Abstrak
Bangunan Heritage merupakan bangunan yang memiliki tolok ukur nilai sejarah
dikaitkan dengan peristiwa – peristiwa perjuangan dan juga tolak ukur umur dari bangunan
tersebut sekurang – kurangnya berusia 50 tahun. Dengan seiring bangunan heritage semakin
lama semakin banyak yang statusnya berubah menjadi bangunan terbengkalai sehingga
bangunnan tidak terawat.
Revitalisasi ini bertujuan agar bangunan cagar budaya dapat terus bertahan dan dapat
dilestarikannya bangunan tersebut sebagai peninggalan sejarah. Dengan menjadikannya
sebagai tempat fasilitas publik berupa restoran dan museum untuk menarik kaum milenia
agar masyarakat dan khususnya kaum milenia bisa lebih mengapresiasi bangunan cagar
budaya tidak hanya sebagai bangunan museum atau restoran tapi juga diapresisasi bangunan
dan sejarahnya.
Arsitektur Kolonial merupakan salah satu dari berbagai macam gaya arsitektur yang
diterapkan di Indonesia, khususnya kota-kota yang pernah dijajah oleh belanda seperti
Surabaya, Jakarta, Yogyakrata, Semarang.
Keberadaan bangunan berarsitektur kolonial ini merupakan salah satu konsep
perencanaan kota colonial yang dibangun oleh Hindia Belanda dengan teknologi bangunan
tropis. Bangunan yang gaya Arsitektur Kolonial memiliki kekhasan pada fasade
bangunannya.
Kata Kunci : Heritage, Revitalisasi, Arsitektur Kolonial.
Pendahuluan
Surabaya ternyata kaya warisan budaya arsitektur, beberapa diantaranya adalah
bangunan kolonial Belanda. Sebagai warisan kebudayaan, bangunan kolonial Belanda ini
memiliki nilai tersendiri yang bisa dilihat dari bangunannya. Nilai-nilai ini terlihat dalam
sejarah yang berkaitan dengan orang-orang atau peristiwa bersejarah di gedung-gedung
tersebut, nilai estetika yang didapatkan dari kualitas visual dan pengalaman inderawi di
dalam gedung tersebut serta nilai sosial. Arsitektur Kolonial tersebut tidak hanya dijumpai
pada bangunan hunian saja tetapi juga pada model bangunan museum, kantor, stasiun.
Pada kesempatan ini warisan budaya yang kami ambil adalah bangunan bekas taman
siswa yang terletak di Jl. Genteng Kali No.10 Surabaya. Bangunan taman siswa ini merupakan
bangunan heritage yang sudah tidak terawat dan sekarang sudah di ambil ahli oleh pemkot untuk di
jadikan museum pendidikan .
Metode Penelitian
Pada tulisan ini akan dijelaskan tentang bangunan dari peninggalan belanda yang
telah di revitalisasi sebagai museum pendidikan dari sejarah, ciri-ciri, bentuk, tata ruang,
ornamen, dan fasilitas. Data yang di gunakan dari dokumentasi pribadi dan artikel-artikel
yang ada di google.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Patrap Triloka dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
a) Atap
Atap Museum Pendidikan menggunakan
gaya Indisch Empire Era 1851-1880 merupakan
era bangunan kolonial Gaya Indisch Empire dan
juga Gaya Voor 1900. Gaya-gaya ini memiliki
ciri-ciri antara lain, bangunan memiliki halaman
yang luas, atap bentuk perisai, terkesan
Sumber : Dokumen Pribadi, 2020
monumental, cat dinding dari kapur putih,
Penyelesaian atap pada bagian atas yang berada di samping bangunan utama
menggunakan gevel dengan ornamentasi yang beragam.
b) Pintu
c) Jendela
d) Kolom
Zona Pra Aksara, Zona Diorama Pra Aksara, Zona Kerajaan, Zona Diorama Kerajaan, Ruang Zona Surabaya
Seminar, Sumber : Dokumen Pribadi, 2020
Sumber : Dokumen Pribadi, 2020
itu untuk sisi aritektur poada zona ini. Kita dapat melihat
jendela besar yang merupakan ciri bangunan colonial yang
direnovasi dengan menambahkan kaca pada bagian dalam
tanpa merubah jendela aslinya. Selain itu kita juga dapat
melihat pada bagian ats terlihat mesin pemadam
kebakaran dengan tabung dikespos karena tidak ingin
merusak plafon asli
Sumber : Dokumen Pribadi, 2020
Selain nyaman dengan ukuran ruang yang luas, view ruang ini
sangatlah indah dan maksimal karena terdapat bukaan pintu dan jendela kaca
luas yang menghadap langsung ke taman dan sungai. Penataan ruang ini pun
sangat efektif karena berada di tengah-tengah museum, dengan akses mudah
ke seluruh zona.
Koleksi Zona Seminar
Piala
Piala siswa-siswi
Sekolah Taman Siswa pada
masa pasca kemerdekaan
Mesin Ketik
Sabak
Camera Polaroid
Ekstrakurikuler Fotografi
Surat-surat
Rapor
Majalah Kawanku
Majalah kawanku merupakan salah satu majalah
remaja putri yang berusia antara 13 sampai 16 tahun.
Informasi yang diberikan biasanya mengenai masalah
fashion, psikologi, cerpen, film, music, dan selebritas.
Selain itu majalah ini juga sering memberikan bonus
dalam setiap edisinya, misalnya poster atau pin up.
Sumber : Dokumen Pribadi, 2020
Buku-buku pendidikan
Buku pelajaran SR
Buku Sekolah SD
Perlengkapan Belajar
b. Toilet
c. Ruang Menyusui
d. Musholla
D. Tanggapan/komentar/masukan terhadap museum yg dikunjungi