Anda di halaman 1dari 4

Candi Tebing Tegallinggah

Pulau Bali, sebuah pulau yang sangat identik dengan pura dan candi, sangat banyak
candi dan pura yang sama sekali belum terjamaah, candi dan pura ini dibangun sejak jaman
purbakala, sama seperti Candi Tebing Tegallinggah yang ada didaerah saya ini. Candi Tebing
Tegallinggah, merupakan peninggalan sejarah yang baru sedikit terjamah oleh wisatawan asing.
Candi Tebing Tegallinggah didaerah
saya ini berada di Banjar
Tegallinggah, Desa Bedulu,
Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten
Gianyar, Provinsi Bali. Tepatnya
koordinat -8.527881, 115.306054.
Candi Tebing Tegallinggah ini
berjarak sekitar 40,5 km dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai jika melalui Jl. By Pass
Ngurah Rai (termasuk tol) dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1 jam 3 menit jika dalam kondisi
jalan normal ke Candi Tebing Tegallinggah.

Candi Tebing Tegallinggah ini ditemukan beberapa tahun lalu oleh seorang ahli
purbakala dari Belanda yang bernama Krijsman. Dia memperkirakan Candi Tebing Tegallinggah
ini dibangun pada abad ke-12. Krijsman menemukan Candi Tebing Tegallinggah ini pada saat dia
melakukan penyelidikan dan penggalian di bangunan kecil yang berada di lembah sungai
Pakerisan. Menurut masyarakat setempat dinding tebing tersebut hanya dianggap gapura biasa.
Berdasarkan penggalian tersebut ditemukan bahwa terdapat tangga menuju keatas didalamnya.
Ditemukan candi lengkap dengan beberapa cerukan yang berbeda di tebing yang dipisahkan
oleh aliran sungai.

Selain menengok kemegahan bangunan dari masa lalu ini, daerah yang berada disekitar
Candi Tebing Tegallinggah memiliki kenampakan alam yang sangat mempesona. Diperjalanan
anda untuk mencapai Candi Tebing Tegallinggah, anda akan disuguhkan pemandangan
hamparan sawah yang ada disekitar tangga menurun, beberapa kolam kolam ikan yang dirawat
oleh masyarakat sekitar yang berada
disekitar Candi Tebing Tegallinggah.
Semilih angin sawah membawa
suasana sejuk dan segar, lelah anda tak
akan terasa. Sampai di Candi Tebing
Tegallinggah anda juga dapat melihat
mata air murni yang berada disana.
Mata air disana dapat langsung diminum, anda akan merasakan kesegaran dari mata air murni
yang berada di Candi Tebing Tegallinggah. Masyarakat juga banyak memanfaatkan air itu untuk
kebutuhan sehari hari.

Pada sebelah kanan candi terdapat


gapura yang sedikit lebih besar tapi pada
saat ini candi tersebut hanya menjadi
reruntuhan saja. Dihalaman yang berada
dibelakang gapura terpahat dua buah
candi. Gapura sebelah kiri memiliki bentuk
seperti biara yang setengah jadi. Menurut warga yang berada disekitar daerah tersebut dan
menurut sejarah diperkirakan pengerjaan hal tersebut tersendak atau belum selesai
dikarenakan bencana alam seperti
gempa bumi sehingga terpaksa
dihentikan. Di Candi Tebing
Tegallinggah ini juga ditemukan tujuh
buah curuk dengan tiga buah lingga.
Lingga lingga yang ada tersebut
menggambarkan tiga dewa utama
dalam ajaran agama Hindu yang biasanya dikenal dengan Trimurti. Adapun Trimurti itu adalah
Dewa Brahm, Dewa Viu dan Dewa iva. Dewa Brahm adalah kekuatan Sang Hyang Widhi
(Tuhan) sebagai pencipta alam semesta ini, Dewa Viu adalah kekuatan Sang Hyang Widhi
(Tuhan) sebagai pemelihara alam semesta ini,
dan yang terakhir, Dewa iva adalah kekuatan
Sang Hyang Widhi (Tuhan) sebagai pelebur
alam semesta. Masyarakat memperkirakan
cerukan yang terdapat di Candi Tebing
Tegallinggah ini digunakan sebagai tempat
meditasi/tapa untuk mendekatkan diri sang meditasi yang bermeditasi di Candi Tebing
Tegallinggah kepada Tuhan Sang Hyang Widhi dalam ajaran agama Hindu.

Pada saat ini pemerintah sudah


sangat memperhatikan kondisi objek
wisata Candi Tebing Tegallinggah ini.
Sudah dibangun jembatan baru yang
menghubungkan sisi tebing dengan

tebing satunya, dan ada tempat ganti pakaian dipintu


masuknya.

Disekitar daerah Candi Tebing Tegallinggah ini


kalian juga dapat menemukan tempat makan khas
bali, yaitu nasi lawar, nasi lawar didaerah ini harganya
cukup terjangkau, cukup dengan Rp 23.000 kalian
sudah mendapatkan seporsi nasi lawar lengkap
dengan minuman Temulawak yang sangat tradisional
ini. Tempatnya cukup nyaman dan tidak terlalu jauh
dengan Candi Tebing Tegallinggah, titik koordinatnya -
8.526589, 115.304828.

Anda mungkin juga menyukai