Anda di halaman 1dari 57

PROGRAN STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNISSULA

Vaughn E. Hansen, Orson W. Israelsen, Glen E.


Stringham, 1984, Dasar-dasar dan Praktek
Irigasi ( terjemahan ), Penerbit Erlangga

Ray K. Linsley, Joseph B. Franszini, 1985, Teknik


Sumber Daya Air Jilid 1 dan 2 (terjemahan),
Penerbit Erlangga.

Lalu Makrup, 2001, Dasar-dasar Analisis Aliran di


Sungai dan Muara, UII Press, Jogyakarta
materi kuliah

DASAR-DASAR IRIGASI

1. PENDAHULUAN
2. PERENCANAAN JARINGAN
IRIGASI,
3. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
I. PENDAHULUAN
air
Air adalah salah satu sumber
daya yang mendukung
keberlangsungan hidup
manusia dan mahluk hidup
lainnya
air
semua air yang terdapat diatas
maupun dibawah permukaan
tanah,
termasuk dalam pengertian ini :
air permukaan, air tanah, air
hujan, air laut yang dimanfaatkan
di darat
air
1. KEBUTUHAN DASAR SEMUA MAKLUK HIDUP
konsumsi
sanitasi
Sarana transportasi
Kebutuhan untuk tumbuhan (irigasi)
dll
2. BENCANA
Kekeringan
Banjir
AIR IRIGASI
merupakan bagian dari daur Hidrologi

Irrigated area
Difinisi irigasi :

Irigasi adalah usaha penyediaan


dan pengaturan air untuk
menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air
permukaan, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa dan irigasi
rawa
PP 77/2001
Irigasi adalah suatu rekayasa teknik
dalam usaha penyediaan,
pengaturan, pemanfaatan, dan
pembuangan air irigasi untuk
menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi permukaan,
irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,
irigasi pompa dan irigasi tambak.
(PP Irigasi no 20/2006)
IRIGASI DIPERLUKAN JIKA :

• Curah hujan tidak mencukupi jumlah


yang dibutuhkan tanaman

• Curah hujan cukup tapi distribusinya


tidak tepat waktunya (tidak sesuai
dengan kebutuhan tanaman saat itu)
FUNGSI UTAMA :

• memenuhi kebutuhan air tanaman


• menjamin ketersediaan air
• menurunkan suhu tanah
• mengurangi kerusakan akibat frost
(embun beku)
• melunakkan lapis keras pada saat
pengolahan tanah
FUNGSI SPESIFIK :

• mengambil air dari sumber (diverting)


• Membawa/mengalirkan air dari sumber ke
lahan pertanian (conveying)
• mendistribusikan air kepada tanaman
(distributing)
• mengatur dan mengukur aliran air (regulating
and measuring)
• Membuang air berlebih ke saluran drainase
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI

Berdasarkan :
1. KEPEMILIKAN JARINGAN IRIGASI
YANG ADA DI INDONESIA
2. CARA PENGATURAN,
PENGUKURAN DAN KELENGKAPAN
FASILITAS
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI
1. Berdasarkan
KEPEMILIKAN JARINGAN IRIGASI
YANG ADA DI INDONESIA

JARINGAN IRIGASI PEMERINTAH


JARINGAN IRIGASI RAKYAT
JARINGAN IRIGASI SWASTA
JARINGAN IRIGASI PEMERINTAH

• Sarana irigasi melayani areal yang luas


• Bangunan-bangunan irigasi permanen dan relatif besar
• Dibangun oleh Pemerintah
• Bangunan Utama seperti Bendungan, Bendung,
Bangunan-bangunan pengambilan, Saluran primer,
saluran sekunder, dikelola oleh Pemerintah
• Sedangkan jaringan irigasi dibawahnya yang langsung
memberikan air ditingkat usaha tani (saluran tersier dan
kuarter) dikelola oleh pemerintah yang dibantu
masyarakat petani melalui suatu organisasi Perkumpulan
Petani Pemakai Air ( P3A)
JARINGAN IRIGASI RAKYAT

• Sarana irigasi di bangun dengan biaya / dana


masyarakat.
• dikelola oleh masyarakat
• Jaringan irigasi melayani areal yang sempit →
kurang dari 200 ha
• Jaringan irigasi mencakup jaringan tersier dan
kuarter
• Pengelolaan irigasi tanggung jawab para
petani (usaha tani)
JARINGAN IRIGASI SWASTA

• Sarana irigasi melayani areal yang sempit


• dibangun dan dikelola oleh swasta
(perorangan, badan usaha, kelompok
masyarakat di luar perkumpulan petani
pemakai air/P3A)
2. Berdasarkan
CARA PENGATURAN, PENGUKURAN DAN
KELENGKAPAN FASILITAS

• JARINGAN IRIGASI SEDERHANA


• JARINGAN IRIGASI SEMI TEKNIS
• JARINGAN IRIGASI TEKNIS
1. JARINGAN IRIGASI SEDERHANA

Dalam jaringan irigasi sederhana,


• Jaringan diusahakan sendiri secara mandiri oleh
petani pemakai air.
• pemberian air tidak diukur atau diatur.
• Ketersediaan air biasanya berlimpah
• Kemiringan sedang sampai curam, sehingga
mudah mengalirkan dan membagi air.
• biasanya jaringan ini terletak didaerah dataran
tinggi
lanjutan >>>>>

KELEMAHAN :
1.Terjadi pemborosan air, karena banyak air
yang terbuang
2.Air yang terbuang tidak selalu dapat mencapai
daerah rendah yang subur.
3.Bangunan penyadap bersifat sementara atau
tidak permanen, sehingga tidak bertahan lama
2. IRIGASI SEMI TEKNIS

Dalam jaringan irigasi semi teknis ,


• sudah memiliki bangunan sadap yang permanen
atau semi permanen yang dilengkapi dengan
bangunan pengambilan dan pengukuran
• Jaringan saluran sudah terdapat bangunan
permanen.
• Sistem bemberian air belum sepenuhnya mampu
mengatur dan mengukur
3. IRIGASI TEKNIS / IRIGASI

Dalam jaringan irigasi teknis :


• Sudah mempunyai bangunan sadap yang
permanen dan bangunan bagi yang mampu
mengukur dan mengatur kebutuhan air
• Pengukuran dan pengaturan dilakukan dari
bangunan penyadap sampai ke petak tersier.
• Saluran pembawa dan seluran pembuang
terpisah
Lanjutan >>>>>>

• Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam


jaringan irigasi teknis
• Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah
dengan luas keseluruhannya antara 50 – 100 ha
• Jaringan saluran tersier dan kwarter mengalirkan
air ke sawah
• Kelebihan air ditampung kedalan jaringan saluran
pembuang tersier dan kwarter.
JARINGAN IRIGASI
mencakup seluruh sarana prasarana yang merupakan
satu kesatuan untuk pengaturan air irigasi mulai dari
penyediaan, pengambilan, pengaliran/pembagian dan
penggunannya sampai kepembuangan air berlebih

PEMBUANGAN
SUMBER AIR PENGAMBILAN PENGALIRAN PENGGUNAAN
KELEBIHAN AIR

CONTOH SISTEM IRIGASI PERMUKAAN


SUMBER AIR
yang dipergunakan untuk irigasi :
1. AIR PERMUKAAN ( SURFACE WATER ),
air yang berada dan mengalir diatas
permukaan tanah ( sungai, danau,
waduk, rawa dll )
2. AIR TANAH ( GROUND WATER ),
Air yang terdapat didalam tanah
(akuifer)
CARA PENGAMBILAN AIR IRIGASI

1. GRAVITASI
2. POMPA
3. PASANG SURUT
Irigasi Sistem Gravitasi
Dalam sistem irigasi ini, sumber air
diambil dari air yang ada di
permukaan bumi yaitu dari sungai,
waduk , danau di dataran tinggi.
Pengaturan dan pembagian air irigasi
menuju ke petak-petak yang
membutuhkan, dilakukan secara
gravitatif.
Irigasi Sistem Pompa
Sistem irigasi dengan pompa bisa
dipertimbangkan, apabila pengambilan
secara gravitatif ternyata tidak layak dari
segi ekonomi mauupn teknik.
Cara ini membutuhkan modal kecil, namun
memerlukan biaya ekspoitasi yang besar.
Sumber air yang dapat dipompa untuk
keperluan irigasi dapat diambil dari sungai
atau dari air tanah
Irigasi
Pasang-surut

Yang dimaksud dengan sistem irigasi pasang-surut adalah suatu


tipe irigasi yang memanfaatkan pengempangan air sungai akibat
peristiwa pasang-surut air laut.
Areal yang direncanakan untuk tipe irigasi ini adalah areal yang
mendapat pengaruh langsung dari peristiwa pasang-surut air laut.
Untuk daerah Kalimantan misalnya, daerah ini bisa mencapai
panjang 30 - 50 km memanjang pantai dan 10 - 15 km masuk ke
darat.
Air genangan yang berupa air tawar dari sungai akan menekan dan
mencuci kandungan tanah sulfat masam dan akan dibuang pada
saat air laut surut.
CARA PENGALIRAN AIR IRIGASI

1. SALURAN TERBUKA (open channel)

2. JARINGAN PIPA (pipe network)


CARA DISTRIBUSI AIR IRIGASI

1. IRIGASI PERMUKAAN
2. IRIGASI CURAH
3. IRIGASI TETES
PRINSIP IRIGASI

PEMBUANGAN
SUMBER AIR PENGAMBILAN PENGALIRAN PENGGUNAAN
KELEBIHAN AIR

SUMBER AIR : PENGAMBILAN AIR :


1. AIR PERMUKAAN ( SURFACE WATER ), 1. GRAVITASI
2. AIR TANAH ( GROUND WATER ) 2. POMPA
3. PASANG SURUT
PENGALIRAN AIR :
1. SALURAN TERBUKA (open channel) PENGGUNAAN/DISTRIBUSI AIR :
2. JARINGAN PIPA (pipe network) 1. IRIGASI PERMUKAAN
2. IRIGASI CURAH
3. IRIGASI TETES
CONTOH
JARINGAN IRIGASI PERMUKAAN DENGAN
SISTEM GRAFITASI

CONTOH
JARINGAN IRIGASI GRAVITASI
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Pengertian irigasi
Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
Bendung

Kantong lumpur
evaluasi
JELASKAN :

1, Difinisi IRIGASI .
2. Irigasi diperlukan jika :
3. Klasifikasi jaringan Irigasi Berdasarkan :
- Kepemilikan Jaringan Irigasi
- Cara Pengaturan, Pengukuran Dan
Kelengkapan Fasilitas
4. Seluruh sarana prasarana Jaringan Irigasi
mulai dari penyediaan (sumber Air),
pengambilan, pengaliran/pembagian dan
penggunannya
5. Macam-macam Sistim Jaringan Irigasi
TUGAS KELOMPOK
( 1 kelompok maksimal 4 orang )

BUATLAH BAHAN PRESENTASI


tentang :

SISTEM JARINGAN IRIGASI

untuk dipresentasikan minggu depan,


presentasi maksimal 10 menit

Anda mungkin juga menyukai