Anda di halaman 1dari 17

KEPUTUSAN KONGRES

IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA


(ILMISPI)
TAHUN 2016
NOMOR: 007/KEP/KONGRES/ILMISPI/XI/2016

Tentang
PENETAPAN HASIL KOMISI KONGRES
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK INDONESIA
(ILMISPI)
TAHUN 2016
Dengan senantiasa mengaharapkan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Kongres Ikatan Lembaga
Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik se-Indonesia (ILMISPI) tahun 2016, setelah :

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk menjaga kelancaran dan ketertiban acara KONGRES


Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Indonesia
(ILMISPI) dipandang perlu untuk membentuk Sidang Komisi-Komisi.
2. Bahwa oleh karena itu, perlu adanya keputusan KONGRES ILMISPI
yang menetapkan Sidang Komisi.
MENGINGAT : Hasil Keputusan Manifesto Bersama, Penyelenggaran KONGRES di
Jatinangor.
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil permusyawaratan sidang pleno Kongres ILMISPI, tentang
pembentukan Sidang Komisi-Komisi.
2. Pandangan Umum Peserta Kongres

..........................................MEMUTUSKAN.......................................
MENETAPKAN : Mengesahkan Hasil Komisi Kongres ILMISPI 2016

Keputusan yang berlaku sejak ditetapkanya dan akan ditinjau kembali apabila ada kekeliruan di
dalamnya

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 15 November 2016
Waktu : 15.58 WIB

PIMPINAN SIDANG TETAP

Pres. Sidang. 1 Pres. Sidang. II Pres. Sidang. III

TTD TTD TTD

(Muhammad Kowi) (Munayya Anashuha) (Laode Amsri)


NIM. 11373102731 NIM. 13104120048 NIM. CID313023
Lampiran I
PEMBAGIAN KOMISI – KOMISI
KONGRES IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK INDONESIA (ILMISPI)
TAHUN 2013

KOMISI A : AD/ART
KOMISI B : GBHO
KOMISI C : Rekomendasi Internal dan Eksternal
Lampiran II
ANGGARAN DASAR
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK SE-
INDONESIA
(ILMISPI)

MUKADIMAH

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Negara Republik Indonesia adalah untuk menciptakan


kesejahteraan dan kehidupan yang demokratis serta menuju masyarakat yang adil dan makmur
perwujudan hal tersebut merupakan kewajiban dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa
Indonesia.

Berdasarkan tanggung jawab ini mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia menyadari peran
dan fungsinya untuk turut serta dalam usaha menciptakan kehidupan bangsa Indonesia menurut
kehidupan sosial politik yang lebih dinamis.

Dalam studinya mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik Indonesia mengalami berbagai kendala dan
permasalahan dalam mengikuti dan mengantisipasi perkembangan studi sosial dan politik secara
ilmiah, oleh karena itu mutlak diperlukan pertukaran informasi keilmuan dan kekinian sesama
mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik di Indonesia untuk menyikapi persoalan-persoalan
kebangsaan.

Dalam rangka mewujudkan peran dan fungsinya sebagai salah satu komponen bangsa mahasiswa
ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia menyatukan diri dalam satu ikatan sebagai upaya
pengembangan aktifitas keilmuan dan secara aktif mencermati dinamika sosial politik di Indonesia.

BAB I
NAMA, WAKTU, BENTUK, TEMPAT
KEDUDUKAN DAN LAMBANG

Pasal 1
Nama

Organisasi ini bernama Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se Indonesia yang
selanjutnya disingkat ILMISPI.

Pasal 2
Waktu

ILMISPI dibentuk di Universitas 17 Agustus (UNTAG) Jakarta pada bulan Mei tahun 1999 dan
setelah itu dideklarasikan di Universitas Lampung pada tanggal 6 April 2000 untuk jangka waktu
yang tidak di tentukan.
Pasal 3
Bentuk

Organisasi ini berbentuk jaringan kerjasama dan koordinasi yang menghimpun dan mengakomodasi
Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Se Indonesia.
Pasal 4
Tempat dan Kedudukan

ILMISPI berkedudukan di Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Seluruh Indonesia

Pasal 5
Lambang

1. Lambang ILMISPI adalah

2. Deskripsi Lambang ILMISPI


a. Warna Oranye mendeskripsikan Lembaga FISIP
b. Warna merah mendeskripsikan Mahasiswa
c. Tali yang disimpulkan mendeskripsikan sebuah ikatan
d. Motif papan catur mendeskripsikan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
e. Peta Indonesia menggambarkan sebuah kesatuan

BAB II
ASAS, SIFAT, FUNGSI, TUJUAN, DAN LANDASAN

Pasal 6
Asas

ILMISPI berdasarkan asas Pancasila

Pasal 7
Sifat

ILMISPI bersifat terbuka dan independen

Pasal 8
Fungsi :

1. Wadah Komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar lembaga Eksekutif/ setingkat


Mahasiswa ilmu sosial dan ilmu politik se Indonesia.
2. Wadah perumusan kebijakan strategis dalam menyikapi fenomena sosial politik yang
berkembang.
3. Wadah menumbuh kembangkan wawasan intelektual.
Pasal 9
Tujuan

ILMISPI bertujuan sebagai wadah kerjasama untuk saling tukar informasi, pemikiran dan mencari
solusi antar lembaga Eksekutif Mahasiswa/setingkat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik seIndonesia di
dalam menumbuh kembangkan keilmuan serta merespon dinamika Sosial Politik yang berkembang.

Pasal 10
Landasan

ILMISPI berlandaskan :
1. UUD 1945
2. UU No. 20 Tahun 2003 (Sistem Pendidikan Nasional)
3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. SK Mendikbud NO.155/U/1998 tentang Organisasi Kemahasiswaan.
5. MOU hasil Pertemuan Nasional Senat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
diselenggarakan di Universitas 17 Agustus Jakarta tanggal 9-15 Mei 1999.

BAB III
KEANGGOTAAN

Pasal 11
Anggota ILMISPI adalah seluruh perguruan tinggi di indonesia yang notabene ilmu sosial dan ilmu
politik yang direpresantasikan oleh lembaga eksekutif/setingkat yang tergabung dalam ILMISPI
.
BAB IV
PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12
ILMISPI mempunyai perangkat organisasi yang terdiri dari :

1. Dewan Penasehat : Alumni ILMISPI


2. Badan Pengawas Organisasi (pembagian menurut wilayah)
1. Sumatra
2. Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
3. Kalimantan,
4. Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua)

3. Sekretaris Jenderal
4. 4 orang Presidium Nasional (Pembagian menurut wilayah)
5. Badan Koordinasi Daerah adalah berkedudukan di Provinsi, dipimpin oleh seorang
Koordinator Daerah
6. Lembaga FISIP/yang sejajar, berkedudukan di tiap-tiap Kabupaten atau Kota

BAB V
BADAN KELENGKAPAN DAN ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 13
Badan Kelengkapan

Badan kelengkapan dan alat ILMISPI terdiri dari :


1. Dewan Penasehat (alumni ILMISPI)
2. Badan Pengawas Organisasi (BPO)
3. Sekretaris Jenderal
4. Presidium Nasional
5. Badan Koordinasi Daerah (BKD)
6. Lembaga Eksekutif Mahasiswa FISIP Se-
Indonesia
7. Badan Pekerja Kongres

Pasal 14
Alat Kelengkapan Organisasi

Alat kelengkapan Organisasi ILMISPI adalah :


1. Kongres
2. Rapat Presidium Nasional
3. Pertemuan Nasional
4. Musyawarah Daerah
5. Kongres Luar Biasa

BAB VI
KEUANGAN

Pasal15
Keuangan ILMISPI diperoleh dari :
Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang sah, tidak mengikat dan halal.

BAB VII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 16
Perubahan anggaran dasar hanya dapat dilakukan di kongres yang dihadiri sekurangkurangnya 1/2
(setengah ditambah 1) anggota tetap yang hadir dan disetujui sekurang-kurangnya 1/2 (setengah
ditambah 1) jumlah anggota tetap yang hadir.

BAB VIII
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 17
ILMISPI hanya dapat dibubarkan di kongres yang dihadiri oleh 2/3 anggota tetap dan disetujui oleh
semua peserta anggota tetap yang hadir.

BAB IX
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 18
Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggran dasar ini akan diatur dalam anggaran rumah tangga
dan peraturan lain didalamnya.

BAB X
PENUTUP
Pasal 19
Anggaran dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 15 November 2016
Waktu : 21:52 WIB
Lampiran III
ANGGARAN RUMAH TANGGA
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SEINDONESIA
( ILMISPI )

BAB I
KEANGGOTAAAN

Pasal 1
Anggota ILMISPI adalah :
1. Anggota Tetap :
Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar
dalam ILMISPI dan ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.
2. Anggota sementara :
Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang terdaftar
dalam ILMISPI tetapi belum ditetapkan dalam kongres sebagai anggota tetap.

Pasal 2
Persyaratan Keanggotaan

1. Lembaga Eksekutif/setingkat Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada


perguruan tinggi yang berstatus terdaftar dan perguruan tinggi yang khusus Ilmu
Sosial Politik saja.
2. Menerima dan mematuhi anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga(ART).
3. Besedia menjunjung tinggi nama baik ILMISPI
4. Menyatakan kesediaan bergabung dengan ILMISPI melalui Kongres.

Pasal 3
Pengajuan Permohonan Menjadi Anggota

Permohonan menjadi anggota ILMISPI yang tidak hadir atau tidak melalui kongres
:
1. Mengajukan secara tertulis kepada ILMISPI melalui organisasi tingkat daerah.
2. Permohonan yang memenuhi persyaratan akan diterima sebagai anggota sementara
oleh koordinator daerah setempat.
3. Anggota sementara akan dikukuhkan sebagai anggota tetap dalam kongres.

Pasal 4
Hak-Hak Anggota

1. Anggota berhak memilih dan dipilih


2. Setiap anggota menjalankan roda organisasi ILMISPI sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Setiap anggota berhak mengeluarkan pendapat lisan atau tertulis.
4. Setiap anggota berhak mengajukan usul secara lisan dan atau tertulis.

Pasal 5
Kewajiban Anggota

Setiap anggota memiliki kewajiban


1. Menaati dan melaksanakan aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan lain yang
disahkan dalam kongres ILMISPI dan atau alat kelengkapan organisasi lainnya.
2. Mengembangkan dan memupuk potensi keilmuan serta berpartisipasi dalam
kegiatan ILMISPI.
Pasal 6
Sanksi-Sanksi

1. Setiap anggota yang melanggar aturan organisasi dan ketetapan-ketetapan organisasi


dapat dikenakan sanksi berupa peringatan, pencabutan hak, atau pemberhentian
sebagai anggota.
2. Peringatan dilakukan oleh Presidium Nasional secara tertulis dengan persetujuan
koordinator daerah.
3. Peringatan berupa :
a. Peringatan pertama bertenggang waktu satu bulan setelah peringatan diterima.
b. Peringatan kedua bertenggang waktu dua minggu setelah peringatan diterima.
c. Peringatan ketiga bertenggang waktu satu minggu setelah peringatan diterima.
4. Apabila sampai dengan peringatan ketiga dan tetap tidak mematuhinya, maka
anggota tersebut dapat dicabut hak keanggotaannya oleh Presidium Nasional atas
persetujuan koordinator daerah.
Pasal 7
Pemberhentian

Anggota ILMISPI dapat hilang status keanggotaannya apabila :


1. Lembaga yang menjadi anggota tersebut bubar
2. Tidak mengikuti kongres selama dua kali berturut-turut atau tiga kali tidak
berturutturut tanpa pemberitahuan yang jelas.
3. Mengajukan pengunduran diri secara tertulis melalui koordinator daerah setempat
untuk diteruskan kepada Presidium Nasional
4. Dicabut atau diberhentikan status keanggotaannya melalui kongres.

BAB II
BADAN KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 8
Badan Pengawas Organisasi

1. Badan Pengawas Organisasi yang selanjutnya disingkat BPO merupakan badan


pengawas yang memiliki fungsi untuk mengawasi roda organisasi
2. BPO beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah
3. Tugas dan kewajiban BPO, adalah
a. Berkoordinasi dengan BPO antar wilayah dan mengawasi kinerja PRESNAS
b. Memberikan teguran kepada PRESNAS dan Peringatan kepada PRESNAS
melalui Kongres

Pasal 9
Sekretaris Jenderal
Sekretaris Jenderal yang selanjutnya disingkat menjadi Sekjen merupakan representasi
orgnisasi
Sekjen dipilih melalui forum resmi (kongres) dan dipilih langsung oleh peserta penuh
saat Kongres

1. Tugas dan tanggung jawab Sekjen


a. Mengkoordinasi Presidium Nasional
b. Berkoordinsasi dengan dewan penasehat
c. Menginventaris data dan asset-aset ILMISPI
d. Sekjen dipilih dan bertanggung jawab terhadap pelaksaaan kongres Nasional

Pasal 10
Presidium Nasional

1. Presidium Nasional yang selanjutnya disingkat dengan PRESNAS merupakan badan


yang berkedudukan menurut pembagian wilayah
2. PRESNAS beranggotakan 4 orang menurut pembagian wilayah
3. Tugas dan kewajiban PRESNAS adalah
Berkoordinasi dengan PRESNAS antar wilayah dan mengawasi kinerja Korda

Pasal 11
Koordinator Daerah

1. Korda berkoordinasi dengan Lembaga Eksekutif FISIP yang sejajar di setiap daerah
2. Badan koordinasi daerah yang selanjutnya disebut BKD merupakan badan
pelaksana organisasi pada tingkat propinsi dan atau kabupaten/kota
3. Badan koordinasi daerah dipimpin oleh seorang korda
4. Tugas dan kewajiban BKD, adalah
a. Melaksanakan semangat AD, ART dan GBHKO ILMISPI, keputusan-keputusan
kongres, dan peraturan organisasi lainnya
b. Menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda)
c. Menyampaikan laporan kerja daerahnya masing-masing kepada Presidium
Nasional
d. Mengolah dan menyebarkan informasi yang berkaitan langsung dengan bidang
sosial dan politik terutama pada tingkat propinsi
5. Koordinator daerah di[erkenankan membuat struktur umum sesuai dengan
kebtuhan masing-masing daerah

Pasal 12
Badan Pekerja Kongres

1. Badan Pekerja Kongres yang selanjutnya disingkat BPK merupakan badan


kelengkapan organisasi yang memiliki fungsi asisten dan perencanaan terhadap
pelaksanaan kongres.
2. Anggota BPK dipilih dari daerah tempat pelaksanaan kongres, melalui Musyawarah
Kongres dan bertanggung jawab pada Sekjen dan bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan kongres nasional
3. Tugas dan wewenang
a. Mempersiapkan draft-draft kongres
b. Membantu pengusahaan dana dan kelengkapan kongres
c. Memimpin persidangan kongres sebelum presidium sidang tetap terbentuk
d. Menjalankan keputusan-keputusan pertemuan nasional yang berkaitan dengan
pelaksanaan kongres
e. Mendokumentasikan segala hasil-hasil kongres dan segala bentuk
kegiatankegiatan yang di lakukan atas nama ILMISPI

Pasal 13
Dewan Penasehat ILMISPI adalah Alumni ILMISPI

BAB III
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 15
Kongres

1. Kongres merupakan musyawarah anggota ILMISPI dan pemegang kekuasaan


tertinggi yang dihadiri oleh anggota ILMISPI.
2. Kongres diadakan dua tahun sekali.
3. Penyelenggara kongres ditentukan pada kongres sebelumnya.

Pasal 16
Kekuasaan dan Wewenang Kongres

1. Merubah dan atau menetapkan AD/ART


2. Merubah dan atau menetapkan GBHKO
3. Membahas laporan kerja Presidium Nasional
4. Membacakan pandangan umum sekretaris jenderal
5. Membacakan pandangan umum BPO
6. Menetapkan status keanggotaan tetap bagi anggota sementara
7. Menetapkan pemberhentian status anggota
8. Memilih dan Menetapkan perangkat organisasi
9. Menetapkan tuan rumah Diesnatalis
10. Menetapkan rekomendasi kongres
11. Menetapkan pedoman umum organisasi

Pasal 17
Pertemuan Nasional

1. Peserta Pertemuan Nasional terdiri atas Badan Pengawas Organisasi, Sekretaris


Jenderal, Korda-Korda se Indonesia
2. Pertemuan nasional merupakan musyawarah anggota yang berfungsi untuk
konsolidasi internal organisasi
3. Pertemuan nasional merupakan tanggung jawab penuh Sekretaris Jenderal dan
Universitas Penyelenggra
4. Hasil dari pertemuan nasional wajib disosialisasikan pada seluruh anggota ILMISPI
melalui Presidium Nasional

Pasal 18
Rapat Presidium Nasional

1. Peserta rapat Presidium Nasional terdiri atas empat (4) orang Presidium Nasional
2. Rapat Presidium Nasional merupakan wadah pengambilan keputusan di tingkat
Presidium Nasional
3. Rapat Presidium Nasional diadakan berdasarkan ditujukan dari coordinator daerah
4. Keputusan rapat Presidium Nasional dinyatakan sah apabila dihadiri dan disetujui
1
/2 + 1 atau tiga orang Presidium Nasional
Pasal 19
Kekuasaan dan Wewenang Pertemuan Nasional

1. Menetapkan aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan kongres


2. Merumuskan materi-materi kongres
3. Membuat keputusan-keputusan demi berjalannya roda organisasi sesuai dengan
amanah kongres
4. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sosial politik serta
yang berkaitan dengan studi ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Pasal 20
Musyawarah Daerah

1. Peserta musyawarah daerah dihadiri oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Ilmu sosial
dan ilmu politik di daerah tersebut yang terdaftar sebagai anggota ILMISPI
2. Musyawarah daerah adalah musyawarah anggota propinsi dan atau kabupaten/kota
3. Musyawarah daerah diadakan oleh koordinator daerah dan dihadiri oleh lembaga
ilmu sosial dan ilmu politik yang ada di daerah tersebut
4. Musyawarah daerah diadakan satu kali dalam satu masa kepengurusan
5. Hasil-hasil musyawarah daerah wajib disosialisasikan kepada seluruh anggota
ILMISPI di daerah tersebut melalui koordinator daerah dan disampaikan kepada
Presidium Nasional.

PASAL 21
Laporan Pertanggung Jawaban

1. Mekanisme laporan pertanggung jawaban ada di forum kongres


2. Laporan pertanggung jawaban Presidium Nasional di sampaikan di forum kongres
3. Laporan pertanggung jawaban koordinator daerah di sampaikan di forum
musyawarah daerah
Pasal 22
Kekuasaan dan Wewenang Musyawarah Daerah

1. Membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah-masalah internal


organisasi pada tingkat daerah
2. Membuat kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan fenomena sosial politik pada
tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
3. Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan studi keilmiahan Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik pada tingkat propinsi dan kabupaten atau kota
4. Merumuskan rekomendasi yang akan dibawa pada Pertemuan Nasional atau kongres
5. Membuat aturan-aturan pelaksana berdasarkan ketetapan-ketetapan kongres. 6.
Memilih dan menetapkan anggota BPK

Pasal 24
Kongres Luar Biasa (KLB)

1. KLB adalah kongres yang diadakan karena keadaan luar biasa dan dalam keadaan
darurat
2. Ketentuan diadakannya KLB adalah:
a. Apabila terjadi pelanggaran dan penyimpangan terhadap AD/ART dan
GBHKO serta terjadi kekosongan aktifitas selama enam bulan yang dapat
menimbulkan mosi tidak percaya terhadap Presidium Nasional
b. Adanya dukungan 1/2 + 1 dari korda dibuktikan dengan adanya surat
pernyataan sikap
3. Peserta KLB adalah anggota tetap ILMISPI
4. KLB dianggap sah bila dihadiri 1/2 + 1 dari anggota tetap

Pasal 25
Kekuasaan dan Wewenang Kongres Luar Biasa

Kekuasaan dan wewenang KLB adalah sama dengan kekuasaan dan wewenang
kongres dengan memperhatikan pasal 21 ayat 2 point a

BAB IV
KEUANGAN

Pasal 26
1. Keuangan ILMISPI diperoleh dari Sumbangan-sumbangan serta usaha lain yang
sah, tidak mengikat dan halal.
2. Segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah keuangan harus dibukukan secara
baik dan transparan
3. Jika ILMISPI bubar maka aset yang bernilai disumbangkan ke badan sosial yang
ditetapkan dalam kongres terakhir
4. Penggunaan keuangan ILMISPI diatur oleh BKD yang mekanismenya ditentukan
oleh badan kelengkapan organisasinya masing-masing

BAB V
ATRIBUT

Pasal 27
Atribut ILMISPI ditentukan dalam kongres dan ditetapkan dalam peraturan yang
terpisah dengan rincian:
1. Bendera ILMISPI 1x2meter
2. Pakaian Dinas Harian ILMISPI
3. Emblem pada almamater
4. Badge ILMISPI

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 28
Hal-hal yang belum diatur dalam ART ini akan diatur dan ditentukan dalam peraturan
organisasi ILMISPI yang tidak bertentangan dengan ART ILMISPI

BAB VII
PENUTUP

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan bagian tak terpisah dari anggaran dasar
ILMISPI
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 15 november 2016
Waktu : 23.26 WIB
Lampiran IV
GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA
IKATAN LEMBAGA MAHASISWA ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
SEINDONESIA
( ILMISPI )

BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
1. Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah pernyataan Lembaga
Mahasiswa Ilmu sosial dan Ilmu Politik Seluruh Indonesia yang merupakan
haluan sebagai pedoman program kerja
2. Pedoman program kerja tersebut merupakan rangkaian program
pengembangan yang menyeluruh, terarah serta terpadu yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan.
3. Rangkaian Program tersebut dimaksudkan untuk membentuk dan
menumbuhkembangkan Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang
berkemampuan, berintegritas, dan peka terhadap permasalahan sosial
politik, serta berguna bagi bangsa, Negara, agama dan seluruh umat
manusia.

B. Maksud dan Tujuan


Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI bertujuan untuk memberikan arah dalam
membuat program kerja sehingga dapat mencapai tujuan ilmispi.

C. Landasan
Landasan Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI adalah ;
1. AD/ART ILMISPI
2. Memorandum of Understanding (MoU) ILMISPI dengan lembaga terkait.

D. Pelaksanaan
Garis-garis Besar Haluan Kerja ini ditetapkan di kongres, dilaksanakan oleh seluruh
pengurus ILMISPI yang pelaksanaanya dituangkan dalam bentuk program kerja
selama satu periode kepengurusan.
BAB II
MODAL HALUAN KERJA

A. Modal Dasar
1. I’tikad baik Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Se-
Indonesia.
2. Potensi yang dimiliki Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
SeIndonesia
3. Partisipasi dan peran aktif Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Se-Indonesia.

B. Faktor Pendukung
1. Keadaan umum perguruan tinggi yang tergabung dalam anggota ILMISPI
2. Situasi dan kondisi ILMISPI
a. Situasi Nasional
b. Situasi Wilayah
c. Situasi Daerah
d. Isu-isu Global
3. Keinginan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik untuk masyarakat.

BAB III
HALUAN KERJA JANGKA PANJANG
1. Haluan kerja jangka panjang merupakan serangkaian usaha untuk saling
menukar informasi dan pemikiran antar Lembaga Mahasiswa Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Se-Indonesia dalam merespon dinamika sosial politik yang
berkembang.
2. Haluan kerja jangka panjang merupakan landasan pokok bagi penyusunan
haluan jangka pendek ILMISPI.

BAB IV
HALUAN KERJA JANGKA PENDEK

Haluan Kerja
1. Memperluas jaringan keanggotaan ILMISPI.
2. Meningkatkan koordinasi antar anggota ILMISPI dalam mengemban tujuan.
3. Membangun jaringan dengan badan atau organisasi lain selama tidak
bertentangan dengan landasan ILMISPI.
4. Meningkatkan peran anggota ILMISPI untuk pro-aktif dalam menyikapi
fenomena Sosial Politik di tingkat lokal, nasional dan internasional.
5. Mensosialisasikan hasil-hasil kegiatan ILMISPI melalui pertemuan
lembagalembaga mahasiswa pada tingkat daerah dan tingkat nasional.
6. Mengadakan media komunikasi sebagai sarana informasi dan kajian
keilmuan yang dapat digunakan sebagai wahana pendidikan politik bagi
masyarakat.
7. Meningkatkan potensi anggota ILMISPI dalam mencapai tujuannya.

BAB V
PENUTUP
Garis-garis Besar Haluan Kerja ILMISPI bergantung pada kesungguhan seluruh anggota
ILMISPI dalam melaksanakan seluruh peraturan dan program kerja yang telah ditetapkan.
Semoga I’tikad dan niat suci anggota ILMISPI dapat diterjemahkan , dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan.
Lampiran V
Rekomendasi Internal

1. Memasukan demisioner ILMISPI sebagai BPO dan Dewan Penasehat Organisasi


2. Pembentukan keluarga Alumni ILMISPI

Rekomendasi Eksternal
1. ILMISPI responsive terhadap isu lokal dan nasional serta melakukan advokasi dini
terhadap fenomena sosial dan politik seperti:
a. Aktif melakukan sosialisasi tentang bonus demografi dan MEA
b. Reformasi Agraria

Ditetapkan di : Surabaya
Pada Tanggal : 15 november 2016
Waktu : 23.56 WIB

Anda mungkin juga menyukai