Dengan mengetahui latar belakang berdirinya kerajaan ini, tentu Anda bisa melihat
bagaimana keadaan Demak dan Jawa pada umumnya pada masa itu. Pemahaman akan
sejarah juga penting terutama untuk generasi penerus. Dengan mempelajari sejarah, akan
tersimpan memori perjuangan yang bisa meningkatkan semangat untuk terus berdakwah.
Latar belakang berdirinya Kerajaan Demak tidak bisa dilepaskan dari kemunduran yang
dialami oleh Majapahit. Pada zaman sebelumnya, Majapahit adalah kerajaan yang sangat
kuat. Kekuasaan Majapahit membentang hampir ke seluruh nusantara dan beberapa negara
sekitar. Kerajaan ini terkenal dengan sumpah Palapa dari Gajah Mada.
Ya, adipati Gajah Mada berikrar sumpah yang tidak akan makan enak jika belum berhasil
mempersatukan seluruh nusantara. Dengan sumpahnya ini, Majapahit secara perlahan
melakukan perluasan wilayah dan memperkuat kerajaannya. Kekuasaan Majapahit tersebut
berlangsung sangat lama dan semakin tak terbendung.
Akan tetapi, menjelang akhir abad 15, Majapahit mengalami kemunduran. Kemunduran ini
disebabkan oleh konflik internal. Konflik perebutan tampuk kepemimpinan dari para putra
mahkota mau tak mau membuat Majapahit bergejolak. Terpisahnya anggota kerajaan
menjadi beberapa kubu membuat konsentrasi kerajaan menjadi terpecah.
Konflik di Majapahit timbul dan semakin mencekam. Karena hal inilah daerah kekuasaan
Majapahit satu demi satu memberontak dan melepaskan diri, termasuk kerajaan Demak
dan beberapa daerah lain di sekitar pantai utara Jawa.
Daerah Demak waktu itu dipimpin oleh Raden Patah. Ia memanfaatkan momentum
kacaunya kondisi Majapahit untuk memisahkan diri dari pengaruh kerajaan di Jawa Timur
tersebut. Di Demak sendiri, pengaruh Islam cenderung lebih kuat dibandingkan dengan
pengaruh Hindu yang terkembang sejak kekuasaan Majapahit.
Nah, kondisi tersebut merupakan latar belakang berdirinya Kerajaan Demak pertama kali.
Setelah itu, Raden Patah berikrar mendirikan Kerajaan Demak yang berlandaskan Agama
Islam.
Demak merupakan salah satu daerah awal yang mendapatkan pencerahan agama Islam.
Para wali berdakwah dari satu tempat ke tempat lain dan berhasil mengenalkan agama
Islam pada masyarakat awam di Demak. Mengetahui kondisi Majapahit yang carut-marut,
para wali tersebut mendukung Raden Patah.
Para wali berkesimpulan bahwa Raden Patah akan mendukung gerak Islam di tanah Demak.
Benar saja, Kerajaan Demak didirikan sebagai kerajaan bercorak Islam pertama di Pulau
Jawa. Dengan dukungan para wali, kekuatan Kerajaan Demak terbangun dan mulai
menguat.
Tidak hanya itu saja, Demak juga menjadi salah satu pusat pembelajaran agama Islam.
Banyak masyarakat luar berasal dari Sunda Kecil, Kalimantan, Maluku dan Sulawesi yang
datang untuk menimba ilmu di Demak. Kondisi ini tentu saja membuat para wali senang.
Peran mereka dalam latar belakang berdirinya Kerajaan Demak berbuah sangat manis.
Selain itu, latar belakang berdirinya Kerajaan Demak yang melepaskan diri dari Majapahit
dan berdiri dengan corak Islam membuat beberapa kerajaan kecil lain ingin bergabung.
Beberapa daerah lain, seperti Cirebon, Sunda Kelapa dan Banten bersatu dengan Demak.
Kesamaan ideologi dan corak Islam membuat mereka bersemangat untuk membuat
kerajaan Islam terbesar.
Demak menjelma menjadi sebuah kerajaan yang sangat kuat. Kekuasaannya bertambah dan
pasukannya pun semakin kuat. Tidak hanya itu, dakwah Islam di wilayah ini pun bertambah
masif dan bisa dikatakan mencapai puncaknya.
Keruntuhan Demak
Kemakmuran dan kondisi masyarakat yang nyaman ternyata tidak bisa bertahan lama di
Demak. Adanya perselisihan di kalangan keluarga membuat kondisi kerajaan yang dibangun
oleh Raden Patah ini ketar-ketir. Tercatat ada cukup banyak perselisihan yang berujung
pertarungan yang terjadi di dalam kerajaan.
Puncak perselisihan tersebut terjadi pada tahun 1554 di mana terjadi pemberontakan Jaka
Tingkir pada Arya Penangsang. Memenangkan perselisihan tersebut, Jaka Tingkir akhirnya
memindahkan kerajaan Demak di Pajang dan berganti nama menjadi Kerajaan Pajang.