Anda di halaman 1dari 4

PIAGAM MADINAH

Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam catatan sejarah dunia yang dibuat secara

tertulis pertama kali dibangun oleh Rosulullah Muhammad SAW ketika membangun tatanan

Negara Madinah pada Tahun 622 Masehi. Tatanan Negara Madinah dalam bingkai

kemajemukan agama, budaya dan bahasa terjalin harmonis dalam pranata hukum Piagam

Madinah yang sangat visioner. Kemajemukan bukan menjadi kendala utama untuk

mewujudkan persatuan dan kesatuan masyarakat Madinah yang terdiri dari kaum anshor,

muhajirin, yahudi, nasrani, dsb dalam rangka membangun kebesaran, kehormatan, kejayaan

dan kemuliaan Negara Madinah.

Rosulullah Muhammad SAW dalam Piagam Madinah (Perjanjian Madinah / Dustar

al Madinah / Sahofah al-Madinah) telah mengikut bimbingan wahyu dari ALLAH dan

berdasarkan norma-norma masyarakat Madinah ketika itu. Terdapat tiga langkah yang

diambil oleh Rosullullah dalam membentuk piagam Madinah:1

1) Langkah pertama, dilakukan oleh Rosulullah dengan mendirikan sebuah masjid

sebagai tempat orang Islam beribadah dan tempat Rosulullah menyampaikan ajaran

Islam serta tempat pentadbiran Rosulullah.

2) Langkah kedua, mengikat tali persaudaraan antara kaum Anshor dan Muhajirin, bagi

mewujudkan kesamaan pemahaman dan untuk membantu kaum Muhajirin memulai

hidup baru dengan pertolongan kaum Anshor.

3) Langkah ketiga, mengadakan perjanjian dengan orang Yahudi supaya sama-sama

mempertahankan Madinah dari ancaman luar.

Berdasarkan langkah-langkah tersebut maka lahirlah satu perjanjian yang dikenali

sebagai piagam Madinah. Perkara utama yang terkandung dalam Piagam Madinah adalah:2
1
https://ms.wikipedia.org/wiki/Piagam_Madinah diunduh 12-12-2016 jam 7:30 WIB.
2
Ibid.
1) Nabi Muhammad SAW adalah ketua negara untuk semua penduduk Madinah dan

segala pertikaian hendaklah merujuk kepada Baginda.

2) Semua penduduk Madinah dilarang bermusuhan atau menanam hasad dengki sesama

sendiri, sebaliknya mereka hendaklah bersatu dalam satu bangsa yaitu bangsa

Madinah.

3) Semua penduduk Madinah bebas mengamalkan adat istiadat upacara keagamaan

masing-masing.

4) Semua penduduk Madinah hendaklah bekerjasama dalam masalah ekonomi dan

mempertahankan Kota Madinah dari serangan oleh musuh-musuh dari luar Madinah.

5) Keselamatan orang Yahudi adalah terjamin selagi mereka taat kepada perjanjian yang

tercatat dalam piagam tersebut.

Pola kepemimpinan Rosulullah yang visioner demi persatuan dan kesatuan Negara

Madinah ini memiliki beberapa tujuan. Tujuan Piagam Madinah itu:3

1) Menghadapi masyarakat majemuk Madinah

2) Membentuk peraturan yang dipatuhi bersama semua penduduk.

3) Ingin menyatukan masyarakat pelbagai kaum

4) Mewujudkan perdamaian dan melenyapkan permusuhan

5) Mewujudkan keamanan di Madinah

6) Menentukan hak-hak dan kewajiban Nabi Muhammad dan penduduk setempat.

7) Memberikan garis panduan pemulihan kehidupan kaum Muhajirin

8) Membentuk Kesatuan Politik dalam mempertahankan Madinah

9) Merangkai kesepahaman dengan penduduk bukan Islam, terutama Yahudi.

10) Memberi peruntukan pampasan kepada kaum Muhajirin yang kehilangan harta benda

dan keluarga di Mekkah.

3
Ibid.
Adapun Prinsip-prinsip Piagam Madinah, yaitu:4

1) Al-Quran dan Sunnah adalah sumber hukum negara.

2) Kesatuan Ummah dan Kedaulatan Negara

3) Kebebasan bergerak dan tinggal di Madinah

4) Hak dan tanggungjawab dari segi ketahanan dan mempertahankan negara

5) Dasar hubungan baik dan saling bantu-membantu antara semua warganegara

6) Tanggungjawab individu dan negara pemerintah dalam menegakkan keadilan sosial.

7) Beberapa undang-undang keselamatan seperti hukuman Qisas dan sebagainya telah

dicatatkan

8) Kebebasan beragama

9) Tanggung jawab negara terhadap orang bukan Islam

10) Kewajiban semua pihak terhadap perdamaian.

Penulis mengambil Piagam Madinah sebagai dasar rujukan konsep persatuan dan

kesatuan dengan dasar pertimbangan bersifat universal. Terutama bila dikaji melalui isi

(content) atau kandungan Piagam Madinah. Negara Indonesia memiliki latar belakang

budaya heterogen yang relatif memiliki kemiripan dengan masyarakat Madinah (dulu:

Yastrib), meski tidak seutuhnya kemiripan tersebut. Terutama dalam hal heterogenitas kultur

(budaya), agama, tingkat pendidikan, dll, menjadi dasar pijakan penulisan disertasi. Di

samping sudah terujinya Negara Madinah menjadi negara maju pada zamannya sehingga

patut dijadikan teladan. Mampu mengakomodir berbagai kepentingan yang terdapat dalam

masyarakat tersebut. Tatanan hukum yang cukup adil dan dihormati oleh rakyatnya. Teruji

dan terbukti mampu membangun perdamaian, harmoni (keseimbangan) dalam bingkai

kerukunan, persatuan dan kesatuan serta ketahanan bangsa. Dipimpin oleh pemimpin

(Rosulullah Nabi Muhammad) yang terbaik, teruji dan diakui kepemimpinannnya oleh

rakyatnya dan negara lainnya.


4
Ibid.

Anda mungkin juga menyukai