Anda di halaman 1dari 10

MOOC PPPK

Massive Open Online Course


PEGAWAI PEMERINTAH
DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK)

JURNAL
Oleh

Nama : Ainurrohmah, S.Pd

NIP. : 199103032023212022
Tempat/Tanggal Lahir : Demak, 03 Maret 1991
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama – Kuliner
Instansi : SMK Negeri Kebasen

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA


TAHUN 2023
VIDEO I
SAMBUTAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Oleh: DR. ADI SURYANTO , M.SI (KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI)
Video sambutan kepala Lembaga Administrasi Negara bapak Dr .Adi Suryanto menyampaiakan
untuk menyongsong Indonesia Emas 2045. Era revolusi industry 4.0 menuntut kita supaya cepat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting mewujudkan Smart ASN melalui Latsar
sebagai bekal menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Dengan kegiatan MOOC
dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik. Namun
kegiatan ini dapat dilakukan secara mandiri dan dikembangkan dalam pembelajaran yang
kolaboratif, aktualisasi dan penguatan secara klasikal. MOOC diharapkan dapat menjadi learning
platform bagi ASN secara nasional untuk mencetak ASN yang unggul dan kompeten untuk
menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju Indonesia Emas 2045

VIDEO II
SAMBUTAN DEPUTI BIDANG KEBIJAKAN BANGKOM ASN LAN RI
Oleh : DR. MUHAMMAD TAUFIQ (Deputi Kebijakan Pengembangan Kompetensi (ASN LAN
RI)
Dalam sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI DR. Muhammad Taufiq
DEA menyampaikan Kebanggaan sebagai ASN karena dapat melayani Bangsa Indonesia.
Penguasaan Core Value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan Ber-AKHKLAK:
a) Berorientasi Pelayanan
b) Akuntabel
c) Kompeten
d) Harmonis
e) Loyal
f) Adaptif
g) Kolaboratif
VIDEO III
SAMBUTAN KEPALA PUSAT PEMBINAAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN LAN RI
Oleh : ERNA IRAWATI, S.SOS, M.POL., ADM.
Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi (ASN LAN RI)
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN
LAN RI, Erna Irawati, S.Sos, M.Pol., Adm. Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK P3K
dituntut belajar mandiri pada materi MOOC. Pembelajaran dibagi 3, Sikap Perilaku Bela Negara,
Nilai-nilai Rol Value dalam penyelenggaraan pemerintahan dan Kedudukan dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
RESUME AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA MODUL : WAWASAN KEBANGSAAN
DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA SEJARAH PERGERAKAN
KEBANGSAAN INDONESIA
A. SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Fakta-fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia
terbangun dari serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan
pengakuan terhadap keberagaman dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada
tanggal 17 Agustus 1945.
Awal bangkitnya perjuangan Bangsa Indonesia yaitu dengan terbentuknya organisasi
Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908 oleh para mahasiswa sekolah dokter Jawa di
Batavia (STOVIA) menggagas sebuah rapat kecil yang diinisiasi oleh Soetomo. Rapat kecil
tersebut sesungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakan nasional menuju
Indonesia Merdeka. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 dari hasil Kongres Pemuda
II dihasilkan kesepakatan berupa 3 kausal yang menjadi dasar Sumpah Pemuda.
Pergerakan-pergerakan sebagai upaya bangsa Indonesia mendapatan pengakuan
kemerdekaan Negara Indonesia terus berlanjut hingga pada puncaknya tanggal 17 Agustus
1945 diproklamasikan kemerdekaan Indonesia Oleh Soekarno dan Moh. Hatta setelah
mendapatkan desakan dari PPKI dan para pemuda. Setelah proklamasi kemerdekaan
Indonesia perjuangan masih tetap dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
B. WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertian: cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD
NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
Tujuan bagi ASN: supaya para peserta memiliki cara pandang sebagai warga Negara
yang berwawasan kebangsaan dan sebagai wujud dedikasi abdi Negara.
C. EMPAT KONSESUS DASAR
1) Pancasila, Merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar
ideologi maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No.
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Peraturan Perundang-undangan sebagai sumber
dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara,
termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila
2) Undang-Undang Dasar 1945, Dari sudut hukum, UUD 1945, merupakan tataran
pertama dan utama dari penjabaran lima norma dasar negara (ground norms) Pancasila
beserta normanorma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945,
menjadnorma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem penyelengagaran
negara pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan negara yang mencakup
aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya.
3) Bhinneka Tunggal Ika, Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat
diuraikan BhinnaIka- Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu.
Sebab meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya
satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.
4) Negara Kesatuan Republik Indonesia, Apabila ditinjau dari sudut hukum tata negara,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945
belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik
Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara.

D. BENDERA, BAHASA DAN LAMBANG NEGARA, SERTA LAGU KEBANGSAAN


INDONESIA
Bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi simbol kedaulatan dan
kehormatan negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan
bangsa, kesatuan dalam keragaman budaya, dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengaturan tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan Indonesia diatur di dalam bentuk UU Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang

MATERI ANALISIS ISU KONTEMPORER

 Perubahan Lingkungan Strategis


Undang-undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan tugasnya :
1. Melaksanakan
2. Memberikan
3. Mempererat
Menjadi PNS yang professional
1. Mengambil tanggungjawab
2. Menunjukkan sikap mental positif
3. Mengutamakan keprimaan
4. Menunjukkan kompetensi
5. Memegang teguh kode etik
Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
1. Modal Intelektual
2. Modal Emosional
3. Modal Sosial
4. Modal Ketabahan (adversity)
5. Modal Etika/Moral
6. Modal Kesehatan (kekuatan) Fisik/Jasmani

 Isu-isu Strategis Kontemporer


1. Korupsi
Undang- undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
beserta revisinya melalui Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001. Secara substansi
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 telah mengatur berbagai modus operandi tindak
pidana korupsi sebagai tindak pidana formil, memperluas pengertian pegawai negeri
sehingga pelaku korupsi tidak hanya didefenisikan kepada orang perorang tetapi juga pada
korporasi, dan jenis penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa
tindak pidana korupsi adalah Pidana Mati, Pidana Penjara, dan Pidana Tambahan.
2. Narkoba
Menurut Online Etymology Dictionary, perkataan narkotika berasal dari bahasa Yunani
yaitu ”Narke” yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Sebagian orang
berpendapat bahwa narkotika berasal darikata ”Narcissus” yang berarti jenis tumbuh-
tumbuhan yang mempunyai bunga yang membuat orang tidak sadarkan diri.
Narkotika dan Obat Berbahaya, sertanapza (istilah yang biasa digunakan oleh Kemenkes)
yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif
(Kemenkes,2010). Kedua istilah tersebut dapat menimbulkan kebingungan.
3. Terorirsme dan Radikalisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana terror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan
korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap
objek vital yang strategis, Iingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional
dengan motifideologi, politik, atau gangguan keamanan.
4 Tipe kelompok teroris yang beroprasi di dunia:
1. Left wing terrorist
2. Right wing terrorist
3. Etnonasionalis
4. Religious or scared terrorist
4. Money Laundring
“Money laundering” dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah aktivitas pencucian uang.
Terjemahan tersebut tidak bisa dipahami secara sederhana (artiperkata) karena akan
menimbulkan perbedaan cara pandang dengan arti yang populer, bukan berarti uang
tersebut dicuci karena kotor seperti sebagaimana layaknya mencuci pakaian kotor. Oleh
karena itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu sejarah munculnya money laundering dalam
perspektif sebagai salah satu tindak kejahatan.
5. Proxy War
Sejarahnya Perang proksi telah terjadi sejak zaman dahulu sampai dengan saat ini yang
dilakukan oleh negara-negara besar menggunakan actor Negara maupun actor non negara.
Kepentingan nasional Negara Negara besar dalam rangka struggle for power dan power
of influence mempengaruhi hubungan internasional. Proxy war memiliki motif dan
menggunakan pendekatan hard power dan soft power dalam mencapai tujuannya.
6. Proxy War Modern
Menurut pengamat militer dari Universitas Pertahanan, Yono Rekso diprojo menyebutkan
Proxy War adalah istilah yang merujuk pada konflik diantara dua negara, dimana Negara
tersebut tidak serta-merta terlibat langsung dalam peperangan karena melibatkan ‘proxy’
atau kaki tangan. Perang Proksi merupakan bagian dari modus perang asimetrik, sehingga
berbeda jenis dengan perang konvensional. Perang asimetrik bersifat irregular dan tak
dibatasi oleh besaran kekuatan tempur atau luasan daerah pertempuran. Perang proxy
memanfaatkan perselisihan eksternal atau pihak ketiga untuk menyerang kepentingan atau
kepemilikan territorial lawannya.

7. Kejahatan Masss Communication (Cyber, Crime, Hate Speech dan Hoax)


Media sosial memfasilitasi adanya komunikasi dua arah antara pemberi pesan dan
penerima pesan dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Beberapa contoh media sosial
diantaranya facebook, blog, twitter, dsb. Perbedaan mendasar lainnya adalah ada sifat
objektivitas pesan yang disampaikan dalam media masing-masing. Media massa
cenderung memuat pesan dengan tingkat objektivitas yang lebih tinggi, walaupun dalam
beberapa kasus dimensi subjektifnya juga kuat. Dalam media sosial setiap penggunanya
memiliki hak dan kebebasan untuk menyuarakan apapun, sekalipun pesan yang
disampaikannya merupakan kritik, keluhan, opini dan bentuk pesan lainnya yang bersifat
sangat subjektif.
8. Media Masssa dan Media Sosial
Media massa pada berbicara atas nama lembaga tempat dimana mereka berkomunikasi
sehingga pada tingkat tertentu, kelembagaan tersebut dapat berfungsi sebagai fasilitas
social yang dapat ikut mendorong komunikator dalam menyampaikan pesan-pesannya.
Sedangkan media sosial, baik pemberi informasi maupun penerimanya seperti bisa
memiliki media sendiri. Media social merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat
web page pribadi, kemudian terhubung dengan kolega atau public untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi.

MATERI KESIAGAPAN BELA NEGARA

Kesiapsiagaan bela negara adalah suatu keadaan siap siaga ynag dimiliki oleh ssseorang
baik secara fisik, mental maupun sosial dalam menghadapi situasi kerja yanng beragam yang
dilakukan berdasarkan tekad secara ihklas dan sadar disertai kerelaan berkorban sepenuh jawa
raga yang dilandasi kecintaan terhadap
RESUME AGENDA II

1. Berorientasi Pelayanan
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah
dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang
diberikan dapat melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari
kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini(doing something better
and better).” Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.

2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada
atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan Zonke, 2017)

3. Kompeten
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian
ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar
(organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan
kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang amat dinamis dan kompetitif, sejalan
perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.

4. Harmonis
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan
sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan keharmonisan tersebut bersama
kolega rekan sejawat, saat memberikan pelayanan public, dan kehidupan bermasyarakat.

Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman
dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:

a. Membuat tempat kerja yang berenergi Sebagian besar karyawan atau orang dalam
organisasi menghabiskan separuh hidupnya di tempat kerja.

b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi Selalu ingat dalam
sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang yang menjalankan alur produktivitas.

c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi.

5. Loyal
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan
sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan
perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk
menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.

6. Adaptif
Adaptif adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai tujuan-
tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi social yang berubah-ubah
agar tetap bertahan (Robbins:2003)
Ciri-ciri individu adaptif :
 Eksperimen orang yang beradaptasi
 Melihat peluang di mana orang lain melihat kegagalan
 Memiliki sumber daya
 Selalu berpikir kedepan
 Tidak mudah mengeluh
 Tidak menyalahkan
 Tidak mencari polularitas
 Memiliki rasa ingin tahu
 Memperhatikan system
 Membuka pikiran
 Memahami apa yang sedang diperjuangkan

7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini.
Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020)
mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua
kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja milenal Gen Y dan Z, serta
mobilitas dan fleksibilitas.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah :

1. Kepercayaan
2. Pembagian kekuasaan
3. Gaya kepemimpinan
4. Strategi manajemen
5. Formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien efektif antara entitas publik
RESUME AGENDA III

1. Smart ASN
Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang
harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara.
1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
1. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektorsektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
2. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
3. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
4. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya

Manajemen ASN

Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen
ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional,
memilikinilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih daripraktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pengelolaaan ASN
Untuk mendapatkan profil pegawai yang produktif, efektif dan efisien tersebut
diperlukan sebuah sistem pengelolaan SDM yang mampu memberikan jaminan
keamanan dan kenyamanan bagi individu yang bekerja didalamnya. Sebuah sistem yang
efisien, efektif, adil, terbuka/transparan, dan bebas dari kepentingan
politik/individu/kelompok tertentu. Kondisi ini memberikan lingkungan yang kondusif
bagi pegawai untuk bekerja dan berkinerja karena merasa dihargai dan juga diperhatikan
oleh organisasi.

Anda mungkin juga menyukai