Anda di halaman 1dari 25

JURNAL

Masive Open Online Course (MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA (PPPK)

DISUSUN OLEH:

NAMA : PETRUS NYOTO, S.P


NIP : 19701218 202121 1 001
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : SEI PETAI, 18 DESEMBER 1970
GOLONGAN : IX
JABATAN : AHLI PERTAMA - PENYULUH
PERTANIAN
INSTANSI : BPP KECAMATAN MONTERADO

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN


KABUPATEN BENGKAYANG
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2024
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Masive Open Online Course (MOOC)


PEGAWAI PEMERINTAH PERJANJIAN KERJA(PPPK)

PETRUS NYOTO(1)
1)Pegawai Pemerintah Perjanjian Kerja Dinas Pertanian
Dinas Pertanian Kabupaten Bengkayang, Jl. Transguna Rangkang 79288
Email: Penyot436@gmail.com

Massive Open Online Course atau MOOC merupakan pembelajaran


pertama di kegiatan pelatihan dasar PPPK formasi tahun 2021 ditahun 2024.
Adapun tema yg di angkat pada pembelajaran MOOC ini yaitu Berakhlak dan
Smart ASN.

AGENDA 1 MODUL 1
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA

A.WAWASAN KEBANGSAAN dapat diartikan sebagai konsepsi cara


pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan
diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pembukaan UUD 1945 sebagai dokumen yang ditempatkan di bagian depan
UUD 1945, merupakan tempat dicanangkannya berbagai norma dasar yang
melatar belakangi, kandungan cita-cita luhur dari Pernyataan Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena itu tidak akan berubah atau
dirubah, merupakan dasar dan sumber hukum bagi Batang-tubuh UUD 1945
maupun bagi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia apapun yang
akan atau mungkin dibuat. Norma- norma dasar yang merupakan cita-cita luhur
bagi Republik Indonesia dalam penyelenggaraan berbangsa dan bernegara tersebut
dapat ditelusuri pada Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari empat (4) alinea.
Dari sudut hukum, batang tubuh UUD 1945 merupakan tataran pertama dan
utama dari penjabaran 5 (lima) norma dasar negara (ground norms) Pancasila
beserta norma-norma dasar lainnya yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945,
menjadi norma hukum yang memberi kerangka dasar hukum sistem administrasi

1
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Negara Republik Indonesia pada umumnya, atau khususnya sistem


penyelenggaraan pemerintahan negara yang mencakup aspek kelembagaan, aspek
ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusianya. Wawasan Kebangsaan adalah
cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan
bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD
NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman,
adil, makmur, dan sejahtera. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara:
1. Pancasila
Pancasila sebagaimana dimuat dalam Pembukaan UUD 1945 yang
ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, merupakan dasar negara Republik
Indonesia, baik dalamarti sebagai dasar ideologi maupun filosofi bangsa.
Kedudukan Pancasila ini dipertegas dalam UU No. 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan PeraturanPerundang-undangan sebagai sumber dari segala
sumber hukum negara. Artinya, setiap materi muatan kebijakan negara,
termasuk UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila.
2. Undang-Undang Dasar 1945
Kepustakaan hukum di Indonesia menjelaskan istilah Negara hukum sudah
sangat popular. Pada umumnya istilah tersebut dianggap merupakan terjemahan
yang tepat dari dua istilah yaitu rechtstaat dan the rule of law. Istilah Rechstaat
(yang dilawankan dengan Matchstaat) memang muncul di dalam penjelasan UUD
1945 yakni sebagai kunci pokok pertama dari system Pemerintahan Negara yang
berbunyi “Indonesia ialah Negara yang berdasar atas hukum (rechstaat) dan bukan
berdasar atas kekuasaan belaka (machtstaat)”. Kalau kita lihat di dalam UUD 1945
BAB I tentang Bentuk dan Kedaulatan pasal 1 hasil Amandemen yang ketiga
tahu 2001, berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Dari teori
mengenai unsur-unsur Negara hukum, apabila dihubungkan dengan Negara hukum
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Bhinneka Tunggal Ika

2
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Perumusan Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharmma Mangrwa oleh Mpu
Tantular
pada dasarnya adalah sebuah pernyataan daya kreatif dalam paya
mengatasi keanekaragaman kepercayaan dan keagamaan, sehubungan dengan
usaha bina negara kerajaan Majapahit kala itu. Di kemudian hari, rumusan tersebut
telah memberikan nilai-nilai inspiratif terhadap sistem pemerintahan pada
masa kemerdekaan, dan bahkan telah berhasil menumbuhkan rasa dan
semangat persatuan masyarakat indonesia. Itulah sebab mengapa akhirnya
Bhinneka Tunggal Ika – Kakawin Sutasoma (Purudasanta) diangkat menjadi
semboyan yang diabadikan lambang NKRI Garuda Pancasila.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Ditinjau dari sudut hukum tata negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1945 belum sempurna sebagai negara,
mengingat saat itu Negara Kesatuan Republik Indonesia baru sebagian memiliki
unsur konstitutif berdirinya negara. Untuk itu PPKI dalam sidangnya tanggal 18
Agustus 1945 telah melengkapi persyaratan berdirinya 16 negara yaitu berupa
pemerintah yang berdaulat dengan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden,
sehingga PPKI disebut sebagai pembentuk negara. Disamping itu PPKI juga
telah menetapkan UUD 1945, dasar negara dan tujuannya.
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan
diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda,
Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat
lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan,
sedangkan di sisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik devide et impera.
Walaupun demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah
membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang
tidak pernah menyerah dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.
Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar
menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau golongan, wawasan kebangsaan
mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka
Tunggal Ika dipertahankan, wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada

3
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

patriotisme yang licik, dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan
hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya
di tengah-tengah tata kehidupan dunia. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta
sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

B. BELA NEGARA adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga
negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai
olehkecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dariberbagai
Ancaman".
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela
Negara meliputi :
a. cinta tanah air;
b. sadar berbangsa dan bernegara;
c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;
d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. kemampuan awal Bela Negara
Kesadaran Bela Negara ditumbuhkan dari kecintaan pada Tanah Air
Indonesia, tanah tumpah darah yang menjadi ruang hidup bagi warga Negara
Indonesia. Tanah dan air, merupakan dua kata yang merujuk pada kepulauan
Nusantara, rangkaian kepulauan yang menjadikan air (lautan) bukan sebagai
pemisah namun justru sebagai pemersatu dalam wilayah yurisdiksi nasional. Tanah
Air yang kaya akan sumber daya alam, indah dan membanggakan sehingga patut
untuk disyukuri dan dicintai. Dari cinta tanah air-lah berawal tekad untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman.
Kesadaran Bela Negara mulai dikembangkan dengan sadar sebagai bagian
dari bangsa dan Negara. Bangsa yang majemuk, bangsa yang mendapatkan
kemerdekaannya bukan karena belas kasihan atau pengakuan dari bangsa-bangsa

4
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

penjajah, namun direbut dengan segala pengorbanan seluruh rakyat, mulai dari
pengorbanan harta, hingga pengorbanan jiwa dan raga.
Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia untuk merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan segenap komponen bangsa
yang dilandasi oleh semangat untuk membela Negara dari penjajahan. Perjuangan
tersebut tidak selalu dengan mengangkat senjata, tetapi dengan kemampuan yang
dimiliki sesuai dengan kemampuan masing-masing. Nilai dasar Bela Negara
kemudian diwariskan kepada para generasi penerus guna menjaga eksistensi RI.
Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan
dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran
warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri yang ditumbuhkembangkan
melalui usaha Bela Negara.
Nilai Dasar Bela Negara:1). Cinta Tanah Air 2). Sadar berbangsa dan
bernegara 3). Setia pada pancasila sebagai ideologi negara 4). Rela berkorban untuk
bangsa dan negara 5). Kemampuan awal bela negara Nilai dasar Bela Negara
kemudian diwariskan kepada para generasi penerus guna menjaga eksistensi RI.
Sebagai aparatur Negara, ASN memiliki kewajiban untuk mengimplementasikan
dalam pengabdian sehari hari. Bela Negara dilaksanakan atas dasar kesadaran
warga Negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

AGENDA 1 MODUL 2
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Perubahan adalah sesuatu keniscayaan yang tidak bisa dihindari, menjadi
bagian yang selalu menyertai perjalanan peradaban manusia. Cara kita menyikapi
terhadap perubahan adalah hal yang menjadi faktor pembeda yang akan
menentukan seberapa dekat kita dengan perubahan tersebut, baik pada perubahan
lingkungan individu, keluarga (family), Masyarakat pada level lokal dan regional
(Community/ Culture), Nasional (Society), dan Dunia (Global).
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, secara signifikan telah mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan
profesinya sebagai ASN dengan berlandaskan pada: a) nilai dasar; b) kode etik dan
kode perilaku; c) komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan

5
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

publik; d) kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; dan e)


profesionalitas jabatan.
1. Konsep Perubahan, Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan
menjadi bagian dari perjalanan peradaban manusia.
Berdasarkan Undang-undang ASN setiap ASN perlu memahami dengan
baik fungsi dan tugasnya, yaitu:
a. Melaksanakan kebijakan public yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
Menghadapi hal tersebut ASN dituntut untuk bersikap kreatif dan
melakukan terobosan (inovasi) dalam melaksanakan pelayanan kepada masya ASN
bisa menunjukan perannnya dalam koridor peraturan perudang- undangan (bending
the rules), namun tidak boleh melanggarnya (breaking the rules). Sejalan dengan
tujuan Reformasi Birokrasi terutama untuk mengembangkan ASN menjadi pegawai
yang transformasional, artinya ASN bersedia mengembangkan cita-cita dan
berperilaku yang bisa diteladani, menggugah semangat serta mengembangkan
makna dan tantangan bagi dirinya, merangsang dan mengeluarkan kreativitas dan
berupaya melakukan inovasi, menunjukkan kepedulian, sikap apresiatif, dan mau
membantu orang lain.
2. Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner (PERRON, N.C., 2017) ada empat
level yang mempengaruhi kesiapan ASN dalam melakukan pekerjannya sesuai
bidang tugas masing-masing yakni :
a. Individu
b. Keluarga
c. Masyarakat pada level local dan regional
d. Nasional
e. Dunia.
3. Modal Insani Dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Strategis
Modal insani yang dimaksud, disini Istilah modal atau capital dalam konsep
modal manusia (human capital concept). Konsep ini pada intinya menganggap

6
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

bahwa manusia merupakan suatu bentuk modal yang tercermin dalam bentuk
pengetahuan, gagasan (ide), kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerja
4. Isu-isu Strategis Kontenporer
Saat ini konsep negara, bangsa dan nasionalisme dalam konteks
Indonesia sedang berhadapan dengan dilema antara globalisasi dan etnik
nasionalisme yang harus disadari sebagai perubahan lingkungan strategis.
Termasuk di dalamnya terjadi pergeseran
5. Teknik Analisis Isu
Secara umum Teknik analisis isu terbagi ke dalam tiga kelompok
berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu
a. Isu saat ini (Current Issue)
b. Isu Berkembang
c. Isu Potensial

AGENDA 1 MODUL 3
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai nilai bela negara
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi
warga negara, demi menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman yang pada hakikatnya
mendasari proses nation and character building.Proses nation and character
building tersebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman
bahaya nasional yang tinggi serta memiliki semangat cinta tanah air,kesadaran
berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai idiologi negara, kerelaan
berkorban demi bangsa dan Negara.
Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal
bela negara, baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan
dengan cara menjaga kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga
kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika,
etiket, moral dan memegang teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai
jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.

7
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Dengan demikian, maka untuk bisa melakukan internalisasi dari nilai-nilai


dasar bela negara tersebut, kita harus memiliki kesehatan dan kesiapsiagaan jasmani
maupun mental yang mumpuni, serta memiliki etika, etiket, moral dan nilai kearifan
lokal sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam Bab III ini
sebagai wujud bahwa kita,memiliki kemampuan awal bela negara, maka kita akan
membahas tentang Kesehatan Jasmani dan Mental; Kesiapsiagaan Jasmani
danMental; Etika, Etiket dan Moral; serta Kearifan Lokal.
Perilaku kesiapsiagaan akan muncul bila tumbuh keinginan ASN untuk
memiliki kemampuan dalam menyikapi setiap perubahan dengan baik. Berdasarkan
teori Psikologi medan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin (1943) kemampuan
menyikapi perubahan adalah hasil interaksi faktor-faktor biologis-psikologis
individu ASN, dengan faktor perubahan lingkungan (perubahan masyarakat,
birokrasi, tatanan dunia dalam berbagai dimensi). ASN yang siap siaga adalah ASN
yang mampu meminimalisir terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan terkait
dengan pelaksanaan kerja. Dengan memiliki kesiapsiagaan yang baik, maka ASN
akan mampu mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(ATHG) baik dari dalam maupun dari luar. Sebaliknya jika ASN tidak memiliki
kesiapsiagaan, maka akan sulit mengatasi ancaman, tantangan, hambatan, dan
ganguan (ATHG) tersebut. Oleh karena itu melalui Pelatihan Dasar ASN ini,
peserta diberikan pembekalan berupa pengetahuan/kesadaran dan praktek
internalisasi nilainilai berbagai kegiatan kesiapsiagaan.
Untuk pelatihan kesiapasiagaan bela negara bagi ASN ada beberapa hal
yang dapat dilakukan, salah satunya adalah tanggap dan mau tahu terkait dengan
kejadian- kejadian permasalahan yang dihadapi bangsa negara Indonesia, tidak
mudah terprovokasi, tidak mudah percaya dengan barita gosip yang belum jelas asal
usulnya, tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan
permasalahan bangsa lainnya, dan yang lebih penting lagi ada mempersiapkan
jasmani dan mental untuk turut bela negara.
4 hal yang perlu diperhatikan bagi seorang ASN yang profesional yaitu: a)
Berpenampilan yang rapi dan menarik (very good grooming) b) Postur tubuh yang
tepat (correct body posture) c) Kepercayaan diri yang positif (confidence) d)
Keterampilan komunikasi yang baik (communication skills).

8
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 2 MODUL 1
BERORIENTASI PELAYANAN
Memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
customer sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan diperbaiki
agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan customer. Layanan hari
ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih
baik dari hari ini(doing something better and better).” Berorientasi Pelayanan
merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN BerAKHLAK
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat. Materi modul ini diharapkan dapat memberikan
gambaran bagaimana panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang semestinya
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas,
yang terdiri dari:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan; dan
c. melakukan perbaikan tiada henti.
Penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya. Tidak hanya terkait dengan bentuk
dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan akan tetapi juga terkait dengan
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib
mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku melayani
dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan rapih; melayani
dengan cepat dan tepat waktu; melayani dengan memberikan kemudahan bagi Anda
untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani dengan dengan kemampuan,
keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang prima.
Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok
akan menjadi lebih baik dari hari ini (doing something better and better).

9
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 2 MODUL 2
AKUNTABEL
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas
adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat.
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak
pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza
dan Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanang kepada masyarakat. Aulich (2011)
bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan
mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi.
Integritas adalah konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The
Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara.
Semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para
penyelenggara negara, pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya.

10
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan


dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui
Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan,
Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun
lingkungan kerja ASN yang akuntabel.

AGENDA 2 MODUL 3
KOMPETEN
Perilaku kompeten sebagaimana dalam uraian modul ini, diharapkan
menjadi bagian ecosystem pembangunan budaya instansi pemerintah sebagai
instansi pembelajar (organizational learning). Pada ujungnya, wujudnya
pemerintahan yang unggul dan kompetitif, yang diperlukan dalam era global yang
amat dinamis dan kompetitif, sejalan perubahan lingkungan strategis dan teknologi
yang berubah cepat.
Berkinerja yang BerAkhlak:
1. Setiap ASN sebagai profesional sesuai dengan kualifikasi, kompetensi, dan
kinerja. Selain ciri tersebut ASN terikat dengan etika profesi sebagai pelayan
publik. Perilaku etika profesional secara operasional tunduk pada perilaku
BerAkhlak.
2. Meningkatkan kompetensi diri:
• Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan.
• Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau
disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan pengembangan
berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet.
• Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis
online network.
• Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja atau
instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain.

11
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

• Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang


mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam organisasi
dan atau luar organisasi.
3. Membantu Orang Lain Belajar:
• Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor
termasuk morning tea/coffee sering kali menjadi ajang transfer
pengetahuan.
• Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam
“pasar pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open
Forums).
• Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repositori di mana ia dapat dengan mudah,
disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
• Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons learned).
4. Melakukan kerja terbaik:
• Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis,
hidup dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya
manusia.
• Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.

Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,


keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan
(Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor
penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN
sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan kompetensi
dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja. Sesuai Peraturan Menteri

12
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi


meliputi :
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan
bidang teknis jabatan.
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku
yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau
mengelola unit organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan
pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku
dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan
bahwa ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode etik profesinya. Dan
manajemen ASN adalah untuk mewujudkan ASN profesional, kompeten dan
kompetitif, sebagai bagian dari reformasi birokrasi. Kompeten artinya mampu
melakukan sesuatu dengan baik. Perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

AGENDA 2 MODUL 4
HARMONIS
Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam keluarga, lingkungan
bekerja dengan sesama kolega dan pihak eksternal, serta dalam lingkup masyarakat
yang lebih luas. Semoga kita semua dapat menerapkan dan meciptakan

13
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

keharmonisan tersebut bersama kolega rekan sejawat, saat memberikan pelayanan


public, dan kehidupan bermasyarakat.
Keberagaman bangsa Indonesia selain memberikan banyak manfaat juga
menjadi sebuah tantangan bahkan ancaman, karena dengan kebhinekaan tersebut
mudah menimbulkan perbedaan pendapat dan lepas kendali, mudah tumbuhnya
perasaan kedaerah yang amat sempit yang sewaktu bias menjadi ledakan yang akan
mengancam integrasi nasional atau persatuan dan kesatuan bangsa. Terbentuknya
NKRI merupakan penggabungan suku bangsa di nusantara disadari pendiri bangsa
dilandasi rasa persatuan Indonesia. Semboyan bangsa yang dicantumkan dalam
Lambang Negara yaitu Bhineka Tunggal Ika merupakan perwujudan kesadaran
persatuan berbangsa tersebut. Etika publik merupakan refleksi kritis yang
mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan
lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap
kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
professional tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur
Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah,
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, berubah dari ’wewenang’ menjadi ’peranan’
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Membangun budaya harmonis tempat kerja yang harmonis sangat penting
dalam suatu organisasi. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga
berdampak bagi berbagai bentuk organisasi. Identifikasi potensi disharmonis dan
analisis strategi dalam mewujudkan susasana harmonis harus dapat diterapkan
dalam kehidupan ASN di lingkungan bekerja dan bermasyarakat.

14
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 2 MODUL 5
LOYAL
Sikap loyal seorang ASN dapat tercermin dari komitmennya dalam
melaksanakan sumpah/janji yang diucapkannya ketika diangkat menjadi ASN
sebagaimana ketentuan perundang undangangan yang berlaku. Disiplin ASN
adalah kesanggupan ASN untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundangundangan. Oleh karena itu pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin ASN.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Materi modul ini diharapkan dapat
memberikan gambaran bagaimana panduan perilaku loyal yang semestinya
dipahami dan dimplementasikan oleh setiap ASN di instansi tempatnya bertugas,
yang terdiri dari:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk mengaktualisasikan
panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya adalah komitmen, dedikasi,
kontribusi, nasionalisme dan pengabdian, yang dapat disingkat menjadi
“KoDeKoNasAb”. Oleh karena itu peserta Pelatihan Dasar diharapkan dapat
mempelajari setiap materi pokok dalam modul ini dengan seksama dan
mengerjakan setiap latihan dan evaluasi yang diberikan. Jika terdapat hal-hal yang
belum dipahami dapat ditanyakan dan didiskusikan dengan Pengampu Mata
Pelatihan ini pada saat fase pembelajaran jarak jauh maupun klasikal.
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal sebagaimana
tersebut di atas adalah sifat loyal atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan
sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap
loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, karena ASN merupakan
bagian atau komponen dari pemerintahan itu sendiri.

15
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 2 MODUL 6
ADAPTIF
Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Di sektor publik, budaya adaptif dalam
pemerintahan ini dapat diaplikasikan dengan tujuan untuk memastikan serta
meningkatkan kinerja pelayanan publik. Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif
dalam lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut: a. Dapat mengantisipasi
dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan;
a. Mendorong jiwa kewirausahaan;
b. Memanfaatkan peluang-peluang yang berubah-ubah
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi
dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk
hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan
beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang
ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya
dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis
versus berpikir kreatif. Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk
memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di
antaranya tujuan organisasi
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai
tujuan – baik individu maupun organisasi – dalam situasi apa pun. Salah satu
tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut
adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity). Hadapi
Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi
complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility. Organisasi adaptif
yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan
dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi
merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas
organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat
mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati

16
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

sebagai sebuah strategi perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat
untuk meningkatkan kinerja. Adapun ciri-ciri penerapan budaya adaptif dalam
lembaga pemerintahan antara lain sebagai berikut :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.

AGENDA 2 MODUL 7
KOLABORATIF
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang
dihadapi saat ini. Banyak ahli merumuskan terkait tantangan-tantangan tersebut.
Prasojo (2020) mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi saat ini yaitu
disrupsi di semua kehidupan, perkembangan teknologi informasi, tenaga kerja
milenal Gen Y dan Z, serta mobilitas dan fleksibilitas.
Dalam pengertian USIP, WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-
upaya kementerian atau lembaga pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan
bersama. WoG juga dipandang sebagai bentuk kerjasama antar seluruh aktor,
pemerintah dan sebaliknya. Pengertian dari USIP ini menunjukkan bahwa WoG
tidak hanya merupakan pendekatan yang mencoba mengurangi sekat-sekat sektor,
tetapi juga penekanan pada kerjasama guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dari
dua pengertian di atas, dapat diketahui bahwa karakteristik pendekatan WoG dapat
dirumuskan dalam prinsip-prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan
bersama, dan mencakup keseluruhan aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan.
Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga seringdisamakan atau minimal
disandingkan dengan konsep policy integration, policy coherence, cross-cutting
policy- making, joined-up government, concerned decision making, policy
coordination atau cross government. WoG memiliki kemiripan karakteristik
dengan konsep-konsep tersebut, terutama karakteristik integrasi institusi atau
penyatuan pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam satu wadah.
Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor dalam menangani isu
tertentu. Namun demikian terdapat pula perbedaannya, dan yang paling nampak
adalah bahwa WoG menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen

17
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

pemerintahan, sementara konsep-konsep tadi lebih banyak menekankan pada


pencapaian tujuan, proses integrasi institusi, proses kebijakan dan lainnya, sehingga
penyatuan yang terjadi hanya berlaku pada sektor-sektor tertentu saja yang
dipandang relevan.
Dalam Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (2021)
mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi
yaitu:
a. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
Kolaboratif.
b. Face tof face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh.
c. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan; sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkait keuntungan bersama.
d. Pemahaman bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait
permasalahan, serta mengidentifikasi nilai bersama.
e. Menetapkan outcome antara.
Dalam Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (2021), faktor
yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah
adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi
manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif
antara entitas publik.
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang
dapat mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil
diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia.
Semua ASN Kementerian / Lembaga / Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja
dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

18
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 3 MODUL 1
SMART ASN
Smart ASN merupakan Aparatur Sipil Negara yang memiliki profil
nasionalisme, integritas, wawasan global, hospitality, networking, penguasaan
teknologi informasi , bahasa asing dan entrepreneurship. Secara garis besar ASN
diwajibkan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada dan selalu belajar
akan pengetahuan dan meningkatkan wawasan tentang teknologi sehingga dapat
mengoptimalkan pelayanan publik. ASN dengan kompetensi, kinerja serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif
terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi, maka ASN memerlukan
kemampuan yaitu literasi digital. Seorang Smart ASN harus memiliki dan
menguasai cara bermedia digital secara bertanggungjawab.
Dunia digital saat ini telah menjadi bagian dari keseharian kita. Berbagai
fasilitas dan aplikasi yang tersedia pada gawai sering kita gunakan untuk mencari
informasi bahkan solusi dari permasalahan kita sehari-hari. Durasi penggunaan
internet harian masyarakat Indonesia hingga tahun 2020 tercatat tinggi, yaitu 7 jam
59 menit (APJII, 2020). Angka ini melampaui waktu rata-rata masyarakat dunia
yang hanya menghabiskan 6 jam 43 menit setiap harinya. Bahkan menurut hasil
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020, selama
pandemi COVID-19 mayoritas masyarakat Indonesia mengakses internet lebih dari
8 jam sehari. Pola kebiasaan baru untuk belajar dan bekerja dari rumah secara
daring ikut membentuk perilaku kita berinternet. Literasi Digital menjadi
kemampuan wajib yang harus dimiliki oleh masyarakat untuk saling melindungi
hak digital setiap warga negara. Guna mendukung percepatan transformasi digital,
ada 5 langkah yang harus dijalankan, yaitu:
1) Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.
2) Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor- sektor strategis, baik
di pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor
kesehatan, perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3) Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4) Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.

19
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

5) Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan


transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya
Literasi digital lebih dari sekadar masalah fungsional belajar bagaimana
menggunakan komputer dan keyboard, atau cara melakukan pencarian online.
Literasi digital juga mengacu pada mengajukan pertanyaan tentang sumber
informasi itu, kepentingan produsennya, dan cara-cara di mana ia mewakilidunia;
dan memahami bagaimana perkembangan teknologi ini terkait dengan kekuatan
sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas.
Menurut UNESCO, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi,
dan menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi
yang secara beragam disebut sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi
informasi dan literasi media. Sehingga perlu dirumuskan kurikulum literasi digital
yang terbagi atas empat area kompetensi yaitu:
● kecakapan digital,
● budaya digital,
● etika digital
● dan keamanan digital.
Hak digital adalah hak asasi manusia yang menjamin tiap warga negara
untuk mengakses, menggunakan, membuat, dan menyebarluaskan media digital.
Hak Digital meliputi hak untuk mengakses, hak untuk berekspresi dan hak untuk
merasa nyaman. Hak harus diiringi dengan tanggung jawab. Tanggung jawab
digital, meliputi menjaga hak-hak atau reputasi orang lain, menjaga keamanan
nasional atau atau ketertiban masyarakat atau kesehatan atau moral publik.
Hak dan kewajiban digital dapat memengaruhi kesejahteraan digital setiap
pengguna. Kesejahteraan digital merupakan istilah yang merujuk pada dampak dari
layanan teknologi dan digital terhadap kesehatan mental, fisik, dan emosi
seseorang. Siapa yang bertanggung

20
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

AGENDA 3 MODUL 2
MANAJEMEN ASN
Manajemen ASN terdiri dari Manjemen PNS dan Manajemen PPPK.
Manajemen PNS meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan,
pangkat dan jabatan,pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian
kinerja, penggajian dan tunjangan,penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensisun dan hari tua, dan perlindungan.
Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan; pengadaan; penilaian
kinerja; penggajian dan tunjangan; pengembangan kompetensi; pemberian
penghargaan; disiplin; pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan perlindungan.
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian,
kesekretariatan lembaga negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah
dilakukan secara terbuka dan kompetitif di kalangan PNS dengan Manajemen ASN
68 memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan
latihan, rekam jejak, jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai ASN
Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki
tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan
Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar- Instansi Pemerintah Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui
upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administratif.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.

21
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur Negara yang menjalankan


kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut: a)
Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan pemersatu bangsa
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung pencapaian
tujuan dan sasaran organisasi dan memberikan ruang bagi tranparansi,
akuntabilitas, obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat
dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang
berupa transparansi dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun
jaminan obyektifitasnya dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi pemerintah
mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan
misinya.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang professional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN ialah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
professional, Memiliki Nilai dasar, Etika Profesi, Bebas dari Intervensi Politik,
bebas dari intervensi politik,bersih dari praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme). Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi
pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil
Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga
berkewajiban sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Hak adalah suatu
kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang

22
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak
adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sedangkan
kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan
kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur sipil negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta
harus bebas dari Manajemen ASN pengaruh danintervensi semua golongan dan
partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
a. Pelaksana kebijakan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya tersebut. Harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
b. Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang- undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu ASN
dituntut untuk professional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan

23
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Jurnal MOOC 2024

golongan. Dalam UU ASN disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan dan


kebijakan manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN, yaitu sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas
tinggi.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
d. Melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang -
undangan dan etika pemerintahan manajemen asn.
f. Menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar asn dan selalu menjaga reputasi dan integritas asn.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin
pegawai asn.

24

Anda mungkin juga menyukai