Anda di halaman 1dari 9

JURNAL

Masive Open Online Course (MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA
(PPPK)

DISUSUN OLEH

NAMA : GANTI SIREGAR, S.Sy


NIP : 199006082023211025
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : BATU NANGGAR, 08 JUNI 1990
GOLONGAN : IX
JABATAN : AHLI PERTAMA - PENGHULU
UNIT KERJA : KUA KEC. AIR JOMAN
INSTANSI : KEMENTERIAN AGAMA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PROV. SUMATERA UTARA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN ASAHAN
KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN AIR JOMAN

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


MATERI I

Video Sambutan Kepala Lembaga Administrasi Negara


Dr. Adi Suryanto, M.Si
Indonesia akan menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045. Era revoplusi industry
menuntut kita supaya cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Pondasi penting
mewujudkan smart ASN melalui MOOC PPPK ini sebagai bekal menghadapi tantangan dunia
yang semakin kompleks. MOOC dapat di manfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada
interaksi fisik. Namun dapat dilakukan secara mandiri dan di kembangkan dalam skema
pembelajaran kolaboratif, aktualisasi dan penguatan secar klasikal. MOOC ini diharapkan
dapat menjadi learning platfrom bagi ASN secara nasional untuk mencetak ASN yang unggul
dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas dunia dan menuju indonesia Emas 2045.

MATERI II
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan BANGKOM ASN LAN RI
DR. Muhammad Taufik DEA
Kebanggaan sebagai ASN adalah karena dapat melayani Bangsa Indonesia.
PenguasaanCore value bagi ASN dan employer yang dikenal dengan singkatan Ber
AKHLAK,
- Beriorentasi Pelayanan
- Akuntabel
- Kompeten
- Loyal
- Adaptif
- Kolaboratif
Kata kunci : Kemampuan BerinovasiYang harus di kuasa oleh ASN yaitu:
- Penguasaan Literasi Digital/ Smart ASN
- Penguasaan Corevalue
Semangat belajar dan semangat mengembangkan diri supaya menjadi ASN yang
ungguldan mendukung daya saing bangsa.

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


MATERI III
Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan
Kompetensi ASN LAN RI, Erna Erawati, S.Sos, M.Pol.,Adm.

Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK di tuntut untuk bisa belajar secara mandiri
pada materi MOOC PPPK, ada tiga macam Pembelajaran yang harus diketahui yaitu:
1. Sikap Perilaku Bela Negara
2. Nila-Nilai rol value dalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam Penyelenggaraan pemerintahan

AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
MODUL: WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILA-NILAI BELA NEGARA

A. WAWASAN KEBANGSAAN

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan
kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD
NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan
yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan
sejahtera.
Pengertian ini perlu disampaikan kepada peserta COOM PPPK agar para peserta
memahami subtansi modul sehingga para peserta memiliki cara pandang sebagai wargaNegara
yang berwawasan kebangsaan. Pengetahuan tentang wawasan kebangsaan yang selama ini
telah didapatkan para PPPK melalui pendidikan formal perlu dimantapkan sebagai
konsekwensi menjadi abdi negara.
Tujuan bagi ASN:
supaya para peserta memiliki cara pandang sebagaiwarga Negara yang berwawasan
kebangsaan dan sebagai wujud dedikasi abdi Negara.
B. EMPAT KONSESUS DASAR
1. Pancasila
Merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalam arti sebagai dasar ideologi
maupun filosofi bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 12 Tahun 2011
tentang PembentukanPeraturan Perundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber
hukum negara.
Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno didepan sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung Karno dinyatakanbahwa Pancasila merupakan

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


philosofische grondslag, suatu fundamen, filsafaat,pikiran yang sedalam-dalamnya, merupaan
landasan atau dasar bagi negaramerdeka yang akan didirikan.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Padamasa itu Ir
Soekarno menyampaikan gagasan dasar pembentukan negara yang beliau sebut Pancasila.
Gagasan itu disampaikan dihadapan panitia BPUPKIpada siang perdana mereka tanggal
28 Mei 1945 dan berlangsung hinggatanggal 1 Juni 1945.
Sejarah kemerdekaan Indonesia yang terlepas dari penjajahan asingmembuktikan bahwa
sejak semula salah satu gagasan dasar dalam membangun soko guru Negara Indonesia adalah
konstitusionalisme dan paham Negara hukum. Di dalam Negara-negara yang mendasarkan
dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga Negara terlindungi.
Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme.
4. Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa dilontarkan secara lebih nyata masa
Majapahit sebenarnya telah dimulai sejak masa Wisnuwarddhana,ketika aliran Tantrayana
mencapai puncak tertinggi perkembangannya, karenanya Narayya Wisnuwarddhana di
dharmakan pada dua loka di Waleribersifat Siwa dan di Jajaghu (Candi Jago) bersifat Buddha.
Juga putra mahkotaKertanegara (Nararyya Murddhaja) ditahbiskan sebagai JINA
=Jnyanabajreswara atau Jnyaneswarabajra.
Mengutip dari Kakawin Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih
ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga anekaragam agama dankepercayaan di
kalangan masyarakat Majapahit. Sementara dalam lambang NKRI, Garuda Pancasila,
pengertiannya diperluas, menjadi tidak terbatas dan diterapkan tidak hanya pada perbedaan
kepercayaan dan keagamaan, melainkan juga terhadap perbedaan suku, bahasa, adat istiadat
(budaya) dan beda kepulauan (antara nusa) dalam kesatuan nusantara raya.
5. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi
tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar
(bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang
periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.)
C. NILAI-NILAI BELA NEGARA
Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan segenap komponen bangsa yang dilandasi
oleh semangat untuk membela Negara dari penjajahan. Perjuangan tersebut tidak selalu dengan
mengangkat senjata, tetapi dengan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Nilai dasar Bela Negara kemudian diwariskan kepada paragenerasi penerus
guna menjaga eksistensi RI. Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk
mengimplementasikan dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar
kesadaran warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan
melalui 33 usaha Bela Negara. Usaha Bela Negara diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit
Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan
profesi. Usaha BelaNegara bertujuan untuk memelihara jiwa nasionalisme Warga Negara
dalam upaya pemenuhan hak dan kewajibannya terhadap Bela Negara yang diwujudkan
dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara demi tercapainya tujuan dan kepentingan nasional.
Kemampuan dalam menganalisis isu kontemporer tidak terlepas dari pemahamanmateri
wawasan kebangsaan dan aktualisasi atas tiap-tiap nilai bela negara. Terdapat tiga kemampuan
yang dapat memengaruhi dalam mengidentifikasi dan/atau menetapkan isu, yaitu
environmental scanning, problem solving, dan berpikir analysis.
Isu kontemporer merupakan kelompok isu yang menjadi sorotan publik secara luas dan
memerlukan penanganan secepat mungkin dari pengambil keputusan. Isu kontemporer di
Indonesia antara lain korupsi, narkoba, terorisme/radikalisme, money laundring, proxy war,
mass communication, Covid-19, dan lain sebagainya. Teknis analisis isu terdiri atas tahap pra

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


analisis (identifikasi dan deskripsi isu), memilah isu (teknik APKL/ USG), mendalami isu, dan
alternatif penyelesaian.
D. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan bela negara merupakan keadaan siap siaga secara fisik, mental, dan
sosial dalam menghadapi situasi yang beragam, dilakukan berdasarkan kebulatan tekad dan
sikap secara ikhlas dan sadar disertai kerelaan berkorban untuk menjaga kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara. Implementasi bela negara perlu memiliki rencana aksi untuk
penjabaran kegiatan bela negara yang akan dilakukan. Selain itu, ada beberapa kegiatan
kesiapsiagaan bela negara antara lain mengikuti peraturan baris berbaris, keprotokolan,
kewaspadaan dini, deteksi dini dan peringatan dini dalam penyelenggaraan otonomi daerah,
kewaspadaan dini dalam penyelenggaraan pertahanan negara, dan deteksi dini dan peringatan
dini dalam sistem keamanan nasional.
AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR PNS
 Berorientasi Pelayanan
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat di andalkan
 Melakukan Perbaikan tiada henti
 Akuntabel
 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi.
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
 Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
 Kompeten
 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
 Membantu orang lain belajar
 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
 Harmonis
 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
 Suka menolong orang lain
 Membangun Lingkungan kerja yang kondusif
 Kolaboratif
 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
 Adaptif
 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
 Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas
 Bertindak proaktif
 Loyal
 Memegang teguh ideologi pancasila, undang-undang dasar negara republik indonesia
tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah
 Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara
 Menjaga rahasia jabatan dan Negara.

AGENDA III
Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
1. Deskripsi Singkat
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih daripraktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan PNS. (1)Setiap Instansi
Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja. (2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang
diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. (3) Berdasarkan penyusunan
kebutuhan, Menteri kemudian akan menetapkan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
secara nasional.
 Kedudukan dan Peran ASN
Kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diatur
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). PNS merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu dan diangkat sebagai pegawai ASN secara
tetap.
Berdasarkan Undang-undang tersebut, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil
atau PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah.

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


PNS diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sementara itu, PPPK diangkat berdasarkanperjanjian
kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
A. Smart ASN
Smart ASN merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang
tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian
tujuan organisasi.Smart ASN juga merupakan konsep modern dalam manajemen aparatur
negara yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja pegawai dan efisiensi pelayanan publik
melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dalam usaha untuk membentuk birokrasi yang
berkualitas dunia, diharapkan setiap pegawai memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri
dari nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaanteknologi
informasi, bahasa asing dan entrepreneurship.
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih daripraktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan PNS.
Manajemen ASN adalah Pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih daripraktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan PNS:
(1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja.
(2) Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
(3) Berdasarkan penyusunan kebutuhan, Menteri kemudian akan menetapkan
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS secara nasional.

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK


Keterkaitan antara Agenda

Adapun keterkaitan antara Agenda 1,2 dan 3 saling menguatkan antara satu dengan yang
lainnya karena di agenda satu membahas tentang Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela
negara di mana kita sebagai ASN harus bisa dan mampu memahami Bangsa secara utuh dan
bagaimana tatacara kita sebagai ASN bisa ikut serta dalam Bela Negara.
Selanjtnya dalam Agenda kedua kita di beri pembahasan tentang Nilai-Nilai dasar ASN
dalam hal ini kita sebagai pelayan masyarakat harus bisa melayani dan memberikan pelayanan
yang baik sesuai dengan SOP yang ditentukan oleh pemerintah sebagai ajuan dan patokan kita
sebagai ASN menjalankan tugas sebagai Abdi negara.

Dan di Agenda ke Tiga kita membahas tentang Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI
kita sebagai ASN harus mengetahui fungsi dan tugas sebagai mana yang tertera dalam aturan
dan pedoman ASN. Agar dalam pelayanan di masyarakat kita mampu melayani dengan baik .
dan kita sebagai ASN harus menjadi ASN yang Smart ASN merupakan pegawai dengan
kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan
semakin responsif terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi. Smart ASN juga
merupakan konsep modern dalam manajemen aparatur negara yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja pegawai dan efisiensi pelayanan publik melalui pemanfaatan teknologi
informasi. Dalam usaha untuk membentuk birokrasi yang berkualitas dunia, diharapkan setiap
pegawai memiliki profil sebagai Smart ASN, yang terdiri dari nasionalisme, integritas,
wawasan global, hospitality, networking, penguasaanteknologi informasi, bahasa asing dan
entrepreneurship.

Ganti Siregar, S. Sy - Jurnal MOOC PPPK

Anda mungkin juga menyukai