Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN XV

“PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN”

OLEH;

DEFVI RAHMA ILAFI

D051201017

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR

2021
BAB I
PENDALUHUAN

1.I Latar Belakang

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar pancasila secara normatif


menjadi dasar, kerangka acuan, dan tolok ukur segenap aspek pembangunan nasional yang
dijalankan di Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa
Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan
kenyataan objektif bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara
merupakan organisasi atau persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila
pancasila menjadi landasan dan tolok ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam
melaksanakan pembangunan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki pengertian sebagai sistem nilai
acuan, kerangka acuan berpikir, pola acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang
dijadikan sebagai kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus sebagai kerangka dalam
menentukan arah atau tujuan bagi yang menyandangnya. Dalam hal ini Pancasila sebagai
paradigma pembangunan artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolok ukur dalam segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan
di Indonesia yang merupakan akibat atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara serta ideologi nasional. Pembangunan nasional sendiri
merupakan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan yang meliputi aspek politik,
ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan dan keamanan. Pembangunan nasional
dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kemakmuran masyarakat Indonesia.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian paradigma?
2. Bagaimana Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi?
3. Contoh dari Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang Ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Paradigma


Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa diantaranya, menurut
bahasa inggris paradigma berarti keadaan lingkungan. Sedangkan menurut bahasa yunani
paradigma yakni ‘para’ yang berarti disamping, disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut
kamus psikologi paradigma diartikan sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan
semua fungsi yang memungkinkan dari apa yang tersajikan. Paradigma adalah cara pandang
orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam
berpikir,bersikap,dan bertingkah laku.Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi,
konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam memandang realitas. Dalam pemikiran
paradigmanya Thomas Kuhn menjelaskan bahwa paradigma merupakan suatu cara pandang,
nilai-nilai, metode-metode, prinsip dasar atau memecahkan sesuatu masalah yang dianut oleh
suatu masyarakat ilmiah pada suatu tertentu.
Secara etimologis, istilah paradigma pada dasarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu
dari kata “para” yang artinya di sebelah atau pun di samping, dan kata “diegma” yang artinya
teladan, ideal, model, atau pun arketif. Sedangkan secara terminologis, istilah paradigma
diartikan sebagai sebuah pandangan atau pun cara pandang yang digunakan untuk menilai
dunia dan alam sekitarnya, yang merupakan gambaran atau pun perspektif umum berupa cara
– cara untuk menjabarkan berbagai macam permasalahan dunia nyata yang sangat kompleks.

II.2 Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi


Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan
kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam
humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi
yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi
maupun makhluk tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem
ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia
lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam sistem sosialis
yang tidak mengakui kepemilikan individu. Pancasila bertolak dari manusia sebagai totalitas
dan manusia sebagai subjek.
Oleh karena itu, sistem ekonomi harus dikembangkan menjadi sistem dan
pembangunan ekonomi yang bertujuan pada kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem
ekonomi yang berdasar pancasila adalah sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan
kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral
kemanusiaan. Pembangunan ekonomi harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk
persaingan bebas, monopoli dan bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan,
ketidakadilan, penderitaan, dan kesengsaraan warga negara.
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi lebih mengacu pada Sila
Keempat Pancasila; sementara pengembangan ekonomi lebih mengacu pada pembangunan
Sistem Ekonomi Indonesia. Dengan demikian subjudul ini menunjuk pada pembangunan
Ekonomi Kerakyatan atau pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem
Ekonomi Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila. Dalam Ekonomi Kerakyatan,
politik/kebijakan ekonomi harus untuk sebesarbesar kemakmuran/kesejahteraan rakyat –
yang harus mampu mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh
warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah berpihak pada
ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang lebih memberikan
kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat yang mencakup koperasi, usaha
kecil, dan usaha menengah sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional. Oleh sebab
itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun
perusahaan yang sesuai dengan ini ialah koperasi.
Ekonomi Kerakyatan akan mampu mengembangkan program-program kongkrit
pemerintah daerah di era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu mewujudkan
keadilan dan pemerataan pembangunan daerah. Dengan demikian, Ekonomi Kerakyatan akan
mampu memberdayakan daerah/rakyat dalam berekonomi, sehingga lebih adil, demokratis,
transparan, dan partisipatif. Dalam Ekonomi Kerakyatan, Pemerintah Pusat (Negara) yang
demokratis berperanan memaksakan pematuhan peraturan-peraturan yang bersifat
melindungi warga atau meningkatkan kepastian hukum.

II.3 Contoh dari Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Nasional Bidang


Ekonomi
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional dalam bidang ekonomi mengacu
pada nilai keadilan sesuai dengan Pancasila sila ke lima. Dengan begitu, perekonomian akan
bertujuan untuk sebisa mungkin memperhatikan kesejahteraan rakyat. Berikut adalah contoh
Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional bidang ekonomi yang ada di Indonesia:
1. Sistem ekonomi kerakyatan
Dalam ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus sebaik mungkin
memperhatikan kesejahteraan rakyat. Politik atau strategi ekonomi tidak hanya akan
menguntungkan golongan yang kuat saja. Sehingga sudah tidak aka nada lagi
slogan “yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin”.
2. Ekonomi berdasar dengan asas kekeluargaan
Sistem ekonomi kerakyatan lebih memberi kesempatan pada rakyat dalam
meningkatkan kegiatan ekonomi dengan memberikan kesempatan pada badan – badan
usaha. Badan usaha yang dimaksud adalah koperasi, usaha kecil, dan usaha
menengah. Untuk koperasi, kita bisa menemukan ada banyak Jenis jenis Koperasi di
Indonesia. meskipun begitu, semua kegiatan perekonomian tersebut juga harus
berlandaskan pada asas kekeluargaan seperti yang dicetuskan oleh bapak koperasi
Indonesia, Mohammad Hatta.
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Paradigma dapat di ibaratkan seperti mata yang memandang segala fenomena di
dunia. Memandang dalam hal ini adalah proses awal untuk menilai, ataupun merekonstruksi
suatu hal atas pandangan tersebut. Dalam proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila
merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta
kebijakan internasional dewasa ini.
Panacasila sebagai paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara merupakan
suatu asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber
nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri terdapat paradigma pembangunan salah
satunya dalam pembangunan ekonomi. Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional
dalam bidang ekonomi mengacu pada nilai keadilan sesuai dengan Pancasila sila ke lima.
Dengan begitu, perekonomian akan bertujuan untuk sebisa mungkin memperhatikan
kesejahteraan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/37854880/PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_DALAM_P
EMBANGUNAN_EKONOMI_UNIVERSITAS_SERANG_RAYA
http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/pancasila_sbg_paradigma.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/7ef5c8cc00c99ed72f0fbb49007b35f
1.pdf
https://docplayer.info/35131764-Pancasila-sebagai-paradigma-pembangunan.html
https://docplayer.info/33964393-Bab-1-pendahuluan-a-latar-belakang-pancasila-sebagai-
paradigma-pembangunan-politik-ekonomi-sosial-budaya-dan-pertahanan-keaman-b.html

Anda mungkin juga menyukai