Anda di halaman 1dari 13

POLIMER ALAM TINGGI DAN POLIMER SEMULA JADI

Tugas Makalah
Disusun Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Polimer

Dosen Pengampuh :
Prof. Dr. Hj. Siti Nuryanti, M.Si

Oleh Kelompok II :

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
NOVEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya
dapat menyelesaikan makalah berjudul “Polimer Alama Tinggi dan Polimer Semula
Jadi” tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas  pada mata Kuliah Kimia Polimer di Universitas Tadulako. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kimia polimer.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Prof. Dr. Hj. Siti Nuryanti,
M.Si selaku dosen mata mata kuliah kimia polimer. Tugas yang telah diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait materi poimer. Saya juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Sulawesi, 29 September 2021

Seluruh Anggota Kelompok


DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 1-2
BAB II : PEMBAHASAN .................... .................................... 2-13
A. Polimer ............................................................................ 2
B. Penlusian Struktur Polimer ................................................ 2-3
C. Polimer Alam Tinggi ........................................................ 3-5
D. Polimer Semula Jadi
BAB III : KESIMPULAN............................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengetahuan yang dimiliki manusia terus menerus berkembang seiring dengan
perkembangan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan manusia mendorong dihasilkannya
teknologi-teknologi baru. Satu hal yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
teknologi baru adalah material-material baru yang ikut menunjang perkembangan teknologi
tersebut. Material yang pertama kali dimanfaatkan oleh manusia di zaman purbakala adalah
batu. Pada masa tersebut, manusia membuat sebagian besar peralatan yang diperlukan
untuk menunjang kehidupannya dari batu-batuan. Contoh produk peninggalan zaman
purbakala adalah perkakas dan monumen yang terbuat dari batu. Pada abad pertengahan,
manusia mulai mengenal besi dan perunggu.

Abad pertengahan ini kemudian disebut sebagai zaman logam. Penggunaan logam telah
mengubah cara hidup manusia abad pertengahan. Pada masa ini, peralatan rumah tangga
dan perkakas dibuat dari logam. Beragam alat berbahan dasar besi tempa dan paduan logam
berkembang pesat. Contoh peninggalan abad pertengahan adalah koin-koin hingga
peralatan perang seperti pedang dan baju besi. Pada perkembangan berikutnya, manusia
modern mulai beralih dari logam dan mulai mengembangkan material baru, yaitu plastik.
Penggunaan plastik, dan polimer pada umumnya, di berbagai kehidupan manusia modern
telah begitu luas dan aplikasinya terus meningkat secara eksponensial. Tidak terlalu
berlebihan kiranya apabila kita katakan masa sekarang sebagai abad polimer.
B. Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Apa itu Polimer?
2. Bagaimana Penulisan Struktur Polimer?
3. Apa itu Polimer Alam Tinggi dan Polimer Semula Jadi?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Polimer

Polimer adalah suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan
ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly =
banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit
molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis
monomer yang saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau
berbeda. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.

Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar yang
terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang
kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer
adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantairantai atom yang
dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi
dimana molekul monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk
membentuk suatu rantai linier ataujaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer
didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan
kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat
polimer. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya, yaitu yang berasal dari alam
(polimer alam tinggi) dan polimer yang sengaja dibuat oleh manusia (polimer
sintetis atau semula jadi).

B. Penulisan Struktur Polimer


molekul polimer adalah makromolekul, berukuran besar yang memiliki ikatan
kovalen internal. Untuk kebanyakan polimer, molekul-molekul ini memiliki rantai
yang sangat panjang. Rangka utama dari polimer biasanya berupa serangkaian atom
karbon, sering kali berikatan tunggal. Polimer terdiri dari struktur dasar yang
disebut unit-unit mer. Molekul polimer tersusun atas rangkaian dari unit-unit mer
yang berulang-ulang. Molekul yang hanya memiliki satu mer adalah monomer,
yang merupakan unit terkecil dari polimer. Yang harus Anda garis bawahi, unit
ulang dari polimer tidak sama dengan monomer-nya.

Struktur unit ulang dari polimer tidak hanya merefleksikan monomermonomer


pembentuk polimer tersebut, tetapi juga memudahkan alternatif penulisan struktur
polimer menjadi lebih sederhana untuk merepresentasikan makromolekul ini.
Misalnya untuk polietena, dinilai sebagai polimer yang paling sederhana, penulisan
struktur polimernya dapat dijelaskan dari persamaan reaksi pada Gambar 1.3. Yang
berperan sebagai monomer adalah etena, sedangkan polimer linier yang dihasilkan
disebut sebagai polietena densitas-tinggi atau high-density poliethylene (HDPE).
HDPE tersusun atas makromolekul-makromolekul dengan jumlah unit ulang (n)
berkisar antara 10.000 sampai 100.000 (berat molekul antara 2  105 hingga 3 
106 ).

Table 1 Penggambaran Polietena dari etena

Penulisan sederhananya adalah seperti berikut :


Table 2 Penggambaran Polimer

A
pabila Y dan Z merepresentasikan jumlah mol dari monomer dan polimer, maka Z
akan mendekati 10-5 Y. Polimer yang diperoleh dinamakan polietena, dan bukan
polimetilen (-CH2-)n karena etilena (etena) merupakan senyawa precursor
(monomer) dari polimer tersebut.

C. Polimer Alam Tinggi

Polimer alam telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, Polimer alam adalah
senyawa yang dihasilkan dari proses metabolisme mahluk hidup. jumlahnya yang
terbatas dan sifat polimer alam yang kurang stabil, mudah menyerap air, tidak stabil
karena pemanasan dan sukar dibentuk menyebabkan penggunaanya amat terbatas.
Contoh sederhana polimer alam seperti ; Amilum dalam beras, jagung dan kentang ,
pati , selulosa dalam kayu , protein terdapat dalam daging dan karet alam diperoleh
dari getah atau lateks pohon karet, protein, DNA, kitin pada kerangka luar serangga,
wool, jaring laba-laba, sutera dan kepompong ngengat, adalah polimer-polimer yang
disintesis secara alami. Seratserat selulosa yang kuat menyebabkan batang pohon
menjadi kuat dan tegar untuk tumbuh dengan tinggi seratus kaki dibentuk dari
monomer-monomer glukosa, yang berupa padatan kristalin yang berasa manis.
Polimer alam dapat dilihat sebagai berikut :
Table 3. Contoh dan Jenis Polimer Alam

Polimer Monomer Polimerisasi Contoh


Pati/Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
Protein Asam Amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
Asam Nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
Karet Alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

D. Polimer Semula Jadi (Sintetis)


Polimer buatan dapat berupa polimer regenerasi dan polimer sintetis. Polimer
regenerasi adalah polimer alam yang dimodifikasi. Contohnya rayon, yaitu serat
sintetis yang dibuat dari kayu (selulosa). Polimer sintetis adalah polimer yang dibuat
dari molekul sederhana (monomer) dalam pabrik atau polimer yang dibuat dari
bahan baku kimia disebut polimer sintetis seperti polyetena, polipropilena, poly
vynil chlorida (PVC), dan nylon. Kebanyakan polimer ini sebagai plastik yang
digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk rumah tangga, industri, atau mainan
anak-anak.

Polimer sintetis yang pertama kali yang dikenal adalah bakelit yaitu hasil
kondensasi fenol dengan formaldehida, yang ditemukan oleh kimiawan kelahiran
Belgia Leo Baekeland pada tahun 1907. Bakelit merupakan salah satu jenis dari
produk-produk konsumsi yang dipakai secara luas. Beberapa contoh polimer yang
dibuat oleh pabrik adalah nylon dan poliester, kantong plastik dan botol, pita karet,
dan masih banyak produk lain yang ada pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer


termoplastik (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan
panas, seperti melamin). Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu
polimer termoplastik dan polimer termoseting.

a. Polimer Termoplastik

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda
untuk mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer
termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan
silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau
bercabang. Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut :
1) Berat molekul kecil
2) Tidak tahan terhadap panas.
3) Jika dipanaskan akan melunak.
4) Jika didinginkan akan mengeras.
5) Mudah untuk diregangkan.
6) Fleksibel.
7) Titik leleh rendah.
8) Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
9) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
10) Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut :


1) Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
2) Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen.
3) Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator,
kursi plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus
tekstil, dan permadani.
4) Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju

b. Plastik Termosetting

Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap


panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak
dapat dibentuk ulang kembali.Susunan polimer ini bersifat permanen pada
bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah,
maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Polimer termoseting memiliki
ikatan – ikatan silang yang mudah dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini
membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin banyak ikatan silang pada
polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan
untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang
antar rantai polimer. Sifat polimer termoseting sebagai berikut:
1) Keras dan kaku (tidak fleksibel)
2) Jika dipanaskan akan mengeras.
3) Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
4) Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
5) Jika dipanaskan akan meleleh.
6) Tahan terhadap asam basa.
7) Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :

1. Polimer adalah makro molekul yang tersusun dari monomer-monomer


2. Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis
polimer yitu polimer adisi dan kondensasi
3. Polimer adisi adalah reflesi pembentukan polimer dari monomer yang
berikatan rangkap atau berikatan tak jenuh. Monomer tersebut
membuka ikatan rangkapnya lalu berikatan dengan monome lain
sehingga menghasilkan polimer yang beikatan tunggal.
4. Polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentkan polimer dari
monomer-monomer yang mempunyai dus gugus fungi dan akan
menghasilkan molekul kecil seperti air dan alkohol
5. Penggolongn polimer berdasarkan asalanya ayitu polimer alam tinggi
dan polimer semula jadi (sintetis)
6. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas adalah
polimer termoplas yaitu polimer tak tahan panas dan polimer
termosetting yatu polmer yang tahan panas.
Daftar Pustaka

1. Direktorat Standardisasi Pangan Olahan (2019). Pedoman Spesifikasi dan


Penggunaan Bahan dasar Permen Karet. Jakarta: Direktorat Standardisasi Pangan
Olahan, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan Pengawasan Obat dan
Makanan Republik Indonesia. 
2. Elma, Muthia (2017). Proses Pemisahan Menggunakan Teknologi Membran..
Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press. 
3. Ifa, dkk. (2018). Pembuatan Bahan Polimer dan Minyak Sawit.. Makassar: CV. Nas
Media Pustaka.
4. Rimantho, D., Hidayah, N. Y., dan Pane, E. A. (2018). Pemanfaaatan Limah
Organik dan Anorganik sebagai Mterial. Jakarta Selatan: Unit Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat FTUP. 
5. Siburian, dkk. (2017). Polimer Ilmu Material (edisi ke-2). Medan: USU Press.
6. Roiter, Y.; Minko, S. (2005). "AFM Single Molecule Experiments at The Solid-
Liquid Interface Polyelectrolyte Chains". Journal of the American Chemical
Sociey. 127 (45): 5688–15689. 

Anda mungkin juga menyukai