Anda di halaman 1dari 10

ARSITEKTUR

seni yang berlogika

ROMAWI

Romawi adalah daerah yang sekarang dikenal dengan nama Italia


dengan ibukota Roma

Roma, ibukota dari Kekaisaran Romawi. Kaisar Romawi pertama,


Augustus (dinobatkan 27 SM), mengatakan “Aku mendirikan
Roma, kota dari batu; dan meninggalkannya, kota dari marmer” .
Roma mempunyai bermacam-macam jenis bangunan dengan
kekhasan dan keindahannya. Roma, adalah kota berpenduduk
mungkin sampai dengan 1 juta jiwa. Hal ini menyebabkan sarana
dan prasarana yang lebih baik mutlak diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk kota. Kebutuhan seperti
makanan dan minuman, permukiman, pasar dan hiburan
merupakan beberapa hal yang harus dipikirkan oleh para arsitek
dan perencana kota. Karena di tiap daerah kekuasaannya (Eropa,
Asia Kecil, Afrika Utara) ditempatkan gubernur dan pasukan yang
akan tinggal dalam waktu yang tidak sebentar, kota-kota yang
dibangun Romawi di daerah kekuasaannya tersebut juga
dibangun dengan perencanaan yang baik mengikuti perencanaan
di Roma. Ciri khas kota Romawi, seperti forum, pemandian
umum, teater dan kuil, selalu ada di kota-kota tersebut.

Mengenali Bangunan Kekaisaran Romawi


Yang menonjol adalah penggunaan bentuk lengkung/busur dan
gaya/order klasik
Jenis bangunan yang dibangun: kuil, basilica, gerbang
kemenangan, teater, pemandian umum, jembatan, aqueduct dan
vila.

PENGARUH YUNANI
Pengaruh Yunani pada arsitektur Romawi sangat terlihat. Banyak
bangunan megah Romawi dibangun oleh pekerja Yunani.
(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image12.png)

Arsitektur Romawi mengadaptasi arsitektur Yunani dengan skala


yang lebih besar

Arsitektur Yunani yang hanya mempunyai komponen vertikal dan


horisontal mempunyai keterbatasan, antara lain jarak antar
kolom yang tidak bisa terlalu besar, juga bangunan tidak bisa
lebih tinggi dari dua lantai.
Bangsa Romawi menggunakan busur lengkung yang diletakkan
pada kolom. Sistem struktur ini memberikan kemampuan
menopang beban yang jauh lebih baik.
Bangunan yang kecil atau bangunan satu lantai dibangun dengan
gaya Yunani. Bangunan yang lebih besar menggunakan busur
lengkung. Pada bangunan ini gaya arsitektur Yunani digunakan
lebih sebagai dekorasi.

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image13.png)

GAYA ARSITEKTURAL ROMAWI

Kombinasi kolom dan busur lengkung


Romawi mempunyai lima buah gaya arsitektur (order)
Tiga di antaranya merupakan ‘pinjaman’ langsung dari gaya
Yunani: Doric, Ionic dan Corinthian. Corinthian merupakan
gaya yang paling populer di Romawi.
Dua gaya lain yang ditambahkan oleh bangsa Romawi adalah
Tuscan (bentuk yang lebih sederhana dari gaya Doric), dan
Composite (gaya Corinthian yang lebih kaya ornamen)
Pada bangunan lebih dari satu lantai, gaya arsitektural
diletakkan berurutan dari atas ke bawah. Paling bawah gaya
Doric, di atasnya Ionic, dan paling atas Corinthian.
Pintu dan jendela biasanya berbentuk segi empat. Pada sisi-sisi
pintu dibuat bentuk kolom.
Bahan bangunan yang digunakan: batu bata, keramik, semen,
beton dan besi.
Bangsa Romawi telah mengembangkan beton yang
memungkinkan mereka membuat bentukan atap lengkung
(vault) dan kubah Romawi. Bentang kubah ini – sebagian
bergaris tengah di atas 50 m – tidak tertandingi sampai
ditemukannya konstruksi baja pada abad ke-19.

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image14.png)

Struktur dasar dari busur dan atap lengkung. Konstruksi dari


busur

(A) memerlukan struktur kayu sementara (bekisting) untuk


menahan voussoirs (batu atau bata bentuk lengkung) sampai batu
kunci, atau voussoir tengah, dapat diletakkan di tempatnya.
Antara busur dihubungkan dengan bantuan impost

(B)   busur-busur dapat dihubungkan

(C) untuk membentuk lorong, atau semacam terowongan dengan


atap lengkung. Beberapa lorong beratap lengkung

(D) digunakan untuk membentuk langit-langit lengkung. Bentuk


atap lengkung ini juga dapat divariasikan dengan
menyilangkannya

(E)   sehingga membentuk lorong yang menyilang.

Bahan bangunan yang dipakai di Romawi adalah bata, keramik,


semen, beton dan besi. Beton, yang dikembangkan bangsa
Romawi, adalah bahan yang sangat kuat, tahan lama, sekaligus
ekonomis.Beton memungkinkan Romawi membangun bangunan
bentuk kubah.

KUIL
Kuil Romawi banyak mengambil bentuk dan mirip dengan kuil
Yunani. Banyak kuil Romawi yang masih terpelihara sampai
sekarang karena setelah jaman Romawi kuil-kuil diubah
pemakaiannya menjadi gereja. Kuil dibuat di atas dasar yang
tinggi dimana terdapat tangga yang mengarah ke bangunan.
Barisan kolom mengelilingi sekitar bangunan, baik dengan denah
berbentuk segi empat, ataupun denah berbentuk lingkaran.
Kebanyakan menggunakan gaya Corinthian atau Ionic yang kaya
dengan dekorasi.

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image15.png)

PEMANDIAN UMUM

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image16.png)

Pada masanya, di kota Roma saja terdapat lebih dari 800


pemandian umum. Pemandian umum besar merupakan pusat
kehidupan sosial di Romawi. Beberapa gedung pemandian
mempunyai teater, tempat olahraga dan restoran. Terdiri dari
ruang panas dan dingin. Biasanya kolam renang terbuka
merupakan tujuan terakhir. Pemanasan dilakukan dengan
menyalurkan udara yang dipanaskan di ruang bawah tanah
melalui bata di dinding dan lantai. Keseluruhan bangunan kaya
dengan dekorasi. Perunggu banyak digunakan di pintu dan
jendela. Kolom dibuat dari marmer. Pelayanan dilakukan melalui
jalur jalan di bawah tanah, sehingga tidak mengganggu orang di
dalam bangunan.

TEATER

Bagian terpenting dari teater adalah auditorium, orchestra dan


panggung. Di belakang panggung terdapat bangunan, biasanya
setinggi dua sampai tiga lantai, digunakan sebagai ruang ganti
pemain.

(https://atpic.files.wordpress.com/2
010/07/image17.png)

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image18.png)

AMPHITEATER
Umumnya digunakan sebagai tempat pertunjukan pertarungan
gladiator. Arena (bagian tengah sebagai tempat pertunjukan)
berbentuk lingkaran atau elips. Di sekelilingnya adalah tempat
penonton. Di bawah arena merupakan tempat gladiator dan
kandang binatang. Tempat duduk paling baik disediakan untuk
pegawai pemerintah. Di atasnya untuk orang kaya dan
terpandang, sisanya bagi penonton yang lain. Tempat duduk
sudah diberi nomor.
(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image19.png)

Amphiteater di Pompeii

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image20.png) Colosseum

Colosseum di Roma (70-82), terkenal karena sistem lengkung


bertingkatnya yang terbuat dari beton. Disebut Colosseum karena
dulunya berdiri patung Nero yang sangat besar di dekatnya,
namun nama sebenarnya adapat Amphiteater Flavian.

GERBANG KEMENANGAN (TRIUMPHAL ARCH)

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image21.png)

Gerbang Constantine
Gerbang Constantine, Roma, (312-5) dibangun untuk menghormati
kemenangan Constantine Agung atas Maxentius, yang menjadikan
Constantine sebagai penguasa absolut Kekaisaran Romawi.
Gerbang ini terdiri dari tiga pintu dengan busur dan empat kolom
dan kaya dengan ornamen. Gerbang kemenangan dibuat untuk
memperingati kemenangan militer atau kejadian penting.
Biasanya ditempatkan di jalan utama menuju kota. Gaya
arsitektur yang sering dipakai adalah Corinthian dan
Composite.Bagian di atas entablature disebut dengan attic/loteng.
Di atas attic terdapat kelompok patung yang besar, biasanya
berbentuk kereta perang dengan empat atau enam kuda.

AQUEDUCT dan JEMBATAN


Aqueduct adalah saluran air, terbuat dari satu, dua atau tiga
tingkat busur lengkung, yang dibuat sebagai suplai air bagi kota-
kota di Romawi. Beberapa mempunyai panjang beberapa
kilometer. Diperkirakan pada waktu itu diperlukan sampai 1500
juta liter air per hari bagi kota Roma yang disalurkan melalui 11
aqueduct. Dari aqueduct air dialirkan ke pipa-pipa yang
mendistribusikan air ke seluruh kota.

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image22.png)

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image23.png)
Aqueduct Romawi di Spanyol
Dikenal dengan nama El Puente, aqueduct ini terbentang dari
Sungai Frío ke kota Segovia dengan panjang sekitar 16 km, dan
mencapai tinggi 28,5 m.

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image24.png)

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image25.png)

ARSITEKTUR DOMESTIK

Tiga bentuk kediaman di Romawi adalah domus, villa dan insula.


Domus adalah tipikal rumah umum keluarga di Romawi. Biasanya
berbentuk simetris, dan tdari koridor pintu masuk (fauces), ruang
utama (atrium) tanpa atap, ruang tidur (cubiculruang kantor
(tablinum), ruang makan (triclinium), dapur (culina) dan taman
kecil (hortus). Villa merupakan rumah yang lebih besar dan
mewah, biasanya dimiliki oleh orang kaya Romawi. Di dalam
areanya terdapat lapangan, taman, kolam, tempat pemujaan.
Insula adalah bangunan lebih dari satu lantai yang terdiri dari
kamar-kamar yang dapat disewa. Mirip dengan apartemen di saat
sekarang.
(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/image26.png)

(https://atpic.files.wordpress.com/2010/07/i
mage27.png)

interior rumah romawi

Posted on July 24, 2010July 26, 2010 by


atpic This entry was posted in
Perkembangan Arsitektur and tagged
Arsitektur Romawi. Bookmark the
permalink.

3 thoughts on “ROMAWI”

YAHYA SAYS:
MARCH 31, 2015 AT 08:52
Thanks! Matur Nuwun! Pas buat materi presentasi gue,, terima
kasih. Bagus,. Terus kalo Roman Doric, Roman Tuscan, Roman
Composite, itu gimana arsitektur nya? Terima Kasih…….

REPLY
ATPIC SAYS:
APRIL 3, 2015 AT 12:46
Kalau materi tentang roman doric, tuscan dan
composite yang pembahasannya jauh mendalam. Saya
sulit mencari litelatur yg berkompeten, jadi tidak
dimasukkan. Pembahasan yang paling banyak mengenai
perbedaan doric, tuscan dan composite sepengetahuan
saya, paling banyak bahasannya tentang wujud
kolomnya saja.
REPLY
ARSITEK RUMAHAN SAYS:
SEPTEMBER 27, 2015 AT 10:43
artikelnya bagus mas..
thx

REPLY

BLOG AT WORDPRESS.COM.

Anda mungkin juga menyukai