Anda di halaman 1dari 11

(Massive Open Online Course)

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)


Tahun 2023
JURNAL
PELATIHAN
Disusun Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Tugas
Dalam Pelatihan MOOC PPPK 2023

Disusun Oleh :

Nama : Firdaus Ginting,S.Pd


Tempat,Tanggal Lahir : Mardingding,9 April 1985
NIP : 19850409 202221 1 005
Golongan : IX
Jabatan : Ahli Pertama-Guru Kelas
Unit Kerja : SDN 040493 Sukatendel
Instansi : Pemerintah Kab.Karo

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA (BKPSDM)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO
2023
BAB I
RESUME MATERI KEBIJAKAN

A. VIDEO SAMBUTAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI


Indonesia berbenah menyongsong Indonesia Emas 2045.Era revolusi industry 4.0 menuntut kita cepat
beradaptasi dengan kemajuan teknologi.Pondasi penting mewujudkan Smart ASN melalui Latsar sebagai
bekal menghadapi tantangan dunia yang semakin komplek.MOOC (Masive Open Online Course) dapat
dimanfaatkan untuk belajar yang tidak terbatas pada interaksi fisik.Namun dapat dilakukan secara
mandiri dan dikembangkan dalam seksama pembelajaran kolaboratif,aktualisasi dan penguatan secara
klasikal.MOOC diharapkan dapat menjadi learning platform bagi ASN secara nasional untuk mencetak
ASN yang unggul dan kompeten untuk menuju birokrasi berkelas Dunia dan menuju Indonesia Emas
2045.
B. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN
Sambutan Deputi Bidang Kebijakan Bangkom ASN LAN RI DR.Muhammad Taufiq DEA salah satu
value bagi ASN untuk menyongsong masa depan yang lebih baik adalah dengan cara inovatif dan
berakhlak.Penguasaan Core Value bagi ASN dan Employer yang dikenal dengan singkatan
BerAKHLAK:
1. Berorentasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
Kata kuncinya semua bangsa dapat mengandalkan kemampuan berinovasi.Ada beberapa hal yang
harus dikuasai,yaitu Penguasaan Core Value dan Penguasaan literasi digital ( SMART ASN)

C. MANAJEMEN PENYELENGGARA PPPK


Sambutan Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN LAN
RI Erna Irawati,S.Sos, M.Pol.Adm. Penjelasan Manajemen Penyelenggaraan PPPK dituntut belajar
mandiri pada materi MOOC yang nantinya kelak akan ada evaluasi.Pembelajaran Massive Open Online
Course (MOOC) bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dibagi menjadi tiga bagian
yaitu:
1. Sikap Perilaku Bela Negara
2. Nilai-nilai core value didalam penyelenggaraan pemerintahan
3. Kedudukan dalam penyelenggaraan pemerintahaan

BAB II
RESUME AGENDA I
SIKAP PERILAKU BELA NEGARA
MODUL I: WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI-NILAI BELA NEGARA
A. SEJARAH PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Wawasan Kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran
diri sebagai warga dari suatu Negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Prof.Muladi,Gubernur Lemhanas RI,menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan adalah cara
pandang Bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya,mengutamakan kesatuan dan persatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan.
Fakta –fakta sejarah dapat dijadikan pembelajaran bahwa Kebangsaan Indonesia terbangun dari
serangkaian proses panjang yang didasarkan pada kesepakatan dan pengakuan terhadap keberagaman
dan bukan keseragaman serta mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 sebagai Hari
Kemerdekaan Repulik Indonesia.
Tanggal 20 Mei untuk pertama kalinya ditetapkan menjadi Hari Kebangkitan Nasional berdasarkan
Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.316 tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959
tentang hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur.Melalui Keputusan tersebut Presiden Republik
Indonesia menetapkan beberapa hari yang bersejarah bagi Nusa dan Bangsa Indonesia sebagai hari-hari
Nasional yang bukan hari-hari libur antara lain: Hari Pendidikan Nasional tanggal 8 Mei,Hari Indikator
Keberhasilan.Wawasan Kebangsaan ,4 (empat) consensus dasar dan Bendera,Bahasa dan Lambang
Negara,Serta Lagu Kebangsaan Indonesia.Kebangkitan Nasional Pada Tanggal 20 Mei,Hari Angkatan
Perang pada tanggal 5 Oktober,Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober,Hari Pahlawan pada
tanggal 10 Nopember,dan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.Awal bangkitnya perjuangan Bangsa
Indonesia yaitu dengan terbentuknya Organisasi Boedi Oetomo di Jakarta tanggal 20 Mei.108 oleh para
mahasiswa sekolah dokter Jawa di Batavia (STOVIA) mengagas sebuah rapat kecil yang di insani oleh
Soetomo.Rapat kecil tersebut ssungguhnya menjadi titik awal dimulainya pergerakan nasional menuju
Indonesia Merdeka.Kemudian pada tanggal 28 Oktober 8 dari 10 hasil Kongres Pemuda II dihasilkan
kesepakatan berupa kausal yang menjadi dasar Sumpah Pemuda

B. WAWASAN KEBANGSAAN
Pengertian cara pandang Bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional
(National System) yang bersumber dari Pancasila, UUD Negara RI 1945,NKRI, dan Bhineka Tungal Ika,
guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan Negara demi mencapai masyarakat yang
aman,adil,makmur, dan sejahtera.Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang
yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga suatu Negara akan dirinya dan lingkungannya di dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara yang bersumber pada Pancasila,UUD 1945,NKRI dan Bhineka
Tunggal Ika guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi Bangsa dan Negara demi mencapai
masyarakat yang aman,adil,makmur dan sejahtera
Tujuan Bagi ASN: Supaya para peserta memiliki cara pandang sebagai Warga Negara yang
berwawasan kebangsaan dan sebagai wujud dedikasi Abdi Negara

C. EMPAT KONSENSUS DASAR BERBANGSA DAN BERNEGARA


1. Pancasila
Merupakan Dasar Negara Republik Indonesia,baik dalam arti sebagai dasar ideologi maupun
filosofi bangsa.Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No.12 Tahun2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum
Negara.Artinya setiap materi muatan kebijakan Negara termasuk UUD 1945 tidak boleh
bertentangan dengan nilai-nilai yang terkendung dalam Pancasila.
Pancasila sebagaimana dianut dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945,merupakan dasar Negara Republik Indonesia,baik dalam arti sebagai dasar ideology
maupun filosofi bangsa.Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No.12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan sebagai sumber hokum Negara.Artinya setiap materi
muatan kebijakan Negara,termasuk UUD 1945,tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam pancasila.Rumusan nilai-nilai yang dimaksud adalah sebagi berikut:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa;
b. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab;
c. Persatuan Indonesia;
d. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan;
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

2. Undang Undang Dasar 1945


Dari sudut hokum,UUD 1945 merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma
dasar Negara (Ground Norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945, menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum SANKRI (
Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada umumnya atau khususnya sistem
penyelenggaran Negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek ketatalaksanaan,dan aspek
sumber daya manusianya.Konstitusi atau UUD, yang bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
disebut UUD 1945 hasil Amandemen I,II,III dan IV terakhir pada tahun 2022 (UUD 1945)
merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia,

D. BENDERE,BAHASA, DAN LAMBANG NEGARA,SERTA LAGU KEBANGSAAN


INDONESIA.
Bendera,bahasa, dan lambang negara ,serta lagu kebangsaan Indonesia merupakan sarana
pemersatu,identitas,dan wujud eksistensi bangsa yang menjadi symbol kedaulatan dan kehormatan
Negara sebagaimana diamanatkan dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang
merupakan manifestasi kebudayaan yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa,kesatuan dalam
keragaman budaya,dan kesamaan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Pengaturan tentang bendera,bahasa, dan lambang negara,serta lagu kebangsaan Indonesia
diatur dalam bentuk UU Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Bendera,Bahasa, Dan
Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
MODUL II: NILAI-NILAI BELA NEGARA
A. SEJARAH BELA NEGARA
Pada tanggal 18 Desember 2006 Presiden Republik Indonesia Dr.H Susilo Bambang Yudhoyono
menetapkan tanggal 19 Desember sebagai Hari Bela Negara.Dengan Pertimbangan bahwa tanggal
19 Desember 1948 merupakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia karena pada tanggal tersebut
terbentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia dalam rangka mengisi kekosongan kepemimpinan
Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka Bela Negara serta dalam upaya lebih
mendorong semangat kebangsaan dalam bela Negara dalam rangka mempertahankan kehidupan
berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

B. ANCAMAN
Yang dimaksud dengan ancaman pada era reformasi diartikan sebagai sebuah
kondisi,tindakan,potensi,baik alamiah atau hasil suatau rekayasa,berbentuk fisik atau non fisik
berasal dari dalam atau luar negeri,secara langsung atau tidak langsung diperkirakan atau diduga atau
yang sudah nyata dapat membahayakan tatanan serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara dalam
rangka pencapaian tujuan nasionalnya.Ancaman adalah setiap usaha atau kegiatan, baik dalam
negeri maupun luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau
membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,dan
keselamatan setiap bangsa.
Ancaman juga dapat terjadi dikarenakan adanya konflik kepentingan (Conflict of internal),mulai
dari kepentingan personal (individu) hingga kepentingan nasional.Benturan kepentingan di for a
Internasional,regional dan nasional kerap kali bersimbiosis melahirkan berbagai bentuk
ancaman.Potensi ancaman kerap tidak disadari hingga kemudian menjelma menjadi ancaman.Dalam
konteks inilah,kesadaran bela Negara Perlu ditumbuhkembangkan agar potensi ancaman tidak
menjelma menjadi ancaman.

C. KEWASPADAAN DINI
Dalam konteks kesehatan masyarakat dikenal Sistem Kewaspadaan Dini KLB. Sistem
Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB) merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB
beserta factor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans epidemiologi
dan dimanfaatkan untuk sikap tanggap kesiapsiagaan,upaya-upaya pencegahan dan tindakan
penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.

D. PENGERTIAN BELA NEGARA


Bela Negara adalah tekad,sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara,baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan Negara,keutuhan wilayah dan keselamatan
bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasrkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Inonesia Tahun 1945 dalam
menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagi ancaman.

E. NILAI DASAR BELA NEGARA


Nilai Dasar Bela Negara Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3),nilai dasar Bela
Negara meliputi:a.cinta tanah air;b.sadar berbangsa dan bernegara;c.setia pada Pancasila sebagai
ideologi Negara;d. rela berkorban untuk bangsa dan Negara; dan e.kemapuan awal Bela Negara

F. PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA LINGKUP PEKERJAAN


Pembianaan Kesadaran Bela Negara adalah segala usulan,tindakan,dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan,pendidikan,dan/atau pelatihan kepada warga
Negara guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar bela Negara.
G. INDIKATOR NILAI DASAR BELA NEGARA
1. Indikator cinta tanah air.Ditunjukannya dengan sikap:
a. Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
b. Jiwa dan raganya bangga sebagai bangsa Indonesia
c. Jiwa patroitisme terhadap bangsa dan negaranya.
d. Menjaga nama baik bangsa dan Negara.
e. Memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan Negara.
f. Bangga menggunakan hasil produk bangsa Indonesia.

2. Indikator sadar berbangsa dan bernegara.Ditunjukannya dengan adanya sikap:


a. Berpartisipasi aktif dalam organisasi kemasyarakatan,profesi maupun politik.
b. Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga Negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Ikut serta dalam pemilihan umum
d. Berpikir,bersikap, dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negaranya
e. Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan Negara.
3. Idikator setia pada Pancasila Sebagai ideology Bangsa.Ditunjukkanya dengan adanya sikap:
a. Paham nilai-nilai Pancasila.
b. Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
c. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan Negara
d. Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila.
e. Yakin dan percaya bahwa Pancasila sebagai dasar Negara
4. Indikator rela berkorban untuk bangsa dan Negara.Ditunjukannya dengan adanya sikap:
a. Bersedia mengorbankan waktu,tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa dan
Negara.
b. Siap membela bangsa dan Negara dari berbagi ancaman
c. Berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat,bangsa dan Negara
d. Gemar membantu sesame warga Negara yang mengalami kesulitan.
e. Yakin dan percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negaranya tidak sia-sia
5. Indikator kemampuan Bela Negara.Ditunjukannya dengan sikap:
a. Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelejensia.
b. Senatiasa memelihara jiwa dan raga
c. Senatiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan tuhan yang maha
Esa.
d. Gemar berolahraga
e. Senatiasa menjaga kesehatannya
MODUL III: SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
A. PERSPEKTIF SEJARAH NEGARA INDONESIA
Perubahan penting dalam perkembangan tata pemerintahan selamajaman pendudukan
Jepang,ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang No.27 yang berlaku secara efektif mulai
tanggal 8 Agustus 1942.Untuk menyelamatkan bangsa dan Negara karena macetnya siding
Konstituante,maka pada tanggal 5 Juli 1959 dikeluarkan Dekrit Presiden yang berisi memberlakukan
kembali UUD 1945,membubarkan Konstituante dan tidak memberlakukan UUDS 1950.Pada masa
UUDS 1950,administrasi Negara tidak dapat tumbuh dalam suatu wadah yang penyelengaraan
negaranya tidak mengindahkan norma-norma hukum dan asas-asas hukum yang hidup berdasarkan
falsafah hukum atau ideology,yang berakar kepada faham demokrasi dan berorientasi kepada
penyelenggaraan kepentingan masyarakat.
Perubahan atau perspektif di Republik Indonesia diantaranya:
a. Perubahan pentingdalam perkembangan tata pemerintahan selama jaman pendudukan
Jepang,ditandai dengan ditetapkannya Undang-Undang No.27.
b. Pada awal masa kemerdekaan,perubahan sistem administrasi Negara Indonesia masih dalam
keadaan darurat,karena adanya transisi pemerintahan.Sehingga Bangsa Indonesia berusaha
sebisa mungkin untuk membentuk piranti-piranti yang diperlukan dalam rangka
peneyelenggaraan Negara sebagai suatu Negara yang berdaulat.Pada saat pertama lahirnya
Negara Republik Indonesia,suasana masih penuh dengan kekacauan dan ketegangan.
c. Agresi Belanda terus berlanjut dengan tindakan polisional yang pertama dilakukan pada
tanggal 21 Juli 1947 dan yang kedua pendudukan Yogyakarta pada tanggal 19 Desember
1948.Selama perang melawan agresi Belanda tersebut,telah dilakukan beberapa kali
persetujuan antara pihak Belanda dengan Pihak Republik Indonesi antara lain persetujuan
Linggarjati 25 Maret 1947 dan persetujuan Renville.Kesemuanya ini berakhir
denganterbentuknya Negara-negara bagian yang bertujuan untuk memperlemah Negara
Indonesia,sehingga mempermudah pemerintah Belanda untuk menguasai dan menenemkan
kembali kekuasannya yang berlaku secara efektif mulai 8 Agustus 1942.
d. Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag antara Pemerintah Belanda dengan Pemerintah
Indonesia pada tanggal 23 Agustus-2 Nopember 1949.Hasil KMB tersebut adalah bahwa
Kerajaan Belanda harus memulihkan kedaulatan atas wilayah Indonesia kepada pemerintah
Republik Indonesia Serikat (RIS).

B. MAKNA KESATUAN DALAM SISTEM PENYELENGGARAAN NEGARA


Indonesia adalah melting pot atau tempat meleburnya berbagai keragaman yang kemudian
bertransformasi menjadi identitas baru yang lebih besar bernama Indonesia.Indonesia adalah
konstruksi masyarakat modern yang tersusun dari kekayaan sejarah,social,budaya,ekonomi,politik
dan ideology yang tersebar di bumi nusantara,kesatuan psikologis,politis, dan
geografis,penyelenggaraan pembangunan nasional juga harus di dukung oleh kesatuan visi.

C. PRINSIP-PRINSIP PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika
2. Prinsip Nasionalisme Indonesia
3. Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
4. Prinsip Wawasan Nusantara
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-Cita Reformasi

D. NASIONALISME
Nasionalisme dalam arti sempit,yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan sehingga
mengenggap bangsa lain lebih rendah kedudukannya,kemudian Nasionalisme dalam arti luas yaitu
sikap mencintai bangsa dan Negara sendiri dan menganggap semua bangsa sama derajatnya.Sikap
patriotisme adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk
mempertahankan Negara.

E. KEBIJAKAN PUBLIK DALAM FORMAT KEPUTUSAN DAN/ATAU TINDAKAN


ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
Undang-Undang Nomor 30 tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (“UU AP”) yang
diberlakukan sejak tanggal 17 Oktober 2014,memuat perubahan penting dalam penyelenggaraan
birokrsai pemerintahan ,Dalam UU AP tesebut,beberapa pengertian penting yang dimuat didalamnya
adalah:
1. Administrasi Pemerintahan adalah tata laksana dalam pengambilan keputusan dan /atau
tindakan oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan.
2. Keputusan Administrasi Pemerintahan yang juga disebut Keputusan Tata Usaha Negara atau
KeputusanAdministrasi Negara.
3. Tindakan Administrasi Pemerintahan
4. Diskreasi

F. LANDASAN IDIIL: PANCASILA


Dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945 merupakan dasar
Negara Republik Indonesia,baik dalam arti sebagai dasar ideology maupun filosofi
bangsa.Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No.12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundan-Undangan sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara.Artinya,setiap
materi muatan kebujakan Negara,termasuk UUD 1945,tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila.Rumusan nilai-nilai dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa;
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab;
3. Persatuan Indonesia;
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia;

G. UUD 1945: LANDASAN KONSTITUSIONIL SANKRI


Dari sudut hukum, UUD 1945,merupakan tataran pertama dan utama dari penjabaran lima norma
dasar Negara (Ground norms) Pancasila beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam
Pembukaan UUD 1945,menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum SANKRI pada
umumnya,atau khususnya sistem penyelengaraan Negara yang mencakup aspek kelembagaan ,aspek
ketatalaksanaan,dan aspek sumber daya manusianya.Konstitusi atau UUD,yang bagi Negara Kesatuan
Republik Indonesia disebut UUD 1945 hasil amandemen I,II,III, dan IV terakhir pada tahun 2002
(UUD 1945) merupakan hukum dasar tertulis dan sumber hukum tertinggi dalam herarki pertauran
perundang-undangan Republik Indonesia.

H. PERAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) BERDASARKAN UU NO.5 TAHUN 2014


TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
Berdasarkan Penjelasan Umum UU No.5 Than 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU
ASN).Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagai tercantumdalam alinea ke-4 Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,diperlukan ASN yang professional,bebas dari intervensi
politi,bersih dari praktik korupsi,kolusi,dan Nepotisme.
MODUL IV: ANALISIS ISU KONTEMPRER
Penting bagi setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) memahami secara kritis mengenai penjabaran isu-
isu strategis kontemporer seperti:

1. KORUPSI
Berikut ini adalah jenis tindak pidana korupsi dan setiap bentuk tindakan korupsi diancam
dengan sanksi sebgaimana diatur di dalam UU No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi dan UU No.20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU No.31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,yaitu bentuk tindakan:
1) Melawan hukum, memperkaya diri orang/badan lain yang merugikan keuangan/perekonomian
Negara (pasal2)
2) Menyalahgunakan kewenangan karena jabatan/kedudukan yang dapat merugikan
keuangan/kedudukan yang dapat merugikan perekonomian Negara (pasal 3)
3) Penyuapan (Pasal 5,Pasal 6,dan Pasal 11)
4) Penggelapan dalam jabatan (pasal 8,pasal 9 dan Pasal 10)
5) Pemerasan dalam jabatan (Pasal 12)
6) Berkaitan dengan pemborongan (Pasal 7)
7) Gratifikasi (Pasal 12 B dan Pasal 12 C)
8)
2. NARKOBA
Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengesahkn Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1976 Tentang NarkotikaIhal ini dapat terlaksana setelah stelah Indonesia
meratifikasi UN Single Convention on Narcotic Drugs 1961dan diamendemen dengan protokol1 972
yang diratifikasi oleh DPR.Dengan terbitnya undang-undang tersebut maka pelaku peredaran gelap
mendapatkan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

3. TERORISME DAN RADIKALISME


Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang
menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas,yang dapat menimbulkan korban yang
bersifat masalah dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang
strategis,lingkungan hidup,fasilitas public,atau fasilitas Internasional dengan motif ideology
politik,atau gangguan keamanan (Pasal I ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun
2018 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003
Radikal terorisme adalah suatu gerakan atau aksi brutal mengatasnamakan ajaran
agama/golongan dilakukan oleh sekelompok orang tertentu,dan agama di jadikan senjata politik
untuk menyerang kelompok lain yang berbeda pandangan.Penyebaran radikalisme juga telah
menginfiltrasi berbagai institusi social seperti rumah ibadah,lembaga pendidikan,lembaga
keagamaan,pendidikan tinggi,serta media massa,

4. MONEY LAUNDRY
Money laundry adalah upaya menyamarkan,menyembunyikan,menghilangkan atau jejak dan asal
usul uang dan/atau harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak pidana tersebut. RUU tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dibawah koordinasi Departemen Kehakiman
dan HAM,yang kemudian diundangkan dan disahkan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri pada
tanggal 17 April 2002 melalui Jurnal Belajar Mandiri MOOC Orientasi PPPK 2023 UU No 15 Tahun
2002.Undang-undang ini secara formal dan tegas menyatakan praktik pencucian uang adalah suatu
tindak pidana (kriminalisasi pencucian uang).

5. PROXY WAR
Proxcy War diartikan sebagai peristiwa saling adu kekuatan antara dua pihak yang
bermusuhan,dengan menggunakan pihak ketiga.Pihak ketiga ini sering disebut dengan boneka,pihak
ketiga ini dijelaskan sebagai pihak yang tidak dikenal oleh siapapun,kecuali pihak yang
mengendalikannya dari jarak tertentu.
Pengamalan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara harus benar-benar direalisasikan,sehingga
tertanam nilai-nilai Pancasila dalan rangka mencegah terjadinya konflik antar suku,agama dan daerah
yang timbul akibat dari proxcy war serta mengantisipasi adanya keinginan pemisahan dari NKRI

6. KEJAHATAN KOMUNIKASI MASSAL


Kejahatan komunikasi massal seperti Ciber Crime,Hate Speech,Hoax dan lain sebagainya.Hoak
merupakan informasi yang salah apabila tersebar kemasyarakat dan dapat mengakibatkan
permasalahan di kalangan masyarakat
MODUL III : KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai bela Negara dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga Negara,demi menjaga
kedaulatan,Negara,keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.Untuk
melakukan bela Negara,diperlukan suatu kesadaran bela Negara.Dikatakan bahwa kesadaran bela
Negara ini pada hakikatnya adalah kesediaan berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela
Negara.Adapun ruang lingkup nilai-nilai dasar bela Negara mencakup;
a. Cinta tanah air;
b. Kesadaran berbangsa dan bernegara;
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara;
e. Memiliki kemampuan awal bela Negara; dan
f. Semangat untuk mewujudkan Negara yang berdaulat,adil dan makmur

BABIII
RESUME AGENDA II
NILAI-NILAI DASAR PNS
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki beberapa kecakapan,tujuannya sebagai modal
dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.Kecapakan yang dimaksud adalah:

a. Berorentasi Pelayanan
Menurut Undang-Undang pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang jasa,dan/atau pelayanan administrative yang disediakan
oleh penyelenggara pelayanan public.Dalam memberi pelayanan prima demi kepuasan masyarakat
maka seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bisa memahami dan mematuhi kebutuhan
masyarakat,ramah,cekatan,arif dapat diandalkan dan dapat melakukannperbaikan tiada henti.
b. Akuntabel
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan public kepada atasan,lembaga Pembina,dan lebih
luasnya kepada publik.
Dalam hal ini seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bertanggung jawab atas kepercayaan
yang diberikan dengan melakukan tugas dengan jujur,bertanggung jawab,cermat,disiplin,dan
berintegritas tinggi.Selain itu seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bijak menggunakan
kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,efektif dan efisien, dan tidak menyalah
gunakan kewenangan jabatan.

c. Kompeten
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus terus belajar dan mengembangkan kapabilitas diri
dengan meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah,membantu
orang lain belajar,dan melakukan tugas kualitas baik.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi
ASN,kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis adalah pengetahuan,ketrampilan dan
sikap/perilaku yang dapat diamati,diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan,ketrampilan dan sikap/perilaku yang
dapat diamati,diukur,dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi;dan 3)
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,ketrampilan ,dan sikap/ perilaku yang dapat
diamati,diukur,dan dikembangkanterkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama,suku,dan budaya, perilaku,wawasan kebangsaan,etika,dan nilai-
nilai,moral,emosi,dan prinsip yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan,untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran,fungsi dan jabatan.

d. Harmonis
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang baik harus saling peduli dan menghargai perbedaan,menghargai
setiap orang apapun latar belakangnya,suka menolong orang lain,membangun lingkungan kerja yang
kondusif.Membangun budaya harmonis ditempat kerja sangat penting dalam suatu
organisasi.Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak bagi berbagai bentuk
organisasi.
e. Loyal
Secara etimologis,istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial” yang artinya mutu
dari sikap setia.secara harfiah loyal berarti setia,atau suatu kestiaan.Bagi seorang Pegawai Negeri
Sipil,kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan,paling tidak terhadap cita-cita organisasi,dan lebih-
lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Aparatur Sipil Negara (ASN) harus
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara dengan cara memegang teguh
ideologi Pancasila.UUD 1945,NKRI serta pemerintahan yang sah.Selain itu harus menjaga nama
baik ASN,pimpinan,instansi dan Negara serta menjaga rahasia jabatan dan Negara.

f. Adaftif
Adaftif (adaptasi) adalah suatu proses yang menempatkan manusia yang berupaya mencapai
tujuan-tujuan atau kebutuhan untuk menghadapi lingkungan dan kondisi social yang berubah-ubah
agar tetap bertahan .
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus terus berinovasi dan antusias dalam mengerakkan serta
menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.Selain itu seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan,terus berinovasi mengembangkan kreativitas dan
bertindak positif.

g. Kolaboratif
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus membangun kerja sama yang sinergis,memberi kesempatan
kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai
tambah,serta dapat mengerakkan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

BAB IV
RESUME AGENDA III
KEDUDUKAN DAN ASN DALAM NKRI
MODUL I: SMART ASN
A. LITERASI DIGITAL
Digital Skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui,memahami,dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-
hari.Digital culture merupakan Kemapuan Individu dalam
membaca,menguraikan,membiasakan,memeriksa dan membangun wawasan kebangsan,nilai
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehiduan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK.Digital ethics merupakan kemapuan individu dalam menyadari
mencontohkan,menyesuaikan diri,merasionalkan,mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola digital dalam kehidupan sehari-hari.Digital safety merupakan Kemampuan User dalam
mengenali,mempolakan,menerapkan,menganalisis,menimbang dan meningkatkan kesadaran
perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari
Literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekedar menitiberatkan pada
kecakapan untuk menguasai teknologi.
Lebih dari itu,literasi digital juga banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital
dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia
&Wijayanto,2020; Kurnia & Astuti,2017).Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi
digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,melainkan juga mampu bermedia digital
dengan penuh tanggung jawab.
B. PILAR LTERASI DIGITAL
Terdapat dua poros yang membagi area setiap domain kompetensi.Poros pertama yaitu domain
kapasitas literasi digital memperlihatkan rentang kapasitas literasi digital sebagai kemampuan
individu untuk mengakomodasi kebutuhan individu sepenuhnya hingga kemampuan inividu untuk
berfungsi sebagai bagian dari masyarakat kolektif/social.Sementara itu,poros berikutnya adalah
domain ruang “ informal-formal” yang memperlihatkan ruang pendekatan dalam penerapan
kompetensi literasi digital.Ruang informal ditandai dengan pendekatan yang cair dan
fleksibel,dengan instrument yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai sebuah
kelompok komunitas/masyarakat.Sedangkan ruang formal ditandai dengan pendekatan yang lebih
terstruktur dilengkapi instrument yang lebih menekankan pada kumpulan individu sebagai warna
‘negara digital’.Blok-blok kompetensi semacam ini memungkinkan kita melihat kekhasan setiap
modul sesuai dengan domain kapasitas dan ruangnya.
Digital skills (Cakap Bermedia Digital) merupakan dasar dari kompetensi literasi digital, berada
di domain ‘single,informal’. Digital Culture (Budaya Bermedia Digital) sebagai wujud kewarganegaraan
digital dalam konteks keindonesiaan berada pada domain ‘kolektif,formal’ dimana kompetensi digital
individu di fungsikan agar mampu berperan sebagai warga Negara dalam batas –batas formal yang
berkaitan dengan hak,kewenangan,dan tanggung jawabnya dalam ruang ‘negara”.Digital Ethic ( Etis
bermedia Digital) sebagai panduan berperilaku terbaik di ruang digital membawa individu untuk bisa
menjadi bagian masyarakat digital,berada di domain (kolektif,Informal).Digital Safety (Aman Bermedia
Digital) sebagai panduan bagi individu agar dapat menjaga keselamatan dirinya berada pada
domain’singe,formal’ karena sudah menyentuh instrument-instrumen hukum positif.
Terdapat 4 pilar dalam literasi digital diantaranya yaitu:
a. Etika bermedia digital adalah panduan etis dan control diri dalam menggunakan media
digital.Mengapa harus menerapkan etika dalam bermedia digital?karena adal hal yang harus
diperhatikan,diantaanya:
1. Penetrasi Internet yang sangat tinggi
2. Perubahan perilaku masyarakat media konvensional ke media digital dan,
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai/gadget yang semakin tinggi
b. Cakap Bermedia digital yaitu kemampuan individu dalam memahami dan menggunakan perangkat
keras dan lunak serta system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
c. Aman bermedia digital yaitu kecakapan untuk melakukan perlindungan identitas digital dan data diri
d. Budaya bermedia digital yaitu tiap individu memiliki tanggung jawab untuk melakukan seluruh
aktivitas bermedia digitalnya berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan.

C. IMPLEMENTASI LITERSI DIGITAL DAN IMPELEMENTASINYA


Lanskap Digital yaitu sebutan kolektif untuk jaringan social,surel,situs daring,perangkat seluler
dan lain sebagainta..

Transaksi Elektronik
Menurut undang-undang ITE No.11 Tahun 2008: Transaksi dengan menggunakan
computer,jaringan computer,dan media elektronik lainnya.Jenis pembayaran transaksielektronik atau
daring ini diantaranya adalah transfer bank,dompet digital,COD atau pembayaran
ditempat,pembayaran luring,kartu debit,dan kartu kredit.Contoh dompet digital diantaranya: Shoope
Pay,OVO,Gopay dan lain-lain.Kemajuan digital seperti sekarang ini menimbulkan peluang
munculnya penipuandigital.Hak dan kewajiban dalam dunia digital.
1. Akses dan tidak dikriminatif
2. Kebebasan berekspresi dan mendapatkan informasi
3. Kebebasan berkumpul,berkelompok,dan partisipasi
4. Perlindungan pripasi data
5. Pendidikan dan literasi
6. Perlindungan terhadap anak
7. Hak mendapatkan pertolongan terhadap pelanggaran anak
MODUL II :MANAJEMEN ASN
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN,disebutkan bahwa berdasarkan jenisnya,pegawai
ASN terdiri dari PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja.
A. KEDUDUKAN ASN
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur Aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik.
Contonya sebagai ASN Guru dalam bidang Undang-Undang No.14 Tahun 2005 dijelaskan
bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai pendidik professional dengan tugas utama
yaitu:mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik.

B. PERAN DAN TUGAS ASN


Peran dan Tugas ASN terdiri dari 3 peranan yaitu:
1) Pelaksana Kebijakan Publik yang tugasnya melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Pelayan Publik yang tugasnya memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
3) Perekat dan pemersatu bangsa yang tugasnya mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai ASN guru,guru memiliki tugas untuk melaksanakan berbagai kebijakan yang dibuat oleh
pejabat Pembina kepegawaian yang sesuai dengan perundang-undangan guru.
C. HAK DAN KEWAJIBAN ASN
Hak dan Kewajiban ASN Antara PNS dan PPPK terdapat perbedaan diantaranya
1. Hak Pegawai Negeri Sipil diantaranya:
a. Gaji,tunjangan dan Fasilitas
b. Cuti
c. Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua
d. Perlindungan
e. Pengembangan kompetensi
2. Hak Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
a. Gaji tunjangan dan fasilitas
b. Cuti
c. Perlindungan
d. Pengembangan kompetensi

3. Kewajiban Aparatur Sipil Negara


a. Setia dan taat pada Pancasila dan UUD tahun 1945 NKRI dan pemerintah yang sah
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang
d. Mentaati ketentuan peraturan perundang-undangan
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,kejujuran,kesadaran dan
tanggung jawab
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,perilaku,ucapan,dan tindakan kepada
setiap orang baik didalam maupun diluar kedinasan
g. Menyinpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
h. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

D. KODE ETIK DAN KODE PRILAKU ASN


Kode etik dank ode perilaku bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.Adapun
fungsi dari kode etik ASN adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/ Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas
dan kewenangan agar tindakannya di nilai baik.
2. Sebagai standar penilaian sifat,perilaku dan tindakan birokrasi publik/ Aparatur Sipil Negara
dalam menjalankan tugas dan kewenangannya.
3. Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi aparat birokrasi dalam menjalankan tugas
pelayanan pada masyarakat dan menetapkan kepentingan public diatas kepentingan pribadi
kelompok ataupun organisasinya.

BAB V
KESIMPULAN
Pembelajaran mandiri Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dilakukan melalui
Massive Open Online Course (MOOC).Dalam Massive Open Online Course (MOOC) terdapat tiga
agenda yang harus di pahami.Agenda Pertama Mencakup sikap perilaku bela Negara yang harus dimiliki
oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN),meliputi:wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela
Negara,analisis isu kontemporer,kesiapsiagaan bela negara. Agenda kedua mencakup nilai nilai dasar
yang harus dimliki oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN),meliputi beriorentasi
pelayanan,akuntabel,kompeten,harmonis,loyal,Adaftif, dan kolaboratif.Sedangkan pada agenda tiga
mencakup kecakapan digital yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui SMART
ASN dan manajemen ASN.
Denikian materi dari Agenda I,II,III, yang dapat saya sampaikan,melalui materi ini saya menjadi lebih
paham tentang peranan dan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap ASN dan akan saya
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Semoga jurnal ini bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai