T
Bulan Temperatur Temperatur Kelembaban Kecepatan Lama Hujan
Maximum Minimum Relatif Angin Penyinaran
(o C) (o C) (%) (km/hari) (jam) (mm)
Januari 31.6 21.4 84.5 105.6 7.1 306
Februari 31.6 21.3 82.7 151.2 5.4 312
Maret 32.2 21.3 84.2 165.6 7.0 359
April 32.2 21.3 80.6 158.4 8.1 211
Mei 32.4 20.8 79.3 151.2 8.8 81
Juni 31.5 19.4 76.3 175.2 9.1 71
Juli 31.3 19.0 76.4 201.6 9.2 30
Agustus 31.3 18.3 75.5 228.0 9.3 6
September 32.0 19.5 72.1 213.6 9.1 25
Oktober 32.6 21.0 76.2 180.0 9.0 137
Nopember 32.1 21.4 79.2 141.6 7.2 261
Desember 31.1 21.7 83.6 127.2 4.8 409
KRITERIA SKEJULING :
Non-padi
No Irrigation Timing Irrigation Application
1 Irrigate at critical depletion (100%) Refill soil to 100% Field capasity
2 Irrigate at critical depletion (100%) Refill soil to 50% Field capasity
3 Irrigate at given ET crop reduction perstage Refill soil to 100% Field capasity
4 Irrigate at critical depletion (100%) Fixed application depth (50 mm)
5 Rainfed (No Irrigation) -
Padi
No Irrigation Timing Irrigation Application
1 Irrigate at critical depletion (100%) Refill to water depth (100 mm)
2 Irrigate at critical depletion (100%) Refill to water depth (50 mm)
3 Irrigate at given ET crop reduction perstage Refill to water depth (100 mm)
4 Irrigate at fixed water depth (50 mm) Fixed application depth (100 mm)
5 Rainfed (No Irrigation) -