Anda di halaman 1dari 10

ARSITEKTUR BALI III

RESUME PERKULIAHAN

(Peran Sejarah dan Budaya Bali dalam Pengembangan AMK)

OLEH:
MADE HARI ANANTA HASTAGINA
2005521100
PARALEL

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Peran Sejarah dan Budaya Bali dalam Pengembangan AMK

Masa Pra Sejarah


Pada masa Pra Sejarah dimana manusia belum mengenal tulisan namun pada mana
itu manusia telah mulai mempunyai suatu kebiasaan dan kepercayaan dengan
mempercayai benda-benda mati maupun roh leluhur mereka. Adanya kepercayaan
tersebut membuat mereka mempunyai sebuah ritual yang melahirkan adat istiadat
yang diturunkan secara turun temurun.

Seiring dengan berjalanya waktu manusia yang dulunya hidup secaranomaden


(berpindah – pindah) kini mulai hidup secara menetap dan menerapkan sistem bercocok
tanam. Pada masa bercocok tanam munculah kebutuhan baru manusia yaitu tempat
tinggal sebagai tempat perlindungan dari cua ca dan juga dunia luar ketika menetap di
suatu d aerah. Adanya kebutuhan akan tempat tinggal tersebut membuat manusia masuk ke
masa berikutnya yaitu masa perundagian.

Adanya masa perundagian dibuktikan dengan peninggalan dari kebudayaan


megalitikum berupa bangunan-bangunan daribatu besar. Salah satu peninggalan ini
ditemukan di Desa Gelgel, tepatnya di Pura Penataran Jro Agung, yaitu sebuah arca menhir
yang dibuat dari baru dengan penonjolan kelamin wanita sebagai lambang kesuburan yang
dipercaya dapat memberi kehidupan kepada masyarakat.

Masa Sejarah
Zaman sejarah dimulai dari datangnya ajaran Hindu dan tulisan sansekerta yang
dibawa masuk oleh pedagang yang dipercaya berasal dari tepi sungai sindu di India. Dalam
sebuah Pustaka Hindu disebutkan bahwa Maharsi Maharkandya yang pertama kali
mengajarkan agama Hindu di kalangan orang Bali Mula yang hidup menyebar di seluruh
Bali. Bali. Ketika Rsi Maharkandya datang ke Bali, orang-orang Bali Mula belum
beragama. Mereka hanya melakukan ritual penyembahan leluhur yang mereka sebut
Hyang.

Pengaruh Agama Hindu yang masuk dan berkembang dengan pesat menyebabkan
munculnya kerjaan dengan corak hindu yang bernama Majapahit. Kerajaan Majapahit
merupakan kerajaan Hindu terbesar masa masa itu yang membawa pengaruh besar ke daerah
daerah lain termasuk ke

Pulau Bali yang juga mendapat pengaruh dari kerajaan majapahit. Adanya pengaruh
yang besar dari Kerajaan Majapahit yang membuat masyarakat majapahit berpindah ke
Pulau Bali. Dengan adanya perpindahan masyarakat Majapahit tersebut membawa serta
corak-corak Hindu yang dianut oleh kerajaan Majapahit ke Pulau Bali corak tersebut
berupa adat tradisi, kebudayaan dan juga berupa ornament maupun bangunan – bangunan
yang mereka gunakan saat mulai menetap di Bali .
Pulau Bali memasuki zaman Bali kuno ditandai oleh ditemukannya beberapa buah
prasasti yang diperkirakan terjadi abad ke-8 Masehi sampai dengan abad 14 Masehi. Sejarah
Bali pada masa Bali Kuno baru jelas pada masa pemerintahan Raja Udayana.

Ciri-ciri kebudayaan Bali pada zaman Bali Kuno disebut zaman tradisi besar antara
lain adanya kekuasaan pusat dipimpin oleh raja yang diyakini oleh rakyatnya keturunan
dewa. Adanya tokoh pedanda (pendeta) yang berkewajiban membimbing umatnya di
bidang mental spiritual dan upacara. Pada zaman sejarah mulai dikenal sistem pelapisan
sosial yang disebut wangsa (kasta kas Bali).

Pada Masa penjajahan juga turu serta menimbulkan adanya corak-corak dalam
kebudayan masyarakat yang telah menetap di pulau Bali. Adapun kebudayan yang juga
mempengaruhi adat dan tradisi masyarakat pulau bali adalah seb agai berikut

• Pengaruh Budaya Cina

Pedagang cina yang mulai memasuki Pulau Bali turut serta membawa corak tersendiri
dalam kebudayaan bali khususnya pada ornament-ornament yang ada dalam bangunan-
bangunan bali pada masa itu yang menggunakan motif patra yang disebut patra cina.

• Pengaruh Kebudayaan Belanda

Lamanya masa pendudukan di Kawasan yang dulunya merupakan Kawasan


Kerajaan Majapahit termasuk pulau bali juga membawa pengaruh yang besar dalam corak
budaya masyarakat Pulau Bali. Salah satu pengaruh Budaya Belanda dapat dilihat dari
penggunaan kolom – kolom yang besar serta warna bangunan yang didominasi oleh warna
putih.

• Pengaruh Zaman Globalisasi

Semakin berkembangnya zaman dan terbentukny Indonesia sebagai sebuah Negara


yang telah bebas dari pendudukan bangsa lain membawa pengaruh pula terhadap masyarakat
yang mulai mencari jati diri pada berbagai bidang termasuk dari segi Arsitektur yang mulai
membentuk ciri Arsitektur masa kini.

Dalam Perjalanan Sejarah Tersebut, menimbulkan akulturasi budaya yang juga


mempengaruhi keadaan arsitektur dengan terciptanya berbagai ornament yang kemudian
diterapkan dalam bangunan. S alah satu ornament tersebut adalah patra. Patra merupakan seni
ragam bentuk yang dapat terinspirasi dari flora dan fauna dan juga budaya – budaya yang
mempengaruhinya. Terdapat beberapa jenis patra yang digunakan dalam bangunan Bali,
yaitu:

1. Patra Bali

Merupakan patra asli dari Bali dan belum terkena pengaruh dari kebudayaan luar
yang datang dari luar Bali. Terdapat beberapa jenis patra dari Bali yaitu:
a. Patra Samblung, terinspirasikan dari tanaman samblung, yang terdiri dari
daun, bunga, dan buah. Cirinnya adalah banyak pola daun dan bunga pada
ujung sulurnya.
b. Patra Punggel, terdiri dari batu poh, jengger siap, kuping guling, patra wayah,
tunas muda.
c. Patra Sari, adalah gabungan dari patra punggel kecil dan besar yang
dikombinasikan menjadi bentuk bunga.
d. Patra Ertali, yaitu patra yang paling sederhana karena hanya berupa tangk ai.
Bentuk tali dikatakan menjadi konsep dari patra ini, dan juga kebudayaan dari
Italy juga dikatakan berpengaruh sehingga namanya menjadi ertali.

Gambar 1 Gambar Patra Bali

2. Patra Olanda
Bercirikan daunnya yang berukuran besar, bunga, buah, dan juga sulur-sulur.
Merupakaan patra yang terbentuk akibat adanya pengaruh dari kebudayaan Belanda. Patra ini
biasanya dibuat dengan ukuran yang besar, sehingga tidak terlihat terlalu rumit
Gambar 2 Gambar Patra Orlanda

3. Patra Cina

Terdiri dari bentuk bunga yang sedang mekar maupun kuncup, daun yang runcing
dan util. Dibuat dengan pola segitiga, patra ini memiliki banyak cabang. Sesuai dengan
namanya, patra ini merupakan hasil dari alkuturasi budaya antara Bali dengan Cina.

Gambar 3 Gambar Patra Cina

4. Patra Mesir
Berasal dari pengaruh budaya Mesir. Memiliki bentuk yang geomtris dan motif yang
berulang-ulang. Patra Mesir adalah patra yang memiliki perbedaan yang paling menonjol
diantara patra lainnya.

Gambar 4 Gambar Patra Mesir

5. Patra Banci

Patra ini merupakan patra gabungan, dan dibuat sesuai keinginan


pengerajinnya. Ciri dari patra ini yaitu dibuat menyesuaikan dengan bidangnya.

Gambar 5 Gambar Patra Banci

6. Patra Prancis

Merupakan ornament yang berasal dari Pengaruh Budaya Prancis. Memiliki ciri yang
natural dan bentuknya geometris.
Gambar 6 Gambar Patra Perancis

Anda mungkin juga menyukai