JURNAL
MATERI KEBIJAKAN, AGENDA I, AGENDA II DAN AGENDA III
DISUSUN OLEH:
NAMA : NURUL JAINA HAYATI, S.Pd.
NI PPPK : 198908042023212022
UNIT KERJA : SDN 2 SUNTENJAYA
Dalam rangka menyongsong era baru Indonesia emas 2045 dan revolusi industri 4.0 dan tantangan
global lainnya kita semua harus dapat cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kita tentu
harus melakukan persiapan dan usaha untuk lebih matang lagi termasuk mempersiapkan sumber daya
aparatur atau ASN yang Kompeten dan profesional sebagai faktor strategis dalam pelayanan publik.
Sejalan dengan arah presiden, Indonesia sekarang fokus pada prioritas pembangunan Sumber Daya
Manusia, khususnya. Pemerintah telah melakukan pembenahan dari rekruitmen sampai dengan pola
pengembangan kompetensinya. Oleh karena itu, kita harus bangga menjadi bagian dari yang aparatur
yang bersih.
Kompetensi profesional menjadi dasar penting dalam mewujudkan Indonesia emas 2045. Pelatihan
dasar ASN PPPK yang kita ikuti saat ini menjadi pondasi penting dalam mewujudkan Smart ASN agar
mampu menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks. Melalui Masiv Online Open course Kita
,
dapat menyerap sebanyak-banyaknya sumber pembelajaran yang ada yang nantinya akan dikembangkan
dalam skema pembelajaran kolaboratif, aktualisasi, dan penguatan. Harapannya nanti akan dapat
Sebagai ASN, pelayanan harus terus kita tingkatkan dengan terus mengembangkan diri. ASN
merupakan sebuah kebanggan karena dapat melayani bangsa yang besar. Presiden telah meluncurkan
ASN BERAKHLAK :
b. Akuntabel
c. Kompeten
d. Harmonis
e. Loyal
f. Adaptif
g. Kolaboratif
Semua bangsa dituntut berdaya saing dengan mengandalkan kemampuan berinovasi. Pada
pelatihan dasar ini, ada beberapa hal yang harus dikuasai yaitu penguasaan pro value dan penguasaan
literasi digital (smart ASN). Kita harus terus mengembangkan diri secara berkelanjutan agar menjadi ASN
yang unggul.
Dalam pembelajaran dalam bentuk orientasi yang akan dilaksanakan secara atau Massive Open
online course, ASN dituntut untuk belajar secara mandiri mempelajari semua materi di dalamnya yang
nantinya akan ada evaluasi untuk meyakinkan bahwa kita sudah memahami semua materi di dalam
pembelajaran.
2. Terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi acuan bagi kawankawan di dalam
bekerja
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan UUD 1945,
merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang melatar belakangi, kandungan cita- cita
luhur dari Pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak akan berubah
atau dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi Batang-tubuh UUD 1945 maupun bagi Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun yang akan atau mungkin dibuat. Norma- norma dasar
yang merupakan cita-cita luhur bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan
berbangsa dan bernegara tersebut dapat ditelusuri pada Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat (4)
alinea.
Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran
5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat
dalam Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem
administrasi Negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem penyelenggaraan
pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya
manusianya. Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola
kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan
Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi
mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur, dan sejahtera.
4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
1. Pancasila
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945, merupakan dasar negara Republik Indonesia, baik dalamarti sebagai dasar ideologi maupun filosofi
bangsa. Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
PeraturanPerundang-undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara. Artinya, setiap
materi muatan kebijakan negara, termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai- nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Kepustakaan hukum di Indonesia menjelaskan istilah Negara hukum sudah sangat popular. Pada
umumnya istilah tersebut dianggap merupakan terjemahan yang tepat dari dua istilah yaitu rechtstaat
dan the rule of law. Istilah Rechstaat (yang dilawankan dengan Matchstaat) memang muncul di dalam
penjelasan UUD 1945 yakni sebagai kunci pokok pertama dari system Pemerintahan Negara yang
berbunyi “Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechstaat) dan bukan berdasar atas
kekuasaan belaka (machtstaat)”. Kalau kita lihat di dalam UUD 1945 BAB I tentang Bentuk dan
Kedaulatan pasal 1 hasil Amandemen yang ketiga tahu 2001, berbunyi “Negara Indonesia adalah
Negara hukum”. Dari teori mengenai unsur-unsur Negara hukum, apabila dihubungkan dengan Negara
hukum Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Mpu Tantular
pada dasarnya adalah sebuah pernyataan daya kreatif dalam paya mengatasi keanekaragaman
kepercayaan dan keagamaan, sehubungan dengan usaha bina negara kerajaan Majapahit kala itu. Di
kemudian hari, rumusan tersebut telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan
pada masa kemerdekaan, dan bahkan telah berhasil menumbuhkan rasa dan semangat persatuan
masyarakat indonesia. Itulah sebab mengapa akhirnya Bhinneka Tunggal Ika
– Kakawin Sutasoma (Purudasanta) diangkat menjadi semboyan yang diabadikan lambang NKRI Garuda
Pancasila.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang lahir pada
tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara, mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik
Indonesia baru sebagian memiliki unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya
tanggal 18 Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya 16 negara yaitu berupa pemerintah
yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden, sehingga PPKI disebut sebagai
pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya.
Evaluasi
1. Menurut anda, apakah urgensi ASN harus berwawasan kebangsaan sehingga menjadi bagian
kompetensi ASN ?
Aparatur sipil negara wajib memiliki wawasan kebangsaan yang baik. Seseorang ketika sudah
menjadi ASN akan menjadi merepresentasikan negara. Oleh karena itu seorang ASN harus dan wajib
menjadi teladan bagi rakyat pada umumnya tentang perilaku yang mencerminkan wawasan
kebangsaan yang baik.
Berikut ini beberapa nilai-nilai yang ada di dalam wawasan kebangsaan:
• Menghormati dan menyayangi setiap manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.
• Mempunyai kemauan dan tekad untuk bersama-sama untuk selalu mengedepankan persatuan dan
kesatuan bangsa.
• Mencintai tumpah darah Indonesia.
• Sepakat dan menyetujui sistem demokrasi yang diterapkan Indonesia.
• Mempunyai rasa setia kawan dan saling memiliki terhadap sesama warga negara.
2. Uraikan secara singkat sejarah pergerakan kebangsaan Indonesia !
Dimulai dari terbentuknya organisasi Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei 1908, kemudian
pada bulan Juni 1908 koran Bataviach Niewsblad mengumumkan untuk pertama kalinya berdirinya
Boedi Oetomo. Dalam maklumat yang ditandatangani oleh Soewarno selaku sekretaris diumumkan
bahwa :” Boedi Oetomo berdiri untuk memperbaiki keadaan rakyat kita, terutama rakyat kecil”.
Oktober 1908 kongres pertama Boedi Oetomo di gedung sekolah Yogyakarta, kemudian kongres
terakhir Boedi Oetomo bulan Agustus 1912 yang kemudian memilih pangeran Aryo Noto Dirotjo
sebagai ketua. Kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 di jalan KRamat 106 Jakarta, kongres
tersebut diikuti oleh beberapa perwakilan organisasi pemuda di Hindia Belanda yang menghasilkan
sumpah pemuda yaitu
1. Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu tanah air Indonesia
2. Kami putra putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu bangsa Indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan Bahasa Melayu
Dan pada saat itu lagu kebangsaan dikumandangkan oleh Wagerudolf Soepratman, syair lagu
Indonesia pertama kali dipublikasikan pada tanggal 10 November 1928 oleh Koran Sin Po Tiong Hoa
berbahsa Melayu. Penggunaan Bahasa Melayu yang diusulkan oleh Muhammad Yamin menjadi
kontroversi saat Kongres Pemuda I, barulah setelah diganti menjadi Bahasa Indonesia pada Kongres
Pemuda II, kontroversi tersebut dapat berakhir dan menjadi sebuah kesepakatan. Tanggal 17
Agustus ditetapkan sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan berdasarkan Keputusan Presiden Republik
Indonesia No. 24 tahun 1953 tanggal 1 Januari 1953 tentang Hari-Hari Libur.
3. Menurut anda, apakah relevansi 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dalam
mewujudkan profesionalitas ASN ?
4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara dapat mewujudkan profesionalitas ASN.
1. Pancasila
Pentingnya kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, sehingga gagasan dasar yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang
terkandung dalam Pancasila harus berisi kebenaran nilai yang tidak asing bagi masyarakat
Indonesia. Dengan demikian ASN meyakini dan menerapkan dalam kehidupan yang nyata,
untuk selanjutnya dijaga kokoh dan kuatnya gagasan dasar tersebut agar mampu
mengantisipasi perkembangan zaman.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sumber hukum tertinggi yang di dalamnya
terdapat pasal-pasal berisi hukum yang harus ditaati oleh semua rakyat. Nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya dan berfungsi dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Mengutip dari Kakawin Sutasoma (Purudasanta), pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih
ditekankan pada perbedaan bidang kepercayaan juga anekaragam agama dan kepercayaan di
kalangan masyarakat Majapahit. Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat
diuraikan Bhinna Ika-Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab
meskipun secara keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa
dan negara Republik Indonesia.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam sejarahnya dirumuskan dalam sidang
periode II BPUPKI (10-16 Juli 1945) dan selanjutnya disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ; b. Memajukan
kesejahteraan umum; c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan d. Ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial (Tujuan
NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.)
Evaluasi
1. Menurut anda, apakah nilai-nilai dasar Bela Negara masih relevan saat ini ?
Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai Ancaman.
Dasar Bela Negara yang ada saat ini cukup relevan untuk tetap dilanjutkan yaitu
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara. Namun tentunya harus ada adaptasi sesuai dengan
perkembangan jaman yang ada saat ini.
2. Jelaskan menurut pendapat anda, ancaman yang paling mungkin terjadi saat ini dan mengancam
eksistensi NKRI ?
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap
bangsa. Dimana ancaman terhadap bangsa dan negara Indonesia misalnya terdiri dari ancaman
militer dan ancaman non militer. Dalam ancaman militer merupakan ancaman yang menggunakan
berbagai kekuatan bersenjatan dengan peralatan yang canggih. Serta dinilai mempunyai
kemampuan yang dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan
keselamatan segenap bangsa.
Berikut dibawah ini berbagai potensi ancaman yang dihadapi masyarakat Indonesia untuk
mempertahankan wilayah NKRI dari dalam negeri yaitu antara lain :
1) Terjadinya Disintegrasi Bangsa
2) Kesenjangan dan Ketimpangan Ekonomi
3) Ancaman untuk Mengganti Ideologi Negara
4) Makar yang Dilakukan oleh Oknum dan Kelompok Tertentu
5) Adanya Keinginan untuk Memperluas Daerah
Evaluasi
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi bagian yang selalu menyertai
perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor
pembeda yang akan menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan
lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional (Community/ Culture),
Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Menurut DePorter (2009:172), selain dapat meningkatkan daya ingat terhadap suatu informasi, mind
mapping juga mempunyai manfaat lain, yaitu sebagai berikut.
1. Fleksibel Anda dapat dengan mudah menambahkan catatan-catatan baru di tempat yang sesuai dalam
peta pikiran tanpa harus kebingungan dan takut akan merusak catatan yang sudah rapi.
2. Dapat Memusatkan Perhatian Dengan peta pikiran, Anda tidak perlu berpikir untuk menangkap
3. Dapat lebih mudah mengingat materi pelajaran sekaligus dapat meningkatkan pemahaman terhadap
materi pelajaran tersebut. Karena melalui peta pikiran, Anda dapat melihat kaitan- kaitan antar setiap
gagasan.
4. Menyenangkan Imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas sehingga menjadikan pembuatan dan
pembacaan ulang catatan menjadi lebih menyenangkan. di gunakan untuk belajar.
Dalam melakukan teknik mind mapping, terdapat 7 langkah pemetaan sebagai berikut.
1. Mulai dari Bagian Tengah. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisinya panjang dan diletakkan
mendatar. Memulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak Anda untuk menyebarkan kreativitas
ke segala arah dengan lebih bebas dan alami.
2. Menggunakan Gambar atau Foto untuk Ide Sentral Gambar bermakna seribu kata dan membantu Anda
menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat Anda tetap terfokus,
membantu berkonsentrasi, dan mengaktihan otak.
3. Menggunakan Warna Bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran
lebih hidup, menambah energi pemikiran kreatif, dan menyenangkan.
4. Menghubungkan Cabang-cabang Utama ke Gambar Pusat Hubungkan cabang- cabang utama ke gambar
pusat kemudian hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan
seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga, atau empat)
hal sekaligus. Jika kita menghubungkan cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan
mengingat.
5. Membuat Garis Hubung yang Melengkung, Bukan Garis Lurus Garis lurus akan membosankan otak.
Cabang-cabang yang melengkung dan organis, seperti cabang-cabang pohon, jauh lebih menarik bagi
mata.
6. Menggunakan Satu Kata Kunci untuk Setiap Garis Kata kunci tunggal memberi lebih banyak daya dan
flesibilitas kepada peta pikiran. Setiap kata tunggal atau gambar adalah seperti pengganda,
menghasilkan sederet asosiasi dan hubungannya sendiri.
7. Menggunakan Gambar Seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata. Jika anda hanya
mempunyai gambar di dalam peta pikiran, maka peta pikiran siswa sudah setara dengan
10.000 kata catatan (Buzan, 2008:15-16).
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai nilai bela negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga kedaulatan negara,
keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya
mendasari proses nation and character building.Proses nation and character building tersebut didasari oleh
sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta
tanah air,kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban
demi bangsa dan Negara.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara fisik
maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri
yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang teguh
kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.
Dengan demikian, maka untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai dasar bela negara tersebut, kita
harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani maupun mental yang mumpuni, serta memiliki etika,
etiket, moral dan nilai kearifan lokal sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam Bab III
ini sebagai wujud bahwa kita,memiliki kemampuan awal bela negara, maka kita akan membahas tentang
Kesehatan Jasmani dan Mental; Kesiapsiagaan Jasmani danMental; Etika, Etiket dan Moral; serta Kearifan
Lokal.
RESUME AGENDA 2
1. Berorientasi Pelayanan
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan customer sudah dapat
terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan
dapat melebihi harapan customer. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok
akan menjadi lebih baik dari hari ini(doing something better and better).” Berorientasi Pelayanan
merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap
ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini
diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang
semestinya dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri
dari:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. melakukan perbaikan tiada henti.
Penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan
akan tetapi juga terkait dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan
keinginan masyarakat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani dengan senyum, menyapa
dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani dengan cepat dan tepat waktu; melayani dengan
memberikan kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan
kemampuan, keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang prima. Pemberian layanan bermutu tidak
boleh berhenti ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna layanan.
Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik dari hari
ini (doing something better and better).
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk dipahami. Ketika seseorang
mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui
bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas
atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu,
sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi
yang memberikan amanat.
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
tinggi
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari
sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang
teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan layanang kepada masyarakat. Aulich
(2011) bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan mendorong
terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi. Integritas adalah konsepnya telah disebut
filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan
bernegara. Semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para penyelenggara negara,
pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang
teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN yang
akuntabel.
Evaluasi
1. Dalam hal penyelenggaraan pemerintahan, sering kita dengan istilah kata responsibilitas dan
akuntabilitas. Kedua kata tersebut mempunyai arti dan makna yang berbeda. Apa yang membedakan
antara responsibilitas dan akuntabilitas dilihat dari pengertiannya? Dan berikan pendapat anda terkait
konsep responsibiltas dan akuntabilitas tersebut?
Responsibilitas (responsibility) merupakan konsep yang berkenaan dengan standar profesional
dan kompetensi teknis yang dimiliki administrator (birokrasi publik) dalam menjalankan tugasnya.
Administrasi negara dinilai responsibel apabila pelakunya memiliki standard profesionalisme atau
kompetensi teknis yang tinggi. Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan
Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan Sasaran/Target Kinerja yang telah ditetapkan
3. Kompeten
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan menjadi bagian ecosystem
pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai instansi pembelajar (organizational learning). Pada
ujungnya, wujudnya pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang
amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi yang berubah cepat.
Berkinerja yang BerAkhlak:
1. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Selain ciri tersebut
ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan publik. Perilaku etika profesional secara
operasional tunduk pada perilaku BerAkhlak.
2. Meningkatkan kompetensi diri:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan.
• Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori
“net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet.
• Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network.
• Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan,
yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain.
• Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam
interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.
3. Membantu Orang Lain Belajar
• Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning
tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
• Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar pengetahuan”
atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
• Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja
seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori
di mana ia dapat dengan mudah, disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
• Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian
pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman
(lessons learned).
4. Melakukan kerja terbaik:
• Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi, baik instansi
pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan
lingkungan dan karya manusia.
• Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan dengan apa yang
menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
Evaluasi
Sistem Merit memiliki peran yang penting dalam mewujudkan sistem organisasi yang baik dalam
pemerintahan, sehingga implikasinya akan terbentuk pelayanan yang baik dan mensejahterakan rakyat.
Mengingat pentingnya peran sebuah pemerintahan dalam mewujudkan kesejahteraan di dalam suatu
negara, tidak heran, garda-garda terdepan ASN dalam mewujudkan hal tersebut dari sisi pemerintah juga
memiliki peran yang penting. Kualitas Aparatur Sipil Negara dalam bekerja dan sistem yang mengikat akan
mempengaruhi bagaimana kualitas pelayanan instansi pemerintahan kepada masyarakat. Mengingat
pentingnya peran ini, jika dilihat di lapangan, sayangnya masih banyak kritik dan hal yang perlu
ditingkatkan oleh pemerintah.
Sistem merit menurut Merriam-Webster Dictionary adalah sistem dimana rekrutmen dan promosi
pegawai dilaksanakan berdasarkan kemampuan dalam melaksanakan tugas, bukan dikarenakan oleh
koneksi politik. Dalam pelaksanaannya sistem merit juga mencakup pengelolaan sumber daya manusia,
bukan hanya sekedar proses rekrutment.
2. Pembangunan Apartur sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024,
diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas dunia (world class bureaucracy), yang dicirikan
dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang semakin
efektif dan efisien. Jelaskan secara ringkas, mengapa pembangunan birokrasi berkelas dunia tersebut
penting?
Tak dapat dimungkiri apabila tuntutan terhadap peningkatan pelayanan publik di level pusat hingga
pemerintah daerah otonom masih tinggi. Hal ini dikarenakan pelayanan publik masih rendah dan belum
mampu beradaptasi dengan zaman. Saat ini kita telah memasuki Revolusi Industri 4.0, yang ditandai
dengan meningkatnya konektivitas, interaksi, dan batas antara manusia, mesin, dan sumber daya lainnya
yang semakin konvergen melalui teknologi informasi dan komunikasi. Reformasi Birokrasi hingga 2024
mendatang untuk memperkuat dan membangun model kelembagaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi kelas dunia. Tujuannya agar terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu
menjawab perubahan secara efektif, sehingga pelayanan publik berkualitas dan berkelas dunia dapat
terwujud.
Di Era Digital, tuntutan pelayanan publik yang berkualitas dan responsif semakin tinggi. Sudah
saatnya berbagai terobosan pemerintah berbasis elektronik diterapkan di semua level pemerintahan
hingga pemerintah daerah. Kultur birokrasi juga harus menerapkan prinsip New Public Service dan
pelayanan yang diaplikasikan oleh swasta agar setiap warga negara benar-benar merasakan pelayanan
prima yang responsif. Kita tentunya dapat membandingkan antara birokrasi masa lalu yang tidak
menggunakan ICT/E-GOV, yaitu minimnya inovasi, kaku, mengabaikan profesionalisme, cenderung
otoriter, dan peluang pungli lebih besar. Sedangkan dengan sistem elektronik, memungkinkan adanya
kreativitas, inovasi, profesionalisme, transparansi, dan peluang KKN yang kecil karena dikelola oleh sistem.
3. Terdapat 8 (delapan) karakateristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam menghadapi tuntutan
pekerjaan saat ini dan kedepan. Kedelapan karakterisktik tersebut meliputi: integritas, nasionalisme,
profesionalisme, wawasan global, IT dan Bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship.
Jelaskan secara ringkas, mengapa 8 (delapan) karakteristik i ini penting bagi ASN?
Untuk menciptakan Smart ASN Menuju Birokrasi 4.0. Profil ASN tersebut sejalan dengan lingkungan
global dan era digital, termasuk pembangunan aparatur 2020-2024 serta mewujudkan birokrasi berkelas
dunia ASN harus sesuai dengan profil yang dapat mendorong terwujudnya birokrasi berkelas dunia pada
2024 dan memiliki sikap anti radikalisme.
4. Harmonis
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan bekerja dengan sesama kolega
dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas. Semoga kita semua dapat menerapkan
dan meciptakan keharmonisan tersebut bersama kolega rekan sejawat, saat memberikan
pelayanan public, dan kehidupan bermasyarakat. Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan
banyak manfaat juga menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerah yang
amat sempit yang sewaktu bias menjadi ledakan yang akan mengancam integrasi nasional atau persatuan
dan kesatuan bangsa. Terbentuknya NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari
pendiri bangsa dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam Lambang
Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran persatuan berbangsa tersebut. Etika
publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan,
kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh
sekelompok professional tertentu.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik
Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah,
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting dalam suatu organisasi. Suasana
tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi
potensi disharmonis dan analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan
dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.
Latihan 1
1. Sebutkan dan Jelaskan keanekaragaman sukus bangsa dan budaya dari tempat anda berasal dan berikan
contohnya?
Jawab
Berikut adalah beberapa suku-suku di pulau Jawa:
1. Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku dengan populasi terbesar di Indonesia. Di mana suku Jawa tersebar di
berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, hingga Banten. Suku Jawa
memiliki total populasi yang signifikan yakni 95.217.022 jiwa. Dalam konteks antropologis, suku Jawa
dianggap memiliki budaya yang menonjolkan sisi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dalam
kehidupan. Ada beberapa budaya Jawa yang terkenal, seperti wayang kulit, keris, batik, gamelan, dan
kesenian-kesenian lainnya.
2. Suku Sunda
Sama halnya dengan suku Jawa, suku Sunda juga menjadi bagian etnis yang cukup besar dan
berdiaspora di wilayah barat pulau Jawa. Daerah sebarannya mulai dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan di
pesisir Jawa Tengah. Dalam kacamata antropologis, suku Sunda terkenal akan sifatnya yang sopan, riang,
ramah, dan bersahaja. Hal ini juga tampak dari tutur bahasa Sunda yang lemah lembut dan halus saat
berkomunikasi dengan orang lain. Suku Sunda juga terkenal akan keseniannya yang bahkan sudah ikut
membawa nama negara di kancah internasional, seperti ada tari jaipongan, tari merak, dan tari topeng. Ada
juga wayang golek yang sering ditampilkan dalam seni teater dengan jalan cerita yang sarat akan filosofi
hidup.
3. Suku Tengger
Suku Tengger tinggal di wilayah pegunungan di tengah provinsi Jawa Timur, yaitu di kawasan Bromo
dan Semeru. Untuk saat ini, suku Tengger bermigrasi di beberapa kota di Jawa Timur, seperti Pasuruan,
Malang, Probolinggo, hingga Lumajang. Ada yang unik dari tradisi suku Tengger dan sangat otentik dari segi
kepercayaan dengan mengadakan upacara "yadha kasada" atau "kasodo". Upacara ini dilakukan untuk
memberikan persembahan sesajen kepada Sang Hyang Widhi sebagai perwujudan dari Batara Brama.
Sangat banyak sekali upacara-upacara yang dilakukan oleh suku Tengger, antara lain entas-entas, tugel
kuncung, walagara, mayu desa, pujan kapat, pujang kawolu, dan lain sebagainya. Diperkirakan, saat ini
jumlah suku Tengger sekitar 500.000 jiwa yang tersebar di berbagai wilayah.
4. Suku Bawean
Suku-suku di pulau Jawa sleanjutnya adalah suku Bawean. Suku Bawean merupakan salah satu suku
dengan jumlah populasi kecil yang meninggali satu pulau bernama Bawean (pulau Bawean). Pulau Bawean
terletak di 120 km dari utara kota Gresik Jawa Timur. Secara genealogis, suku Bawean merupakan
percampuran antara suku-suku lain di Indonesia, yakni Melayu, Jawa, Bugis, Banjar, dan Madura. Suku yang
mayoritas beragama Islam ini memiliki beberapa kebudayaan dan adat istiadat, misalnya kercengan, cukur
jambul, pencak bawean, hingga dikker. Saat ini, populasi dari suku Bawean berkisar di angka 107.000 jiwa
yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Suku ini juga terkenal akan budaya "rantau" nya yang sudah
dilakukan sejak berabad-abad yang lalu.
5. Suku Betawi
Suku Betawi merupakan kumpulan etnis yang meninggali wilayah di kota Jakarta dan sekitarnya. Dalam
kacamata ilmu genealogi, suku Betawi memiliki keturunan dari para penduduk yang tinggal di Batavia pada
abad ke-17. Risiko Jakarta sebagai ibu kota dan pusat sosial-ekonomi di Indonesia, maka banyak para
pendatang yang secara implisit menggerus eksistensi suku Betawi di Jakarta. Oleh karena itu, didirikan
sebuah cagar budaya bernama Situ Babakan untuk menjaga keabsahan kultur dari suku Betawi. Data Badan
Pusat Statistik menjelaskan jika ada 6.809.968 orang dari suku Betawi di Indonesia. Suku Betawi memiliki
budaya seni yang tinggi, contohnya ada seni gambang kromong, lenong, rebana tanjidor, hingga keroncong.
6. Suku Badui
Beralih ke suku yang masih otentik dan tradisional di pulau Jawa yaitu suku Badui. Suku Badui ini tinggal di
daerah pedalaman provinsi Banten dan cukup sulit untuk terjamah dari dunia luar. Sehingga modernisasi
dan teknologi sama sekali ditutup aksesnya oleh para kepala suku Badui. Diperkirakan, saat ini suku Badui
memiliki populasi 26.000 jiwa dan mayoritas beragama Sunda Wiwitan. Agama wiwitan ini merupakan
sistem kepercayaan dari suku Badui untuk melakukan pemujaan terhadap kekuatan metafisik dan kekuatan
alam.
7. Suku Madura
Suku Madura merupakan salah satu suku dengan jumlah populasi yang besar di Indonesia, yakni sekitar
7.000.000 jiwa. Melihat dari namanya, suku ini meninggali pulau Madura di provinsi Jawa Timur dan
beberapa pulau kecil lain di sekitarnya. Adat Islam di suku Madura cukup kental dan terasa di berbagai
struktur pendidikan. Karena hampir seluruh suku Madura beragama Islam, maka juga diikuti oleh berdirinya
sekolah atau pondok pesantren di pulau Madura. Selain itu, suku Madura juga dikenal sebagai orang yang
memiliki etos kerja tinggi dan suka merantau ke daerah-daerah lain di Indonesia. Profesi umum dari suku
Madura adalah pedagang, jual beli besi tua, dan ustaz (guru).
1. Jelaskan potensi dan tantangan keanekaragaman dilingkungan anda bekerja?
Jawab
Dengan adanya keberagaman, akan ada banyak tantangan dalam bekerja. Tantangan ini tentunya
dapat memperkuat kemampuan ASN di tempat kerjanya dalam menghadapi kompetitor. Untuk itu beberapa
hal ini dapat memperjelas mengapa keberagaman sangat penting untuk perusahaan Anda.
Keberagaman kompetensi
Tentunya setiap orang memiliki kepribadian dan kompetensi yang berbeda. Dengan keberagaman
kompetensi, tentunya hasil yang diberikan dari setiap ASN akan berbeda. Dari perbedaan tersebut, Akan
dapat menyeimbangkan kemampuan dari ASN untuk membentuk sebuah tim. Melalui keberagaman
kompetensi ASN juga dapat memungkinkan mencapai lebih dari satu goal dalam satu tim. Karena
kemampuan yang dimiliki ASN yang memberikan hasil berbeda memungkinkan setiap ASN dapat mencapai
goal yang berbeda. Untuk itu dengan adanya keberagaman komptensi dapat memberikan dorongan lebih
dalam satu tim.
Keberagaman prespektif
Dengan adanya keberagaman kompetensi, tentunya setiap ASN akan memiliki keberagaman perspektif.
Melalui keberagaman perspektif ini sebuah tim dapat memiliki banyak perbedaan pendapat. Hal tersebut
merupakan tantangan yang berpotensi menjadi batu sandungan ataupun menjadi salah satu ide cermelang.
Namun, melalui perbedaan pendapat atau perbedaan cara pikir dapat memunculkan ide baru yang inovatif.
Semakin beragam perspektif, akan semakin banyak pemikiran untuk membulatkan inovasi yang sedang
dijalankan.
Walaupun terkadang perbedaan prespektif dapat menimbulkan masalah dalam satu tim, hal tersebut
sebenarnya dapat memperkuat cara berpikir. Sehingga keberagaman preskpektif dapat memunculkan
banyak potensi ASN yang sebelumnya belum ia tunjukan. Namun, Keberagaman latar belakang
Keberagaman latar belakang tentunya membantu ASN memperluas networking Dimana Dia bekerja. Melalui
cara berpikir yang berbeda tentunya akan muncul berbagai strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah
yang ada. Hal ini juga dapat membantu mengembangkan cara pikir ASN, sehingga pengembangan diri setiap
ASN tidak hanya sebatas melalui Pelatihan saja tapi ASN Anda dapat saling belajar mengenai suatu hal
melalui rekan kerjanya atau dapat disebut sharing knowledge.
Keberagaman budaya dalam bekerja
Tentunya akan ada gesekan yang menimbulkan sedikit ketidak cocokan ASN dengan budaya di tempat
bekerjanya. Dengan adanya keberagaman budaya dalam bekerja memang dapat membuat kinerja ASN lain
menjadi turun. Karena itu perbedaan budaya dalam bekerja dihindari sebisa mungkin. Namun, dengan
adanya keberagaman budaya dalam bekerja tim Anda dapat membiasakan diri untuk meningkatkan
kemampuan dalam beradaptasi. Keberagaman memang suatu hal yang tidak dapat dihindari. Dengan
adanya berbagai ragam perbedaan yang ada dalam suatu tempat bekerja.
2. Jelaskan sikap dan perilaku ASN dalam lingkungan yang penuh dengan keberagaman?
Jawab
Hal yang perlu ASN terapkan baik pada komunitas atau ras yang dominan adalah tetap memperlakukan
masing-masing rekan kantor sebagai individu yang utuh. Bukan berarti karena ada banyak suku X di kantor,
lalu ada salah satu teman yang berasal dari suku tersebut punya perilaku yang mengganggu lantas semua
ASN suku tersebut dianggap punya sikap yang sama. ASN harus Menemukan unsur perbedaan. Jika ASN ada
di lingkungan kerja yang homogen, tentu akan mudah menentukan rencana atau kegiatan. Tapi dengan
adanya keberagaman, baik itu agama, budaya, latar belakang keluarga dan sosial membuat ASN butuh
usaha ekstra untuk bisa bersosialisasi di tempat kerja. Menanggapi keberagaman di lingkungan kerja, sikap
sopan santun menjadi semakin penting untuk dibiasakan. Tidak hanya pimpinan pada bawahannya, dari
atas ke bawah pun harus bisa bersikap sopan dalam setiap kesempatan.
Melatih intonasi bicara agar tidak terdengar membentak adalah salah satu yang bisa kamu coba pelajari
dan terapkan di kantor. Beberapa budaya di Indonesia terkenal dengan gaya bicara yang terdengar seperti
sedang marah, padahal itu hanya intonasi yang sudah terbentuk menjadi karakter karena dilakukan terus
menerus tanpa sadar oleh orang-orang. Keberagaman budaya juga bisa jadi sumber salah paham jika ada
ungkapan atau bahasa yang ternyata arti sebenarnya berbeda meski ejaannya sama (homonim). Pakai
bahasa Indonesia yang umum dan kalimat yang tersusun rapi serta tidak berbelit-belit maksudnya akan jadi
cara paling ampuh untuk menghindari adanya salah paham atau selisih pendapat di lingkungan kantor.
Adanya keberagaman kultur di lingkungan kerja membuat setiap orang datang dengan pola pikir dan cara
pandang yang berbeda pula. Sisi positifnya, tentu saja kantor kamu akan jauh lebih “hidup” karena selalu
ada ide baru dan segar yang masih bisa diolah untuk inovasi baru di lingkungan kerja.
5. Loyal
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam melaksanakan sumpah/janji yang
diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN sebagaimana ketentuan perundang undangangan yang berlaku.
Disiplin ASN adalah kesanggupan ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundangundangan. Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK yang dimaknai bahwa
setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Materi modul ini
diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya dipahami dan
dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut
di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb”. Oleh karena itu peserta Pelatihan Dasar
diharapkan dapat mempelajari setiap materi pokok dalam modul ini dengan seksama dan mengerjakan
setiap latihan dan evaluasi yang diberikan. Jika terdapat hal-hal yang belum dipahami dapat ditanyakan
dan didiskusikan dengan Pengampu Mata Pelatihan ini pada saat fase pembelajaran jarak jauh maupun
klasikal.
Pertanyaan:
1. Jelaskan tentang Loyal sebagai Aktualisasi Kesadaran Bela Negara bagi ASN kaitannya dengan
radikalisme dan/atau intoleran.
Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), diperlukan ASN yang
profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
ASN memang harus memilki loyalitas ideologi. ASN Indonesia diwajibkan untuk setia dan menjalankan
prinsip ideology Pancasila dalam pekerjaan di lembaga birokrasi pemerintahan maupun dalam relasi social
kemasyarakatan. Loyalitas ASN terhadap ideology negara dan konstitusi adalah sesuatu yang tidak bisa
ditawar dan merupakan harga mati. ASN bekerja untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat dan keutuhan
negara.
2. Berdasarkan kasus di atas jelaskan jenis pemikiran radikal ASN yang tidak mencerminkan keloyalan
terhadap bangsa dan negara.
ASN harus berani menentukan siapa lawan dan siapa kawan. Ancaman tersebut bisa berasal dari
perorangan, kelompok, atau golongan, yang ingin mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara, bisa menangkal paham-paham radikalisme. ASN
harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan masyarakat dan saat menjalankan profesinya sebagai abdi
negara.
Ketegasan memberantas radikalisme, terutama di lingkup ASN, tertuang dalam Surat Keputusan Bersama
(SKB) Penanganan Radikalisme ASN oleh 11 kementerian dan lembaga. Sebelas kementerian dan lembaga
yang tergabung dalam penanganan radikalisme ASN juga telah membangun Portal Aduan ASN sebagai
sistem pelaporan atas pelanggaran ASN dalam melakukan tindakan dan perilaku yang menentang atau
membuat ujaran kebencian.
3. Berdasarkan kasus di atas jelaskan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah, terhadap
ASN yang telah terpapar paham radikalisme dan/atau intoleran.
Jadi kalau ada yang terpapar dimasukkan dalam program pemerintah terkait pemberantasan
radikalisme. Di tes sejauh mana tingkat terpaparnya kemudian ada post-test untuk melihat apakah ada
perubahan atau tidak. Karena mereka yang terpapar paham radikal ini harus dipandang sebagai korban.
Memang butuh waktu yang tidak sedikit. Tapi dengan memecat tidak menyelesaikan masalah. Pembinaan
terhadap pegawai yang terpapar paham radikal dalam skala rendah hingga sedang diserahkan kepada
institusi masing-masing dan setiap instansi memiliki bentuk pembinaan yang berbeda-beda.
Pertanyaan:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “Pengebiran Makna Loyalitas PNS” dan berikan contohnya.
Memanfaatkan momen acara atau pertemuan kedinasan untuk kampanye (kegiatan kampanye yang
dibungkus/numpang dalam kegiatan kedinasan). Dalam beberapa pertemuan atau rapat dinas yang penulis
ikuti, pejabat-pejabat dari SKPD tertentu selalu menyisipkan kampanye untuk pasangan calon yang sedang
berkuasa (incamben) dalam pidato atau sambutannya, dengan mengatasnamakan (mengedepankan)
loyalitas terhadap pimpinan.
2. Berdasrkan kasus di atas, jelaskan beberapa ciri/karekter pegawai yang loyal terhadap organisasinya.
Terdapat 6 indikator yang dapat mengukur loyalitas karyawan, yaitu (Siswanto, 2010) :
1. Kemauan karyawan dalam melakukan kerja sama
2. Adanya rasa memiliki perusahaan
3. Hubungan antar pribadi dalam perusahaan
4. Menyukai pekerjaan yang dikerjakan
5. Menaati peraturan perusahaan
6. Bertanggung jawab terhadap perusahaan
3. Terangkanlah bagaimana Penegakkan Disiplin sebagai Wujud Loyalitas PNS berdasrkan contoh kasus di
atas.
Pegawai negeri sipil (PNS) kini memiliki regulasi terbaru mengenai disiplin PNS. Ketentuan mengenai
larangan, kewajiban, serta hukuman disiplin bagi PNS termuat dalam PP No. 94/2021 tentang Disiplin PNS.
Beleid ini menegaskan bahwa PNS diharuskan menaati kewajiban serta tidak melakukan larangan
sebagaimana tercantum dalam peraturan ini. Adapun kewajiban bagi PNS tersebut disebutkan dalam Pasal
3 sebanyak delapan kewajiban dan sembilan kewajiban yang terdapat pada Pasal 4. Sedangkan, terdapat 14
larangan yang harus dihindari oleh PNS sebagaimana tercantum dalam Pasal 5. Gagalnya PNS dalam
menjalani kewajiban serta melanggar larangan yang telah diatur tersebut akan menyebabkan yang
bersangkutan menerima hukuman disiplin. Adapun tingkatan dan jenis hukuman disiplin disebutkan dalam
Pasal 8. Tingkat hukuman disiplin terbagi menjadi tiga, yakni hukuman disiplin ringan, sedang, hingga berat.
Untuk jenis hukuman disiplin, terbagi berdasarkan tingkatan.
6. Adaptif
Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Di sektor publik, budaya adaptif dalam pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan
untuk memastikan serta meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif
dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut:
a. Dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
b. Mendorong jiwa kewirausahaan;
c. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki
kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya.
Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam
diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi
dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi Perilaku
adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan – baik individu maupun organisasi
– dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi
adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi Volatility
dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi
ambiguity dengan agility. Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon
perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi
merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat
ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi.
Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat
dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja.
Latihan
Diskusikan dalam kelompok bagaimana praktek dari penerapan adaptasi dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi yang merespon perubahan lingkungannya, baik dari sudutu pandang praktek individu maupun
organisasi.
Jawab
Untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang tidak kita ketahui, perlu terlebih dahulu
mendapatkan kepercayaan dari orang yang memiliki informasi tersebut. Kepercayaan itu tidak diperoleh
hanya dengan berkenalan dan beraktifitas bersama di kantor, tetapi membutuhkan proses adaptasi untuk
saling mengenal satu sama lain. Kemampuan beradaptasi juga diperlukan dalam menjalin komunikasi yang
baik satu sama lain. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana menyesuaikan gaya bahasa dalam
berkomunikasi. Setiap orang memiliki kecenderungan dan ketertarikan terhadap cara berbicara dan gaya
bahasa tertentu. Maka sangat penting untuk memahami cara komunikasi seseorang dengan harapan akan
terjalin komunikasi yang lancar dan menarik. Dengan begitu, proses pertukaran informasi akan berjalan lebih
mudah di antara dua individu yang saling berinteraksi.
Alasan yang kedua mengapa seseorang beradaptasi dengan lingkungannya adalah karena secara sosial
manusia ingin diterima oleh orang lain dan sedapat mungkin menghindari celaan. Dorongan untuk diterima
dalam suatu lingkungan baru timbul dari naluri alamiah manusia sebagai makhluk sosial. Seperti halnya di
kantor misalnya, seorang pegawai baru ataupun yang baru mutasi harus berusaha beradaptasi dengan
lingkungan kantornya. Bukan hanya bertujuan untuk menjalin hubungan sosial yang baik saja, melainkan
demi kepentingan kelancaran pekerjannya di kantor tersebut. Tidak dapat dipungkiri, ASN tidak lagi bekerja
secara sendiri-sendiri tanpa berkolaborasi dengan pegawai lain. Walaupun setiap pegawai memiliki tugas yang
berbeda dengan pegawai lain, akan tetapi dalam usahanya untuk mencapai target yang telah ditetapkan ia
tetap saja harus bersinergi dengan rekan kerjanya.
7. Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi saat ini. Banyak ahli
merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut. Prasojo (2020) mengungkapkan beberapa tantangan
yang dihadapi saat ini yaitu disrupsi di semua kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga
kerja milenal Gen Y dan Z, serta mobilitas dan fleksibilitas.
Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementerian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar
seluruh aktor, pemerintah dan sebaliknya. Pengertian dari USIP ini menunjukkan bahwa WoG tidak hanya
merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat sektor, tetapi juga penekanan pada
kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dari dua pengertian di atas, dapat diketahui bahwa
karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan,
tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga seringdisamakan atau minimal disandingkan dengan konsep policy
integration, policy coherence, cross-cutting policy- making, joined- up government, concerned decision
making, policy coordination atau cross government. WoG memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep-
konsep tersebut, terutama karakteristik integrasi institusi atau penyatuan pelembagaan baik secara formal
maupun informal dalam satu wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor dalam
menangani isu tertentu. Namun demikian terdapat pula perbedaannya, dan yang paling nampak adalah
bahwa WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen pemerintahan,
sementara konsep-konsep tadi lebih banyak menekankan pada pencapaian tujuan, proses integrasi
institusi, proses kebijakan dan lainnya, sehingga penyatuan yang terjadi hanya berlaku pada sektor-
sektor tertentu saja yang dipandang relevan.
Dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan diatur juga mengenai
Bantuan Kedinasan yaitu kerja sama antara Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan guna kelancaran
pelayanan Administrasi Pemerintahan di suatu instansi pemerintahan yang membutuhkan.
Evaluasi
1. Smart ASN
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai fasilitas dan aplikasi yang tersedia
pada gawai sering kita gunakan untuk mencari informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari.
Durasi penggunaan internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam 59
menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia yang hanya menghabiskan 6
jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) tahun 2020, selama pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet
lebih dari 8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara daring ikut
membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh
masyarakat untuk saling melindungi hak digital setiap warga negara. Guna mendukung percepatan
transformasi digital, ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik di pemerintahan, layanan
publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor
penyiaran.
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital
dilakukan secepat-cepatnya
Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana menggunakan komputer dan
keyboard, atau cara melakukan pencarian online. Literasi digital juga mengacu pada mengajukan
pertanyaan tentang sumber informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia
mewakilidunia; dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan sosial,
politik dan ekonomi yang lebih luas.
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola, memahami,
mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup
kompetensi yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi dan literasi
media. Hasil survei Indeks Literasi Digital Kominfo 2020 menunjukkan bahwa rata-rata skor indeks Literasi
Digital masyarakat Indonesia masih ada di kisaran 3,3. Sehingga literasi digital terkait Indonesia dari kajian,
laporan, dan survey harus diperkuat. Penguatan literasi digital ini sesuai dengan arahan Presiden Joko
Widodo.
Roadmap Literasi Digital 2021-2024 yang disusun oleh Kominfo, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun
2020 menjadi panduan fundamental untuk mengatasi persoalan terkait percepatan transformasi digital,
dalam konteks literasi digital. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital yang terbagi atas
empat area kompetensi yaitu:
● kecakapan digital,
● budaya digital,
● etika digital
● dan keamanan digital.
Indikator pertama dari kecakapan dalam Budaya Digital (Digital Culture) adalah bagaimana setiap individu
menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital, secara otomatis dirinya telah menjadi
warga negara digital. Dalam konteks keIndonesiaan, sebagai warga Negara digital, tiap individu memiliki
tanggung jawab (meliputi hak dan kewajiban) untuk melakukan seluruh aktivitas bermedia digitalnya
berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal ini karena
Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan panduan kehidupan berbangsa, bernegara dan
berbudaya di Indonesia. Sehingga jelas, kita hidup di dalam negara yang multicultural dan plural dalam
banyak aspek. Pemahaman multikulturalisme dan pluralisme membutuhkan upaya pendidikan sejak dini.
Apalagi, kita berhadapan dengan generasi masa kini, yaitu para digital native (warga digital) yang lebih
banyak ‘belajar’ dari media digital. Meningkatkan kemampuan membangun mindfulness communication
tanpa stereotip dan pandangan negative adalah juga persoalan meningkatkan kemampuan literasi media
dalam konteks budaya digital.
Hak digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara untuk mengakses, menggunakan,
membuat, dan menyebarluaskan media digital. Hak Digital meliputi hak untuk mengakses, hak untuk
berekspresi dan hak untuk merasa nyaman. Hak harus diiringi dengan tanggung jawab. Tanggung
jawab digital, meliputi menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan nasional atau atau
ketertiban masyarakat atau kesehatan atau moral publik. Hak dan kewajiban digital dapat memengaruhi
kesejahteraan digital setiap pengguna. Kesejahteraan digital merupakan istilah yang merujuk pada dampak
dari layanan teknologi dan digital terhadap kesehatan mental, fisik, dan emosi seseorang. Siapa yang
bertanggung jawab untuk menciptakan kesejahteraan digital? jawabannya adalah setiap
individu. Terdapat empat aspek kesejahteraan individu yang digambarkan dalam piramida dan
delapan prinsip praktik digital yang baik yang digambarkan pada lingkaran (Jisc, n.d).
Soal Latihan
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK. Manajemen PNS meliputi penyusunan
dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,pengembangan karier, pola karier,
promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,penghargaan, disiplin, pemberhentian,
jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan perlindungan. Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada
kementerian, kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan
secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan Manajemen ASN 68 memperhatikan syarat
kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan latihan, rekam jejak, jabatan, dan integritas
serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung
sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan
peraturan perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan. Penggantian
pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan Presiden.
Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Dalam pengisian Jabatan
Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN.
KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri Pegawai ASN dapat menjadi
pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari
jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN;
dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan
akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi
ASN diselenggarakan secara nasional dan terintegrasi antar- Instansi Pemerintah Sengketa Pegawai
ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administratif.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a)Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK).Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan
intervensi semua golongan dan partai politik Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan
pemersatu bangsa Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak.
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam
UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi
dan memberikan ruang bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang
berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun jaminan
obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegaway yang tepat
dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.
Manajemen ASN Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai system pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-prinsip
yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai
akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan
penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers mengetahui dimana
kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk meningkatkan kinerja.
a. Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK
b. Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan,
penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan perlindungan
c. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian kinerja; penggajian dan
tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan
perjanjian kerja; dan perlindungan.
d. Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan,
pendidikan dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
e. Pejabat Pembina Kepegawaian dilarang mengganti Pejabat Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun
terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut
melanggar ketentuan peraturan perundang- undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang
ditentukan.
f. Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima)
tahun
g. Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian memberikan laporan proses
pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik
berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri
h. Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi
Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan status sebagai PNS.
i. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia. Korps profesi
Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan
profesi ASN; dan mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa.
j. Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN
diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar- Instansi Pemerintah
k. Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari
keberatan dan banding administratif.
Evaluasi
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN dan apa
impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN?
Jawaban:
Pemerintah Melalui Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Telah
bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjdai semaking profesional.Undang-Undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparatur sipil
negara yang memiliki integritas,profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik,juga bebas dari
praktik korupsi,kolusi dan nepotisme,serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas
bagi masyarakat.UU ASN juga menempatkan pegawai ASN sebagai sebuah profesi yang harus memiliki
standar pelayanan profesi,nilai dasar,kode etik dan kode perilaku profesi,pendidikan dan pengembangan
profesi,serta memiliki organisasi yang dapat menjaga nilai-nilai dasar profesi.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu dilakukan oleh Anda
sebagai pegawai ASN.
Jawaban:
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota atau pengurus Partai Politik, hal ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikirandan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Kedudukan ASN berada di Pusat,
Daerah dan Luar Negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi
ASN ini sangat penting, mengingat dengan adanya desentralisasi, otonomi daerah dan sering muncul isu
putra daerah yang menyebabkan perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi
tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa. Ini menjadi tugas penting bagi ASN untuk selalu
mematuhi apa yang sudah ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah dengan perannya sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelengaraan tugas umum pemerintah dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi
politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus bersikap agar hak dan
kewajiban tersebut seimbang
Jawaban:
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang
dilindungi oleh hukum, aik pribadi maupun umum.
Dalam UU ASN Hak PNS dan PPPK adalah sebagai berikut:
1. PNS berhak memperoleh:
a. Gaji, tunjangan dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. Perlindungan dan
e. Pengembangan kompetensi
2. Sementara itu,PPPK berhak memperoleh;
a. Gaji,tunjangan,dan fasilitas;
b. Cuti;
c. Perlindungan;dan
d. Pengembangan kompetensi
Dalam UU ASN disebutkan kewajiban Pegawai ASN antara lain:
1. Setia dan taat pada pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,dan tanggung
jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan dan tindakan kepada setiap
orang, baik didalam maupun diluar kedinasan;
7. Menyimpan rahasi jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasi jabatn sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia.
Kita harus bisa membedakan antara hak dan kewajiban,karena untuk keseimbangan keduanya perlu
dimengerti mana yang harus didahulukan.Kita harus mendahulukan kewajiban sebagai ASN,setelah
kewajiban dilaksanakan secara profesional dan bertanggung jawab. ASN dapat menerima haknya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan kode etik dan
kode perilaku tersebutmjawaban
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelengaraan birokrasi pemerintah disebutkan bahwa profesi ASN berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.Sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur,bertanggung jawab,dan berintegritas tinggi;
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c.Melayani dengan sikap hormat,sopan dan tanpa tekanan;
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabay yang berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan Negara
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,efektif dan Efisien;
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan kedinasan;
i. Mmeberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepda pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinadan;
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern Negara,tugas dan status kekuasaan,dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan Integritas ASN dan
l. Melaksanakan Ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawa ASN.
Soal Latihan
Latihan/Tugas
a) Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan penggantian jabatan
pimpinan tinggi ASNManajemen ASN
Mekanisme pengisian JPT ASN, antara lain :
a) Pengisian JPT utama dan madya dilakukan pada tingkat nasional
b) Pengisian JPT pratama dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan
memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan integritas serta persyaratan
jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan;
c) Pengisian JPT prtama dilakukan secara terbuka dan kompetitif pada tingkat nasional atau
antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;
d) JPT utama dan madya tertentu dapat berasal dari kalangan non-PNS dengan persetujuan Presiden
yang pengisiannya dilakukan secara terbuka dan kompetitif serta ditetapkan dalam Keputusan Presiden;
e) JPT dapat diisi oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia setelah mengundurkan diri dari dinas aktif apabila dibutuhkan dan sesuai dengan kompetensi
yang ditetapkan melalui proses secara terbuka dan kompetitif;
f) JPT di lingkungan Instansi Pemerintah tertentu dapat diisi oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia dan
anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan kompetensi berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
g) Pengisian JPT dilakukan oleh PPK dengan terlebih dahulu membentuk panitia seleksi Instansi
Pemerintah. Pembentukan panitia seleksi tersebut dilakukan dengan berkoordinasi dengan Komisi
Aparatur Sipil Negara (KASN). Panitia seleksi terdiri dari unsur internal maupun eksternal Instansi
Pemerintah yang bersangkutan, dipilih dan diangkat oleh PPK berdasarkan pengetahuan, pengalaman,
kompetensi, rekam jejak jabatan, integritas, dan penilaian uji kompetensi melalui pusat penilaian
(assesment center) atau metode penilaian lainnya;
h) Ketentuan mengenai pengisisan JPT dapat dikecualikan pada Instansi Pemerintah yang telah
menerapkan sistem merit dalam pembinaan Pegawai ASN dengan persetujuan KASN. Perlu diketahui,
pengisian JPT yang berasal dari Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia hanya dapat menduduki JPT Utama dan JPT Madya.
b) Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN
Sistem informasi ASN adalah rangkaian informasi dan data mengenai pegawai ASN yang disusun
secara sistematis, menyeluruh, dan terintegrasi dengan berbasis teknologi. Sistem tersebut diperlukan
untuk menjamin efisiensi, efektifitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam manajemen ASN. Sistem
informasi ASN juga memuat rencana pengembangan karier beserta pemantauan dan evaluasinya; rencana,
pelaksanaan dan evaluasi pengembangan kompetensi; kelompok rencana suksesi yang telah ditetapkan;
data dan informasi manajemen karier di lingkungan instansi pemerintah. Selain itu, Manajamen PNS
memerlukan sistem informasi pengembangan kompetensi, sistem informasi pelatiha, sistem informasi
manajemen karier, dan sistem informasi manajemen pemberhentian dan pensiun yang
merupakan bagian terintegrasi dengan Sistem Informasi ASN.