Anda di halaman 1dari 4

NAMA : VALENTIO GUSTI PURBA

NPM : 19314027
KELAS : TS 19 A
MATKUL : KONTRUKSI 3 (UAS)

1. Jelaskan apa itu bangunan berlantai banyak dan berikan tiga contoh gedung?
2. Sebutkan faktor dalam perencanaan system pembangunan struktur bangunan tinggi ?
3. Sebutkan beberapa unsur dalam bangunan berlantai banyak ?
4. Sebutkan dan jelaskan perbedaan pembuatan pondasi tiang pancang?
5. Jelaskan 3 sistem bangunan berlantai banyak ( sistem rangka kaku, sistem tabung, sistem sistem
plat rata)
6. Sebutkan faktor dalam perencanaan system pembangunan struktur bangunan tinggi ?
7. Jelaskan yang dimaksud dengan F-mash, Main wire dan Cross wire?
8. Sebutkan 3 cara pemasangan Plat rata dan jelaskan ?
9. Sebutkan 2 pengelompokan sistem tabung dan jelaskan ?
10. Jelaskan dan sebutkan ciri-ciri dari rangka kaku (Rigid frames) ?
11. Utilitas :
A. Sebutkan enam utilitas yg sudah diberikan.
B. Jelaskan masing-maisng dari enam tersebut.
C. Jelaskan masing-masing cara kerjanya.

Jawaban :

1. Pengertian dari high rise building yaitu bangunan gedung yang memiliki struktur tinggi.
Biasanya bangunan ini digunakan untuk hunian apartemen, selain itu juga digunakan sebagai
gedung yang difungsikan untuk perkantoran. Namun baru bisa dikatakan sebagai bangunan
tinggi apabila memenuhi beberapa karakteristik, sehingga bukan karena tinggi saja lalu bisa
dikatakan sebagai high rise building.
Meskipun pengertian dari high rise building adalah bangunan tinggi, namun hanya bangunan
yang memiliki ketinggian minimal 23 meter sajalah yang masuk dalam karakteristik bangunan
tinggi. Bangunan pencakar langit ini menjadi ideal karena terdapat lift di dalamnya, selain itu
juga dilengkapi dengan struktur bangunan yang kuat dan kokoh.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonsia merupakan salah satu negara yang memiliki rangkaian
gunung api teraktif di dunia. Selain itu wilayah Indonesia juga bertepatan dengan pertemuan tiga
lempeng bumi. Oleh sebab itu, Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana alam
seperti gempa bumi ataupun letusan gunung api. Sehingga memiliki struktur bangunan yang
kokoh dan kuat adalah sebuah keharusan dari bangunan gedung.
Contohnya bangunan :
Burj Khalifa (828 m),
Shanghai Tower (632 m),
Makkah Royal Clock Tower (601 m).

2. Beberapa faktor dalam perencanaan sistem pembangunan struktur bangunan tinggi adalah :
• Pertimbangan umum ekonomi.
• Kondisi tanah.
• Rasio tinggi lebar suatu bangunan.
• Pertimbangan fabrikasi dan pembangunan.
• Pertimbangan mekanis (sistem utilitasnya).
• Pertimbangan tingkat bahaya kebakaran.
• Pertimbangan peraturan bangunan setempat..
• Ketersediaan dan harga bahan konstruksi utama.

3. Unsur-unsur dalam bangunan berlantai banyak :


• Kolom
• Balok
• Atap
• Plat Lantai
• Tangga
• Pondasi
• Galian Tanah
• Struktur Basement

4. pondasi tiang pancang adalah sebuah bagian struktural dari sebuah bangunan yang membagi
tekanan gravitasi secara merata pada tanah dan berfungsi agar bangunan yang dibangun bisa
menjadi kuat dan berdiri dengan kokoh. Pondasi tiang pancang mempunyai bentuk seperti
sebuah kolom-kolom yang terbuat dari semen ataupun baja kokoh yang akan memperkuat
struktur bangunan.
Jenis-jenis Tiang Pancang :
• Tiang Pancang Kayu
• Tiang Pancang Beton
• Tiang Pancang Baja
• Tiang Pancang Komposit

5. Sistem struktur rangka kaku (rigid frame structural system)


• Dalam struktur rangka yang kaku, balok dan kolom dibangun secara monolitik untuk
menahan momen yang dikenakan karena beban.
• Kekakuan lateral dari kerangka kaku tergantung pada kekakuan lentur dari kolom, girder dan
koneksi di dalam perencanaannya.
• Sangat cocok untuk bangunan beton bertulang.
• Ini dapat digunakan dalam konstruksi baja juga, tetapi koneksinya/sambungannya akan
mahal.

Sistem struktural tabung (tube structural system)


• Sistem ini terdiri dari kolom eksterior dan balok yang menciptakan bingkai kaku dan bagian
interior sistem yang merupakan bingkai sederhana yang dirancang untuk mendukung beban
gravitasi.
• Bangunan ini berfungsi seperti tabung hampa yang setara.
• Secara substansial ekonomi, hanya membutuhkan setengah dari material yang diperlukan
dibandingkan pembangunan bangunan berbingkai biasa.
• Beban lateral ditentang oleh berbagai koneksi, kaku atau semi kaku, disuplementasi bila
diperlukan oleh elemen bracing dan truss.
• Digunakan untuk pembangunan gedung hingga 60 lantai.

Plat datar dan sistem struktural pelat datar (flat plate and flat slab structural system)
• Sistem ini terdiri dari lempengan (datar atau pelat) yang terhubung ke kolom (tanpa
menggunakan balok).
• pelat datar adalah sistem rangka beton bertulang dua arah yang menggunakan pelat tebal
yang seragam, bentuk struktural yang paling sederhana.
• Slab datar adalah sistem struktur dua arah yang diperkuat yang mencakup panel jatuh atau
kolom utama di kolom untuk menahan beban yang lebih berat dan dengan demikian
memungkinkan rentang yang lebih panjang.
• Resistensi lateral tergantung pada kekakuan lentur komponen dan koneksinya dengan pelat
yang terkait dengan gelagar kerangka kaku.
• Cocok untuk membangun hingga 25 lantai.

6. Type sistem struktur bangunan bertingkat tinggi :

1. Dinding pendukung sejajar (Pararel bearing wall).


2. Inti dan dinding pendukung (fasade Core and fasade bearing wall).
3. Boks Berdiri sendiri (Self support box).
4. Plat terkantilever (Cantilevered slab).
5. Plat rata (Flat slab).
6. Interspasial (interspatial).
7. Gantung (suspention).
8. Rangka Selang Seling (Staggered truss).
9. Rangka Kaku (Rigid frame).
10. Rangka Kaku dan Inti (Rigid frame and core).
11. Rangka Trussed (Trussed frame)
12. Rangka Belt trussed dan inti (Belt trussed frame and core).
13. Tabung dalam tabung (Tube in tube).
14. Kumpulan tabung (Bundled tube).

7. Main wire adalah susunan material yang digunakan dalam media penarikan beton pratekan,
biasanya disebut tendon.
F-mash adalah perbandingan antara jumlah semen dan air pada beton.
Cross wire adalah kawat-kawat berdiameter kecil dan tipis untuk membentuk kabel.

8. Bekisting/Cetakan Balok
• Hal penting yang perlu mendapatkan perhatian pada pembuatan balok adalah tempat
peftemuan antara ujung akhir balok dengan kolom. Permukaan balok pada ujungnya
harus benar-benar menyatu/monolit dengan kolom terutama pada bidang persentuhan
kedua komponen tersebut.
Balok Bebas Berdiri Sendiri
• Komponen bangunan jenis ini pelaksanaan pembuatannya tidak bergantung pada
komponen lain. Sebagai pendukung beban pelat lantai, jenis balok ini paling umum
digunakan.
Balok yang Menyatu dengan Pelat
• Sistem lain yang mungkin digunakan dalam pelaksanaan pengecoran balok dan pelat
adalah struktur cetakan antara balok menjadi satukesatuan dengan struktur
Bekisting/Cetakan Pelat. Artinya bahwa cetakan untuk kedua komponen tersebut tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.

9. SISTEM TABUNG(TABULAR SYSTEM) • Struktur tabung merupakan struktur yang mirip


tabung dan berdiri seperti cerobong amp. Untuk suatu bangunan tinggi struktur tabung ini
merupakan struktur yang paling baik digunakan untuk menahan beban lateral. Contoh gambar
sistem tabung
Jenis-jenis struktur tabung - Tabung Berongga (Hollow Tube)
a. Tabung Rangka (Frame Tube)
b. Tabung Pengikat (Musses Tube):
1. Tabung Rangka Kolom Diagonal (Column Diagonal Trussed Tube);
2. Tabung Rangka Lattice (Lattice Mussed Tube)

10. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) selain ada tatap muka juga ada pembelajaran melalui
penggunaan modul sebagai bahan ajar yang akan membantu pembelajaran peserta didik. Modul
Konsep Dasar Konstruksi Perkerasan Kaku ini dimaksudkan untuk membekali peserta diklat
tentang pengetahuan sejarah perkerasan kaku baik di luar negeri maupun di Indonesia, sifat
umum perkerasan kaku, jenis-jenis perkerasan kaku, jenis-jenis sambungan pada perkerasan
kaku, perkembangan peralatan untuk pelaksanaan perkerasan kaku, hingga lapis tambah
(Overlay) yang di gunakan dalam konstruksi perkerasan kaku jalan beton.

11. Sistem Plambing dan Sanitasi


• Plambing dan sanitasi merupakan bagian dari sistem utilitas bangunan yang harus ada di
setiap bangunan, baik itu bangunan bertingkat maupun horizontal.
Sistem Pencegah Kebakaran
• Bangunan-bangunan tinggi wajib memiliki sistem pencegah kebakaran untuk
menghindari korban jiwa dan kerugian harta benda.
Sistem Tata Udara dan Ventilasi
• Perancangan sistem tata udara berkaitan dengan pengkondisian lingkungan melalui
pengendalian suhu, kelembaban dan arah pergerakan udara.
Sistem Pencahayaan dan Elektrikal
• Sistem utilitas bangunan selanjutnya yang harus dirancang dengan cermat, yaitu
perancangan daya listrik atau pencahayaan.
Sistem Transportasi dalam Bangunan
• Pada bangunan bertingkat seperti gedung perkantoran, hotel, dan apartemen sistem
transportasi yang memadai mutlak diperlukan.
Sistem Keamanan
• Sistem utilitas bangunan yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan adalah
perancangan sistem keamanan atau security.

Anda mungkin juga menyukai