Anda di halaman 1dari 4

LKPD Nilai-Nilai Cerpen

Nama : Hikmal Ramadhan


Kelas : XI IPS 4
No Absen : 10

Cermatilah kutipan teks berikut!


Kutipan cerpen
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua? Sedang harta
bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka
berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya,
tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak
membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat.
Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk
disembah saja, hingga kerjamu lain tidak me muji-muji dan menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua
mesti masuk neraka! Hai malaikat, halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka sekarang apa jalan yang
diridai Allah di dunia. Tetapi Haji Saleh ingin juga kepastian, apakah yang dikerjakannya di dunia ini
salah atau benar. Tetapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, ia bertanya saja pada malaikat yang
menggiring mereka itu. “Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?”
tanya Haji Saleh. “Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau
takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu
sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya.. Itulah
kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya,
tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.” Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek.
Cerita yang memurungkan Kakek. Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata
apa aku tak pergi menjenguk. “Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget. “Kakek.” “Kakek?” “Ya. Tadi
subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. (Cerpen “Robohnya Surau
Kami”, AA Navis)

1. Berdasarkan kutipan tersebut isilah tabel berikut!

Jenis Pertanyaan Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan literal Dimana dan kapan terjadi? Disebuah surau di suatu tempat
tanpa dikatakan letak persisnya.
Waktu terjadinya peristiwa
adalah sepanjang hari. Tidak
ada waktu yang spesifik
Siapa saja tokohnya? •Tokoh “Aku” sebagai pengisah
(Navis)
•Ajo Sidi
•Kakek (Penjaga Surau)
•Haji Saleh

Pertanyaan interpretatif Apa maksud tersembunyi di Jangan menyia-nyiakan apa


balik pernyataan tokoh Ajo Sidi? yang kamu miliki
Apa makna lugas pernyataan Kasar
Ajo Sidi?
Pertanyaan integratif Bercerita tentang apakah Tentang kisah tragis matinya
cerpen tersebut? seorang kakek penjaga surau
(masjid yang berukuran kecil) di
kota kelahiran utama cerpen itu
Apa pesan moral yang hendak Amanah oranglain harus kita
disampaikan pengarang? sampaikan dengan benar
Pertanyaan kritis Ditinjau dari sudut pandang Tidak, karena tokoh kakek
agama, bolehkah apa yang hanya mementingkan dirinya
dilakukan tokoh Kakek? sendiri dan ketakutannya masuk
neraka, sehingga melupakan
cucu cucunya
Apa kelebihan dan kelemahan Kelebihan :
cerpen tersebut dilihat dari Mudah dimengerti
aspek kebahasaan? Kelemahan:
• Pemilihan kata masih banyak
yang kurang baik
• Batasan agama yang terdapat
dalam cerpen terdapat pada
pemilihan kata 'surau'. Kata
'surau' identik dengan tempat
beribadah umat muslim.
Sehingga bagi pembaca awam
yang memeluk agama selain
Islam merasa cerpen ini
diperuntukan hanya untuk umat
muslim saja. Seandainya kata
'surau' diganti dengan 'tempat
ibadah' saja mungkin akan lebih
menaikan nilai jual cerpen ini
• Tokoh Aku pada cerpen ini
seharusnya tidak perlu
ditampilkan, karena tidak
berpengaruh pada jalannya
cerita atau bisa dikatakan
“tanpa tokoh Aku, kejadian
tetap terlaksana". Jika tokoh
Aku tidak ada, mungkin ini akan
memperkecil kekurangan pada
cerpen ini dan mencegah
“pemborosan tokoh".
Pertanyaan Kreatif Bagaimana seandainya kalian Jika saya menjadi tokoh kakek,
menjadi tokoh Kakek? saya akan senantiasa sadar dan
berusaha agar tidak terlalu
dipengaruhi/mempercayai
omongan oranglain
Apa yang akan terjadi Kakek akan murung dan berfikir
seandainya tokoh Kakek tidak apa yang telah ia kerjakan untuk
meninggal? akherat itu sia-sia

2. Setelah mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang ada pada cerpen tersebut bagaimana aktualisasi
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan!

Nilai-nilai Kehidupan pada Bukti kutipan Aktualisasi dalam kehidupan


Cerpen
Nilai moral Tidak. Kesalahan engkau, • Kita harus menjaga harta
karena engkau terlalu benda yang kita miliki sehingga
mementingkan dirimu sendiri. anak cucu kita tidak mengalami
Kau takut masuk neraka, kesulitan di masa depan
karena itu kau taat • Kita harus menjaga hubungan
bersembahyang. Tapi engkau baik sesama
melupakan kehidupan kaummu • Jangan mementingkan diri
sendiri, melupakan kehidupan sendiri sehingga lupa bahwa
anak istrimu sendiri, hingga kita memiliki keluarga
mereka itu kucar-kacir
selamanya
Nilai budaya Aku bangun pagi-pagi. Aku Hubungan manusia dengan
bersuci. Aku pukul beduk tuhan yang menonjol
membangunkan manusia dari
tidurnya, supaya bersujud
kepada-Nya. Aku sembahyang
setiap waktu. Aku puji-puji Dia.
Aku baca Kitab-Nya.
Alhamdulillah kataku bila aku
menerima karunia-Nya.
Astagfirullah kataku bila
aku  terkejut.Masya  Allah
kataku bila aku kagum. Apa
salahnya pekerjaanku itu? Tapi
kini aku dikatakan manusia
terkutuk.
Nilai agama Sedang harta bendamu kau Beribadat tidak hanya berdo’a
biarkan orang lain dan sembahyang di surau saja,
mengambilnya untuk anak cucu bekerja keras juga merupakan
mereka. Dan engkau lebih suka peribadatan
berkelahi antara kamu sendiri,
saling menipu, saling memeras.
Aku beri engkau negeri yang
kaya raya, tapi kau malas. Kau
lebih suka beribadat saja,
karena beribadat tidak
mengeluarkan peluh, tidak
membanting tulang.

Anda mungkin juga menyukai